”Mysterious Guy”
Author by Natalie Ernison
Tanpa disengaja, Ve duduk di kursi tempat Draco biasa tempati. Terlebih lagi, barang-barang milik Draco masih tertinggal di sana.
~ ~ ~
Ve enggan untuk berpindah tempat, namun setelah mengetahui kesalahannya yaitu menempati tempat duduk seseorang. Rasanya tak mungkin, jika Ve tetap kekeh berada di sana.
"Maaf, aku kurang memperhatikan sekitarku," ujar Ve, lalu membereskan barang-barangnya.
Bugh...
Tiba-tiba Ve terjatuh dengan membawa beberapa buku yang berada di kedua tangannya. Beberapa orang pun menertawakannya, juga ada yang dengan sengaja membuatnya terjatuh.
"Sudah salah tapi masih saja kekeh. Sungguh tidak tahu malu," cela seseorang yang telah membuat Ve terjatuh.
Berdiri dan meraih beberapa buku miliknya, Ve tahu yang membuatnya terjatuh ialah ulah Shopie. Shopie bersama beberapa temannya masih saja menertawakan Ve. Tanpa mempedulikan hal itu, Ve pun bergegas pergi dari sana.
Pulang-pergi ke kampus, Ve harus menunggu angkutan umum yang memang beroperasi setiap harinya. Dengan begitu akan sangat menghematkan biayanya.
***
”Kediaman keluarga Brant”
Ve baru saja kembali dari pekerjaannya, dengan membawa beberapa makanan yang akan ia santap bersama keluarganya di rumah.
Namun, yang menyambutnya ialah suara tangisan terdengar jelas dari dalam kamar.Ve berjalan pelan, dan ia tahu itu adalah suara dari kamar orang tuanya.
"Bu.. ibu di dalam?" tanyanya, lalu perlahan membuka pintu, dan mendapati bahwa sang ibunya sedang menagis.
"Apa yang terjadi bu?" tanya Ve terkejut. Wajah sang ibunya terlihat lebam. Sang ibunya terus menangis pilu.
"Aku akan pergi dari rumah ini, kalian urus saja diri kalian sendiri!" tukas sang ayah Ve yang sedang mengenakan jaket dan hendak pergi dari kediaman mereka.
"Ayah! ayah kemana?" lirih Ve. Ve sangat bingung dengan apa yang terjadi.
"Ayah sudah tidak tahan lagi dengan ibumu. Kalian uruslah diri kalian sendiri!" bentak sang ayahnya.
Mr. Barnab Brant
Ve sangat bingung, namun Ve menyadari bahwa sang ayah telah melakukan tindakan kekerasan pada ibunya.
Sang ayah Ve langsung bergegas pergi dengan mengendarai mobil lama milik mereka.
"Ibu... mengapa ayah seperti itu?" lirih Ve yang sedang kebingungan.
Namun bentakan sang ayah membuat Ve jauh lebih terkejut lagi. Karena belum pernah sang ayah bersikap sekasar ini.
"Ayahmu sudah tidak lagi mencintai ibu..." isak sang ibunya.
Mrs. Noara Brant
Mendengar pernyataan dari sang ibunya, Ve mulai mengerti apa yang sedang terjadi.
"Apakah ayah memiliki wanita lain bu?" tukas Ve dengan mata berkaca-kaca. Sang ibunya menatap wajah Ve dengan isak tangis sedari tadi.
"Mungkin sudah saatnya kalian tahu... ayah sudah lama memiliki wanita baru."
Mendengar pernyataan sang ibunya, Ve semakin meradang dan sangat kecewa.
Namun apalah daya, sang ibunya pun sudah sakit-sakkitan selama beberapa tahun belakangan ini.
Karena hal itu, sang ibu Ve jarang bisa memberikan pelayanan ranjang pada sang ayahnya. Hal itu selalu ditutupi dari Ve dan kakak lelaki Ve, Jaxon.
Sang ibunya sudah berusaha mempertahankan pernikahannya, namun pada akhirnya semua terjadilah.
***
Selama mengikuti kelas, Ve kerap kali melamun dan tidak memperhatikan proses pembelajaran dari dosennya.
Ve terus teringat akan keadaan keluarganya saat ini. Kini hanya Ve yang membantu biaya hidupnya bersama sang ibu. Sementara Jaxon masih berada di negara lain.
"Hallo bu! Apakah ibu sudah makan malam? malam ini aku akan pulang lebih awal, byee.." Ve baru saja melakukan panggilan dengan sang ibunya.
Tanpa Ve sadari, air matanya sudah mulai menetes tatkala memandangi foto keluarnya di layar ponsel miliknya. Sebelum melanjutkan langkahnya, Ve menghapus semua air matanya dan mengenakan masker sehingga tak terlihat wajah sembabnya.
Bugh...
Ve menubruk seseorang yang ada dihadapannya. "Maaf," ucap Ve sembari meraih buk yang terjatuh dari tangan seseorang tersebut.
Meraih buku dan mengembalikan kepada sang empunya. seorang pria dengan tatapan tajam dan ekspresi datarnya, dialah Draco.
Draco menerima buku yang Ve berikan, dan Ve pun bergegas pergi.
Draco memandang ke arah Ve yang saat itu jaraknya kian menjauh darinya. "Gadis yang menarik" ucap Draco dengan tersenyum tipis. Senyuman penuh makna dan jarang sekali ia perlihatkan.
***
"Café xx"
"Mengapa wajahmu sendu begitu Ve?" tanya Helbert pada Ve.
"Tidak kak, aku hanya kelelahan dengan tugas-tugas kuliahku," balas Ve masih dengan senyuman sendunya.
"Kau tidak enak badan, Ve?" Helbert spontan menyentuh dahi milik Ve menggunakan punggung tangannya.
"Tidak kak Hel, aku baiik-baik saja..."
Bugh...
Ve tiba-tiba jatuh pinsan. Dengan sigap, Helbert meraih tubuh Ve dan mengangkat tubuh Ve ke sisi. Semua pelanggan café terlihat heboh dan mencoba untuk membantu.
Setelah beberapa saat kemudian...
'Terima kasih nak Helbert, atas kesediannya mengantar Vellin," ujar sang ibu Ve pada Helbert.
"Sama-sama bi. Sepertinya Vellin sedang tidak enak badan, dan akhirnya jatuh pinsan."
"Yah, sepertinya Vellin sangat kelelahan dengan segala tugas-tugas kuliah juga pekerjaannya. Mungkin mulai besok, Vellin tidak perlu lagi bekerja." Ucap sang ibu Ve dengan wajah sendu.
"Mungkin pekerjaannya saja yang lebih diringankan. Karena Vellin sangat menginginkan pekerjaan ini, bi." Tukas Helbert meyakinkan sang ibu Ve. Helbert terlihat begitu perhatian pada Ve.
"Apakah kau sangat dekat dengan Vellin?" tanya sang ibu Ve, sejenak membuat Helbert berpikir. Apakah ibu Vellin sudah mulai mempercayainya untuk menjaga Ve, pikirnya kala itu.
"Yah, mungkin kami cukup dekat bi."
"Syukurlah... karena sejak kecil Vellin hanya sibuk membantu kami mengolah adonan roti. Waktunya untuk mengenal lawan jenis pun sangat minim." Sang ibu Ve terlihat tersenyum pada Helbert. Seolah-olah, sang ibu Ve mulai menyukai sosok Helbert.
***
Tiba waktunya acara penting bagi Ve. Acara pelepasan terakhirnya sebagai seorang mahasiswi.
"Universitas xx"
Acara wisudanya diselenggarakan di kampus tempatnya menempuh pendidikan strata satunya.
Semua mahasiswa/ mahasiswi terlihat begitu bahagia dihari wisuda mereka.
Vellin pun sangat bahagia, karena ini adalah akhir dari perjuangannya selama ini. Namun ada sesuatu yang kurang di acara bahagia tersebut.
Ayah Ve tidak turut serta dalam acara itu, sehingga membuat Vellin menahan rasa sedihnya. Disaat yang sama, Draco pun menyelesaikan pendidikan strata duanya. Hal yang sama Draco alami, yaitu tanpa kehadiran kedua orang tuanya.
Draco ialah anak dari pengusaha terkenal, namun kesibukan kedua orang tuanya membuat Draco terabaikan. Walau dari segi ekonomi berlimpah, namun kasih sayang maupun perhatian dari kedua orang tuanya, tidak selalu ia rasakan.
"Ibu akan pulang terlebih dahulu. Kau silakan nikmati acara perpisahanmu bersama teman-teman." Ujar ibu Ve, lalu bergegas pergi. Karena hari ini toko mereka menerima pesanan dari berbagai acara penting.
Ve melihat sekelilingnya begitu riang bersama kedua orang tua mereka. Sedangkan Ve hanya ditemani oleh sang ibu, lalu sang ibunya pun segera pergi.
Drrtttt... Kak Helbert memanggil...
Ve: "Ia hallo kak Hel!"
Helbert: "Selamat atas kelulusanmu, dan hari ini aku akan traktir..-"
Ve: "Ohhh baiklah kak Hel, thank you...--"
Wajahnya terlihat sedikit tersenyum setelah menerima panggilan dari Helbert.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
dita18
msh nyimak
2023-08-26
0
Vinna Fy
nggk usah kebanyakan pake "SANG" lah thor..jadi aneh dibacanya...
2021-04-09
1
nur diyan
bagus thorrr ceritanyaaa....😀
2020-12-12
2