Pura-pura Kaya

Gadis itu berusaha meronta, dirinya menginginkan, terhanyut. Namun, tetap saja di depan orang banyak? Benar-benar memalukan. Menggigit bagian bawah bibir Raka.

"Dasar agresif," gumam pemuda tidak tahu malu itu tersenyum, kala ciuman itu terlepas. Menjilat bagaikan bawah bibirnya sendiri yang terasa sedikit asin akibat darah.

Semua orang tersipu mulai tersenyum-senyum sendiri menertawakan dan membicarakan. Menatap dua orang yang entah apa statusnya.

"Ka...Ka...kami tidak pacaran! Jangan salah paham. Dia hanya temanku," ucap Fujiko gelagapan.

Nolan datang mendekat tidak peduli dengan pria yang tiba-tiba mencium Fujiko."Kita tetap pulang bersama kan?"

Kata-kata yang benar-benar ramah, senyuman terlihat tulus. Mengamati setiap lekukan gadis di hadapannya. Benar-benar terlihat cantik, mengalahkan foto model atau selebriti sekalipun.

"I...iya kita---" Kata-kata Fujiko terhenti. Jemari tangannya ditarik. Mulutnya dibekap oleh Raka.

"Tidak, dia pemilik motor ini. Hanya akan pulang denganku. Kami makan bersama, tidur bersama, bahkan pulang bersama." Ucap Raka menatap tajam.

Ada yang aneh dari pakaiannya status sosial pria ini lebih rendah. Namun, kini Nolan beringsut mundur, menatap wajah dingin di hadapannya.

Aura mengintimidasi yang menyengat. Sementara Fujiko tidak menyadari semuanya. Mulutnya masih ditutup oleh tangan Raka.

"Teman si*lan! Mana ada pertemanan merubah ulat menjadi kupu-kupu. Teman br*ngsekku ini hanya parasit," batinnya geram.

"Fujiko mungkin lain kali," ucap Nolan berubah fikiran, menaiki mobil miliknya sendiri. Matanya menelisik, tidak habis fikir dengan dirinya sendiri. Berhadapan dengan pria ini, bagaikan dirinya memasuki ruangan CEO kemudian mendapatkan bentakan keras.

*

Sementara Fujiko pada akhirnya dilepaskan oleh Raka.

"Calon pacarku!" gumamnya tidak rela, menatap kepergian mobil Nolan.

"Calon pacar? Dia calon pacarmu?" tanya Raka pura-pura baru paham."Maaf tadi aku menciummu di depannya. Itu karena kamu ingin kita membagi uang servis. Kamu tetap berhutang 262.000 padaku ya? Jangan lupa bayar,"

Fujiko menoleh menatap ke arah temannya."Raka!" teriaknya membuat Raka menutup kedua telinganya sendiri.

*

Semarah apapun, tapi akhirnya tetap sama saja. Dirinya memeluk erat Raka dari belakang yang tengah memboncengnya pulang.

Guguran daun terlihat mengotori jalanan. Menghela napas kasar ketika melewati area jembatan gantung. Matanya menatap matahari yang hendak terbenam.

Hatinya benar-benar sedih saat ini, kembali gagal mendapatkan pasangan. Perlahan kepalanya menyender pada punggung Raka. Setidaknya ada punggung tempat nyamannya berkeluh kesah.

"Kapan aku punya pacar yang mapan dan kaya?" gumamnya.

Raka hanya tersenyum simpul, masih melajukan motor milik Fujiko.

"Raka, carilah pacar agar kamu punya kesibukan. Jika kamu seperti ini terus, aku tidak akan punya pacar," lanjut Fujiko penuh drama. Bahkan pura-pura menangis.

"Keadaan finansialku tidak mencukupi untuk punya pacar." Jawaban dari Raka.

"Cari Tante-tante kesepian. Kemudian nikahi, setidaknya kamu akan punya warung atau toko darinya." Ucap Fujiko sembarang. Tapi apa benar gadis itu akan rela jika Raka memiliki kekasih?

"Aku bukan tipikal pria semacam itu." Raka menghela napas kasar.

"Kamu seperti kutu yang menghisap darahku. Masih saja bilang tidak matre." Fujiko bersungut-sungut.

"Tapi memang benar keadaan finansialku tidak mencukupi. Harga skincare begitu mahal, belum lagi jika dia ingin berbelanja ke Singapura. Saat menikah mengadakan upacara besar-besaran, merawatnya ketika melahirkan, mencarikan rumah sakit terbaik untuknya. Setelah itu memiliki banyak aset bergerak agar kehidupan terjamin. Memiliki banyak cucu, hingga aku dan istriku dapat tenang meninggalkan anak kami ketika mati nanti." Raka tersenyum, menatap ke arah jalanan di hadapan mereka dengan rambut yang diterpa angin.

Fujiko mengenyitkan keningnya."Skin care? Berbelanja ke Singapura? Penghasilanmu 900.000. Mau pinjam uang untuk menikah? Memang mau mengumpulkan uang dan aset berapa banyak baru mempunyai pacar?" tanya Fujiko penasaran.

"Setidaknya aku harus mempunyai 5 hotel bintang lima di negara maju. Mungkin Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura dan Jepang. Perusahaan yang tidak hanya bergerak di Asia saja, tapi juga merambah ke Eropa. Dua tower apartemen di Korea Selatan, lalu---" Kata-kata Raka disela.

"Setelah kamu memiliki semua itu kamu baru akan berani punya pacar?" tanya Fujiko.

Raka mengangguk."Wanita akan mencintai pria yang dapat membahagiakannya."

"Tidak semua wanita menyukai uang! Lagipula mimpi seribu kali pun kamu tidak akan memiliki aset seperti yang kamu katakan tadi. Istilah lainnya kamu akan menjadi perjaka tua..." Cibiran Fujiko.

Hanya menanam saham, dirinya mungkin memiliki seperempat atau setengah dari beberapa hotel yang dikatakannya. Sedangkan perusahaan milik ayahnya baru tahun ini akan merambah ke Eropa. Matanya sedikit melirik ke arah Fujiko dari kaca spion motor. Tersenyum-senyum sendiri, pemuda yang benar-benar aneh.

"Nanti malam bayar hutangmu," ucapnya.

"Iya! Dasar kikir!" bentak Fujiko, tapi tetap saja masih menyandarkan kepalanya pada punggung Raka.

*

Hingga malam menjelang, hari ini tidak seperti biasanya. Memang Fujiko di sana baru sekitar 11 bulan, dalam artian satu tahun kurang beberapa hari.

Pemuda itu numpang mandi lagi dengan alasan masih sama, sabun batangannya habis. Apa hal yang berbeda? Raka kali ini mengenakan setelan jas, lengkap dengan sepatu yang mungkin harganya mahal.

Merapikan rambutnya di cermin. Mengenakan jam tangan rolex, entah apa serinya. Lebih tepatnya, entah itu asli atau tidak.

Fujiko menelan liurnya, untuk pertama kalinya menatap pemuda dengan kaos kutangnya itu berbeda.

"Apa aku tampan?" tanya Raka.

Wanita itu mengangguk, kemudian menggeleng dengan cepat."Kamu mencuri setelan jas dan jam tangan ini darimana?"

"Ibuku yang membelikannya," jawaban santai dari Raka. Merapikan men set-nya.

"Ibumu?" Fujiko menipiskan bibir menahan tawanya. Tidak mungkin ibu makhluk kikir ini orang kaya.

Raka mengangguk, wajahnya tersenyum cerah."Aku pinjam motor dan parfummu," ucapnya menyemprotkan ke seluruh pakaiannya. Anehnya bahkan melonggarkan sabuknya, membuka sedikit celana panjangnya. Menyemprotkan pada boxer dan pakaian dalamnya.

Dengan sigap Fujiko merebut parfum kesayangannya."Ini 50.000 sebotol kecil!" bentaknya.

"Maaf? Mau aku bayar dengan service ciuman? Kembaliannya untukmu," ucap Raka.

"Raka!" teriak Fujiko mengambil sapu dengan kemarahan di ubun-ubun sedangkan pemuda itu melarikan diri meraih kunci motor kemudian melajukan motornya.

*

Rumah terbesar di kota tersebut. Sebuah pesta megah tengah diadakan, di dalam sana. "Benar-benar pemborosan tingkat tinggi," gumamnya tidak habis fikir.

Berjalan memasuki gerbang depan."Tuan muda..." beberapa pelayan berjejer menunduk memberi hormat padanya.

Sementara sang ibu ada di sudut ruangan, tertawa dengan para wanita sesama sosialita. Hari ini adalah hari ulang tahun saudara sepupunya, Imanuel. Sang ibu tentu saja tidak ingin anaknya kalah saing.

"Raka!" teriak Adinda ibunya, mendekati dirinya bersama seorang gadis. Dari penampilannya terlihat dari kalangan atas.

Ibu yang memeluknya erat, sejenak mengendus ada yang aneh."Kenapa ada bau parfum wanita?" tanyanya mengendus pakaian putranya.

"Aku baru saja dipuaskan pacarku. Bahkan di boxerku masih melekat aroma parfumnya," dustanya.

Adinda terlihat salah tingkah kemudian melirik gadis disampingnya. Wanita berdarah campuran Eropa bernama Barbara. Wanita itu terlihat tidak peduli, hidup dalam pergaulan bebas selama bertahun-tahun, menganggap itu hal yang dapat dimaklumi, ketika mereka belum resmi menjadi pasangan kekasih. Apalagi Raka terlihat rupawan, pemuda yang selalu dielu-elukan di rumah ini.

Membuka usaha sendiri dengan modal dari kakeknya, tidak kuliah sama sekali. Tapi tanpa mengandalkan perusahaan keluarga memiliki banyak saham dan aset bernilai tinggi. Di usianya yang ke 28 tahun, tepatnya di tahun ke 10 membuka usaha hingga bermain saham, pemuda itu sama kayanya dengan ayah Belinda.

Walaupun tidak melampaui keseluruhan kekayaan keluarganya sendiri. Tapi Raka bisa dikatakan crazy rich yang tersembunyi.

"Hai, namaku Barbara. Orang tua kita bekerja sama di bidang properti jadi, kita bisa makan malam bersama dan---" Kata-kata Barbara yang tiba-tiba memeluk Raka sambil menyender di bahu sang pemuda terhenti.

"Makan malam bersama? Boleh saja, tapi harus membayarku 100.000 juta per jam, makanan restauran juga, kamu yang harus membayar. Berikut take away dua paket, apa tetap mau malam denganku?" tanya Raka, mengingat makanan tadi pagi yang dimasaknya pasti akan basi.

Membungkus dua paket? Satunya dimakan sendiri olehnya. Satunya lagi dijual pada Fujiko dengan setengah harga.

Sedangkan Barbara membulatkan matanya. Untuk pertama kali dirinya ditolak tanpa pertimbangan sama sekali. Dan harus membayar jika ingin makan malam?

"Apa kamu cuma pura-pura kaya?" tanya Barbara pada Raka dengan wajah pucat pasi.

Terpopuler

Comments

Ran Aulia

Ran Aulia

🎶🎶 ... kepompong ....🎶🎶

2023-11-01

2

nandayue

nandayue

100.000 juta?

2023-05-18

1

nandayue

nandayue

oalah itu to maksudnya

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pelakor
2 Teman
3 Persahabatan Jadi
4 Tidak Boleh
5 Pura-pura Kaya
6 Kue
7 Butuh Pampers
8 Serigala Berbulu Domba
9 Numpang
10 Ornamen
11 Apa Boleh?
12 Mahal Dan Murah
13 Buah Dan Pohon
14 Nasehat
15 Dilarang Parkir
16 Royal
17 Ayam
18 Terapi
19 Nasi Bungkus
20 Aneh Tapi Nyata
21 Topeng 15.000
22 Matre
23 Anak Di Luar Nikah
24 Ancaman
25 Kenapa Aku?
26 Kosong
27 Protektif
28 Etika
29 Martabak Manis
30 Tidak Tahu
31 Bohong
32 Trap
33 Mundur
34 Sengketa Lahan
35 Tante
36 Kalah Taruhan
37 Tukang Cuci Piring
38 Pesan Yang Tidak Pernah Sampai
39 Terlambat
40 Dimana
41 Diapakan
42 Diam-diam
43 Bagaimana Jika Kamu
44 Menjadi Seorang Ayah
45 Khilaf
46 Mantan
47 Mitos
48 Jatah
49 Gengsi
50 Menghangatkan Hati Yang Dingin
51 Terbuang Percuma
52 Jodoh Yang Tertunda
53 Pelaku
54 Tidak Ada
55 Menemui Laut
56 Gosip
57 Kenapa Pulang
58 Usul
59 Tidak Tahu Diri
60 Cari Istri
61 Kebencian
62 Dua Sisi
63 Ragu
64 Tidak Ada Penolakan
65 Satu Kata Yang Tertahan
66 Menghibur
67 Hanya Bercanda
68 Aku Akan Menyelamatkanmu
69 Mundur
70 Aku Ingin Kamu Hidup
71 Just Dream
72 Papa, Da! Da!
73 Dasar Gatal
74 Dedemit
75 Aku
76 Saya Mau
77 Percaya Diri
78 Belum
79 Tanpa Dosa
80 Pemula Dan Profesional
81 Keep Smile
82 Tertangkap
83 Lanjut
84 Dingin
85 Maaf
86 Aku Juga
87 Bertemu
88 Kepalsuan Lebih Indah Dari Kenyataan
89 Tidak Tahu Diri
90 Kakak Tolong Aku
91 Real
92 Secret
93 Anak
94 Rukun
95 Susu
96 Dimana Dan Kapan Pun
97 Nasib Rakyat Kecil
98 Pilihan
99 Aku Akan Berusaha
100 Dandelion
101 Tabungan
102 Hanya Fatamorgana
103 Punya Pacar Rahasia
104 Stay
105 Pintar
106 Panjang
107 Masuk
108 Dejavu
109 Seolah Tidak Pernah Terjadi
110 Tidak Peka
111 Kebal
112 Bukan Update
113 Biru
114 Sama
115 Bukti
116 Cinta Kasih
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pelakor
2
Teman
3
Persahabatan Jadi
4
Tidak Boleh
5
Pura-pura Kaya
6
Kue
7
Butuh Pampers
8
Serigala Berbulu Domba
9
Numpang
10
Ornamen
11
Apa Boleh?
12
Mahal Dan Murah
13
Buah Dan Pohon
14
Nasehat
15
Dilarang Parkir
16
Royal
17
Ayam
18
Terapi
19
Nasi Bungkus
20
Aneh Tapi Nyata
21
Topeng 15.000
22
Matre
23
Anak Di Luar Nikah
24
Ancaman
25
Kenapa Aku?
26
Kosong
27
Protektif
28
Etika
29
Martabak Manis
30
Tidak Tahu
31
Bohong
32
Trap
33
Mundur
34
Sengketa Lahan
35
Tante
36
Kalah Taruhan
37
Tukang Cuci Piring
38
Pesan Yang Tidak Pernah Sampai
39
Terlambat
40
Dimana
41
Diapakan
42
Diam-diam
43
Bagaimana Jika Kamu
44
Menjadi Seorang Ayah
45
Khilaf
46
Mantan
47
Mitos
48
Jatah
49
Gengsi
50
Menghangatkan Hati Yang Dingin
51
Terbuang Percuma
52
Jodoh Yang Tertunda
53
Pelaku
54
Tidak Ada
55
Menemui Laut
56
Gosip
57
Kenapa Pulang
58
Usul
59
Tidak Tahu Diri
60
Cari Istri
61
Kebencian
62
Dua Sisi
63
Ragu
64
Tidak Ada Penolakan
65
Satu Kata Yang Tertahan
66
Menghibur
67
Hanya Bercanda
68
Aku Akan Menyelamatkanmu
69
Mundur
70
Aku Ingin Kamu Hidup
71
Just Dream
72
Papa, Da! Da!
73
Dasar Gatal
74
Dedemit
75
Aku
76
Saya Mau
77
Percaya Diri
78
Belum
79
Tanpa Dosa
80
Pemula Dan Profesional
81
Keep Smile
82
Tertangkap
83
Lanjut
84
Dingin
85
Maaf
86
Aku Juga
87
Bertemu
88
Kepalsuan Lebih Indah Dari Kenyataan
89
Tidak Tahu Diri
90
Kakak Tolong Aku
91
Real
92
Secret
93
Anak
94
Rukun
95
Susu
96
Dimana Dan Kapan Pun
97
Nasib Rakyat Kecil
98
Pilihan
99
Aku Akan Berusaha
100
Dandelion
101
Tabungan
102
Hanya Fatamorgana
103
Punya Pacar Rahasia
104
Stay
105
Pintar
106
Panjang
107
Masuk
108
Dejavu
109
Seolah Tidak Pernah Terjadi
110
Tidak Peka
111
Kebal
112
Bukan Update
113
Biru
114
Sama
115
Bukti
116
Cinta Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!