DENDAM (ANAK) ISTRI TERBUANG
Agatha tidak menyangka kalau jalan hidupnya akan seberat ini, dia tidak memiliki siapapun di dunia ini. Hanya ada suaminya, tapi pria yang menjadi bagian dari hidupnya itu juga tidak benar-benar mencintainya. Selama ini Agatha selalu bersikap menjadi istri yang baik, tapi kebaikannya itu tidak berbuah apa pun.
Sikap Agatha yang sangat lemah lembut itu membuatnya gampang untuk dibohongi, dia bahkan baru mengatahui kalau suaminya memiliki hubunga dengan wanita lain. Betapa hancurnya Agatha saat mengetahui hal itu, rasanya dia benar-benar sangat hancur.
Dan yang paling lebih menyakitkan adalah saat ini Agatha telah dituduh oleh suaminya sendiri, dia mengatakan kalau Agatha-lah yang membuat kekasihnya mengalami keguguran. Betapa hancurnya hati wanita itu saat mengetahui kalau suaminya lebih membela kekasih gelapnya ketimbang istrinya sendiri. Padahal Agatha sudah berusaha mengatakan kejadian sebenarnya, tapi suaminya tetap menuduhnya. Agahta sudah lelah untuk membujuk suaminya agar tidak memenjarakannya, tapi pria itu sudah termakan oleh hasutan dari kekasih gelapnya itu. Pria itu sudah benar-benar gila.
Padahal hari itu Agatha ingin memberitahukan hal yang sangat mebahagiakan kepada suaminya, tapi tuduhan itu lebih dulu datang dan menghancurkan semua rencananya. Hari itu juga rasa cinta Agatha pada sang suami langsung hancur, dia benar-benar tidak bisa mengharapkan hal apa pun lagi.
Air mata Agatha tidak berhenti mengalair saat majelis hakim membacakan putusan untuk dirinya, Agatha dihukum penjara selama sepuluh tahun dengan tuduhan membuat keselamatan orang terancam dan membuat anak dalam kandungan Merlin terbunuh. Tubuh wanita itu bergetar hebat mendengar putusan itu, dia tidak bisa membantah apa pun karena bukti-bukti mengarah kepadanya semua. Entah siapa yang sudah melakukan hal itu, Aghata sama sekali tidak akan bisa memaafkan perbuatannya.
"Bawa terdakwa meninggalkan ruangan sidang," ucap hakim setelah mengetuk palu putusan.
"Aku tidak bersalah. Kenapa aku dihukum!" teriak Agatha histeris. Namun, teriakannya diabaikan.
Dua polisi perempuan langsung mengeratkan gandengan di kedua sisi tubuh Agatha. Wanita itu hanya bisa pasrah saat itu. Saat tubuh wanita itu mulai digiring masuk ke luar ruangan, Agatha menyempatkan untuk melirik ke arah suami dan selingkuhannya yang saat itu datang untuk melihat hasil putusan. Bisa terlihat wajah keduanya yang sangat bahagia melihat Agatha yang akhirnya diberi hukuman.
Kalian harus membayar semua ini. Aku tidak terima atas tuduhan ini. Semoga Tuhan panjangkan umurku, agar suatu saat aku bisa bertemu kalian berdua dan membalas sakit hati ini.
Hati Agatha sangat sakit melihat hal itu, dia tidak menyangka kalau ada orang yang sangat tidaknmempunyai hati seperti itu. Tubuh Agatha mulai menjauh keluar dari ruangan, tangisan wanita itu masih belum bisa dikendalikan. Keadaannya saat ini sedang hamil, tapi harus dipenjara. Tidaka ada orang yang mengetahui hal ini selain dirinya sendiri, bahkan suaminya juga tidak tahu hal ini. Agatha juga sudah tidak mau mengatakan hal ini karena pria itu sudah mengehianatinya.
Agatha dimasukkan ke dalam penjara yang berisikan empat orang, semuanya wanita. Dia sedikit takut saat memasuk ke dalam jeruji besi itu.
"Ada anggota baru nih. Selamat datang, Mbak," sapa salah satu wanita berambut ikal yang sedang duduk di sudut ruangan.
Agatha yang mendengar sapaaan itu bingung harus merespon seperti apa. Dia pernah mendengar kalau orang yang ada di penjara semuanya jahat dan suka membully, dia takut kalau akan menjadi bahan olok-okokan.
"Kenapa berdiri saja di sana? Duduklah dengan santai, kita tidak akan melakukan apa pun kepadamu," ucap wanita gendut itu. Dia langsung menarik lengan Agatha dan mengajaknya duduk bersila di lantai.
Tentu saja Agatha terkejut dengan hal itu, dia hanya bisa menurut saja daripada dia harus mendapatkan hal lain.
Saat sudah duduk di lantai, empat orang yang ada di sana langsung menatap Agahta. Hal itu membuat wanita itu menjadi bingung, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Mau menyapa balik pun rasanya sangat takut.
"Wajahnya kelihatan baik, tapi kenapa kau sampai masuk penjara?" tanya wanita gendut yang tadi mengajak Agahta duduk.
"Heh! Jangan katakan itu, kau ini seperti tidak sadar diri saja," tegur wanita dengan rambut yang dicepol ke atas. "Tapi aku juga penasaran kenapa kau sampai di penjara?" tanyanya kemudian.
Agatha masih menatap teman satu selnya itu dengan bingung. Apa dia mendapat teman satu sel yang baik? Atau ini karena masih awal?
"Hei, kenapa kau diam saja?" tegur wanita yang bertanya tadi.
Lamunan Agatha seketika buyar. "Se-sebenarnya aku hanya difitnah saja. Aku tidak melakukam kejahatan apa pun," jawab Agatha pada akhirnya.
"Cih, siapa yang berani-berani menfitnah dirimu? Tidak tau malu!" respon dari salah satu mereka.
Agatha terkejut dengan hal itu, dia akhirnya menyimpulkan kalau semua teman selnya itu sangat baik. Agatha sepertinya harus mulai bisa terbuka kepada mereka agar tidak dikucilkan.
"Suamiku sendiri yang melakukannya," jawab Agatha pada akhirnya.
"Apa?!" Mereka semua merespon dengan serentak. Bahkan mulut mereka tidak bisa menutup saat mendengar pengakuan Agatha.
"Suami kamu sendiri? Sudah gila dia tuh!" ketus wanita gendut itu.
Agatha hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia juga malu mengakui hal itu, suaminya memang sudah gila karena melakukan hal ini kepadanya.
"Dia menuduhku telah membuat calon anak kekasihnya meninggal karena mengalami keguguran. Padahal aku sama sekali tidak melakukan hal itu," jelas Agatha dengan suara yang sedikit bergetar. Dia berusaha mencoba untuk tidak menangis lagi.
"Kamu yang sabar, ya," ucap salah satu wanita di sana sambil mengusap lembut bahu Agatha.
Agatha kembali menangis, dari awal saat menghadapi masalah ini tidak ada yang mengatakan hal seperti itu kepada dirinya. Dan saat ini dia bisa merasakannya juga, wanita itu merasa memiliki keluarga baru saat ini. Dia bukan menangis karena sedih lagi, tapi karena dia senang bisa bertemu dengan orang yang mau menguatkannya.
Teman-teman satu selnya juga langsung memberikan Agatha dukungan. Mereka sangat prihatin dengan apa yang dialami oleh wanita itu. Dia tidak bersalah tapi harus menanggung semua beban ini dan rela di penjara.
Tiba-tiba saja perutny terasa keram, Agatha langsung memeganginya. Dia baru ingat kalau saat ini dirinya sedang mengandung.
"Ssshh," desis Agarha sambil megangi perut bawahnya.
"Eh, kau kenapa? Apa ada yang sakit?" Mareka semua terlihat panik.
"Perutku hanya keram saja, mungkin karena sejak pagi aku terus tegang dan stres. Jadi bayi yang sedang aku kandung merasa terkekan," jawab Agahta sambil terus menahan sakit.
"Kamu sedang hamil?" tanya semuanya dengan serentak. Tidak menyangka kalau Agatha dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
"Suamimu sangat tega memenjarakan istri yang sedang mengandung. Apa pengadilan tidak membirikanmu keringanan karena saat ini kamu hamil?"
Agatha menggeleng. "Tidak. Tidak ada yang tahu tentang kehamilanku, aku juga tidak ingin semua orang mengetahuinya. Biarlah ini menjadi rahasiku sampai anak ini lahir."
Semua yang ada di sana merasa sangat sedih mendengar hal itu. Mereka sangat kagum melihat ketegaran yang ditunjukkan oleh Agatha.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
bener Agatha ... ngapain ngasih tau kehamilan kamu ke suami pengkhianat ?
2023-05-05
2
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
suami dan selingkuhan lucknut ..
liat aja .. karma itu ada ...
silakan sekarang cengengesan ... tp nanti bakalan nangis darah ..
2023-05-05
1
Miza Susilawati
yang sabar agathaa.
2023-02-23
1