Senior mesum menyebalkan

“Mysterious Guy”

Author by Natalie Ernison

Velline akhirnya mengetahui kebenaran tentang kisah pilu keluarganya. Sang ayah tirinya bahkan tega berselingkuh dengan bibinya sendiri. Terlebih lagi, semenjak kematian ibunya, Velline diusir dari kediaman keluarganya. Sehingga Velline kini hidup sebatang kara.

~ ~ ~

“Kediaman Velline”

Ve masih disibukkan dengan beberapa bisnis online miliknya. Menjajakan barang-barang milik perusahaan tempat ie bekerja dulu, dan juga beberapa item dari rekan lainnya.

Sementara belum aktiv bekerja, itulah yang sepanjang hari hingga malam Ve lakukan.

Huhh... “Sungguh melelahkan,” keluh Ve, lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur mini miliknya.

Sementara itu, jendela kamar miliknya dibiarkan terbuka. Karena belum mampu untuk membeli AC, Ve pun hanya bisa menggunakan kipas angin sederhana. Mengingat, saat ini ia masih berjuang dari awal. Ve harus benar-benar hemat akan kebutuhannya.

“Lelah sekali,” ucap Ve, lalu perlahan menutup kedua matanya.

Swusshhhh...

Hembusan angin dari laur jendela miliknya, dan sesuatu yang berbulu kini sedang membelai-belai area wajah Ve.

Hmm... “Apa ini,” gumam Ve, yang sedang sangat mengantuk.

Baru saja ia hendak membuka kedua matanya. “Kau sengaja menggoda kedatanganku, atau memang sedang menungguku.” Ucap sosok pria dengan wajah berbulu.

“Kau!” Pekik Ve. Matanya seketika membulat sempurna. Mendekap dirinya sendiri, dan menarik selimut miliknya.

“Apa yang kau lakukan dikamarku, senior?” ucap Ve sinis.

Sosok tersebut perlahan menjadi manusia utuh. “Aku hanya merindukan dirimu, apakah salah!” Tukas pria tersebut, yang ialah Draco.

“Maaf senior, caramu sungguh tidak sopan!” Tukas Ve lagi, seperti biasanya.

Ve memang selalu bersikap sinis pada pria jahil satu ini.Draco terkekeh melihat ekspresi dari Ve kali ini.

“Apa yang senior tertawakan!” Ucap Ve sebal.

Tubuhnya masih terbalut selimut, dan sungguh tak terbayangkan jika pria jahil ini akan berbuat hal lain padanya.

“Apakah ayah tiri bodohmu itu, masih berbuat hal yang menyebalkan padamu?” ucap Draco, lalu berbaring di samping Ve.

“Hei! Apa yang kau..—“

Ah, sial! Ve hampir saja berteriak nyaring, untung saja ia bisa mengontrol dirinya. Jika tidak, maka tetangganya akan ikut mendengarkan mereka.

“Aku hanya ingin menemani anak yang baru saja dibuang orang tua tirinya.” Ucap Draco santai, tanpa beban dan rasa bersalah sedikitpun.

“Senior! Mulutmu sangat kejam!” Ucap Ve, dan berusaha mendorong tubuh Draco dari sisinya.

“Hei!” Pekik Draco, dan meraih kedua kaki milik Ve.

Ahk... Ve memekik, karena kini Draco berada di atas tubuhnya. Draco menatapnya tajam, dari tengah bola mata milik Draco terlihat cahaya keemasan. Kedua napas mereka beradu, debaran dada Ve seakan berkumandang nyaring.

“Apa kau sedang menggodaku! Bukankah aku hanya ingin menemanimu!” Ucap Draco, dengan nada penuh penekanan. Ve bahkan tak mampu untuk membalas ucapannya.

“A-aku,” ucap Ve terbata.

Sehhhttt....

Draco menahan ucapan Ve dengan jari telunjuknya. “Masih bicara, maka aku akan membuatmu terjaga sepanjang malam.”

Peringat Draco.

Ve benar-benar terbungkam, hanya karena ucapan singkat dari Draco. Perlahan, Draco menyingkir dari atas tubuh Ve. Sementara Ve masih sangat gugup tak terkatakan lagi. Bagimana bisa, Draco mengatakan hal menyebalkan, lalu mengatakan hal yang membuat jantungnya terpacu kencang.

>>>

Pagi harinya, Ve mempersiapkan sarapan baginya, juga Draco yang masih saja berada di kamar miliknya.

“Apakah ini makananmu selama ini?” ucap Draco, sembari memperhatikan apa yang Ve kerjakan.

“Jika tidak suka, tidak perlu dimakan!” Tukas Ve sebal. Draco selalu mengatakan hal yang membuatnya sebal.

“Sampai kapan kau akan menjadi wanita bisnis rumahan. Pakaian lusuh, hanya duduk, berbaring, tidur. Apa kau tidak merasa menjadi bodoh!” Ucap Draco kala itu.

“Senior, kau memang terlalu banyak bicara. Jika tidak senang dengan cara hidupku, lebih baik pergi. Tidak ada yang mengharapkan kedatanganmu disini.” Tukas Ve sebal.

“Hanya itu kalimat andalanmu, hh!”

Ahk... “Senior, hentikan!” Pekik Ve. Draco mendekap dirinya dari arah belakang, saat Ve sedang membuatkan susu hangat.

“Tubuhmu semakin kurus saja,” ucap Draco, sembari menyentuh area tubuh Ve.

“Kau!” Ve memekik sebal. Draco sungguh berani menyentuh area tubuh sensitifnya.

“Dasar senior mesum! Mengapa aku harus mengenalmu!” Ucap Ve dengan terengah-engah. Akibat sentuhan tiba-tiba dari Draco padanya.

“Kau harus bertanggung jawab, karena hanya kau yang mengetahui identitas asliku. Aku hanya berjaga-jaga, seandainya kau mencoba untuk membocorkannya pada orang lain.” Peringat Draco.

Draco mendekati Ve secara perlahan, dan mendekarkan kedua wajah mereka. Ve hanya terdiam mematung. “Apakah kau sangat mengharapkannnya,” kekeh Draco. Ia dengan sengaja mendekatkan bibir mereka, namun hanya untuk mengerjai Ve.

“Pria aneh,” gumam Ve.

Keduanya pun menyantap sarapan bersama.

“Sepertinya, nasi goreng ini kekurangan penyedap rasa,” ucap Draco saat keduanya sedang menikmati sarapan.

“Yah, benar. Masakan disini, tidak semwah di mansion milik senior.” Tukas Ve santai.

Karena Ve pun sudah mulai terbiasa dengan ucapan pedas dari seorang Draco.

“Aku hanya mencoba mengatkan yang sebenarnya, Nona Velline Brant. Ups.. bukankah, Tuan Brant bukan ayah kandungmu. Lalu hanya Nona Velline saja!” Kekeh Draco, yang sengaja membuat Ve kesal padanya.

“Jika sudah puas, sialkan pergi dari kamarku. Aku ingin beristirahat.” Usir Ve.

“Kau yakin, sehingga para tetanggamu melihat ada seorang pria keluar dari kamar seorang gadis.” Kekeh Draco lagi.

“Senior, kau sangat menyebalkan. Tidak bisakah, kau tidak memancing kekesalanku!”

“Tidak bisa, karena itu menyenangkan.” Kekeh Draco lagi. Dari balik sikap dinginnya, tersimpan sifat kekanakannya saat sedang bersama Ve. Mungkinkah, ini bunga-bunga baru kedekatan mereka.

>>>

Sepanjang hari, Ve fokus dengan bisnis penjualannya. Sementara Draco hanya berbaring di kasur milik Ve, dan sesekali meminta makanan yang Ve masak baginya.

“Apakah senior tidak bekerja?” tanya Ve, sembari fokus dengan pekerjaannya.

“Aku mengambil cutiku beberapa hari ini.” Jawab Draco sembari menikmati kacang kulit, dan dengan sengaja membuangnya secara sembarangan.

“Senior, hentikan! Kau memang keterlaluan!” Ve hanya menghela napasnya, dan lebih sabar lagi saat bersama si senior jahilnya.

“Maafkan aku Nona Velline, mungkin hanya dengan cara seperti ini, kau bisa melupakan sejenak permasalahanmu.” Batin Draco, iapun tersenyum kala itu.

Ternyata, Draco memang sengaja mengganggu Ve. Hal itu ia lakukan, agar Ve tidak terlalu fokus dengan permasalahan baru yang sedang Ve alami. Walaupun perbuatan sangat menyebalkan bagi Ve, namun jauh dalam lubuk hatinya. Draco sangat memperhatikan Ve.

“Senior, apakah kau ingin menyantap sesuatu? Senior?” panggil Ve lagi. Saat berbalik ke arah Draco, ternyata Draco sudah terlelap.

Dengan keadaan kedua telinganya tertutup. Ve seketika tersenyum, saat melihat Draco.

Ve tersenyum, sembari menghentikan pekerjaannya. Lalu mulai menyiapkan makan malam bagi mereka. Diam-diam, Dracopun melihat senyuman Ve padanya, dan hanya perlu melanjutkan adegan berpura-pura tidurnya.

****

Terpopuler

Comments

Maria Ronsina

Maria Ronsina

hmmm senyum yang bagus 😀😀😀

2021-08-13

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

sebenarnya draco sebenarnya ??
thor ibu tiri sama vi itu mereka harus membayar kejahatan mereka

2021-07-20

0

Rianiastuti

Rianiastuti

kok jd senior bukanny tuan,🤔

2021-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!