BAB 14 Kau ... adalah Hati dan Jantungku

Terdengar suara yang amat sangat familiar ditelinga Kemala dan gadis itu langsung terbujur kaku saat mendengarnya. Tidak salah lagi, suara tenor yang merdu itu, adalah suara orang yang sangat dirindukan Kemala. Suara itulah yang ia nanti dan cari-cari sejak kedatangannya ke istana megah ini.

Dengan segenap rasa yang tak tertahankan, gadis itu menoleh ke sumber suara dibelakangnya. Ia menatap Richard yang ternyata juga memunggunginya seolah tak ingin melihat wajah Kemala. Gadis cantik itu hendak menaiki tangga dan mendekat ke arah suaminya tapi langsung dilarang oleh Richard.

“Jangan mendekat! Tetaplah disitu!” seru Richard dan pastinya membuat Kemala penasaran. Apa bau darahnya yang sudah tak terlalu banyak itu masih tampak menyengat sehingga suaminya masih enggan ada didekatnya.

“2 hari lagi aku sudah selesai. Ini jauh lebih cepat dari perkiraanku, apa … aku amat sangat mengganggu?” tanya Kemala merasa tidak enak dengan Richard.

“Bukan begitu … hanya saja, aku sangat berantakan sekarang. Aku tak ingin kau takut padaku. Aku … sudah mirip seperti monster karena … aku … terlalu merindukanmu tapi tak bisa ada didekatmu. Aku ingin bertemu denganmu, tapi tak bisa menatap wajah cantikmu, sebab itulah aku jadi begini. Ada apa kau kemari? Apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya Richard masih membelakangi Kemala.

Kalimat yang diungkapkan Richard terdengar berantakan sama seperti orangnya. Tanpa dinyana-nyana, Kemala berlari cepat menaiki tangga dan langsung memeluk tubuh Richard dengan sangat erat dari belakang. Gadis itu memilih mengindahkan larangan suaminya.

“Bukan hanya kau saja yang dilanda rasa rindu, aku juga … aku sangat merindukanmu sampai aku merasa tidak kuat lagi bernapas. Aku merindukanmu, Suamiku. Aku amat sangat merindukanmu, rinduku begitu berat sampai aku tak tahu bagaimana cara meringankannya. Aku kira kau pergi meninggalkanku sebelum aku sempat menyatakan cinta padamu. Itulah yang membuatku sangat sedih. Tapi … syukurlah kau tidak pergi. Dan kau bilang apa tadi? Kau monster? Aku tidak peduli kau itu apa … yang jelas, aku ingin selalu bersamamu. Tidak hanya sekarang, tapi untuk selamanya.” Secara to the point, Kemala langsung menyatakan cinta pada Richard.

Sang pengeran vampir sendiri tertegun mendengar kalimat cinta dari istrinya. Seketika mata merah menyalanya berubah menjadi keemasan lalu berubah menjadi hitam layaknya mata manusia normal pada umumnya. Richard menatap tajam pelukan tangan Kemala yang melingkar erat di perutnya. Dunianya yang gelap gulita, seketika menjadi terang benderang dipenuhi dengan sinar cahaya cinta dari Kemala.

“Kemala … kau bilang apa barusan?” tanya Richard masih belum bisa percaya pada apa yang diucapkan istrinya.

“Aku …” Kemala hendak bicara tapi langsung dipotong oleh suaminya.

“Ah tidak!" ujar Richard cepat, "tunggu! Beri aku waktu untuk mengatur jantungku … ah aku lupa kalau aku tidak punya jantung. Bagaimana ini, kau tidak boleh mengatakan cinta duluan padaku. Akulah yang harusnya bilang cinta padamu.” Richard jadi gugup dan kalimatnya belibet tak karuan.

Hal itu membuat Kemala tersenyum lalu melepaskan pelukannya. Ia berlari cepat ke hadapan Richard agar bisa menatap wajah tampan suaminya. Dan benar saja, wajah Richard amat sangat berantakan, bahkan gadis itu bisa melihat gigi taring Richard yang dibilang bisa tumbuh.

“Wuah … suamiku benar-benar menyeramkan,” ujar Kemala senang. Tak ada rasa takut sedikitpun dihatinya. Justru gadis itu malah bahagia karena memilik suami seorang vampir yang amat sangat lucu dan menggemaskan.

“Kau tidak takut?” tanya Richard. “Aku vampir loh, dan aku mau menyatakan cinta,”

Kemala tertawa, wajah tampan Richard sama sekali tidak membuatnya takut. Sekarang ia baru tahu bahwa cinta memang buta. Meskipun Richard adalah vampir, ia tetap jatuh cinta pada vampir tampan ini. Kemala merasa sangat bahagia sekarang.

“Mana mungkin aku takut pada orang yang sudah meluluhkan hati dan jiwaku …”

“Stop stop! Jangan diteruskan, biarkan aku dulu yang bilang cinta padamu.”Richard menghentikan istrinya agar tidak melanjutkan kalimatnya.

Sungguh, Kemala merasa bahwa suaminya ini sangat lucu, tinggal katakan cinta saja ribet amat daritadi.

“Oke oke … katakan padaku, aku siap dengar.” Kemala berdiri tegap siap menerima pernyataan cinta dari suaminya.

Kedengarannya aneh sih, tapi inilah Richard, vampir baik dan langka yang pernah ia temui di dunia ini. Suami Kemala itu tampak gugup, padahal yang namanya vampir jelas tak punya organ vital apapun karena pada dasarnya mereka telah tiada. Tapi entah kenapa, sang pangeran vampir bisa se-salting itu kala berhadapan dengan wanita yang dicintainya.

“Ehm … Kemala …,” ujarnya.

“Iya,” jawab Kemala tak sabar menanti kata cinta dari suaminya.

“Kau akan selalu menjadi detak jantungku. Kau akan selalu bersamaku disetiap langkahku. Hanya kaulah satu-satunya alasan keberadaanku di dunia ini. Maukah kau … menjadi pendampingku untuk selama-lamanya? Aku berjanji, takkan pernah meninggalkanmu walau apapun yang terjadi. Kau dan aku tidak akan pernah terpisah. Aku mencintaimu Kemala. Kau ... adalah hati dan jantungku.” Richard menggenggam erat tangan Kemala lalu mencium punggung tangan indah istrinya.

Terang saja, Kemala menjadi amat sangat terharu. Hati siapa yang tidak berbunga-bunga mendengar kalimat cinta keluar dari mulut orang yang dicinta. Kata cinta Richard amatlah sangat sederhana, tapi penuh makna.

Dengan semangat, Kemala menganggukkan kepala tanda setuju hidup bersama dengan suami vampirnya meski keduanya berbeda alam. Namun, inilah cinta, tidak ada yang salah dengan cinta meski jika secara logika, kisah cinta Kemala dan Richard sama sekali tidak bisa diterima dengan akal sehat manusia.

Richard memberanikan diri mencium mesra bibir istrinya lalu memeluknya dengan sangat erat seolah enggan dilepaskan. Seketika naluri vampirnya mendadak jinak ketika ada didekat sang pujaan hati. Hati kedua insan berbeda alam itu sedang berbunga-bunga dan mengalahkan semua perbedaan yang ada diantara keduanya.

Di sudut ruangan, ada makhluk lain sedang berusaha mati-matian menahan air mata agar tidak tumpah keluar setelah melihat adegan romantis antara Richard dan Kemala. Ia bahkan meminjam sapu tangan koleganya yang tak kasat mata untuk mengusap ingus beserta air matanya. Yah, makhluk abadi itu adalah Gilberto yang setia menemani pangerannya dalam keadaan apapun. Ia tahu betul seperti apa penderitaan yang dialami Richard ketika Kemala tak ada disisinya.

Dan sekarang, akhirnya dua insan saling jatuh cinta itupun bersatu dan anehnya, Richard sudah terbiasa dengan bau darah istrinya. Sepertinya, ia tak perlu lagi menjauh ketika Kemala mangalami siklus bulanannya sehingga mereka berdua tidak harus terpisah lagi setelah ini.

“Ehm … Richard … ada hal penting yang harus aku sampaikan,” ujar Kemala setelah ia sadar tujuan utamanya mencari suaminya.

Sebuah ciuman manis mendarat di bibir merah delima Kemala sehingga gadis itu jadi tersipu malu sendiri.

“Aku tahu … aku bisa mendengar dan mengetahui semua yang terjadi diluar sana. Tanpa kau beritahupun aku sudah tahu. Aku akan datang menjemputmu dan menemui ayahmu. Tapi tidak sekarang, ini sudah malam.”

Kemala memukul pelan dada Richard karena gemas. “ Siapa juga yang menyuruhmu menemui ayahku malam-malam begini? Besok pagi saja. Baiklah, lepaskan aku, aku harus kembali ke rumah. Aku tidak mau ayahku khawatir jika ia tahu putrinya melarikan diri dari rumah hanya demi bertemu dengan tetangganya.”

“Tidak mau, aku tidak mau melepaskanmu karena aku masih merindukanmu.” Lagi-lagi, ciuman manis mendarat di bibir indah Kemala untuk kesekian kalinya.

“Kita masih bisa saling melepas rindu setelah ini. Kata nenek, anak gadis tidak boleh keluar malam-malam, bahaya, nanti ada vampir yang menangkapnya.” Sindiran yang manis dari Kemala untuk Richard.

“Kata nenek … nggak apa-apa kalau vampirnya baik dan juga tampan sepertiku.” Richard tersenyum manis dan senyumnya itu langsung bikin meleleh hati Kemala sehingga kali ini, dialah yang mencium suaminya.

“Sudah lama aku ingin menciummu saat kau tersenyum,” ucap Kemala lirih setelah menyudahi ciuman manisnya untuk suami tercinta. Wajahnya berubah merah meron saking malunya bercampur bahagia.

BERSAMBUNG

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***