Kemala keluar dari rumah untuk berbelanja semua yang diinginkan ayahnya demi menyambut kedatangan vampir tampan Richard. Saat melintasi rumah suaminya yang bagai istana. Kemala menoleh ke arah jendela di mana biasanya suaminya berdiri untuk memantaunya seraya meminta izin pada suaminya bahwa ia harus pergi sebentar. Ia yakin vampir tampan itu sudah tahu meski tanpa diberi tahu kenapa Kemala harus pergi.
Kebetulan, Richard sedang berdiri di jendela dan menganggukkan kepalanya pada Kemala tanda ia setuju dan menunggu sampai istrinya kembali berbelanja demi menyenangkan ayahnya. Dua insan yang saling dimabuk asmara itu sama-sama melempar senyum masing-masing seolah dunia ini hanya menjadi milik mereka berdua saja.
Siapa sangka, saat berbelanja, Kemala bertemu dengan Vinot yang juga kebetulan berbelanja juga di tempat sama dengan Kemala. Pemuda yang sempat menaruh hati pada si kembang desa itu menyapanya dengan sopan.
“Tumben sekali kau berbelanja banyak begini, mau ada acara kah?” tanya Vinot.
“Nggak kok, bukan acara besar juga. Kak Vinot lagi belanja juga?”
“Iya, seneng sekali bisa belanja bareng kamu begini. Coba saja bisa setiap hari,” sindir Vinot karena lamarannya pernah ditolak Kemala. Kalau tidak ditolak mungkin mereka akan segera melangsungkan pernikahan dan menjalani hari bersama-sama.
Karena tak ingin ada masalah, Kemalapun pamit undur diri dan secepatnya pulang ke rumah. Di perjalanan, gadis itu merasa ada yang aneh dengan tatapan Vinot saat melihatnya. Sindirannya juga punya arti tersendiri seolah ada dendam yang membara. Rumah Kemala lumayan jauh dan harus melewati hutan di mana jalanannya sangat-sangat sepi.
Lokasi rumah Kemala memang ada dipinggiran desa dan lumayan jauh dari pemukiman. Hanya rumah Richard saja satu-satunya yang dekat dengannya sekaligus satu-satunya tetangganya. Tiba-tiba, ia terkejut setelah mendengar langkah kaki seseorang sedang mengikutinya dari belakang.
Gadis itu menoleh dan agak shock karena dugaannya benar. Ia benar-benar diikuti seseorang yang sangat ia kenal. Orang itu adalah Vinot.
“Ada apa Kak? Kenapa mengikuti Kemala sampai kemari?” tanya gadis itu was-was. Ia yakin Vinot masih menyimpan rasa kecewa padanya karena telah menolak lamarannya.
“Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu.” Vinot berjalan pelan mendekat ke arah Kemala tapi gadis itu spontan berlin mundur ke belakang.
“Maafkan Kemala Kak, hari ini di rumah sedang repot. Kemala harus pergi sekarang, lain kali saja kita bicara. Permisi.” Kemala balik badan tapi Vinot malah mencekal kuat lengan Kemala.
Sontak gadis itu terkejut dan menepis kasar tangan Vinot. Penolakan spontan istri Richard itu semakin membuat hati Vinot serasa kebakar kobaran api yang amat sangat besar.
“Kenapa kau menolak lamaranku Kemala. Bukankah dulu aku sudah pernah bilang padamu. Tunggu sampai aku kembali dan aku bakal datang melamarmu. Kini aku sudah kembali. tapi kau malah mengabaikanku seolah aku tidak ada? Apa salahku? Kau sungguh mencintai pria lain? Apa hebatnya dia?” teriak Vinot mulai meluapkan amarahnya, inilah sisi asli dari putra sang kepala desa yang dibangga-banggakan dan dielu-elukan.
“Awalnya aku begitu, Kak. Aku memang menunggu Kakak kembali dan menghadapi kesulitanku sendiri sampai rasanya aku ingin mati. Aku berharap seseorang sepertimu datang menyelamatkanku di kala aku membutuhkan bantuanmu. Tapi apa yang kau dan keluargamu lakukan saat ayahku tengah sekarat? Tidak ada? Kalian semua yang ada di desa juga menganggapku tiada.” Kemala akhirnya juga meluapkan amarahnya.
“Tapi syukurlah aku punya seseorang yang menjadi pelita dalam hidupku dan aku jatuh cinta padanya. Dialah penyelamatku dan ayahku. Dialah tambatan hatiku yang menjadikanku kuat seperti ini dan memaafkan kalian semua. Itulah sebabnya, aku tak bisa menjadi bagian dari hidupmu. Karena aku … sudah menjadi milik pria yang kucintai.”
Kemala melengos pergi begitu saja kerena ia terlalu kesal dengan pemuda yang bernama Vinot itu. Namun, baru juga beberapa langkah ia berjalan, Kemala kembali balik badan dan menatap risih pemuda yang berdiri mematung didepannya.
“Kau harus bertanggungjawab pada apa yang kau lakukan pada Dewi, Kak. Nikahi dia sebelum kehamilannya semakin membesar. Cepat atau lambat, semua penduduk desa akan tahu kehamilan Dewi yang disebabkan olehmu.” Rasa ilfeel Kemala pada Vinot sudah tak bisa disembunyikan lagi.
Siapa yang menyangka, inilah alasan terbesar Kemala menolak mentah-mentah lamaran pemuda desa yang dulu pernah dikaguminya. Terang saja Kemala tahu rahasia besar yang merupakan sisi gelap seorang Vinot.
Saat terkurung dalam istana Richard, setiap hari, Kemala mengobati rasa rindunya akan desa yang tak bisa ia lihat dengan mengamati keadaan desanya dari atap rumah Richard. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok Vinot yang sering bercumbu mesra di tengah hutan tak jauh dari tempat tinggal Richard di mana lokasi itu memang sangat sepi dan praktis untuk dimanfaatkan bagi orang-orang bejaaat seperti Vinot.
Awalnya Kemala sangat terkejut, tapi ia tak bisa berkata-kata karena akhirnya ia tahu seperti apa sifat asli si pemuda desa yang dari luar tampak pendiam tapi bejaat didalam. Tidak hanya Dewi yang kemakan bujuk rayu Vinot sehingga gadis desa itu kehilangan kesuciannya. Ada banyak sekali gadis-gadis desa lain yang kemakan rayuan buaya putra sang kepala desa sehingga mahkota berharga mereka terenggut oleh bajingan bermuka dua itu.
Tentu saja Vinot sangat amat terkejut bukan kepalang karena Kemala mengetahui rahasia besarnya. Pemuda itu panik dan refleks berlari mengejar Kemala untuk menghadang langkahnya.
“Bagaimana kau bisa tahu soal itu? Apa Dewi yang memberitahumu?” tanyanya dengan mata merah menyala.
“Darimana aku tahu itu tidak penting. Sebaiknya tinggalkan aku dan jangan ganggu aku lagi. Ikuti saja nasihatku jika kau tak ingin nama baik keluargamu tercemar,” tandas Kemala dan iapun pergi meninggalkan Vinot.
Diluar dugaan, pemuda yang sedang diselimuti amarah itupun menyeret paksa tangan Kemala masuk ke dalam hutan sehingga semua barang-barang belanjaan Kemala jatuh berserakan. Tak peduli seberapa kuat Kemala memberontak dan mencoba melepaskan diri, Vinot tetap menarik paksa kedua tangan istri Richard hingga keduanya sampai dipedalaman hutan yang lumayan lebat.
“Lepaskan aku, Kak! Apa yang kau lakukan!” teriak Kemala sambil terus menarik tangannya kuat-kuat. Namun tenaga Vinot sangat besar sehingga gadis itu tak bisa mengimbangi kekuatannya.
“Kau minta dilepaskan, baik!” Saat itulah Vinot menarik tubuh Kemala hingga terdorong ke depan dan sengaja melepas cekalannya.
Karena tak seimbang, tubuh Kemala jatuh tersungkur ke tanah hingga terdengar bunyi ‘buk!’ saking kerasnya tubuh mungil itu menghantam tanah. Kemala meringis kesakitan tapi ia segera sadar dan harus melarikan diri dari sini secepatnya.
Gadis itu berdiri dan langsung berlari, tapi Vinot yang mengetahui gelagat Kemala langsung kembali menarik tangan gadis itu dan dengan kemarahan tak terkira, pemuda gila itu mencekik leher Kemala sekuat tenaga sampai gadis malang itu tidak bisa bernapas. Vinot benar-benar seperti kerasukan setan dan menekan kuat leher Kemala. Gadis itu meronta-ronta meminta bantuan suaminya.
Ri-ri-chard … to-long a-aku, batin Kemala sambil sekuat tenaga mencoba melepaskan diri dari cengkeraman maut Vinot.
“Sepertinya … kau sudah tahu banyak sekali rahasiaku. Akupun juga tak bisa memilikimu. Jika kau tak jadi milikku, maka … takkan ada yang bisa memilikimu selain aku! Kau dengar itu! Matilah Kau!” teriak Vinot dengan penuh emosi dan mengencangkan tekanannya sehingga Kemala mulai lemas tak berdaya.
Beruntung di detik-detik terakhir sebelum Kemala meregang nyawa, sesuatu datang dengan kecepatan melebihi angin dan langsung menyerang tubuh Vinot sehingga pemuda itu jatuh tersungkur sampai terguling-guling di tanah. Tubuh yang terguling itu baru berhenti bergerak ketika kepalanya membentur salah satu pohon besar tinggi menjulang di hutan rimba.
Kepala Vinot bocor saking kerasnya benturan itu dan darahnya mulai mengucur deras. Bau anyir darah semakin menambah amarah seseorang yang baru saja datang menyelamatkan Kemala. Dan tanpa ragu seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Richard, langsung menghisap darah Vinot hingga habis tak bersisa.
Sekali lagi, si vampir tampan … tanpa sadar, telah menghisap darah Vinot sepenuhnya saking marahnya dia kerena telah berani menyakiti Kemala. Richard baru bisa berhenti setelah pemuda bejaat itu, tergeletak tak bernyawa dalam keadaan mata terbuka.
“Ti-tidak … Tu-tuan Richard … ka-kau …” Kemala sangat shock melihat apa yang ada di depan matanya begitupula dengan Richard sendiri.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mara
Kau memang pantas dimusnahkan...tapi kasian mas vampir jadi masalah gak
2023-03-07
1
Dede Dahlia
vinot senjata makan tuan itu namanya dasar laki² bejat syukurin kamu.aduh richard ko bisa khilaf di depan kemala si ampe ga sadar hisap darah vinot saking emosinya 🙉
2023-01-09
1
Bambang Setyo
Vinot kau memang cari mati
2023-01-09
0