Satu masalah sudah terselesaikan. Kemala yakin kepala desa dan yang lainnya takkan mengusik ketenangan hidup ayahnya karena ayah Kemala tidak ada sangkut pautnya dengan kematian Vinot. Sekarang, tinggal bagaimana cara Kemala mengatakan pada ayahnya bahwa ia harus segera pergi dari desa ini.
Sebenarnya, ia tak tega meninggalkan ayahnya sendirian di rumah ini, tapi mau bagaimana lagi. Kemala juga tak bisa membawa ayahnya ikut bersamanya karena identitas Richard bisa terbongkar.
Mungkin Kemala bisa dikatakan gadis yang egois karena lebih mementingkan perasaan pribadinya ketimbang kondisi ayahnya. Namun, Kemala sudah tidak sendiri lagi, ia seorang istri dan harus selalu berada di sisi suaminya apapun keadaannya walau pernikahan mereka berawal dari paksaan karena sebuah kesepakatan.
Gadis itu berjalan pelan menghampiri ayahnya dan mengatakan kalau calon suaminya tidak bisa datang kemari karena suatu hal. Tentu saja ayah Kemala merasa kecewa karena tidak bisa melihat bagaimana wajah calon menantunya yang juga merupakan penyelamat hidupnya.
“Ayah jangan khawatir, kalau semua urusannya sudah selesai, dia pasti datang kemari menemui ayah.” Kemala mencoba menjelaskan agar ayahnya tak terlalu kecewa pada Richard.
Tidak ada sahutan dari ayah Kemala. Pria paruh baya itu masuk ke dalam biliknya dan sepertinya tak ingin diganggu oleh siapapun. Kemala sendiri tak bisa berkata lagi karena ia merasa sangat bersalah sekali atas semua kejadian ini. Ayahnya mungkin akan lebih kecewa jika dirinya harus pergi meninggalkannya untuk kedua kalinya. Ia bahkan tidak tahu kapan bisa bertemu dengan ayahnya lagi.
Semuanya terjadi diluar rencana Kemala. Tadinya ia pikir akan hidup bahagia bersama dengan Richard layaknya pasangan normal pada umumnya. Namun, Tuhan ternyata berkehendak lain. Kemala harus dihadapkan dengan pilihan tersulit meski ia telah menjatuhkan pilihannya pada Richard. Semoga ayahnya mau memaafkannya dan bisa mengerti bagaimana perasaan dan posisi Kemala saat ini.
***
Haris sudah menjelang petang, tapi ayah Kemala tak kunjung keluar kamar. Kemala jadi bingung kenapa ayahnya mengurung diri seperti itu hanya karena tidak jadi bertemu dengan Richard.
Tok tok tok!
Kemala mengetuk pelan pintu kamar ayahnya. Sejak tadi siang, pria paruh baya itu belum keluar kamar sehingga membuat putrinya khawatir pada sang ayah. Padahal ada hal penting yang ingin sekali Kemala sampaikan mengenai kepergiannya dari desa ini.
“Ayah … tolong buka pintunya, ini sudah waktunya makan malam,” ujar Kemala.
Tak berselang lama, pintupun terbuka dan tampak ayah Kemala baru saja bangun tidur. Iapun menguap dan baru sadar kalau ia sudah tertidur seharian.
“Sudah lama sejak kepergian ibumu aku tak pernah tidur senyenyak ini. Aaaahh … enak sekali rasanya.” Ayah Kemala tersenyum pada putrinya sehingga membuat gadis itu mengernyitkan alisnya.
Sia-sia saja Kemala mengkhawatirkan pria paruh baya itu, ternyata yang dicemaskan malah cengar-cengir seolah tak terjadi apa-apa. Gadis itupun mengekor dibelakang ayahnya bermaksud untuk mengatakan kalau dirinya akan berangkat keluar kota malam ini. Bersama Richard tentunya, tapi tanpa sepengetahuan ayahnya atau siapapun yang ada di desa ini.
Belum juga Kemala buka suara soal kepergiannya, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti tepat didepan pekarangan rumah Kemala. Dua orang ayah dan anak itu saling pandang karena bingung mobil siapakah gerangan.
“Kau mengundang seseorang datang kemari?” tanya ayah Kemala pada putrinya.
“Tidak Ayah, Richard sendiri yang kirim pesan melalui orangnya kalau ia tak bisa datang kemari saat ini. Tidak ada yang kuundang,” jawab Kemala was-was dan sangat penasaran siapakah yang datang.
Kedua orang itupun sama-sama berjalan ke depan untuk mencari tahu siapakah yang mengunjugi gubuk mereka dan betapa terkejutnya ayah Kemala saat tahu mobil yang parker didepannya adalah mobilnya sultan.
“I-itu … mobilnya siapa? Wuah … itukan yang seperti ada tv tv action dan cuma sultan saja yang punya,” seru ayah Kemala sambil terpaku didepan pintu rumahnya sendiri.
“Entahlah, Ayah … aku juga baru melihat ada mobil sebagus itu,” jawab Kemala dengan penuh waspada. Namun, hatinya langsung lega begitu sang pemilik mobil perlahan keluar dari dalam mobilnya. “Richard!” seru Kemala amat sangat bahagia.
Refleks, gadis itu berlari dan langsung memeluk tubuh suaminya dengan sangat erat seolah mereka sudah terpisah sekian lama. Padahal mereka tidak bertemu beberapa jam saja.
“Lepaskan aku Sayang … tidak enak dilihat ayahmu, kita masih belum sah dimatanya,” bisik Richard mesra sambil membenahi setelan jasnya agar tampak rapid an tidak berantakan seperti biasanya.
“Oh, maaf … aku kira … kau tidak datang … aku … terlalu bahagia melihat kau datang kemari,” ujar Kemala terbata-bata saking senangnya melihat kedatangan suaminya.
Sambil bergandengan tangan, Richard berjalan beriringan dengan Kemala dan menyapa ayah mertuanya. Sikap Richard yang sopan dana mat sangat tampan membuat ayah Kemala tertegun untuk sesaat. Akhirnya ia mengerti, kenapa putrinya jatuh hati pada pria tampan ini yang notabennya adalah seorang vampir.
“Jadi … kaulah pencuri itu,” ujar ayah Kemala dan membuat putrinya bingung, tapi tidak untuk Richard.
“Anda benar, Sir. Sayalah pencuri hat putri Anda. Karena itulah saya datang kemari untuk memintanya langsung pada Anda. Ah … mobil ini adalah buah tangan dari saya dan masih banyak sekali. Asistenku, Gilberto akan memberikan semuanya pada Anda jika Anda membutuhkannya.” Dengan konyolnya, Richard memberikan kunci mobil Bugatti Chiron Pur Sport hitam yang baru saja Richard kendarai pada ayah Kemala.
“E … tapi …”
“Tolong diterima, Sir. Saya juga sudah menyediakan supir sebagai pengantar Anda bila ingin pergi ke mana-mana.” Richard menepuk tangan dengan satu tepukan lalu beberapa supir yang entah datangnya dari mana muncul dan berbaris rapi di hadapan ayah Kemala.
Semakin kagok dan bingunglah ayah Kemala dengan hadiah pemberian menantunya. Pria paruh baya itu tidak tahu apakah harus sedih atau bahagia memiliki menantu yang loyal dan murah hati sekali sampai mobil semewah ini beserta sopirnya diberikan sebagai hadiah untuknya.
“Richard, apa yang kau lakukan?” gumam Kemala yang sejak tadi cuma bisa tepok jidat saja.
“Aku memberikan hadiah kecil untuk ayah mertua Sayang, Gilberto yang memberikan saran padaku. Tidak mungkin aku datang tanpa membawa buah tangan.”
“Tapi nggak begini juga kali, Richard … ini terlalu berlebihan. Kenapa tidak sekalian saja kau berikan, kereta, kapal dan pesawat terbang?” cetus Kemala kesal dengan tingkah konyol suami vampirnya.
“Aku memang akan memberikannya berserta masinis, nahkoda dan pilotnya sekalian Kemala Sayang, tapi lokasinya tidak muat, hanya mobil ini saja yang muat diparkir di sini.”
“Astaga!” Kemala tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada suami vampir dermawannya ini.
Ayah Kemala menengahi perdebatan diantara Kemala dan Richard dan menyuruh keduanya masuk ke dalam rumah. “Sudah-sudah, jangan berdebat lagi, ayo masuk dan bicara di dalam.”
Richard dengan patuh berjalan mengekor di belakang ayah mertuanya sambil terus menatap wajah dongkol Kemala. Mata gadis itu tak bisa lepas pada mobil mewah yang baru saja dibawa suaminya untuk ayahnya.
“Apa kata orang-orang desa jika mereka tahu ada mobil sultan di rumah gubuk ini,” gumam Kemala sambil membuang napas.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
julian speed
gimana sih chad di kasih mobil supir kapal kereta nahkoda bla bla bla tapi lupa gadikasoh rumah
2023-04-03
1
Mara
Tuh....ganti rumah juga mas vampir🤭
2023-03-07
0
Mutia Anggraini
pesona mu, bikin q baper Thor, 💪💪💪💪🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏
2023-01-28
0