Fai yang masih syok tentang perjodohannya pergi ke danau buatan yang ada di tengah kota untuk menenangkan dirinya.Malam ini tak seperti biasanya suasana di danau agak ramai padahal bukan akhir pekan.Fai pun mencari tempat yang jauh dari keramaian.Setelahnya Fai pun duduk di bangku yang sudah tersedia di sana.
Ini tahun berapa sih,kenapa masih ada perjodohan kayak gini.Aku bukan Siti Nurbaya yang harus di jodohkan dengan lelaki berumur kayak dia.Mana duda lagi,seneng dong dia kalau nikah sama aku dapatnya perawan !!
Rupanya Fai benar-benar kesal dengan keputusan orang tuanya yang menjodohkan dia.Fai harus mencari cara agar dia tidak menikah dengan si duda itu.
Sementara itu Aska yang sudah naik taksi meminta sopir untuk mengantarkan dia pulang ke rumahnya.Dia menunggu orang tuanya pulang dan membicarakan lebih lanjut tentang perjodohan ini.Aska benar-benar belum siap untuk menikah apalagi dalam jangka waktu yang dekat.
Setelah sampai rumah,Aska langsung ke kamarnya untuk berganti baju lalu duduk di rumah tengah menunggu kepulangan orang tuanya.Tak lama terdengar suara mobil masuk ke halaman rumah.
"Aska,kok kamu pulang duluan tidak menunggu kami."Ucap Mama Nita.
"Ma,aku menolak perjodohan ini,aku gak mau ma nikah sama orang yang gak aku kenal apa lagi cinta."
"Cinta akan datang saat kalian terbiasa bersama Aska."Jawab Papa Bram.
"Pa gimana aku mau cinta, sedangkan kami saja tidak saling kenal."
"Makanya itu kamu kenali Fai lebih dekat,Fai itu orang nya baik.Mama yakin kalian pasti cocok."Mama Nita ikut menimpali.
"Tapi aku gak yakin ma kalau dia mau sama aku,apalagi status aku yang duda begini."
"Kamu jangan pesimis begini Aska,kamu tampan masih muda,tak masalah dengan status duda mu itu."
"Pokok nya aku gak mau di jodohkan,aku menolak perjodohan ini."Lalu meninggalkan kedua orang tuanya.
"Aska tidak ada penolakan,kamu harus setuju dengan perjodohan ini."Ucap Papa Bram tapi tidak di tanggapi oleh Aska.
"Sudahlah pa, Papa tenang jangan terbawa emosi begitu.Kalau sudah tenang mama nanti yang bicara dengan Aska."
Pukul sepuluh malam,Fai baru sampai rumah.Kondisi rumah yang sudah gelap, menandakan penghuninya sudah pada tidur.Fai yang mempunyai kunci cadangan segera membuka pintu.Setelah Fai masuk,lampu ruang tengah terang.Ternyata sedari tadi, Papa Alam menunggu Fai pulang.
"Darimana kamu Fai?" Tanya Papa Alam
"Dari danau Pa,Fai ke kamar dulu ya Pa mau tidur sudah ngantuk."
"Fai,Papa belum selesai bicara!"
"Papa mau bahas yang tadi kan,besok lagi aja ya Pa,Fai capek mau istirahat."Fai berlalu meninggalkan Papa nya.
Keesokan paginya,Fai pagi-pagi sudah rapih.Dia berangkat lebih pagi dari biasanya.Fai benar-benar ingin menghindari orang tuanya.Fai bahkan tidak sarapan lebih dahulu,dia langsung ke garasi menuju mobilnya.Fai akan sarapan di luar nanti.
Suara mobil Fai bertepatan dengan mama nya Fai turun dari tangga.
'Lho Fai udah pergi, ternyata dia mau menghindari pembahasan tentang perjodohan semalam.'
Begitu juga Aska,duda tampan itu pagi-pagi sekali sudah rapih bersiap berangkat ke kantor.
'Gue gak mau bahas yang semalam,pokoknya gue gak mau di jodohin.'
Ternyata baik Fai maupun Aska selama satu Minggu ini mereka berdua sengaja menghindar dari orang tua mereka.Aska dan Fai tidak memberi celah kepada kedua orangtuanya untuk membahas soal perjodohan tempo hari.
Tetapi kedua orang tua mereka masih kekeh pada pendirian mereka untuk menjodohkan anak-anak mereka.Akhirnya kedua orang tua Aska dan Fai bertemu lagi untuk membahas Pernikahan.
"Sepertinya kita tidak bisa terlalu lama membiarkan anak kita seperti ini Alam.Aska benar-benar menghindari kami selama satu Minggu ini "Ucap Bram.
"Fai juga sama,anak itu selalu menghindar."
"Bagaimana kalau tiga hari lagi aku ke rumah mu Alam,untuk melamar Fai.Dua Minggu setelahnya kita adakan pernikahan.Kalian setuju?"
"Apa tidak terlalu cepat Pak Bram?"Tanya Farah,Mama nya Fai.
"Mau bagaimana lagi,anak-anak kita selalu menghindar."
"Papa setuju Ma dengan usulan Bram,biar Papa yang bicara dengan Fai."
"Jadi sepakat yaa,tiga hari lagi kami akan ke rumahmu untuk melamar Fai."
Seperti biasa Fai akan pulang agak larut malam untuk menghindari kedua orang tuanya.Tapi malam ini,kesabaran Papa nya sudah di ambang batas.Pak Alam dan Mama Farah menunggu Fai pulang.Jam menunjukkan pukul sebelas malam,barulah terdengar suara mobil Fai masuk.
Setelah Fai masuk rumah,Fai sudah di sambut tatapan marah dari Papa nya.
"Darimana saja kamu Fai,selalu saja pulang larut malam."Ucap Papa Alam.
"Dari butik Pa,karena banyak pesanan desain baju.Makanya Fai harus lembur."
"Kamu yakin banyak pesanan atau kamu sengaja menghindari kami untuk membahas perjodohan kamu."
"Fai capek Pa,Fai ke kamar dulu."
"Papa belum selesai bicara Fai,duduk."Fai tak menanggapi papa nya dia terus saja jalan.
"FAIZA PAPA BILANG DUDUK !!!"
Mau tidak mau Fai berbalik dan duduk di depan orang tuanya.Jujur saja Fai takut kalau Papa nya sudah marah.Mama Farah mengelus lengan suaminya agar tenang.
"Siapkan dirimu,tiga hari lagi keluarga Pak Bramasta akan datang ke rumah untuk melamar mu."
"Lho Pa gak bisa gitu dong,kan aku belum bilang setuju tentang perjodohan ini kenapa malah udah mau melamar sih."Ucap Fai tidak terima.
"Papa tidak butuh persetujuan kamu.setuju tidak setuju kamu tetap menikah dengan Aska. Aska lelaki yang baik Fai,kamu tidak akan menyesal menikah dengannya."
"Tapi dia duda Pa."
"Tak masalah walaupun dia duda,Dia masih muda."
"Ya sudah kalau Papa memang tetap dengan keputusan papa yang ingin menjodohkan aku dengan Aska,lebih baik Fai pergi saja dari rumah ini."Ancam Fai.
"Jangan pergi dari rumah ini nak."Ucap Mama Farah yang sudah menangis karena mendengar anaknya akan pergi dari rumah.
"Silahkan saja kalau kamu mau pergi dari rumah ini.Tapi saat kamu keluar dari rumah ini,butik mu akan Papa sita."
"Gak bisa gitu dong Pa,itu butik aku.Hasil kerja keras aku."
"Kenapa gak bisa,itu semua Papa yang memodali,jadi Papa berhak atas butik kamu."
"Jika kamu ingin memulangkan modal yang Papa kasih,Papa minta sepuluh kali lipat dari modal awal dan Papa minta sekarang juga.Apa kamu sanggup?"Fai tidak menjawab dia hanya menangis,kenapa Papa nya begitu tega.
"Silahkan kalau kamu mau pergi dari rumah ini,tapi tinggalkan semua fasilitas yang Papa berikan padamu.Papa akan memblack list nama mu ke semua Perusahaan agar tak ada yang mau menerima kamu bekerja.Dan Papa akan mencoret nama kamu dari kartu keluarga."
"Papa egois,kalian egois."Fai menangis lalu berlari menuju kamarnya.
"Pa kenapa Papa begitu keras dengan Fai Pa,Kalau Fai beneran nekat pergi dari rumah ini gimana Pa."
"Biarkan saja Ma,Fai tidak akan berani pergi dari rumah ini.Ayo kita ke kamar,ini sudah malam."
Sesampainya di kamar,Fai menangis sejadi-jadinya.Dia tak menyangka Papa nya tega sampai memaksanya menikah dengan lelaki yang tidak dia kenal.Entah berapa lama Fai menangis sampai dia tertidur karena kelelahan menangis.
Keadaan di rumah Fai tidak jauh berbeda dengan di rumah Aska.Duda tampan itu menolak keras atas perjodohan ini.
"Pa,Ma Aska cuma gak mau kejadian yang lalu terulang lagi."
"Jadi kamu masih di bayang-bayangi dengan masa lalu mu itu Aska !"Ucap Papa Bram.
"Nak kamu harus keluar dari bayang-bayang masa lalu kamu,hidupmu harus tetap berjalan kamu harus memulai kehidupan baru.Mama yakin kamu akan bahagia dengan Fai."Ucap Mama Nita lembut,agar Aska luluh.
"Tapi sepertinya dia tidak suka dengan aku yang duda ini ma."
"Jadi kamu suka dengan Fai?"
"Bukan begitu Ma,Mama apa-apaan sih."Aska mengelak.
"Kamu kira Papa gak tahu,saat makan malam itu sejak kedatangan Fai,kamu selalu curi-curi pandang ke Fai kan."Goda Bram
"Mana ada,Papa gak usah ngarang deh."Ucap Aska menahan malu.
"Pokoknya kamu harus setuju,tiga hari lagi kita ke rumah Pak Alam untuk melamar Fai."
"Pa gak secepat ini juga dong,"Aska tak terima
"Sudah gak ada bantahan lagi,kamu hanya persiapkan diri kamu,semua kebutuhan biar Papa dan Mama yang atur."
"Ya terserah kalian aja dech,Aska ke kamar dulu Ma,Pa mau istirahat."
Tiga hari kemudian,di kediaman Pak Alam sudah terlihat kesibukan di sana sini.Karena siang nanti mereka akan menyambut kedatangan keluarga Bramasta.Sedangkan yang akan di lamar masih menangis di kamarnya.Mata sembabnya kentara sekali.
"Sudah dong sayang nangisnya,sebentar lagi yang makeup on kamu datang, cuci muka dulu gih biar kelihatan seger.Masa matanya sembab gitu."Mama Fai menghampiri Fai di kamarnya untuk menenangkan anaknya.
"Tapi Fai gak mau ma."Masih memohon kepada mama nya.
"Sayang mama jamin setelah kamu nikah dengan Aska hidup kamu akan bahagia.Ya sudah mama keluar dulu ya mau cek persiapan di luar."
Mau tidak mau Fai pun menuruti ucapan mama nya untuk cuci muka agar wajahnya terlihat segar.Tak berapa lama tim MUA pun datang dan siap untuk merias Fai.
"Mba yang natural aja ya make up nya."Pinta Fai.
"Tenang saja,mba Fai akan kami buat cantik."
Siang pun tiba,Mobil iring-iringan keluarga Bramasta datang.Keluarga Fai sudah berdiri di depan untuk menyambut keluarga Bramasta.Setelah keluarga Aska di persilahkan masuk dan duduk.Masuklah pada inti acara ini.Pak Bramasta menunjuk kakaknya sebagai perwakilan dari keluarganya sebagai juru bicara
"Saya sebagai perwakilan dari keluarga Bramasta datang kesini untuk melamar putri Pak Alam yang bernama Faiza Az-Zahra.Mana ini nak Faiza nya tolong di panggilkan."
Fai pun di bawa keluar oleh keluarganya,semua mata tertuju pada wanita yang sedang berjalan ke arah mereka.Hari ini Fai terlihat sangat cantik baju kebaya berwarna pink muda di padukan dengan kain batik yang ternyata batiknya sama dengan yang di pakai oleh Aska, make up yang natural hiasan rambut yang di buat simpel dan di tambahi dengan mahkota kecil membuat Fai semakin bersinar.
Fai pun duduk di antara kedua orangtuanya.
"Kedip nak Aska."Goda Paman Aska sebagai juru bicara,karena dari tadi keponakannya itu tidak berkedip memandangi Fai.Semua yang ada di sana pun menyoraki Aska dan tertawa.Yang di soraki hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Fai yang sedari tadi menunduk pun ikut melihat ke arah Aska,mata mereka bertemu tapi setelahnya Fai menunduk kembali.
Ganteng juga ternyata..eehhh
Setelah mereka tukar cincin,acara di lanjutkan dengan penentuan tanggal pernikahan.
"Jadi sebelumnya kedua keluarga sudah sepakat bahwa pernikahan akan di adakan dua Minggu lagi."
"APAAAA...." Ucap Fai dan Aska bersamaan.
"Pa kenapa secepat ini."Fai berbisik kepada Papa nya.
"Lebih cepat lebih baik Fai."jawab Papa nya santai.
Aska pun bertanya begitu dengan papa dan mama nya dan mendapat jawaban yang sama pula seperti jawaban orang tua Fai.Aska hanya bisa menghela nafasnya kasar.
Setelah acara selesai,tamu pun di persilahkan untuk mencicipi hidangan yang sudah di sediakan.
Mama Aska menyuruh Aska untuk mendekati Fai,mau tak mau Aska mengikuti kemauan mama nya.
"Hai Fai,bisa kita bicara berdua."
"Ya sudah kak ngomong aja kalau mau ngomong."
"Ketus amat ngomong sama calon suami."Fai mendelik mendengar ucapan Aska.
"Jangan disini,di halaman samping aja gimana,biar gak terlalu ramai."Fai mengangguk dan berjalan lebih dahulu.
Mereka pun Duduk di bangku panjang Yang ada di halaman samping.
"Cepetan mau ngomong apa."
"Galak banget,Kamu tau kan kalau dua Minggu lagi kita menikah." Fai mengangguk
"Jadi jangan harap aku akan jatuh cinta sama kamu,walaupun kamu sudah jadi istriku."Ucap Aska serius.
"Gak usah kepedean,siapa juga yang mau jatuh cinta sama kamu.Dasar duda."Setelah berkata seperti itu Fai meninggalkan Aska sendiri.
*Liat aja ya kamu duda,aku akan buat kamu jatuh cinta duluan sama aku....
Bersambung*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Pasrah
bagus banget fai biar kelepek "dia cm pura"padahal udah jatuh cinta
2023-08-17
0
Yung
harus nya aska lebih lembut dan sopan deh ngomong nya udah duda belagu lagi
2023-01-28
2
Taruni
Terima kasih atas komentarnya.semoga suka dengan ceritanya
2023-01-09
0