Naura dan Vino pun turun untuk makan. sesampainya mereka di meja makan.
" Sayang, kamu dari mana aja? Ayah, Mami dan Adik mu sudah menunggu dari tadi."
" Maaf Ayah, Naura ketiduran. hehehe." jawabnya sambil tertawa
" Dasar ini anak, nggak tau apa disini Uda pada lapar" ucapnya dalam hati sambil menatap sinis pada Naura
" Yauda sini, kita mulai makan malamnya"
Mereka semua pun melahap makanan dengan nikmat. Selesai makan mereka semua kembali ke kamar masing-masing.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Naura. " Silakan masuk, pintunya tidak di kunci."
Pintu pun terbuka, dan ternyata itu adalah Bagas, Ayah Naura. Bagas masuk ke kamar Naura, dan memberikan seragam sekolah yang akan di kenakan nya esok hari.
Keesokan harinya, Naura berangkat ke sekolah bersama dengan Sandra. Ya Naura di masukkan ke sekolah Sandra.
Sesampainya mereka di sekolah, semua mata memandang ke arah Naura. Dan hal itu membuat Sandra sangat marah. Kemudian ia meninggalkan Naura sendirian di lapangan parkiran.
" Sandra, kamu mau kemana?"
" Kelas la, nanya lagi" jawabnya ketus.
" Lalu aku?"
" Cari aja sendiri ruang kepala sekolah."
Naura sangat kebingungan, dia baru di sekolah ini. Dan dia tidak mengenal siapapun. Dia melihat kanan dan kiri untuk mencari bantuan. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang ingin parkir di tempat Naura berdiri. Ia mentlakson dengan berkali-kali. Naura yang panik pun menyingkir.
" Lo, ngapain disitu nyari mati ya" ucap pemuda itu tanpa melihat wajah Naura.
"Maaf, saya tidak bermaksud begitu."
" Nggak bermaksud, Lo bo...?" ucap nya yang terhenti saat melihat wajah Naura. " Cantik banget ni cewek" batinnya.
" Halo, mas, mas" ucapnya sambil melambaikan tangannya di depan wajah pemuda yang sedang termenung itu.
" Eh, lo tadi bilang apa?"
" Nggak tadi masnya ngelamun ya."
" Enak aja lo kalau ngomong. Oh iya lo anak baru ya?"
" Iya mas, saya anak baru. Boleh minta tolong nggak?"
" Oh, pantas nggak pernah nampak. Karena gue lagi baik, yauda lo mau minta bantuan apa?"
" Tolong antar kan saya ke ruang kepala sekolah, bisa mas?"
" Yauda ayo" ucapnya sambil menarik tangan Naura. " Sumpah ni cewek, wangi banget, tapi wangi nya nggak buat muak" batinnya.
Pemuda itu pun, membawa Naura sampai ke ruang kepala sekolah. Dan Naura langsung melakukan tes, agar dia bisa masuk ke sekolah itu.
Kepala sekolah sangat kaget mengetahui hasil dari tes, yang di kerjakan oleh Naura. Dan Naura pun akhirnya di masukkan ke kelas unggulan.
" Selamat pagi Bu Indri."
" Pagi Pak kepsek" sapa Bu Indri.
" Bu saya sedang membawa anak baru untuk kelas ini."
Semua tercengang mendengar ucapan Pak Kepsek, karena yang mereka tau untuk masuk ke kelas ini sangat sulit. Tidak pernah ada sejarah anak baru masuk ke kelas ini. Namun, sekarang Naura merubahnya.
" Naura, ayo sini perkenalkan dirimu."
" Hai semuanya, perkenalkan nama saya Naura Abiyasya. saya pindahan dari Bogor."
Semua mata memandang Naura, dan mengagumi paras Naura. Kulitnya yang putih dan pipinya chubby, membuat Naura seakan tidak ada dua nya.
" Naura kamu silakan duduk di samping Tania."
" Sini Nau" ucap Tania
Naura pun segera berjalan menuju meja Tania. Melihat teman-teman sekelasnya yang tersenyum membuat nya merasa bahagia. Dan akhirnya Naura pun duduk.
" Baiklah anak-anak, mari kita lanjutkan pelajaran kita, dan untuk Naura, silakan bertanya kepada teman-temannya."
Bu Indri melanjutkan pelajaran, tanpa sadar Bel pun berbunyi yang menandakan jam pelajaran telah selesai.
" Baik anak-anak, karena jam pelajaran telah selesai. Silakan istirahat, dan ingat jangan lupa PR dikerjakan!"
" Baik Bu" jawab mereka serentak.
Bu Indri pun pergi meninggalkan ruangan kelas. Para siswa pun berdatangan untuk berkenalan dengan Naura.
" Hai Nau, jujur kami kaget." ucap salah satu dari mereka
" Kaget kenapa?" jawabnya dengan bertanya-tanya, dan melihat kerumunan yang ada.
" Waktu kamu tes, nilai kamu berapa?" ucap seorang pemuda yang merupakan ketua kelas.
" Kalau nggak salah 80 an" jawab nya dengan santai.
Mereka semua kaget mendengar jawaban dari Naura, dan Naura semangkin terlihat kebingungan.
" Wau, tinggal banget"
" Ha tinggi, bukannya rendah ya. kan 90 an baru tinggi." jawabnya masih dengan kebingungan.
" Disini itu, 90 paling tinggi Nau."
" Apa, kalian nggak bercanda kan?" jawabnya kaget.
" Lo nggak tau ya Nau. Pantas lo biasa aja, padahal kami uda kaget dari tadi." ucap Tania
" Ya wajar si, Naura kan bukan orang asli Jakarta. Jadi dia nggak tau" ucap Zaky ketua kelas di kelas itu.
semuanya hanya mengangguk menanggapi perkataan Zaky. Mereka semua pun akhirnya keluar untuk istirahat dan makan di kantin. berita tentang Naura yang masuk kelas unggulan pun, dengan cepat menyebar ke seluruh sekolah.
Dion, Ryan, dan Arga yang dari tadi di kantin juga sudah mendengar tentang Naura, anak baru yang masuk kelas unggulan.
Ketika Naura dan Tiara datang ke kantin semua mata memandang Naura, karena kabar yang mereka dengar.
" Bro, lihat sebelah sana" ucap Dion yang menunjuk ke arah Naura dan Tiara.
" Kenapa Bro?" tanya mereka, dengan mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dion.
" Itu Naura Bro, cewek yang masuk ke kelas unggulan itu" jelas Dion.
" Oh, jadi cewek itu namanya Naura" ucap Arga
" Lo kenal ga?" tanya Ryan yang penasaran.
" Nggak, cuma nggak sengaja ketemu aja tadi pagi."
" Terus gimana?" Ryan dan Dion pun tambah penasaran.
" Gue hampir nabrak dia"
" apa " teriak Ryan dan Dion.
" Nggak usa teriak napa. Lagian dia gak apa-apa juga. Dan satu lagi, gue juga yang antar dia ke ruang kepala sekolah."
" Ah, kehilangan kesempatan ngelihat cewek cantik dari dekat kita" ucap Dion dengan sedih. " Lo di Yan tadi pagi pakai kesiangan segala."
" Ya maaf, ya mana tau gue akan ada anak baru, cantik pula tu. Dan satu lagi, pintar. lengkap banget."
" Uda, kalian ini, dia uda jadi punya gue." ucap Arga
" Apa, gue nggak salah dengar kan. kulkas sepuluh pintu, hilang kemana?" ucap Dion yang asal bicara karena mereka memang sudah berteman sejak masih kecil.
" Apa lo bilang tadi Dion?" Arga sangat marah mendengar ucapan Dion.
" Ryan bantuin gue dong."
"Salah lo sendiri. Singa jadi mengamuk kan. Ups kelepasan."
" Ryan, Dion" ucap Arga marah
Ryan dan Dion pergi melarikan diri dari Arga. Dan Arga pun mengejar mereka. Mereka pun menjadi pusat perhatian siswa dan siswi di sekolah itu. Naura yang melihat hal itu tertawa. dan Tiara langsung menutup mulut Naura.
" Kenapa kamu tutup mulut aku Ti?" tanya Naura yang tidak tau apa-apa.
" Lo jangan tertawa, lo nggak tau siapa mereka. dan lo harus ingat jangan berurusan sama mereka, kalau nggak lo nggak akan lepas dari hukuman yang tidak diketahui." Jelas Tiara.
hai guys, sedikit perkenalan
Nama : Bagas Abiyasya
Status : Ayah Naura
Sifat. : Baik, penyayang, tegas dan adil.
Hobby : Tenis meja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Bilxyaf
Wah nggak nyangka cerita seru juga, padahal niatnya cuma mampir. Semangat terus kak
2023-07-11
0
Oppo Terbaru
saya suka ceritanya kk
2023-02-16
1