“Mysterious Guy”
Author by Natalie Ernison
Sekian lama tidak saling bertemu, Velline akhirnya mendapatkan pesan dari seorang wanita yang merupakan tunangan dari Draco. Wanita tersebut mengatakan kalimat yang seakan mengancam Velline.
~ ~ ~
“Kak Helbert, hari ini aku sangat kesal, dan lebih baik kita pergi sekarang!” Ucap Ve yang sedang terbakar amarah, setelah membaca isi pesan tersebut.
“Ada apa Ve?” Helbert mengernyitkan dahinya, dan meraih ponsel milk Ve. Helbert menautkan kedua alisnya, dan seakan ingin segera tahu jawaban pasti dari Ve.
“Dia mengaku sebagai tunangan dari seniorku, pada saat aku masih berkuliah. Namun, secara tiba-tiba membuat tuduhan seperti ini! Aku sangat marah, kak!” Ucap ve dengan segala kekesalannya.
Helbert menyentuh layar ponsel milik Ve, dan sepertinya sedang malakukan panggilan.
“Hallo! Aku adalah kekasih dari pemilik nomor yang baru saja kau kirimkan pesan. Apakah kita perlu bertemu, untuk membahas hal ini?” ucap Helbert secara tak terduga.
“Baiklah, sekarang di samping gang xx..—“
Helbert meraih tangan Ve menuju parkiran motor miliknya. Keduanya pun pergi menuju alamat yang akan menjadi tempat pertemuan bersama si wanita tersebut.
***
“Hei! Kakak tidak perlu melakukan hal ini, kak!” Ucap Ve saat sedang berkedara bersama Helbert.
Namun, Helbert terdiam tak menjawab pertanyaan dari Ve. Helbert sejak dulu, sangat tidak senang jika melihat ada yang mencoba untuk menindas gadisnya.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, keduanya pun tiba di lokasi.
Seorang wanita sedang bertumpu di bagian depan mobil miliknya. Tersenyum sinis, dan menatap rendah ke arah Ve.
“Apa sebenarnya tujuanmu mendekati tunanganku, apakah kau ingin menjadi wanita kaya mendadak!” Cela si wanita, dengan menatap rendah Ve.
Ve hanya terdiam, dan ia terus saja membalas tatapan di wanita, bahkan menatapnya dengan tatapan yang jauh lebih menekan.
“Hei brother! Kau hanyalah pria yang dibodohi oleh wanita pelac*r ini! Dia bahkan sangat suka menganggu tunanganku!” Tuduh si wanita, berucap seakan ia paling benar.
“Sudah selesai? Atau perlu aku merekam dalam video!” Tukas Helbert sinis, dan menatap tajam di wanita. Beberapa asisten dari si wanita pun terlihat sigap, namun ia melambaikan tangannya, sebagai bentuk tidak perlu turut campur.
“Tuan Draco menolak untuk pergi bersamaku dan tentu saja penyebabnya adalah kau, bukan!” Bentak si wanita. Ve bahkan belum mengetahui nama maupun asal usul si wanita.
“Sepanjang hari, aku bekerja, lalu aku pergi bersama kak Helbert. Aku bahkan sudah sangat lama tidak bertemu dengan senior. Apakah kau sudah mulai sinting!” Tukas Ve emosi, ia bahkan membelalak ke arah si wanita.
“K-kau!” Ucap si wanita dengan wajah pucat. Kali ini ia telah salah menduga.
“Hei Nona, senior Draco hanyalah sebatas seniorku saat di kampus. Jadi, jangan pernah membuat tuduhan seakan kau sangat benar.”
“Untuk kedepannya, tolong jaga ucapan dan perilakumu, Nona Olivhia!” Peringat Helbert.
“Terima kasih, tuan muda Helbert.” Ucap si wanita, ia terdiam lalu kembali masuk ke dalam mobil miliknya. Mereka pun bergegas pergi dari hadapan Ve juga Helbert.
Ve masih penasaran akan apa yang baru saja ia lihat dan dengarkan. Panggilan bagi Helbert, ialah tuan muda, dari wanita yang bernama Olivhia.
“Apakah kau ingin bertanya, bagaimana kami bisa saling mengenal!” Ucap Helbert, memecahkan kesunyian diantara mereka, selama beberapa saat setelah kepergian Olivhia. Ve terdiam, seakan tak sabar menanti jawaban dari Helbert untuknya.
“Olivhia hanyalah teman lamaku. Come on! Aku akan mengantarkamu pulang!” Ajak Helbert. Tentu saja, jawaban darinya belum mampu memuaskan rasa penasaran Ve terhadap dirinya.
***
Semenjak pertemuan singkatnya bersama Olivhia, Ve masih penasaran dengan cara panggil Olivhia kepada Helbert.
“Perusahaan xx”
“Mengapa semua pria yang kukenal, selalu memiliki identitas yang bahkan aku sendiri sulit mengenalinya. Bahkan kak Helbert, mengapa aku merasa banyak tahu tentang asal usulnya!” Batin Ve, ia terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya kala itu.
“Nona Velline!” Seru seseorang, yang ialah sang pemilik dari perusahaan tempat Ve bekerja.
“Yah, tuan!” Jawab Ve ramah, lalu menghentikan langkahnya.
“Akhir pekan, akan ada acara bersama. Bisakah kau luangkan waktu istrahatmu, untuk datang?” Tanya Mr. Anderson padanya.
Ve mulai berpikir, dan ia baru saja teringat akan janjinya pada Helbert. “Ah, aku akan usahakan, tuan.” Ucap ve ragu.
“Baiklah Velline, sampai jumpa.” Ucap Mr. Anderson, lalu pergi.
“Oo my God! Aku sudah terlanjur berjanji pada kak Helbert!” Batin Ve.
Ia sangat bingung, namun Mr. Anderson adalah sang pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Sehingga, cukup sulit bagi Ve untuk menolaknya.
***
“Kediaman Velline”
Ve: “Hallo kak Helbert! Kakak, kumohon... maafkanlah aku!” Ucap Ve dengan nada memelas.
Helbert: “Mengapa Ve, ada apa denganmu?” tanya Helbert cemas.
Ve: “Akhir pekan ini, aku akan menghadiri acara bersama perusahaan tempatku bekerja. Jadi, aku tidak dapat pergi bersama kakak.” Sesal Ve kala itu.
Helbert: “Kau keterlaluan Velline, tega sekali!”
Ve: “Maafkan aku kak, maafkan...” Ve semakin memelas. Lalu terdengar suara tawa dari Helbert dibalik telepon mereka malam itu.
Helbert: “Tidak masalah Ve. Kita masih memiliki banyak waktu, bukan!” Kekeh Helbert dari balik panggilannya.
“Kak Helbert, sungguh pria yang baik.” Ucap Ve, sembari duduk di atas meja kerja miliknya, dan memulai untuk menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan.
Drrttt....
“Nomor tidak dikenal?” ucap Ve, sembari meraih ponsel miliknya.
“Ya, selamat malam!” Ucap Ve ramah.
“Bagaimana kabarmu, Nona Velline?” ucap seseorang dari panggila tersebut. Ve sangat mengenali suara yang sedang menyapanya. Lalu mematikan ponsel miliknya.
“Dasar biang masalah!” Gumam Ve, mematikan layar laptop miliknya, dan menutup rapat jendela kamar miliknya.
“Pria lakn*t itu!” Umpat Ve kesal, lalu menarik selimut miliknya.
Namun, perasaannya justru semakin tidak tenang malam ini. Ia benci pria itu, yah Dracolah yang telah meneleponnya malam ini.
Krakkh...
Terdengar bunyi jendela terbuka dengan sendirinya. Ve semakin bergidik, ia mulai merasakan ada aura aneh di sekitarnya.
“Mengapa mamatikan panggilan tanpa permisi?” ucap seorang pria dengan suara setengah berbisik, dan tiba-tiba saja sudah berada di hadapannya.
Ahkk...
Ve memekik, saat kedua pasang mata menatapnya tajam.
“Dasar biang masalah! Mengapa datang kembali!” Pekik Ve. Draco kini berada di atas tubuhnya, dan mencengkram kedua tangan milik Ve dan menguncinya di atas kepala Ve.
“Siapa yang kau sebut biang masalah!” Ucap Draco penuh penekanan, dan Ve sudah mulai terbiasa dengan hal itu.
“Siapa lagi, jika bukan senior!” Tukas Ve kesal, dan berusaha meloloskan dirinya.
“Aku kah yang kau maksud, hm!” Draco mulai mengendus area leher hingga d*** milik Ve.
“Brengs*k! Apa yang kau lakukan! Ahkk..” Umpat Ve kesal, namun Draco justru ****** area **** ********, dan tentu saja membuat Ve semakin pening karenanya.
**********SENSORIK***********😵😂😂😂
“Jangan! Jangan!” Ve memekik sebal. Namun, Ve tak mampu melakukan perlawanan pada pria yang kini sedang menggerayangi tubuhnya.
“Wangi aroma tubuh perawanmu sungguh membuatku gila, Velline.” Racau Draco, dan terus mencumbu Ve.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Nur Zihane
ih hiburan thor kenapa ada *****aku kan gak ngerti😁😁
2021-09-26
0
Musniwati Elikibasmahulette
ga ngeri ni,, kenapa di skip thor
2021-07-20
0
rinsoe
😂😂😂😂
aku bingung cari kata yg di sensor 🤣🤣🤣🤣 apa tepat nya coba di bocor kan ,😂😂😂😂
2021-07-19
0