Anggeline kini di bawa oleh Arion dan lainnya ke istana serigala untuk menjadi tawanan. Menempatkan nya ke tahanan ruang bawah tanah bersama dengan tahanan lainnya tanpa memberikan perawatan ke tubuhnya yang terluka cukup parah.
"Tuan, apakah kita akan menempatkan wanita itu bersama dengan tahanan lainnya?" Tanya seorang dari mereka yang sedikit tidak tega melihat Anggeline di tempatkan di tahanan bersama tawanan yang semuanya adalah seorang pria.
"Apa kamu keberatan?" Tanya Arion yang memiliki sikap kejam.
"Tidak tuan, tidak sama sekali," jawabnya tidak lagi membantah.
"Masukkan dia," perintahnya dan membuat dua orang yang mengangkat Anggeline membawanya masuk kedalam ruang tahanan, meletakkan nya dengan kasar tanpa peduli apakah tubuhnya sakit atau tidak. Beruntung Anggeline tak sadarkan diri, jadi tidak bisa merasakan rasa sakit tersebut. Jika saja dirinya sadar, mungkin Anggeline sudah mengumpat dan menyumpahi dengan sumpah serapahnya karena melihat mereka yang tidak memiliki hati nurani.
Bug,
Tubuh Anggeline di lempar dengan kasar di dalam tempat tahanan yang hanya berpenghuni dirinya saja. Sedangkan di tempat tahanan lain, yang melihat para manusia serigala membawa seorang wanita dengan tubuh terluka hanya diam, dan menatap saja. Tidak berani berkata atau pun bertanya.
Setelah menempatkan Anggeline di tahanan, tak lupa mereka juga mengunci pintu. Dan Setelah itu pergi meninggalkan ruangan gelap yang hanya di terangi oleh beberapa obor yang di letakkan di dinding.
.
.
Di istana Vampir, beberapa pelayan sedang bersimpuh di hadapan rajanya dengan tubuh gemetar karena takut. Mereka semua ketakutan saat melihat kemarahan rajanya, saat mengetahui sang raja kehilangan budak darahnya.
Wajah dingin, mata merah dengan tatapan tajamnya benar-benar membuat mereka seolah seperti akan di kuliti. Sesekali mereka menelan ludah dengan kasar saat tatapan itu mengarah ke arah mereka.
Orang kepercayaan Alfred yang melihat Tuannya marah, berkata. "Yang Mulia, sepertinya mereka benar-benar tidak mengetahui jika Nona melarikan diri," ucap Kenzie yang tidak tega melihat para pelayan itu ketakutan dengan tubuh gemetar.
"Dasar tidak berguna! Menjaga satu orang saja kalian tidak becus," marah nya dengan suara lantang, menggema di ruangan tersebut.
Alfred duduk di kursi, memijat kening, memikirkan Anggeline yang menghilang. Hilang sudah budak darah yang memiliki darah segar itu. Tapi dirinya juga tidak bisa menyalahkan para pelayan yang tidak mengetahui hilangnya Anggeline. Mungkin saja wanita itu memang melarikan diri tanpa diketahui oleh siapapun di istananya. Jika di pikir Anggeline adalah wanita yang cukup menarik karena mampu melarikan diri dari istananya.
"Benar-benar wanita nakal. Jangan harap kau bisa lolos dari tangan ku," gumamnya dengan senyum menyeringai, nampak sangat mengerikan.
Alfred mengibaskan tangannya, memberi perintah untuk para pelayan itu pergi, meninggalkan ruangannya. "Pergilah,"
Setelah para pelayan yang sempat di marahi oleh Alfred tadi pergi, kini tinggallah Kenzie dan Alfred yang ada di ruangan.
"Cari sampai ketemu wanita itu. Aku tidak mau tahu, dapatkan keberadaan nya sekarang juga," perintahnya dan di angguki Kenzie.
"Baik, Yang Mulia," jawabnya dan pergi menghilang dari tempatnya.
Setelah kepergian Kenzie, Alfred menyandarkan kepalanya, berpangku pada tangannya sambil membayangkan wajah Anggeline.
"Berani sekali wanita itu melarikan diri dari ku! Lihat saja apa yang akan ku lakukan setelah berhasil menemukan mu," gumamnya dengan seringai yang mengerikan.
Beberapa bawahan Alfred langsung pergi setelah mendapatkan perintah dari Kenzie untuk mencari keberadaan wanita milik rajanya. Mereka dengan cepat pergi ke dalam hutan, menyusuri hutan tersebut dengan mencium aroma dari tubuh Anggeline sebagai petunjuk, kemana perginya wanita milik tuannya.
Setiap jalan yang di lewati Anggeline sebelumnya di ikuti, dan di telusuri. Hingga akhirnya sampai di perbatasan wilayah milik Ras Vampir dan Ras Serigala.
Semuanya berhenti. Mungkinkah Wanita raja nya masuk ke wilayah Bangsa Serigala? Jika memang itu benar, ini akan semakin rumit.
Kenzie yang baru tiba karena berpencar, berdiri di depan bawaannya. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian berhenti di sini?" Tanyanya melihat semuanya ada di perbatasan wilayah.
"Tuan Kenzie, sepertinya wanita yang di inginkan Raja masuk ke wilayah Ras serigala. Dari aroma tubuh yang kami ikuti, bau nya berhenti disini. Dan kami meyakini nona tersebut pasti masuk ke wilayah Ras serigala," jelasnya dan Kenzie menatap hutan wilayah ras serigala.
"Baiklah, lebih baik kita kembali dan laporkan kepada raja tentang apa yang kita ketahui," jelasnya dan mereka langsung menghilang, pergi dari tempat itu dan kembali ke istana.
Setelah kembali, Kenzie langsung melaporkan nya, bahwa Anggeline mungkin saja masuk ke dalam wilayah serigala. Alfred yang mendengar laporan Kenzie memejamkan mata sambil otak nya berpikir, sedikit merepotkan berurusan dengan ras Serigala. Pikirnya kenapa pula wanita itu masuk kedalam wilayah Ras Serigala? Apa dia tidak tahu bahaya nya jika masuk ke wilayah tersebut? Alfred yang memikirkan menghela nafas. Tapi demi mendapatkan budak darah nya lagi, apapun akan ia lakukan.
.
.
Alfred membuat surat dan meminta kepada Kenzie untuk mengantarkannya ke istana serigala. Dan dengan cepat Kenzie langsung berangkat untuk mengantarkan surat tersebut untuk di sershkannya ke Raja Serigala, agar menyerahkan seseorang yang mungkin saja di tawan oleh mereka.
Dan setelah sampai di depan istana serigala pada malam hari, di karenakan ras vampir tidak bisa muncul pada siang hari, Kenzie dihentikan oleh dua penjaga serigala.
Dua serigala yang melihat seorang vampir dengan berani dan terang-terangan datang di wilayahnya langsung menghentikan dan menghadang nya.
"Berani sekali seorang vampir datang ke wilayah serigala! Apa kau tidak takut mati?" Ucap dari mereka yang dengan tidak ramahnya.
"Aku datang ke sini atas perintah raja ku. Dan aku datang ingin bertemu dengan raja mu. Jadi jangan sekali-kali menghentikan ku, jika kalian berani, tanggung akibatnya," jawab Kenzie tak takut sama sekali.
Dua penjaga itu tertawa kecil meremehkan pemuda di depannya. Mereka tidak tahu siapa pemuda yang ada di hadapannya, seorang kepercayaan Raja Vampir. Sebelum mereka berkata, datang seekor serigala dengan tubuh besar berjalan ke arah mereka. Dan sedetik kemudian berubah ke bentuk manusia, dia adalah Arion.
"Tuan," sapa dua penjaga itu dengan hormat.
Arion mengangguk, dan setelah itu berdiri di depan Kenzie. "Apa yang membuat Tuan Kenzie datang ke wilayah serigala?" Tanyanya ramah, namun dengan tatapan dingin.
"Aku ingin bertemu dengan raja mu. Ada sesuatu yang harus ku serahkan. Ini perintah langsung dari raja ku," jawabnya membuat Arion diam, berpikir. Namun kemudian dia mengangguk dan membawa masuk Kenzie ke istana untuk bertemu dengan Raja Serigala.
Setelah membawa Kenzie berhadapan dengan Raja serigala, Raja serigala yang melihat orang kepercayaan Raja Alfred Wallace datang untuk menemui nya berkata, "Apa yang membuat Tuan Kenzie datang menemui ku?" Tanya nya tanpa basa-basi.
"Saya di perintahkan oleh Yang Mulia untuk mengantarkan surat ini" jawab nya berjalan menyerahkan surat yang di tulis Raja Alfred
Raja Serigala atau yang memiliki nama Arsenio Balac menerima. Dan setelah itu membaca surat tersebut. Saat mata itu membaca baris demi baris tulisan yang di tulis Alfred, Arsenio yang membaca tertawa keras. Dan setelah itu berkata, " Katakan kepada Raja mu. Aku Arsenio Balac tidak takut sama sekali dengan bangsa Vampir. Jika kalian berani mengancam, sebaliknya, aku malah menantangnya," ucapnya dengan lantang di depan Kenzie.
Kenzie yang mendengar hanya diam dengan tatapan dinginnya. Ingin sekali dia membunuh pria yang dengan lantang menantang bangsa Vampir. Namun karena keadaan tidak menguntungkan nya, Kenzie mengangguk. Dan akan menyampaikan apa yang di pesankan oleh Arsenio.
"Baik, akan saya sampaikan pesan anda," jawabnya dan langsung pergi meninggalkan Arsenio dan Arion yang tersenyum menyeringai.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments