Bab 13

1 Minggu berlalu, semua masih berjalan dengan seharusnya. Meskipun beberapa hari lalu Rein sempat sakit, namun kini wanita itu sudah pulih kembali, berkat Ami dan Davin yang merawat nya sepenuh hati.

Padahal Rein hanya terkena demam serta flu.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Rein yang baru saja keluar dari kamar mandi, di kejutkan dengan tangan yang tiba-tiba melingkar indah di perut nya.

"Astaga! Om Davin ngagetin aja," gerutu Rein, sambil memegang erat handuk nya, takut terlepas.

"Hehe, sorry."

Davin menjawab sambil mendusel kan wajah nya di potongan leher Rein.

Wangi lavender menguar dari tubuh Rein, membuat Davin semakin mengeratkan pelukannya.

"Hm harum." Gumam nya sambil memberikan Rein kecupan kecil.

Rein terkekeh kecil, kenapa kekasih nya ini jadi manja begini. "Kenapa sih?" tanya Rein penasaran sambil mengusap wajah Davin dari samping.

Rein merasakan gelengan kepala di bahu nya. Wanita hanya terkekeh walau merasa geli saat nafas Davin menerpa kulit leher nya.

"Rein, Ayo kita kencan?" Ajak Davin sambil memutar tubuh Rein agar menghadap nya.

Rein menaikan alis nya sebelah, tumben sekali kekasih nya ini mengajak dirinya kencan. "Om kejedot apa sih? Tumben banget ngajak kencan?" Ucap Rein di selingi kekehan kecil. Ia merasa lucu, saat pria yang sudah berumur itu menatap nya berbinar.

Tanpa sadar Davin mengerucut kan bibir nya. Ingatan nya bergulir pada kejadian yang ia alami beberapa saat lalu, sewaktu ia bertemu dengan kedua teman nya.

Flashback beberapa saat lalu....

***

"Akhirnya datang juga." Davin yang baru saja tiba di sebuah kafe klasik, di kejutkan dengan suara Eron yang menyambut nya.

Davin terkekeh sambil meminta maaf, karena sudah terlambat. Mereka janjian untuk bertemu jam 12 siang, namun Davin datang saat jam sudah menunjukkan pukul 1.

"Oh iya kenalin ini Aika, calon bini gue," ucap Eron pamer dengan wajah tengil nya, sambil merangkul mesra pundak seorang wanita yang ia perkirakan berumur 23 tahun.

"Saya Davin, Sahabat Eron dan Demian." Ucap Davin memperkenalkan dirinya. Davin mengulurkan tangannya untuk menjabat Aika namun Eron langsung menyambut nya.

"Jangan!! Cuma gue yang boleh pegang dia," Eron tampak posesif saat Aika akan menyambut uluran tangan Davin.

Davin dan Demian menghela nafas. Davin menatap wanita itu dengan pandangan tak yakin. Sejak kapan sahabat nya ini ingin menjalin hubungan yang serius dengan seorang wanita.

"Gue tahu Lo masih syok, tapi ini kenyataan nya bro. Gue mau nyoba menjalin hubungan yang serius dengan wanita di samping gue ini." Davin dan Demian mengernyit jijik melihat Eron yang tampak sangat Bucin sekali pada wanita bernama Aika itu.

Berbeda sekali dengan reaksi Davin dan Demian, Aika justru menunduk malu, saat ia merasa pipinya terasa panas ketika mendengar ucapan Eron yang nampak seperti buaya darat haha.

Namun Davin ikut senang melihat Eron yang kini akan menemukan kebahagiaan nya.

"Maaf saya telat!" Suara lembut seseorang membuat mereka berempat menoleh serempak.

Wanita dengan baju sederhana itu menunduk malu sambil meremat jari-jari nya. "Siapa?" tanya Davin yang langsung buka suara.

Demian menatap wanita itu sambil tersenyum kecil. "Sini!" ucap nya mutlak, seperti sebuah perintah yang tak bisa di bantah.

Wanita itu duduk tepat di sebelah Demian, dan dari bawah meja, Demian kini menggenggam tangan wanita itu dengan lembut.

"Tifani, pacar gue." Ucap Demian langsung, membuat Davin yang sedang minum tersedak.

"Pacar Lo? Sejak kapan Lo punya pacar? Kok nggak ngasih tau gue sama Davin? Lo sekarang main rahasia-rahasia'an ya?" Davin mengangguk membenarkan.

Demian memutar bola mata malas, ia menatap kedua sahabatnya itu dengan pandangan seolah berkata 'alay banget reaksi Lo berdua'.

"Cepat jelaskan!" Ucap Eron sambil merangkul Aika, membuat Davin berdecak sebal. Sahabat nya ini masih sempat-sempat saja menebar kemesraan.

"Masih ingatkan sama cewek yang mau di jodohkan sama gue, ini cewek nya." Jelas Demian singkat.

Davin dan Eron berohria sambil memperkenalkan diri mereka pada wanita yang duduk di samping Demian.

***

Davin menghela nafas panjang kemudian membuangnya. Tak terhitung sudah ke berapa kali ia menghela nafas.

Mata nya menatap kesal, 2 pasangan yang sedang bermesraan di hadapan nya.

Sudah 1 jam berlalu dan Davin hanya menyaksikan kemesraan kedua temannya dengan pasangan masing-masing.

Mereka saat ini sedang berada di sebuah pantai yang tak jauh dari kafe tempat mereka berkumpul.

Meski masih jam 3 tapi cuaca yang sedikit mendung membuat matahari tidak terlalu menyengat.

"Sini ayang, aku pegangin buah kelapa nya," Davin mendelik sinis, kala Eron memanasi nya.

"Aakk ayang, kamu tuh paling cantik." Davin memutar bola mata malas. Dalam hati nya ia menggerutu kesal melihat tingkah kealay'an Eron yang kini menyelipkan anak rambut Aika, padahal tidak ada anak rambut yang perlu di selipkan.

"Dasar Alay." Cibir nya pelan, namun masih bisa di dengar Eron dan Demian.

"Kasihan nggak punya ayang!" Balas Eron yang sangat senang menjahili Davin.

Rata-rata yang datang semua berpasangan, dan itu adalah kesempatan yang bagus bagi Eron untuk menjahili Davin yang tak ada pasangan.

"Udahlah gue pulang duluan." Davin kemudian berlalu dengan wajah di tekuk, ia kesal karena iri melihat Eron dan Demian yang asik bermesraan, mengabaikan dirinya yang sendiri. Bahkan kedua nya tak peduli saat dirinya berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Dasar Alay, gue juga bisa ajak Rein kencan kaya gitu!" Gumam nya kesal, sambil memacu mobil nya menuju rumah.

***

Davin menatap Rein dengan pandangan memelas. "Ayo kita kencan," ujar nya lagi.

Rein menghela nafas kemudian mengangguk saja. "Iya iya. Sekarang lepasin dulu pelukannya, aku mau pakai baju."

Davin mengangguk semangat, pria itu melepaskan pelukannya lalu berlalu kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur Rein.

Rein terkekeh kecil sekaligus bingung melihat reaksi Davin yang tampak semangat sekali saat ia mengiyakan ajakan untuk kencan.

"Dasar, aneh-aneh aja," gumam nya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Davin menatap dirinya di pantulan kaca dengan senyum yang mengembang.

"Gue emang selalu ganteng," ucap nya PD. Rein yang sudah siap, hanya terkekeh kecil saat mendengar ucapan Davin. Entah sejak kapan, namun Davin kini lebih menunjukkan sifatnya yang belum pernah ia lihat.

"Kita mau kemana?" tanya Rein yang berhasil mengejutkan Davin.

"Eh kaget!" Ucap nya sambil mengelus dada, membuat Rein tertawa.

"Kita mau kencan kemana?" tanya Rein ulang.

Davin menyelipkan anak rambut Rein yang sedikit menjuntai ke depan lalu memandang dalam wanita yang kini perlahan menempati kekosongan dirinya.

"Cantik banget sayang." Ucap nya sambil mengecup kening Rein, membuat wanita itu merona.

"Makasih." ucap Rein malu-malu.

Davin terkekeh sambil menggandeng lembut tangan Rein kemudian mengajak nya keluar dari kamar.

"Ikut aja ya," ucap nya.

Rein mengerucut kan bibir kesal, rasa penasaran nya sangat besar, namun Davin masih enggan memberitahu kan tujuan mereka akan kemana.

TBC.....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Salah Davin sendiri,kenapa gak langsung ngajak Eirin..jadi obat nyamuk kan..🤣🤣

2024-10-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahhh ternyata trio Om Om udah punya gandengan semua,Aku pikir ada yg udah punya binik..😂

2024-10-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ngajak KENCAN? Ku pikir ngajak NIKAH setelah di JEBOLIN..🙇🙇

2024-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27. Flashback 1
28 Bab 28 Flashback 2
29 Bab 29 Flashback 3
30 Bab 30 Flashback 4
31 Bab 31. Flashback 5
32 Bab 32 Flashback 6
33 Bab 33. Flashback 7 (selesai)
34 Bab 34. Keyla kembali
35 Bab 35. Sedikit iri dengan kebahagiaan mereka
36 Bab 36. Wisuda & Lamaran
37 Bab 37. Perkara tamu bulanan
38 Bab 38. Black card
39 Bab 39. Night Ride
40 Bab 40. Keluarga?
41 Bab 41. Abijar Diwantara
42 Bab 42. Kepulangan Rein
43 Bab 43. Persiapan pernikahan
44 Bab 44. Meminta restu & bertemu Kakek Abijar
45 Bab 45. Wedding day
46 Bab 46. Bukan yang pertama
47 Bab 47. Sakit pinggang
48 Bab 48. Manja nya anak dan bapak
49 Bab 49. Villa
50 Bab 50. Petualangan di kebun teh
51 Bab 51. Belum ada tanda-tanda
52 Bab 52. Rein rewel
53 Bab 53. Davin merasa bersalah
54 Bab 54. Samar-samar
55 Bab 55. Baby twins
56 Bab 56. Dapat Cicit 2
57 Bab 57. Aldrich masak
58 Bab 58. Morning sickness
59 Bab 59. Menolong seorang wanita hamil?
60 Bab 60. Semua nya serba salah di mata bumil
61 Bab 61. Kejutan tak terduga
62 Bab 62. Kejutan tak terduga 2
63 Bab 63. Kegiatan panas
64 Bab 64. Bagaimana rasanya punya orang tua?
65 Bab 65. Menjadi donatur tetap
66 Bab 66. Bertemu dengan dia
67 Bab 67. Menjelang persalinan
68 Bab 68. Ketakutan Davin
69 Bab 69. Keusilan Davin
70 Chapter 70. Bukan akhir dari semua nya (SELESAI)
71 A LOVE LATTER FROM ZEFANYA
72 S2. Chapter 71. Triple
73 S2 Chapter 72. Artama dan Aksara
74 S2 Chapter 73. Raja jatuh cinta?
75 S2 Chapter 74. Maaf Bunda
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27. Flashback 1
28
Bab 28 Flashback 2
29
Bab 29 Flashback 3
30
Bab 30 Flashback 4
31
Bab 31. Flashback 5
32
Bab 32 Flashback 6
33
Bab 33. Flashback 7 (selesai)
34
Bab 34. Keyla kembali
35
Bab 35. Sedikit iri dengan kebahagiaan mereka
36
Bab 36. Wisuda & Lamaran
37
Bab 37. Perkara tamu bulanan
38
Bab 38. Black card
39
Bab 39. Night Ride
40
Bab 40. Keluarga?
41
Bab 41. Abijar Diwantara
42
Bab 42. Kepulangan Rein
43
Bab 43. Persiapan pernikahan
44
Bab 44. Meminta restu & bertemu Kakek Abijar
45
Bab 45. Wedding day
46
Bab 46. Bukan yang pertama
47
Bab 47. Sakit pinggang
48
Bab 48. Manja nya anak dan bapak
49
Bab 49. Villa
50
Bab 50. Petualangan di kebun teh
51
Bab 51. Belum ada tanda-tanda
52
Bab 52. Rein rewel
53
Bab 53. Davin merasa bersalah
54
Bab 54. Samar-samar
55
Bab 55. Baby twins
56
Bab 56. Dapat Cicit 2
57
Bab 57. Aldrich masak
58
Bab 58. Morning sickness
59
Bab 59. Menolong seorang wanita hamil?
60
Bab 60. Semua nya serba salah di mata bumil
61
Bab 61. Kejutan tak terduga
62
Bab 62. Kejutan tak terduga 2
63
Bab 63. Kegiatan panas
64
Bab 64. Bagaimana rasanya punya orang tua?
65
Bab 65. Menjadi donatur tetap
66
Bab 66. Bertemu dengan dia
67
Bab 67. Menjelang persalinan
68
Bab 68. Ketakutan Davin
69
Bab 69. Keusilan Davin
70
Chapter 70. Bukan akhir dari semua nya (SELESAI)
71
A LOVE LATTER FROM ZEFANYA
72
S2. Chapter 71. Triple
73
S2 Chapter 72. Artama dan Aksara
74
S2 Chapter 73. Raja jatuh cinta?
75
S2 Chapter 74. Maaf Bunda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!