" Apa, siapa mereka sebenarnya?" ucap Naura dengan kaget.
" Gue akan ceritakan tentang mereka, tapi nggak Sekar." ucapnya. " Sekarang lebih baik kita pergi dari sini, sebelum hal yang tidak kita inginkan terjadi."
Naura dan Tiara pun pergi ke kelas mereka. Disisi lain, Sandra yang sudah mendengar tentang Naura menjadi sangat marah. Dia tidak menyangka kalau Naura lebih pintar dari nya yang hanya masuk kelas X³.
" Lo kenapa San?" tanya seseorang bernama Cika ya merupakan teman Sandra.
" Gue lagi emosi" jawabnya
" Pasti karena anak baru di kelas XI itu kan. Jujur gue pun emosi, dia baru masuk uda masuk kelas unggulan. Sedangkan kita uda susah paya, cuma masuk kelas X³." jelasnya.
" Gue kira, cuma gue yang emosi sama anak baru itu."
" Nggak la San, apa lagi dengar para cowok cerita kalau dia itu cantik, tambah emosi aku."
" Kenapa, takut kalah saing buat dekati DRA ( Dion, Ryan, dan Arga)." sahut seorang gadis yang cantik namun sangat cuek. sebut saja Hany. kemudian dia langsung pergi.
" Si Hany ini, selalu saja mengganggu kesenangan kita." ucap Cika
" Ya dia memang begitu dari dulu"
" Oh iya, anak baru itu kan kakak tingkat, jadi kita nggak bisa berbuat apa-apa, kecuali."
" Kecuali apa?"
" Kita kerjasama dengan Kakak tingkat yang berpengaruh, agar lebih mempermudah kita."
" Eh bener juga, tapi siapa ya?"
" Nta la bingung, nanti aja kita bahas. Gue uda laper, bentar lagi juga uda mau masuk."
mereka berdua pun memakan, makanan yang telah mereka pesan. Setelah habis mereka pun kembali ke kelas, karena bel sudah berbunyi yang menandakan jam pelajaran telah dimulai.
...****************...
Saat pulang sekolah, semua mata masih tertuju kepada Naura. Naura sedang menunggu Sandra di parkiran. Namun, Sandra tidak menunggu Naura dan langsung pergi meninggalkan Naura.
" Sandra, tunggu" teriak Naura. Namun, Sandra tidak menghiraukannya, dan dia berharap Naura tidak akan kembali ke rumah lagi.
Tiba-tiba DRA muncul, dan mereka menemui Naura. " Hai Nau, lo belum di jemput?"
untungnya sebelum Naura menjawab, Tiara segera datang. " Sorry Nau, gue kelamaan ya di toilet" ucapnya dan langsung menarik Naura ke mobilnya. " Kami duluan ya kak" ucapnya dengan Panik. Mobil yang mereka tumpangi akhirnya menjauh.
" Selamet, selamat. Untungnya mereka nggak ngejar kita" ucap Tiara
" Memangnya biasa mereka bakalan ngejar?" tanya Naura dengan kebingungan.
" Ya terkadang mau, tapi nggak semua orang kok. Tapi kayaknya kamu dekat ya sama mereka? kan uda gue bilang jauhin mereka"
" Iya, iya. Aku nggak dekat sama mereka. Cuma tadi pagi nggak sengaja ketemu sama salah satu dari mereka."
" Lo, kok bisa?"
Naura pun menjelaskan kejadian pagi hari tadi kepada Tiara. Tiara yang mendengar merasa cemas. " Untung Lo nggak di apa-apain, kalau misalnya iya kan gawat."
" Sebenarnya mereka siapa si, aku jadi tambah penasaran."
Tiara pun memarkirkan mobilnya di trotoar. Kemudian dia membuka Handphone nya, dan memperlihatkan foto ketiga orang yang di kenal dengan nama "DRA" kepada Naura.
" Nau, lo perhatikan handphone gue, disini ada foto mereka bertiga. Gue akan jelaskan siapa mereka, dan lo harus ingat, jangan dekat-dekat dengan mereka." jelas Tiara, dan Naura hanya mengangguk saja. " Yang ini namanya Dion, sebelumnya namanya Ryan dan yang terakhir namanya Arga. Mereka ini adalah anak dari yayasan sekolah kita. Jadi kalau lo buat salah sama mereka, lo bisa di keluarkan dari sekolah."
" Ha, sekuat itu mereka? Jadi takut aku Ti."
" Iya, tapi dari mereka yang paling berkuasa itu kak Arga."
" Ha, tapi kayaknya dia baik la" Naura mengingat kejadian tadi pagi. " Ya walaupun agak ketus si."
" Ha, kapan memang lo ketemu dengan kak Arga, atau jangan-jangan yang nolongin lo tadi pagi kak Arga?"
Naura tidak menjawab, hanya tersenyum. Tiara yang melihat respon Naura, langsung mengetahui kalau yang menolong Naura tadi pada adalah Arga.
Tiara pun tidak melanjutkan lagi pembicaraan mereka tentang Arga, dan langsung menanyakan alamat rumah Naura. Setelah mengetahuinya Tiara langsung mengemudikan mobilnya ke arah rumah Naura.
Akhirnya mereka sampai di rumah Naura, dan Naura sudah di sambut oleh Vino adik kecilnya.
" Masuk dulu yuk Ti!"
" Nggak usa Nau, aku juga harus pulang. Uda di tungguin soalnya." ucapnya sambil memandang sekitar, sebenarnya dia malas bertemu dengan seseorang yang tinggi di rumah itu.
" Ya uda, hati-hati ya. dan makasih uda nganterin aku pulang."
Tiara hanya mengangguk. " Nau, kenapa kamu harus tinggal di rumah itu si. Gue kan sebenarnya ingin menjauh dari keluarga ini. Tapi yauda mungkin uda takdir. Tapi kelihatannya lo baik, nggak kayak mereka." ucapnya dengan mengingat kenangan masa lalunya dengan salah satu anggota keluarga itu. " Oh iya aku harus pulang, nanti aku bisa di marah Mama."
" Kak Nau, baru pulang? bukannya kakak satu sekolah sama kak Sandra ya, tapi kenapa sendirian sekarang?" tanya Vino yang penasaran. " Apa kak Naura di tinggal ya." batinnya.
" Sandra uda pulang duluan." jawabnya sehalus mungkin agar Vino tidak curiga.
Mereka berdua pun masuk ke dalam, setelah mengganti pakaian mereka menuju meja makan, untuk makan siang. Namun, tidak ada makanan di meja makan. Vino segera memanggil Ningsih, pelayan yang bertugas di dapur.
" Bik Ningsih" teriak Vino
" Jangan teriak-teriak Vino, nanti bik Ningsih kabur. hehehe" ucap Naura sambil tertawa.
" Kenapa Sayang?" tanya Febri Maminya yang tiba-tiba datang.
" Oh, Vino mau makan." Vino hanya mengangguk. " Bik ambilkan makanan yang sudah saya siapkan untuk Vino!"
Pelayan itu pun mengambilkan makanan yang sudah di siapkan untuk Vino dan langsung meletakkannya di hadapan Vino.
Vino yang merasa heran, karena hanya ada 1 piring. Ia pun bertanya. " Mi, kenapa cuma satu? untuk kak Naura mana?"
" Kalau dia mau makan, ya masak sendiri la. di dunia ini nggak ada yang gratis." ucap Febri dengan sinis.
" Tapi kan Mi, kak Naura ju..." belum selesai Vino berbicara, Naura langsung menyelanya.
" Gak apa-apa Vino, kakak bisa masak sendiri kok. Jadi kamu tenang aja." Naura menyakinkan Vino. " Belum tau Tante ini, kalau aku hobby masak."
Naura pun segera pergi ke dapur, dia langsung mengecek kulkas untuk melihat ada bahan apa saja yang bisa dia masak. Setelah memilih bahan Naura langsung memasak sup yang menurut dia mudah dan cepat karena dia sudah lapar.
Aroma masakan Naura tercium ke segala penjuru rumah. Dan membuat Vino dan para pelayan ikut lapar dan menantikan masakan Naura.
Akhirnya masakan Naura pun selesai, dia langsung membawanya ke meja makan. Dan bersiap untuk makan. Ketika Naura dan Vino akan menyiapkan makanan ke mulutnya, tiba-tiba ada yang muncul, dan membuat mereka menghentikan makan mereka.
hai guys, sedikit perkenalan
Nama : Febri Anggraini
Status : Mami (ibu tiri Naura)
Sifat. : Pemarah, egois, dan plin-plan.
hobby : shopping (belanja)
Selamat tahun baru semua ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments