Setelah memastikan Kemala tenang, Richard mengangkat jari telunjuknya yang tajam dan runcing lalu merobek kulit luar lengan kanan Kemala seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya. Namun, kali ini Richard tidak menghisap darah yang keluar dari balik kulit Kemala, melainkan membiarkan aliran darah tersebut jatuh masuk ke dalam gelas kosong yang ada di atas nampan di mana nampan itu masih dipegang kuat oleh Gilberto.
Setelah dirasa cukup, Richard kembali menutup luka sayatan kecil istrinya tanpa meninggalkan bekas apapun. Kulit Kemala kembali bersih dan tetap mulus seperti tak pernah tergores sedikitpun. Gadis itu bahkan tak merasa sakit sama sekali saat suaminya menyayat tipis kulitnya seolah suaminya itu dimanakah persisnya letak pembuluh darah Kemala.
Selanjutnya, giliran Richard yang merobek lengannya sendiri dan membiarkan darahnya yang berwarna hitam legam mengalir deras masuk ke dalam gelas kosong miliknya. Sama halnya seperti yang ada dalam gelas Kemala, Richard menyembuhkan lukanya sendiri. Vampir tampan itu mengambil gelas berisi darahnya untuk diminumkan kepada Kemala dan meminta gadis itu melakukan hal yang sama.
“Minumlah,” pinta Richard dengan lembut.
Seketika, Kemala ingin muntah tapi sengaja ia tahan ketimbang vampir itu marah. Sambil memejamkan mata kuat-kuat, ia terpaksa meminum darah vampir itu dan betapa terkejutnya ia setelah merasakan rasa darah vampir yang lebih mirip seperti permen mentos ketimbang rasa darah manusia yang berbau anyir dan asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Richard sambil menikmati darah Kemala yang langsung ia habiskan dalam sekali teguk.
“Ma-manis … dan … sejuk, juga tak berbau,” ujar Kemala lirih bercampur shock. Ia masih bergelut dengan hati dan pikirannya karena ini pertama kali dalam hidupnya, Kemala dipaksa meminum darah, bukan darah manusia atau binatang, melainkan darah vampir.
Ini penyimpangan dan menjijikkan sebenarnya, Kemala bisa saja dicap sebagai monster karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang bukan untuk manusia. Tapi ia tak punya pilihan lain, nyawa ayahnya jadi taruhannya. Yang membuat Kemala tak menyangka adalah, ia baru tahu, bahwa rasa darah vampir lebih enak ketimbang soda.
“Kau mungkin tidak suka dengan darah manusia yang berbau anyir dan asin. Tapi bagi kami para vampir, rasanya seperti minuman anggur berkualitas tinggi. Kami para vampir membenci darah kami sendiri dan jijay melihatnya sama seperti kau melihat darahmu sendiri. Tapi bagimu, rasa darahku akan sangat terasa nikmat. Hal itu juga berlaku padaku, darah manusia sangatlah enak.” Richard memberikan penjelasan masuk akal perihal hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk sejenis dirinya.
Kemala terdiam 1000 bahasa. Ia sungguh tidak tahu harus berkata apa. Pernikahan macam apa yang ia jalani saat ini. Sungguh semua rangkaian hal yang ia lakukan dengan sang vampir tampan ini tidak ada dalam dunia manusia. Mungkin inilah cara vampir menikahi manusia, sama halnya seperti pernikahan raja dedemit Refald di dunia lain saat menikahi wanita pujaan hatinya.
Dengan saling meminum darah pengantin masing-masing, Gilbertopun menyatakan bahwa mereka Richard dan Kemala, telah resmi menjadi sepasang suami istri. Tapi di dunia Kemala, pernikahan keduanya harus dilangsungkan secara agama dan hukum yang berlaku di negara ini jika keduanya ingin diakui masyarakat sebagai pasangan suami istri.
Sayangnya, hal itu tidak akan pernah mungkin terjadi karena Richard takkan pernah bisa berbaur dengan manusia. Ia bahkan membuat Kemala seolah telah lenyap dari muka bumi ini dan hanya akan tinggal bersamanya di istana ini sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.
“Selamat datang di duniaku Kemala. Mulai sekarang, istana ini akan menjadi milikmu.”
Tanpa dinyana-nyana, Richard berlutut di hadapan Kemala sembari menyematkan cincin berlian dijari manis wanita yang kini resmi menjadi istrinya. Entah dari mana Richard mendapatkan cincin berlian tersebut, yang jelas, itu adalah cincin terindah yang pernah dilihat Kemala di sepanjang hidupnya.
Cincin berlian itu terlihat begitu menakjubkan sampai Kemala melongo menatap kilauannya. Baru kali ini ia melihat cincin berlian terindah di dunia ini. “Wuah … cincin ini … indah sekali,” ucap Kemala lirih, ia bahkan tidak sadar kalau matanya mulai berkaca-kaca.
Di luar sana ia dianggap hina, tapi di sini, ia diperlakukan sangat istimewa bak seorang putri raja. Hati Kemala seketika luluh, walau ia masih ingin melihat ayahnya untuk terkahir kalinya sebelum akhirnya ia mengunci diri dari dunia manusia untuk selamanya.
“Kemala Izebele Daries,” Richard memanggil nama lengkap Kemala.
“Bagaimana kau bisa tahu nama lengkapku? Aku saja tidak tahu siapa nama lengkapmu?” tanya Kemala menatap heran wajah tampan suami vampirnya.
“Tidak ada yang tidak kutahu tentang dirimu, perasaanmu, pikiranku, kesedihan dan kesendirianmu, semuanya aku tahu. Ketahuilah wahai istriku … aku berjanji padamu, bahwa hanya kaulah satu-satunya wanita di dunia ini yang menjadi pendampingku. Tidak akan pernah ada wanita-wanita lain yang bisa menggantikan posisimu. Kau sudah menjadi milikku, hanya milikku.”
Kemala benar-benar di stempel oleh Richard. Sebagai penutup peresmian pernikahan keduanya, Richard mencium Kemala lebih lama dari sebelumnya sampai gadis itu hampir kehabisan napas. Entah karena lelah, letih dan kurang gizi, kepala gadis itu menjadi pening sehingga begitu Richard selesai menciumnya, gadis itu langsung pingsan.
Tubuh Kemala memang sangat lemah, ia juga sudah lelah hati dan pikiran atas semua peristiwa yang menimpanya. Di mulai dari ayahnya yang hampir meregang nyawa, dipaksa menikah dengan vampir dan kini, Kemala harus menjalani kehidupan seolah ia telah mati.
“Kau sudah sadar?” tanya Richard yang duduk disamping Kemala saat istrinya itu tersadar dari pingsannya.
Kepala kembang desa itu masih terasa pening dan ia merasa sangat tidak enak badan. Sekelebat bayangan ritual pernikahannya dengan sang vampir tiba-tiba saja muncul di ingatan Kemala sehingga ia menjadi tegang sendiri.
“I-ini …”
“Kamar pengantin kita.”
“A-apa? Ka-kamar pengantin?” pekik Kemala mulai ketakutan lagi dan beringsut menjauh dari Richard.
“Benar, malam ini … adalah malam pertama kita. Kemarilah istriku, jangan menjauh begitu. Berapa kali harus kukatakan padamu, aku takkan menyakitimu.”
Kemala semakin gemetar, bukannya ia tidak percaya, tapi gadis itu belum siap bila sekarang harus melangsungkan ritual malam pertama dengan suami vampirnya. Rasanya, Kemala masih belum bisa menerima pernikahan ini. Gadis itu bercucuran keringat padahal udara di ruangan ini lumayan dingin.
Karena istrinya, tak kunjung mendekat, Richardpun beralih tempat dengan cepat dan langsung merebahkan Kemala di atas Kasur lalu menindih tubuh kurus langsing istrinya. Sontak Kemala semakin ketakutan, ingin sekali berontak tapi tubuhnya tak bisa bergerak. Bahkan bersuarapun masih tidak bisa.
“Apa yang kau takutkan dariku? Kau pikir aku vampir yang tak punya harga diri? Sekalipun aku berhak sepenuhnya atas dirimu. Aku adalah vampir yang sopan. Aku tak akan mengoyak mahkota berhargamu tanpa izin darimu. Jadi … berhentilah memasang wajah takut saat ada didekatku. Kau mengerti?” tatapan maut Richard membuat Kemala langsung mengangguk cepat tanda mengerti apa maksud ucapan suaminya.
Richard membantu mengusap bulir air mata yang mengalir di pelipis istrinya. Karena posisi gadis itu terlentang dan ada dibawah tubuh ringan sang vampir.
“Berhentilah menangis dan berbahagialah bersamaku. Tersenyumlah, kau sangat cantik kalau tersemyum."
Karena ketakutan, Kemalapun memaksakan diri tersenyum walau sukses membuat Richard tertawa karena Kemala cuma menunjukkan gigi putihnya saja.
"Senyum kuda jauh lebih baik sari senyummu. Kau harus makan sekarang. Sudah seharian kau pingsan dan tidak makan apapun. Makanlah sedikit, supaya tubuhmu tidak lemah. Kecuali … jika kau ingin aku mengubahmu menjadi monster sepertiku.”
Deg!
Jantung Kemala langsung deg degan mendengar Richard akan menjadikannya vampir seperti dirinya. Jika ia benar-benar berubah menjadi monster penghisap darah, maka harapan untuk bertemu lagi dengan ayahnya kandas sudah.
“Tidak, tolong … aku mohon … jangan ubah aku. Aku akan turuti semua keinginanmu asal kau tidak mengubahku menjadi sepertimu,” pinta Kemala sambil terbata-bata.
“Aku tidak akan mengubahmu.” Richard mulai bangun berdiri dan mendudukkan Kemala didepannya. “Kau punyak hak untuk terus hidup sekalipun kau tak bisa menampakkan diri lagi di luar sana. Kau masih takut padaku?” tanyanya.
Masih dengan kondisi tegang, Kemala menggelengkan kepalanya walau sebenarnya, ia masih gemetar.
“Sebaiknya kau makan, aku akan kembali setelah kau selesai dengan makananmu.” Vampir itu berdiri dan hendak meninggalkan Kemala.
“Kau mau ke mana? Berburu?” tanya Kemala panik. Ia tak bisa membayangkan suaminya menghisap darah orang lain sama seperti yang pernah vampir itu lakukan padanya.
“Setetes dari darah yang kau berikan, sudah membuatku kenyang selama sebulan. Aku tak setiap hari memangsa manusia. Sudah kukatakan padamu, aku berbeda dengan vampir-vampir lainnya. Aku adalah Richard Athan Salvataro, aku bukanlah monster menakutkan seperti yang kau bayangkan. Aku adalah vampir tertampan yang pernah ada di muka bumi ini. Kau akan jatuh cinta padaku, bila kau benar-benar tahu, siapakah aku.”
Richard tersenyum manis pada Kemala dan senyumnya itu lagi-lagi sukses menghipnotis gadis desa yang sedang mati-matian berjuang menguasai emosinya.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rizky Anindiya
narsis nya babang Richard udah level tertinggi😂
2023-07-27
0
Anha Thea
huaaaa aq jd mual ngebayangin mereka minum darah😭😭😭
2023-05-03
0
julian speed
kok gemesin sih ini vampirnya
2023-04-03
0