Setelah sebulan aku bekerja menjadi seorang resepsionis , aku menerima gaji pertama ku dari gaji pokok mungkin sama tapi disini ada uang makan,uang transportasi jadinya lebih banyak yang ku dapat.
"Wah udah gajian nih" ledek Tuti .
"Hehe iya ni, tahu gak kontrakan atau kosan yang murah sekitar sini ?"tanyaku pada Tuti. Selain karena mencari yang lebih dekat dari tempat kerjaku baruku aku merasa tempatku yang lama sudah tidak aman, beberapa kali aku melihat mobil asing yang terpakir tidak jauh dari kosan ku, bukannya berprasangka buruk pada orang tetapi itu mobil mewah.Jadi tidak mungkin kalau penghuni kos-kosan memilikinya atau tamu ,kalau tamu tidak tiap hari setiap aku pulang kerja udah di situ karena itu aku putuskan mencari tempat tinggal baru.
"Kamu mencari tempat tinggal ,?" tanya Nando yang menghentikan langkahnya di depan meja resepsionis.
"Iya pengen nyari yang deket aja sih mas dari sana kejauhan harus berangkat pagi, terus pulangnya juga sampai udah malam capek di jalan jadinya "ucapku pada Nando tapi juga ada Aryo disampingnya.
"Di unit sebelah apartemenku ada yang kosong kalau mau nanti aku tanyakan pada pihak pengelola"ucapnya.
"Waduh kalau apartemen kayaknya nggak deh mas kemahalan gajian habis buat bayar apartemen doang nanti nggak bisa makan saya" ucapku tidak menolak secara halus.
"Kalau mau untuk sementara kamu tinggal aja sama Nadira pasti dia senang kamu temani" ucap Aryo.
"Iya boleh juga itu,kamu hubungi saja Nadira " ucap Nando
"Nadira siapa ra?" tanya Tuti.
"Itu temanku dulu kami tinggal satu kosan beda kamar "kataku, aku mau bilang istrinya Aryo tidak enak, takut pernikahan mereka masih dirahasiakan.
Sebenarnya ada rasa tidak nyaman untuk menghubungi Nadira karena itu aku mengurungkan niat menghubunginya.
Brakk Brakk siapa sih apa gak tahu ini hari sabtu waktunya Hibernasi ucapku kesel,"Bener kan apa kataku pasti masih tidur kamu mah kalau libur pasti kerjanya tidur mulu" ucap Nadira langsung memelukku,aku yang kaget masih bengong hingga menurut saat Nadira menarikku masuk,di ikuti suaminya.
"Mas Aryo bilang kamu lagi cari tempat tinggal ya, Kamu tinggal sama aku ya dari tempat tinggal ku ke tempat kerja kalian cuma satu kali naik MRT " ucapnya, kuliah mas Aryo hanya mengaguk.
"Tapi aku gak mau mengganggu kalian "ucapku tak enak hati.
"Mas bisa tinggalkan kami berdua "ucap Nadira, tanpa banyak bicara Mas Aryo langsung pergi meninggalkan kami berdua.
"Aku dan Kak Aryo memang tinggal satu apartemen tetapi kami berbeda unit unit kami saling berhadapan" ucap Nadira.
"Bukannya dulu kamu bercerita bahwa setelah menikah mau tinggal sama nenek kakekmu?" tanyaku.
"Kak Aryo melarangnya karena kalau aku tinggal sama Kakak dan nenek akan sulit menumbuhkan benih cinta di antara kami dan akan berujung pada perceraian setelah anakku lahir, tetapi jika kami tinggal berdua takut khilaf"ucapnya.
"Gimana dengan perasaanmu apa kamu nyaman ?" tanyaku.
"Jujur sejak penghianatan dan kebohongan laki-laki sulit buatku untuk percaya pada kaum laki-laki sekarang fokusku saat ini hanya melahirkan anakku dengan sehat dan selamat"ucapnya.
"Begitu ya, tapi sama artinya aku numpang sama kamu kalau aku tinggal di apartemen mu" ucapku.
"Itu apartemen milik Kak Aryo jika kamu tidak mau aku bilang numpang kamu bisa bekerja menjadi koki ku, jadi sebelum berangkat kerja kamu menyiapkan sarapan buatku dan makan malam buatku bagaimana" ucapnya.
"Ayolah nggak usah dipikirkan itung-itung menemaniku aku nggak punya teman. Kak Aryo bilang mau mendekatiku tapi dia tidak pernah main ke unit ku paling pagi mengajakku sarapan bersama dan malam makan bersama" ucapnya.
"Nanti kalau aku menjadi juru masak mu kamu malah tidak bisa makan bersama Kak Aryo dong" ujar ku.
"Sudah seminggu Aku tidak pernah makan bersama Kak Aryo, mantan tunangannya selalu mengantarkan sarapan dan makan malam buatnya" ucapnya.
"Oya waktu aku pertama masuk kerja aku dikasih baju sama Mbak Ika asistennya Kak Aryo ,baju yang katanya milik tunangannya yang tertinggal di kantor" ucapku.
"Mereka dulu sempat tinggal bersama di apartemen yang sekarang ditempati Kak Aryo,itu yang aku dengar dari ibunya kak Aryo" ucap Nadira.
"Jangan bilang mereka!" ucapku tak percaya tapi Nadira hanya mengakat bahu acuh.
"Kalau kata Aryo dia hanya SEKWILDA" ucap Nadira.
"Hah Sekwilda?" ucapku bingung.
" Sekitar wilayah dada" ucap Nadira sambil terkekeh.
"Terus ketahuan selingkuhnya bagaimana? tanyaku penasaran.
"Kak Aryo pulang dinas ke Bandung jadwalnya maju sehari dari sana dia langsung ke apartemen ,disana dia menemukan tunangannya sedang berciuman dengan laki-laki lain , denger-denger sekarang dia menyesal "ucap Nadira.
"Yang sabar Kalau kalian berjodoh pasti pernikahan kalian akan bertahan "ucapku .
"Makanya temani aku biar aku punya teman ngobrol dan berbagi cerita" ucapnya. Ahkirnya hari itu juga aku pindah ke apartemen Nadira, untuk sementara hanya baju dan buku-buku serta surat-surat penting yang kubawa, tetapi sudah ku packing semua kata kak Aryo biar besok apa nanti orang-orangnya yang akan mengambilnya.
"Lumayan mewah juga ya apartemen lo" ucapku saat pertama masuk apartemennya.
"Bukan punya gw ya,gw disini sama kaya Lo numpang" ucapnya sambil menunjukkan letak kamarku yang berada di samping kamarnya.
Saat pertama masuk mewah itu yang aku bisa katakan untuk menilai apartemen ini, tetapi kata Nadira ini biasa masih mewah apartemen di lantai paling atas.
"Sarapan sehat untuk bumil"ucapku sambil menyajikan sepiring nasi putih dengan sayuran dan udang.
" Wah anakku makannya bisa terjamin ini" ucap Nadira.Kami makan dengan tenang, setelah selesai makan kita memutuskan untuk belajar bulanan.
"Itu siapa ?"tanyaku pada Nadira saat melihat 2 orang wanita berjalan bersama Aryo di depanku,saat kami keluar dari lift dan melihat mereka berjalan di depan kami.
"Itu tunangannya kak Aryo dan sepupunya, tunangan kak Aryo namanya Ajeng dan sepupunya Rahayu yang aku dengar sepupunya itu juga calon tunangannya sepupu Kak Aryo" ucap Nadira. Rahayu apa orang yang sama lepas dari Radi masak harus bertemu Rahayu,apa aku harus pindah lagi mau sampai kapan aku menghindar ucapku dalam hati.
"Ayo ko ngelamun aja" tegur Nadira,saat kulihat ternyata kami sudah berada di dalam swalayan yang letaknya berada di bawah apartemen.
"Lo yang jago masak jadi lu yang pilih kebutuhan dapur gue mau mencari kebutuhan yang lain" ucap Nadira hendak meninggalkan aku tapi sudah kutarik duluan.
"Gw gak mau ditinggal temenin dulu ntar gue ilang nyasar gimana" ucapku yang disambut dengan tertawa ngakak olehnya.
"Lo bukan anak kecil punya mulut jadi tidak ada istilah orang tua nyasar" ucapnya.
"Pokoknya temenin ,kalau gak gw tunggu di luar aja"ucapku.
"Dasar loo" ucapnya. Setelah semua keperluan yang kita cari kita dapat Nadira mengajak ku membeli minuman di area swalayan.
"Itu mereka"ucap Nadira menujuk meja yang berusia Aryo dengan 2 wanita.
"Yang pakai hijab namanya Rahayu, yang tidak pakai hijab Ajeng tunangan Kak Aryo" ucap Nadira membuatku lemas, ternyata dugaanku benar lepas dari Radi bertemu dengan Rahayu .
"Kok Lo tiba-tiba pucat Ra " ucap Nadira.
"Kita balik ke apartemen aja yuk , nanti aku kasih tahu sesuatu " ucapku. Tanpa bertanya lagi, Nadira menyetujui permintaanku kami kembali ke apartemen tanpa jadi memesan minuman.
"Ceritakan ada pa Ra " ucap Nadira, setelah kami tiba di apartemen dan duduk bersantai dengan segelas air mineral di tangan kami masing-masing.
"Sebelum Aku bercerita boleh aku tahu siapa Rahayu yang kamu ketahui?"tanyaku.
"Hanya calon tunangan sepupu kak Aryo"ucap Nadira.
"Bunda ku istri kedua dan umi Rahayu istri pertama, Bunda menikah atas permintaan uminya Rahayu yang saat itu salah diagnosa dokter"ucapku berhenti saat Nadira memintaku berhenti.
"Kenapa uminya Rahayu meminta Bundamu untuk menikah dengan Abi nya, salah diagnosa apa?"tanya Nadira.
Ahkirnya aku hanya menceritakan penyebab Bunda menikah dengan Abi tanpa menceritakan sejarah mendetail.
"Jadi kalian saudara seayah "ucap Nadira tak percaya.
"Mungkin " ucapku.
"kok mungkin ?"
"Karena buat ku aku adalah anak yatim-piatu sejak bunda meninggalkan aku, jadi tolong jangan bahas mereka cukup kamu tahu supaya kamu tidak terkejut kalau sewaktu-waktu aku menghindar, karena sepertinya kita akan sering ketemu mengingat aku disini yang belum ada 24 jam tapi sudah bertemu " ucapku.
"Kamu sudah ku anggap saudaraku seperti anak kos-kosan dulu sering bilang kita adalah Dara kuadrat" ucapnya sambil memelukku.
"Saat orang-orang memandang hina kehamilanku hanya Kamu mas Nando dan Kak Aryo yang menerima aku , kalau kak Aryo membutuhkan aku buat menutupi rencana pernikahannya yang hampir gagal dan mas Nando karena dia saudaraku ,hanya kamu yang tidak ada alasan dan tulus padaku " ucapnya sambil memelukku erat, membuatku tak kuasa ikut meneteskan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments