DUNIA RAS. BAB 4

Anggeline berjalan dengan waspada sambil beberapa kali menengok ke arah belakang, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikuti atau pun melihatnya.

Merasa cukup aman, Anggeline yang berhasil keluar dari pagar tinggi langsung berlari dengan kencang, masuk kedalam hutan. Ia terus berlari tanpa menoleh ke belakang.

Tap...Tap...Tap...

Lari, terus berlari. Anggeline dengan nafas tersengal-sengal tetap melanjutkan langkahnya tanpa mengurangi kecepatan, berharap segera keluar dari wilayah Ras Vampir.

Hah....Hah....Hah.....

Deru nafasnya tidak beraturan dan dada naik turun karena lelah berlari tanpa berhenti. Anggeline mengatur nafasnya dan setelah itu menatap ke depan. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sesuatu yang ada di hadapannya, sekelompok serigala yang memiliki tubuh yang cukup besar.

Glek...

Anggeline menelan ludah saat melihat beberapa serigala yang sepertinya haus akan dirinya. Walaupun serigala baginya tidak asing di dunia sebelumnya. Namun, untuk saat ini dirinya hanya sendiri tanpa adanya kekuatan di tubuhnya membuat dirinya was-was karena tidak bisa melawan beberapa Serigala tersebut.

Anggeline berjalan mundur dengan sikap siaganya, sambil mengepalkan kedua tangannya, siap melawan Serigala-serigala itu.

Grrrr.....

Serigala-serigala buas itu maju dengan langkah pelan, mendekati Anggeline. Anggeline menatap mereka semua. Dan saat seekor serigala melompat ke arahnya, Anggeline melihat ke arah lain, mencari sesuatu untuk melawan Serigala itu.

Saat melihat sebuah kayu sebesar lengan, Anggeline secepat mungkin berguling dan mengambilnya.

Bug,

Tubuh serigala terjatuh saat Anggeline berhasil memukulnya. 

Anggeline kembali bersiap melawan Serigala-serigala itu yang terlihat semakin marah.

Auuuuu…..

Lolong serigala-serigala saat Anggeline melawan balik. Mereka benar-benar marah dan dengan cepat semuanya maju, menyerang bersamaan.

Anggeline yang sendirian sekuat tenaga melawan Serigala-serigala bengis itu. Memukul dan menendangnya. 

Srakk…..

Tubuh Anggeline terkena cakaran serigala yang menyerang nya dari samping.

"Sialan!" Umpatnya kesal karena tidak bisa membunuh Serigala-serigala tersebut. 

Tidak adanya pisau atau senjata membuatnya kesusahan membunuh mereka. Membuat dirinya kewalahan menghadapi serigala yang memiliki tubuh besar.

Auuu….

Bug,

Bug,

Bug,

Anggeline terus melawan walaupun tubuhnya terdapat luka. Namun menurutnya luka cakaran tidak membuatnya menyerah. Apapun yang terjadi dirinya harus selamat. Tapi saat memikirkan bagaimana caranya lolos dari serigala-serigala tersebut, seolah itu mustahil untuk ya bisa berhasil lolos. 

Tangannya yang lincah dalam beladiri membuatnya berhasil memukul beberapa serigala itu. Dan itu membuatnya bisa melarikan diri. 

"Ini kesempatan ku untuk melarikan diri," gumamnya dan menendang seekor serigala yang menyerangnya. 

Bug,

Serigala itu jatuh. Anggeline yang tidak ingin mati secepatnya berlari untuk bisa lolos dari mereka yang di pastikan Serigala-serigala itu pasti akan mengejarnya.

Hah….hah…hah…..

Nafas Anggeline terengah-engah sambil tangannya memegang lengannya yang terdapat robekan besar karena serangan serigala. Dia semakin masuk kedalam wilayah Ras Serigala dan itu malah membuatnya akan bertemu banyak serigala lain. 

Anggeline yang tidak mengetahui jika wilayah itu adalah wilayah Ras Serigala, terus berlari tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di depannya. Darah yang keluar dari tubuhnya menetes ke rumput yang dia lewati, membuat serigala yang sebelumnya di tumbangkan mempermudah mereka menemukan nya lagi.

Auuuu…

Lolong serigala di pertengahan malam membuat suara itu terdengar menggema di dalam hutan. Anggeline yang mendengar lolongan serigala meyakini bahwa serigala itu adalah serigala yang sebelumnya menyerangnya.

"Aku harus cepat, sebelum mereka menemukan ku," gumamnya dan berlari lagi. 

Tubuhnya yang terluka membuatnya langkah kakinya melambat. Dengan meringis menahan sakit, Anggeline berhenti di bawah sebuah pohon yang sangat besar. Menghela nafas sambil menahan sakit di tubuhnya. 

Saat merasakan sakit di punggung, bahu dan lengannya karena keringat yang mengenai luka, membuat luka itu terasa perih.

Sst…..

Ringisnya saat menahan perih dan sakit secara bersamaan. 

"Aku tidak boleh berlama-lama disini. Takutnya serigala itu akan menemukan ku lagi," gumamnya dan melanjutkan langkahnya berjalan dengan terseok-seok menyusuri hutan tersebut.

Namun belum jauh dirinya berjalan dari tempat semula, dia di kejutkan lagi dengan dia serigala yang ada di depannya. Beruntung mereka tidak melihat keberadaan Anggeline yang tak jauh dari mereka. 

"Sial! Kenapa banyak serigala di hutan ini?" umpat mundur dan bersembunyi. 

Anggeline bersembunyi di sebuah semak yang rimbun untuk menghindari dua serigala itu. Mengintipnya dari balik semak, melihat apa yang dua serigala itu lakukan. Dan tak lama setelah itu, beber serigala yang mengejarnya sampai dan kini ada bersama dua serigala yang baru saja dia temui.

Wuuus…..

Serigala-serigala itu berubah bentuk ke wujud ke bentuk manusia. Anggeline yang melihat melotot tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Ternyata serigala-serigala itu adalah siluman serigala menurut nya di dunianya sebelumnya. 

"Mereka ternyata siluman serigala!" Gumamnya masih tidak percaya. 

Sedangkan beberapa serigala yang mengejar dan telah berubah menjadi wujud manusia, memberitahukan kepada dua serigala tersebut, bahwa ada seorang manusia yang berani memasuki wilayah mereka dan saat ini mereka sedang mencari.

"Kenapa kalian babak belur seperti ini?" tanya Arion, orang kepercayaan Raja Serigala.

"Semua ini karena ulah dari seorang wanita manusia," jelas seorang yang mengejar Anggeline.

"Manusia?" Arion mengerutkan kening, tidak percaya jika seorang wanita manusia berani masuk ke wilayah serigala.

"Benar, tuan. Dan manusia itu sungguh berani. Bahkan dengan berani nya dia menyerang kami hingga membuat kami seperti ini," jelasnya malu karena di buat babak belur oleh Anggeline.

"Dasar tidak berguna. Hanya seorang manusia saja kalian bisa seperti ini. Apalagi ini seorang wanita, sungguh memalukan," kesalnya dan mengibaskan tangannya, mengeluarkan kekuatannya, membuat pria yang berbicara itu langsung terpental menabrak pohon. "Cari manusia lancang itu, dan temukan secepatnya. Jangan biarkan dia lolos dari wilayah kita. Jika sampai Yang Mulia tahu, maka bersiaplah kematian menghampiri kalian," perintahnya dengan lantang dan membuat Anggeline yang mendengar menelan ludah, ketakutan.

"Baik, tuan," jawab mereka bersama dan pergi mencari keberadaan Anggeline yang menurut mereka adalah seorang penyusup.

Anggeline yang tidak ingin tertangkap keluar diam, membekap mulutnya. Jantungnya berdetak cepat saat melihat seorang datang mendekat ke arahnya. 

"Semoga tidak ketahuan, semoga tidak ketahuan," batinnya berdoa, berharap tidak dirinya tidak di temukan. 

Namun sialnya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu bergerak di punggungnya, berjalan dengan pelan. Dan saat di bahunya, ternyata itu adalah seekor ular kobra yang menatapnya sambil mendesis siap mematuk wajah nya.

Karena terkejut, Anggeline langsung menarik ular itu dari tubuhnya dan membuangnya. Karena pergerakannya, membuat semak bergerak dan membuat beberapa serigala berkumpul mengelilinginya.

Anggeline yang ketahuan, akhirnya hanya bisa menghela nafas, pasrah dengan takdirnya yang mungkin saja akan mati di tangan manusia serigala.

Arion yang melihat mengibaskan tangan, membuat semak itu langsung menghilang dan kini terlihatlah Anggeline dengan pakaian berantakannya dan tubuh penuh luka. Arion yang melihat langsung memerintahkan bawahannya untuk menangkap Anggeline. namun Anggeline yang tidak begitu saja menyerah, melawan nya lagi.  Hingga akhirnya dirinya tetap kalah dan akhirnya menjadi tawanan Ras Serigala.

.

.

.

Bersambung

Kerangkanya sempat di tolak, jadi harus revisi ulang. maaf jika g' update.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***