Keluargaku Tahu?

        Keesokan harinya ibunya Kanaya membangunkan Kanaya untuk sekolah. Kanaya bangun dan melihat seragam SMA nya tergantung rapi di dekat lemari bajunya, lengkap dengan Almamater maroon kebanggaannya. Terlebih tas sekolahnya yang seharusnya sudah Kanaya buang kini tergantung lagi di dekat meja belajarnya. Di jaman Kanaya kuliah meja belajar itu sudah tidak Kanaya gunakan lagi. Kanaya memilih memberikannya kepada sang adik.

        Kanaya beranjak dari ranjangnya. Memperhatikan semua perlengkapan sekolah yang tertata rapi karena tangan lentik ibunya yang selalu merapikan meja itu setiap hari karena Kanaya adalah tipe anak pemalas yang ketika kamarnya berantakkan pun dia tidak mau merapikannya. Kanaya berhenti di depan kalender imut berwarna hijau neon dengan foto-foto SM-Rookies. Kanaya tersenyum sambil mengambil kalender itu, "Jadi biasku pun berubah? Atau ini hadiah dari temanku?"

        Kanaya tertegun karena di kalender itu dia melihat tanggal 21 dilingkari dengan pena berwarna pink dan tertulis 'ulang tahun kak Dimas'. Kanaya terdiam sejenak dia terlihat berpikir apa dia harus percaya dengan kalender yang dia lihat? Itu adalah tulisan tangannya tapi apa yang terjadi antara cerita saat ini dengan masa lalunya saat SMA jauh berbeda dengan pengalaman dia. Apalagi sesuatu yang berhubungan dengan Dimas.

        Dimas yang Kanaya tahu adalah Dimas yang dia kenal sejak dia kuliah dan bergabung dengan klub basket. Pertama kali Kanaya melihat Dimas pun adalah saat semester tiga. terlebih Dimas bukan tipe orang yang gampang berteman. Dia tidak akan menyapa duluan, seperti kanaya. Bedanya Dimas tampan dan jago main basket jadi orang lain yang mengaguminya lah yang menyapa duluan dan akhirnya bisa berteman.

        Sementara itu, walaupun Kanaya menyukai sosok Dimas, Kanaya tidak memiliki keberanian untuk menyapa Dimas terlebih dahulu. Jadi sebenarnya tidak pernah ada hubungan langsung antara Kanaya dan Dimas apalagi sampai Kanaya tahu hari ulang tahunnya.

        "Aku harus memastikannya."

        Kanaya menelisik seisi kamarnya mencoba mencari sesuatu, tapi tak lama kemudian dia cemberut. Dia baru ingat kalau saat ini dirinya tidak memiliki ponsel. Maksudnya belum. Seperti yang dijelaskan Dimas kemarin , Kanaya bukan dari keluarga berada yang bisa membeli ponsel dengan mudah. Masih bisa berangkat sekolah dan kala itu, orang tuanya bisa membayar biaya SPP saja Kanaya sudah sangat bersyukur.

        Kanaya mengelus kalender yang dilingkari dengan bentuk love itu. Tangannya terusik untuk membuka lembar berikutnya dari kalender itu. Sebenarnya halaman itu seharusnya sudah jadi halaman terakhir karena sudah berada di bulan Desember di tahun itu tapi anehnya tangannya gatal sekali ingin membukanya. Alhasil dia melihat satu photo cantik di halaman belakang dan lagi-lagi foto dirinya bersama Dimas. Dibawah foto itu tertulis tanggal yang sama dengan yang ada di foto yang terpajang di mobil Dimas. 29 September 2016. Bukan hanya itu, tulisan tangannya juga terlihat di bawah tanggal tersebut, tapi tulisannya; 5 Januari 2017 - Hari Ulang Tahunku dan 100 hari hubunganku dengan kak Dimas.

        "Jadi aku benar-benar pacarnya kak Dimas? Tapi bagaimana bisa? Dulu aku tidak satu sekolah dengan kak Dimas. Lagi pula mana mungkin dia tertarik dengan wajahku yang pas-pasan?" ujar Kanaya sambil menatap wajahnya sendiri di depan cermin.

        "Jelas aku tidak sebanding dengan dia yang sangat tampan, kaya dan ternyata sebaik itu. Apa yang membuatnya tertarik pada diriku? Saat SMA aku terkenal pendiam dan tidak bersosialisasi dengan siapapun. Aktivitasku padat karena Paskibra dan nilaiku juga cukup jelek. Bagaimana kak Dimas,, dan orang-orang yang dulu aku kagumi berada di sampingku saat aku bangun dari pingsan? Dulu kehidupan SMA-ku tidak semanis ini. Kalender ini juga, dulu aku tidak memilikinya."

        Kanaya kembali mengotak-atik kalender itu. Dia membuka halaman sebelumnya dari kalender itu. Ternyata ada banyak kegiatan yang Kanaya tulis di kalendernya sebelum bulan Desember. Ada latihan Paskibra setiap hari kecuali hari minggu, tentu hanya itu kesibukkan Kanaya saat masih SMA. Lalu ada hari pertama Kanaya mengikuti lomba paskibra di tanggal 10 November. Ada jadwal belajar mandiri menghadapi ujian semester ganjil. Kanaya tersenyum melihat yang satu itu karena dulu dia tidak melakukan hal itu. Kanaya sudah sangat lelah dengan latihan Paskibra dia tidak memiliki tenaga untuk membuat jadwal apalagi harus belajar mandiri, di rumah, sendirian. Selain itu ada tanggal dimulainya ujian akhir semester di tanggal 28 November.

        Kanaya kembali membalik halaman sebelumnya. Di bulan Oktober kegiatan Kanaya tidak terlalu banyak karena pada saat itu Paskibra pun sedang istirahat selepas pengibaran. Dia melakukan latihan lagi di tanggal 17 Oktober.

        Halaman berikutnya yang Kanaya buka adalah bulan september tahun 2016. Kegiatan pembelajaran yang tertulis di bulan itu tidak terlalu menarik perhatian Kanaya. Namun di tanggal di 29 September tertulis hari jadi hubungannya dengannya Dimas. kanaya langsung membalik semua halaman ke halaman akhir lagi. Dia kembali melihat fotonya bersama Dimas yang ada tanggal 29 September 2016. Ternyata itu adalah tanggal dimana mereka resmi berpacaran. Pantas saja Dimas memasang foto yang sama di mobilnya.

        "KANAYA AYO BURUAN MANDI! NANTI KAMU TELAT BERANGKAT SEKOLAH!" teriak ibunya Kanaya dengan suara yang sedikit agak keras. "IYA MAH!" jawab Kanaya. "Padahal sudah lebih dari dua minggu semenjak ujian akhir semester tapi belum di bagi raport juga," dumel Kanaya sambil menyimpan kembali kalender yang dia pegang ke tempat asalnya. Dia segera mengambil handuknya agar ibunya tidak lagi teriak menyuruhnya untuk segera siap-siap.

        Kurang dari lima belas menit Kanaya keluar dari kamarnya menggunakan seragam lengkap dengan almamaternya. Seluruh anggota keluarga yang melihat Kanaya begitu rapi bahkan sedikit berdandan terlihat kaget. "Tumben rapi?" tanya kak Fani, kakak pertama Kanaya. Kanaya menepuk jidatnya sendiri. Dia lupa kalau saat SMA dia benar-benar pemalas. Tidak pernah mau memakai almamater karena tidak mau kegerahan saat siang hari. Tidak mau memakai bedak karena wajahnya selalu berkeringat di siang hari.

        "Ouh, tumben kamu memakai tas pemberian kak Ari?" tanya Elisya-Adiknya Kanaya. Kanaya melirik tasnya. Ini tas yang cukup modis. "Hanya ingin suasana baru saja," jawab Kanaya dengan entengnya. Sementara itu tatapan ibunya Kanaya sedikit berbeda, "Mungkin karena dia sudah punya pacar makanya mulai berdandan seperti itu. Yah setidaknya anak bunda yang satu ini memiliki satu peningkatan walaupun sudah pacaran sejak SMA. Terus tingkatkan yah," goda ibunya.

        "Pacar?" tanya ayahnya Kanaya. Kanaya jadi terdiam karena melihat respon ayahnya yang sangat kaget mendengar bahwa dirinya sudah memiliki pacar. Kanaya bahkan tidak berani beranjak dari tempatnya berdiri. "Iya, kemarin katanya Kanaya pingsan, terus diantar pulang sama cowok. Mamah kira itu temannya, tapi cowok itu bilang dia pacarnya Kanaya," jelas ibunya Kanaya.

        Ayahnya mendengarkan penjelasan ibunya Kanaya dengan seksama. Saat tatapannya beralih kepada Kanaya beliau hanya bilang, "Sarapan dulu. Ayah ingin mendengarkan cerita jelasnya setelah kau pulang sekolah dan bawa pria itu kepada ayah," kata sang ayah dengan nada suara yang tegas. Kanaya hanya bisa mengangguk.

        Selesai sarapan, Kanaya langsung pamit berangkat sekolah. Ketika keluar dari gang rumahnya Kanaya kaget karena sudah melihat Dimas berdiri disamping gapura sambil memainkan ponselnya. "Benar-benar tampan dilihat dari sudut manapun," gumam Kanaya. Dimas berbalik dan terdiam sejenak ketika melihat Kanaya sudah ada dihadapannya. Kemudian senyumnya terukir begitu saja sambil bertanya, "Mau berangkat sekarang?"

        "Kak Dimas jemput aku?"

TO BE CONTINUED

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!