Episode 2:
Ia semakin di buat bingung dengan kedatangan Andy dan orang tua nya yang sedang menghadap orang tua Alina.
Andy sendiri adalah kepala sekolah muda di kampung nya. Orang nya lumayan tampan, namun sayang sekali. Sifat asli pria itu yang membuat ketampanan yang ia miliki tiada arti nya di mata para warga dan para gadis, terutama Alina sendiri.
Ia memiliki sifat kasar, suka main wanita, suka mabuk dan ia juga tak segan segan untuk membunuh jika ada orang yang mencoba membangkang keinginan nya.
Ia juga tak lain adalah anak dari pak Bagio, seorang juragan beras sekaligus pemilik sekolah di mana Andy bekerja saat ini. Dia juga tak jauh berbeda dengan sang anak, sama sama memiliki sifat arogan dan sombong, serta suka semena-mena terhadap orang lain.
Semua mata tertuju pada Alina yang sedang berada di depan pintu rumah nya. Kening nya berkerut saat Imah, sebagai ibu Alina datang menghampiri nya, Alina seolah meminta penjelasan atas semua ini.
" Ayo nak duduk dulu! " Perintah Imah pada anak nya.
" Bu!! " Tiba-tiba Alina menahan tangan ibunya.
" Kenapa nak? Duduk dulu, nanti ibu jelasin di dalam." Ucap nya mencoba untuk membujuk.
" Tapi Bu." Tolak nya, namun Imah tidak menggubris nya lagi, dia terus saja membimbing tangan anak nya itu untuk menghadap Bagio dan keluarga nya. Ia mencoba tidak menghiraukan lagi rengekan rengekan Alina, meskipun ia sendiri tak tega mendengar nya.
" Gimana Alina kabar kamu, sehat?" Tanya Bagio basa-basi.
" Sehat juragan." Jawab nya. Pria itu tersenyum kearah nya dengan tatapan nya yang tak lepas dari Alina, membuat Alina menjadi risih. Belum lagi Andy yang sedari tadi menatap nya seperti orang mau menerkam saja.
Alina hanya bisa menunduk sambil memilin ujung bajunya.
" Begini pak Jaka dan Bu Imah, kedatangan saya beserta keluarga kesini untuk melamar anak bapak dan ibu yang bernama Alina untuk anak saya Andy." Ucap juragan Bagio berterus-terang dengan maksud kedatangan nya.
Tentu saja hal itu membuat Alina terkejut bukan main mendengar nya. Bagaimana tidak, dia harus di hadapkan dengan lamaran yang secara tiba-tiba itu. Belum lagi dengan ketidak siapan Alina, atau bahkan mungkin Alina tak minat sama sekali dengan lamaran ini. Dan penyebab nya semua orang juga tahu itu.
" Saya sebagai orang tua dari Alina, setuju setuju saja, namun bagaimana pun jawaban nya, saya kembalikan kepada anak saya Alina, karena bagaimanapun dia lah yang akan menjalani nya nanti." Jawab Jaka.
" Bagaimana nak? " Tanya Jaka kepada anak nya.
Alina mencoba menghembuskan nafas nya secara teratur. Menetralisir perasaan gugup sekaligus terkejut yang baru saja ia alami. Sebenarnya ia sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan itu, namun ia harus menguatkan diri untuk mengatakan nya. Mana tahu nanti keluarga juragan Bagio akan tersinggung lalu marah atas jawaban yang ia siap kan.
" Sebelum nya saya minta maaf, khusus nya kepada keluarga juragan Bagio. Karena saya tidak bisa menerima lamaran Aa Andy." Jawab Alina final.
Mungkin Alina memang mengidolakan aktor favorit nya itu, tapi bukan hal itu yang membuat Alina menolak lamaran Andy, melainkan karena sifat dan ambisi Andy sendiri yang membuat Alina bergidik ngeri.
Ia sendiri sadar, idola nya itu tak mungkin ia gapai, biarlah itu hanya menjadi ilusi semata saja, dan ia pun akan mencari pendamping hidup nantinya yang sepadan dengan nya, dan tentunya memiliki sifat baik dan bisa membimbing Alina dengan baik pula.
Brakk...
Juragan Bagio tiba-tiba menggebrak meja, membuat semua orang terkesiap, termasuk Alina sendiri. Ia memejamkan mata nya kuat-kuat, bersiap menghadapi amukan dari juragan yang terkenal kejam ini.
" Atas dasar apa kamu menolak anak saya? Bahkan jika di sandingkan dengan kamu, dia lebih segala nya." Ucap nya dengan penuh penekanan pada setiap kalimat nya.
" M_maaf ju_ragan, jangan memarahi anak saya, saya mohon! " Mohon Jaka kepada Bagio, ia menangkupkan kedua tangannya seraya bersimpuh di hadapan juragan kejam itu. Imah juga mendekat kepada suaminya, dia hanya bisa menangis melihat suaminya itu.
" Bapak, ibu! Apa yang kalian lakukan? Gak seharusnya kalian begini, ayo bangun!" Titah Alina seraya mencoba membangun kan ayahnya itu, namun sang ayah menolak.
" Sudah lah Alina, kamu terima saja lamaran nak Andy! Bapak tidak mau kamu kenapa kenapa nak." Ucap Joko.
" Lina tidak mau pak. Lina tidak cinta sama Aa Andy, dan lagi pun Lina masih sekolah, Lina yakin kok Lina akan baik baik aja." .
" Heh Jaka! Kamu masih ingat kan dengan hutang Budi? Tentu dong, kamu kan orang alim, tentunya kamu lebih mengerti tentang itu." Ucap nya. Kali ini dengan nada lembut, namun terkesan mengejek.
" I_iya juragan, saya masih ingat." Ucap Jaka terbata bata.
" Bagus, kalau begitu kamu harus membujuk anak mu bagaimana pun caranya saya tidak mau tau, yang penting anak kamu mau menikah dengan anak saya!" Ucapnya seraya menepuk pundak Jaka.
" Besok saya tidak mau tahu, anak ini sudah harus setuju, dan saya tidak akan datang ke sini lagi untuk melamar ulang. Saya mau Minggu depan mereka harus sudah menikah!" Ucap nya dengan penuh penekanan. Bagio juga menunjuk ke arah Alina yang semakin terkejut dengan fakta yang baru ia dengar.
" Sudah lah pa, jangan bentak mereka lagi! Bagaimana pun mereka akan segera menjadi keluarga Andy, dan Andy tidak mau terjadi apa-apa kepada orang yang Andy cintai." Kini Andy lah yang bersuara, ia memenangkan ayah nya agar tidak berbuat lebih pada keluarga Alina. Andy pun menatap ke arah Alina dan mengedipkan matanya genit, membuat Alina bergidik ngeri di buat nya.
" Baiklah, papa tidak akan kasar sama mereka, selagi mereka masih mempunyai rasa hormat sama kita." Kata Bagio.
' lah, yang tidak hormat itu siapa, mereka atau keluarga ku?. Apa setiap orang miskin itu, berada dibawah kaki orang orang kaya? ' Batin Alina.
" Dengar Jaka! kami akan pulang dulu, kalau sampai kamu tidak bisa membujuk anak kamu ini, kamu tahu sendiri akibat nya!." Ucap Bagio dengan penuh penekanan pada kalimat akhir.
" I_ iya juragan." Ucap Jaka pasrah.
Setelah mengatakan itu, keluarga Andy dan warga lainnya pun pulang. Kini tersisa Alina dan kedua orang tua nya yang sejak tadi hanya menangis dan tak berani berkata apa apa, apa lagi untuk menatap sang anak.
Rasa bersalah pada diri mereka, membuat mereka malu untuk bertatap muka dengan Alina.
" Lina mohon pak, Bu! Jelaskan sama Alina, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Alina mencoba untuk tetap sabar.
Sungguh, saat ini dia tak ingin menjadi seorang anak yang durhaka kepada orang tua nya karena memberi pertanyaan yang tak sepantasnya di lontarkan. Namun ia sangat penasaran, dan lagi pun semua itu menyangkut tentang dirinya.
" B_bapak minta maaf sama kamu neng, karena sudah melibatkan kamu dalam hal ini." Ujar Jaka.
" Bapak tidak bermaksud, tapi ini di luar kendali bapak neng."
" Pak buk, Lina minta maaf ya karena sempat marah sama bapak dan ibu. Lina cuma minta bapak jelasin, siapa tahu Lina bisa bantu bapak." Ucap Alina lembut sambil bersimpuh di depan kedua orang tua nya. Sedangkan Imah dan Jaka semakin di buat sesegukan dengan ucapan sang anak.
" Bapak minta maaf sama kamu neng, seminggu yang lalu, bapak di datangi oleh seorang yang tidak bapak kenal, dia mengaku sebagai penagih hutang. Dia bilang bapak terlibat hutang di bank sebesar sepuluh juta, padahal bapak sama sekali tidak merasa hutang dengan siapa pun, apa lagi terlibat hutang bank. Tapi mereka terus bilang kalau bapak memang punya hutang, bahkan mereka mengancam bapak, kalau bapak tidak melunasi nya maka mereka akan mengambil rumah dan sawah kita. Bapak bingung waktu itu, tapi tiba-tiba juragan Bagio datang seolah menjadi penolong untuk bapak, dia membayar lunas semua hutang bapak itu tanpa minta di kembalikan, tapi,,,,,,,,,,!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🤗🤗
🌹🌹🌹 untukmu beb
2023-03-06
1