Bisma benar-benar telah jatuh cinta

Pagi ini Billa berjalan sendiri memasuki pekarangan sokolah, dia sangat bersyukur masih dapat menginjakkan kaki ditempat ini.

Dari kejauhan, Bisma melihat Billa yang berjalan sendirian. Bismapun segera menghampirinya.

"Hai, cantik." Sapa Bisma sambil melempar senyum terbaiknya pagi ini.

Billa sedikit menoleh kearah suara itu.

'Cowo itu. Kaya Felly aja nyapanya.' Fikir Billa.

'Oh ya? Felly mana ya? Kok nggak ada?' Tanya Billa dalam hati.

Dia sedikit celingukkan memperhatikan sekitar.

"Cari aku ya?" Tanya Bisma dengan pdnya.

"Geer banget sih." Jawab Billa sinis.

"Oh ya, aku punya sesuatu nih buat kamu." Ucap Bisma kemudian.

Bisma mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.

"Itukan hp aku? Sini!" Ucap Billa, dia hendak mengambil ponselnya, namun Bisma segera menarik kembali ponselnya.

"Emang buat apa sih hp jadul kaya ini?" Tanya Bisma sedikit mengejek.

"Kamu itu nyebelin banget sih. Terserah akulah, sini kembaliin!" Billa berusaha merebut kembali hpnya.

Billa tersandung kecil hingga tak sengaja memegang tangan Bisma, Bisma yang kaget segera meraih Billa, kedua pasang mata itu kembali bertemu, mata Billa memancarkan cahaya kehangatan menurut Bisma.

Bisma menjadi salah tingkah, namun jauh dilubuk hatinya dia merasa senang dapat merasakan hal seperti itu.

"Kembaliin!" Seru Billa yang mulai kesal dengan kelakuan Bisma.

Bisma merapikan kemejanya yang sedikit berantakkan.

"Ok, aku akan balikin. Tapi dengan satu syarat." Ucap Bisma kemudian.

"Apa sih harus ada syarat-syarat segala." Tanya Billa semakin geram.

"Syaratnya kamu harus teraktir aku makan somay diujung jalan sana pulang sekolah nanti." Ucap Bisma kemudian.

"Apa?" Tanya Billa sedikit kaget.

"Iya, dari pada aku minta kamu jadi istri aku?" Ucap Bisma sambil cekikikan.

Billa membulatkan matanya mendengar perkataan Bisma.

"Kamu itu bener-bener ngeselin ya!" Billa mulai habis kesabaran, dia meninggalkan Bisma yang cengengesan.

"Ehh, tunggu. Nanti pulang sekolah aku tunggu disini." Ucap Bisma yang sedikit teriak karena Billa telah berlalu.

Billa tak menggubris ucapan Bisma, dia merasa sangat kesal dengan laki-laki yang baru beberapa kali ditemuinya itu.

Bisma tertawa geli ketika mengingat ekspresi kesal perempuan itu tadi.

***

Ternyata Felly sudah ada dikelas, Billa menghampirinya dan duduk disebelahnya sambil melipat kedua tangan didada.

"Kamu kenapa Bill? Kaya kesel gitu?" Tanya Felly memulai pembicaraan.

"Iya, cowo itu ngeselin banget." Jawab Billa kemudian.

"Tunggu tunggu, jangan-jangan jangan-jangan." Ucap Felly tak jelas.

"Apa sih Fell, kamu sama cowo itu sama aja. Sama-sama nggak jelas." Ucap Billa semakin kesal.

"Nggak maksud aku tuh, jangan jangan cowo itu cowo yang kemarin cari kamu lagi." Ucap Felly.

"Apa? Dia cari aku?" Tanya Billa sedikit kaget.

"Ya, katanya sih ada perlu." Jawab Felly.

"Ya itu, dia mau meres aku." Ucap Billa.

"Meres gimana maksudnya?" Tanya Felly.

Billapun menceritakan apa yang terjadi.

"Ya udahlah, turutin aja. Lagian somay, berapa sih paling? Kalo dia minta mobil baru itu namanya pemerasan." Ujar Felly sembari cengengesan.

Billa terdiam, benar juga apa kata Felly. Hpnya lebih penting, ya walaupun jadul, tapi Billa sangat membutuhkannya.

"Gitu, ya?" Tanya Billa ragu-ragu.

Felly mengangguk-anggukan kepalanya.

Billapun sedikit befikir untuk mempertimbangkan permintaan laki-laki menyebalkan itu.

***

Billa menunggu Bisma digerbang sekolah, dia akan membereskan semua urusannya hari ini juga, dan setelah itu Billa tak sudi jika harus berurusan lagi dengan laki-laki menyebalkan itu.

"Hai cantik." Ucap Bisma yang tiba-tiba datang.

Billa tak menjawab.

"Nungguin aku ya?" Tanya Bisma kemudian.

'Bener-bener pede ini orang. Tapi dia bener juga sih aku memang lagi nunggu dia.' Fikir Billa.

"Ya udah, ayo!" Ucap Billa kemudian melangkahkan kakinya.

"Tunggu dulu, nggak sabar banget mau jalan bareng?" Bismapun mengikuti langkah Billa.

Billa tak menggubrisnya, menurutnya perkataan Bisma sama sekali tidak penting.

Bisma tersenyum, dia tak menyangka jika dia bisa sedekat ini dengan Billa, dia terus memperhatikan perempuan itu dari samping.

"Oh ya, gimana lutut kamu? Masih sakit?" Tanya Bisma ditengah perjalanan.

"Ya, sedikit." Balas Billa singkat.

"Mulai sekarang kita berteman ya?" Pinta Bisma sambil terus melempar senyum termanisnya.

Billa tak menjawab, dia sudah berjanji tak ingin ada lagi urusan dengan laki-laki itu.

Merekapun telah sampai ditempat penjual somay. Bismapun memesankan 2 porsi untuk mereka.

Billa melihat uang yang ada disakunya. Ternyata hanya tinggal 15ribu. Itu tak akan cukup untuk makan berdua.

Bisma yang memperhatikan hal itu sedikit meengerutkan keningnya.

"Satu aja mang, buat dia aja." Ucap Billa pada abang somay.

"Kenapa? Kamu nggak pesen?" Tanya Bisma.

"Aku nggak lapar." Jawab Billa kemudian.

'Ya Allah, egois banget sih gue.' Ucap Bisma dalam hati.

"Oh ya hp kamu itu kemarin mati, tapi tenang aja udah aku benerin kok." Ucap Bisma sambil terus melempar senyum.

"Jadi aku harus bayar berapa?" Tanya Billa kemudian.

Bisma tertawa mendengar pertanyaan Billa.

Billa melihatnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa ketawa? Nggak ada yang lucu." Ucap Billa kemudian.

"Kamu fikir aku tukang service hp pake harus bayar segala." Jawab Bisma.

"Iyalah, kamu aja berani minta traktir makan. Pasti kamu juga bakalan minta jasa service." Ucap Billa.

Bisma kembali tertawa.

"Ya nggak lah." Balas Bisma kemudian.

Bisma tak menyangka jika perempuan itu sangatlah menyenangkan, dia semakin yakin untuk memperjuangkan perasaan cintanya.

Tak berselang lama pesananpun datang, Bisma segera melahapnya.

Billa melirik jam tangannya, waktu sudah menunggukkan pukul 14:15.

"Astaga, kalo aku sampai telat sampai rumah, ibu tiri pasti marah lagi." Fikir Billa.

Dia berfikir untuk cepat-cepat pulang.

Dia mengambil uang didalam sakunya dan memberikannya pada Bisma.

"Ini uang buat bayar somay, aku harus cepet-cepet pulang." Ucap Billa lalu beranjak dari duduknya.

"Tunggu." Ucap Bisma sambil menahan tangan Billa, Billa kembali menoleh kearah Bisma, dia melihat tangan Bisma yang melingkar ditangan mungilnya.

"Temenin aku sebentar lagi ya." Ucap Bisma lembut, dia menatap Billa dengan melasnya, berharap gadis itu memenuhi permintaannya.

Billa yang melihat tatapan Bisma memelas seperti itu sedikit merasa kasihan.

Dia selalu tak tega ketika melihat wajah melas seseorang kepadanya.

Dia kembali duduk disamping Bisma.

"Maafin aku ya, aku nggak bermaksud nyusahin kamu. Aku cuma mau lebih dekat aja sama kamu." Ucap Bisma yang sama sekali tak memalingkan pandangannya dari Billa.

"Ini uang kamu simpen aja, biar aku yang bayar. Dan ini hp kamu aku balikin." Lanjut Bisma sambil memberikan hp Billa. Billapun segera mengambilnya.

"Oh ya, aku seneng banget lho bisa kenal sama kamu. Mulai hari ini kita berteman kan?" Tanya Bisma yang lagi-lagi tersenyum.

Billa tak menjawab, dia sedikit bingung dengan sikap Bisma.

Laki-laki itu kadang menyebalkan tapi terkadang gaya bicaranya seperti orang dewasa.

"Kalau diem berarti tandanya iya." Ujar Bisma.

"Oh ya, kamu mau somaynya? Pesen aja. Mang satu lagi ya?" Ucap Bisma.

"Ehh, nggak usah. Aku mau pulang aja." Cegah Billa.

"Kenapa buru-buru banget sih? Aku masih mau ngobrol sama kamu." Tanya Bisma.

"Aku mau pulang Bisma." Jawab Billa. Senyum Bisma kembali merekah ketika mendengar Billa menyebut namanya.

Namanya terdengar sangat indah ketika Billa yang mengatakannya.

"Ya udah, kita naik angkot bareng ya?" Ucap Bisma, dia segera membayar dan merekapun meninggalkan tempat itu.

Tanpa diduga, disebrang jalan sana ada seseorang yang sengaja mengambil foto saat mereka berdua.

Entahlah apa motif dan tujuan orang itu, orang itu terlihat mencurigakan.

Tapi keduanya sama sekali tidak menyadari hal itu.

Bisma menghentikan sebuah angkot, Billapun masuk terlebih dahulu. Tak terlalu banyak penumang disana, Bisma sengaja duduk disebelah Billa.

Bisma memperhatikan Billa, perempuan itu sungguh menarik untuk terus dipandangi. Tak sengaja rambut Billa yang terurai tertiup angin hingga mengenai wajah Bisma.

Bisma mencium aroma wangi yang dikeluarkan rambut Billa, itu sangat berkesan baginya.

'Gue bener-bener suka sama dia. Gue janji gue bakal selalu jaga dia mulai detik ini.' Ucap Bisma dalam hati.

Billa sedikit melirik kearah Bisma, terlihat laki-laki itu tengah tersenyum kearahnya. Billa hanya mengernyitkan dahi melihatnya.

'Kenapa sih dia? Aneh banget.' Ucap Billa dalam hati. Dia segera menepis fikirannya itu dan membuang muka.

Bisma sangat menyukai Billa.

Hatinya benar-benar telah terpaut oleh kecantikan perempuan itu.

***

Terpopuler

Comments

Nia Kurniasih

Nia Kurniasih

di fitnah lg nie kayanta billa

2022-02-02

0

Nilam Nuraeni

Nilam Nuraeni

lanjut

2021-12-24

1

Bibit Iriati

Bibit Iriati

msta2 ma2 tiri,

2020-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Senyuman yang mengalihkan dunia Bisma
2 Billa terluka karena Bisma
3 Bisma mencari Billa
4 Bisma benar-benar telah jatuh cinta
5 Billa dihina habis-habisan
6 6 Teman masa kecil Billa
7 Billa meminta maaf kepada Bisma
8 Billa dan Dicky menjenguk Felly
9 Nostalgia
10 Pertemuan yang tidak diduga
11 Jadian
12 Bagai disambar petir dipagi hari
13 Bisma yang susah move on
14 Dicky baper kepada Felly
15 Pengakuan Bisma yang tidak digubris Billa
16 Malam minggu
17 Billa merasa sangat bersalah terhadap Bisma
18 Dicky dan Felly semakin mesra
19 Hubungan Billa dan Dicky tidak baik-baik saja
20 Felly yang kembali sakit
21 Kematian Felly
22 Billa yang putus asa
23 Menghilangnya Billa dan kehidupan barunya
24 Kembalinya orang-orang dimasalalu
25 Dilema
26 CLBk
27 Dicky benar-benar telah berubah
28 Bisma melamar Billa
29 Bisma yang tidak bisa menahan perasaannya
30 Bisma yang nekat
31 Billa yang sakit
32 Papa terkena serangan jantung
33 33 Billa menghindar dari Dicky
34 Rafael memukuli Bisma
35 Bisma dan Dicky berbaku hantam
36 Titik terang
37 Billa diusir dari rumah
38 Kemana perginya perempuan itu?
39 Billa ingin mati saja
40 Billa yang pasrah
41 Permintaan Papa
42 Ijab qobul
43 Mama Vera yang matre
44 Billa digoda papa dan Bisma
45 Mama Vera tetap tidak berubah
46 Bukan anak Bisma
47 Rumah baru
48 Bisma yang menyebalkan
49 Bisma memang menyebalkan
50 Flash back
51 Mama?
52 Kepergian Bisma
53 Rindu itu berat
54 kebohongan Bisma
55 Billa merasa malu sendiri
56 Veni membohongi Bisma
57 Billa merasa Kecewa
58 Diam-diam Veni menyukai Bisma
59 Akhirnya bertemu juga
60 Billa merasa dicueki
61 Billa yang mudah luluh
62 Bertemu mama
63 Veni kecewa Bisma sudah menikah
64 Veni dan Liona seperti kucing dan tikus
65 Visual Tokoh
66 Drama dipagi hari
67 Veni kerjaannya marah-marah saja
68 Billa malu mengakui perasaannya
69 pertemuan didalam bis
70 Kabar buruk
71 Bisma telah tiada
72 Apa mereka akan damai?
73 Rafael kasihan terhadap Veni
74 Berkunjung ke Lembang
75 Billa memilih tetap bersama Bisma.
76 Veni semakin sebal kepada Billa
77 Indahnya pemandangan kebun teh
78 Monopoli
79 Mulas
80 Baby boy
81 baby boy 2
82 Mama Vera oh mama Vera
83 Faktanya
84 Minum Susu
85 Terkilir
86 Hareudang
87 Drama di acara aqiqahnya Ian
88 Kesedihan Veni
89 Resepsi pernikahan Rafael dan Veni
90 Resepsi pernikahan Rafael dan Veni 2 (THE LAST PART -ENDING-)
91 TAKDIR MEMBAWA CINTA
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Senyuman yang mengalihkan dunia Bisma
2
Billa terluka karena Bisma
3
Bisma mencari Billa
4
Bisma benar-benar telah jatuh cinta
5
Billa dihina habis-habisan
6
6 Teman masa kecil Billa
7
Billa meminta maaf kepada Bisma
8
Billa dan Dicky menjenguk Felly
9
Nostalgia
10
Pertemuan yang tidak diduga
11
Jadian
12
Bagai disambar petir dipagi hari
13
Bisma yang susah move on
14
Dicky baper kepada Felly
15
Pengakuan Bisma yang tidak digubris Billa
16
Malam minggu
17
Billa merasa sangat bersalah terhadap Bisma
18
Dicky dan Felly semakin mesra
19
Hubungan Billa dan Dicky tidak baik-baik saja
20
Felly yang kembali sakit
21
Kematian Felly
22
Billa yang putus asa
23
Menghilangnya Billa dan kehidupan barunya
24
Kembalinya orang-orang dimasalalu
25
Dilema
26
CLBk
27
Dicky benar-benar telah berubah
28
Bisma melamar Billa
29
Bisma yang tidak bisa menahan perasaannya
30
Bisma yang nekat
31
Billa yang sakit
32
Papa terkena serangan jantung
33
33 Billa menghindar dari Dicky
34
Rafael memukuli Bisma
35
Bisma dan Dicky berbaku hantam
36
Titik terang
37
Billa diusir dari rumah
38
Kemana perginya perempuan itu?
39
Billa ingin mati saja
40
Billa yang pasrah
41
Permintaan Papa
42
Ijab qobul
43
Mama Vera yang matre
44
Billa digoda papa dan Bisma
45
Mama Vera tetap tidak berubah
46
Bukan anak Bisma
47
Rumah baru
48
Bisma yang menyebalkan
49
Bisma memang menyebalkan
50
Flash back
51
Mama?
52
Kepergian Bisma
53
Rindu itu berat
54
kebohongan Bisma
55
Billa merasa malu sendiri
56
Veni membohongi Bisma
57
Billa merasa Kecewa
58
Diam-diam Veni menyukai Bisma
59
Akhirnya bertemu juga
60
Billa merasa dicueki
61
Billa yang mudah luluh
62
Bertemu mama
63
Veni kecewa Bisma sudah menikah
64
Veni dan Liona seperti kucing dan tikus
65
Visual Tokoh
66
Drama dipagi hari
67
Veni kerjaannya marah-marah saja
68
Billa malu mengakui perasaannya
69
pertemuan didalam bis
70
Kabar buruk
71
Bisma telah tiada
72
Apa mereka akan damai?
73
Rafael kasihan terhadap Veni
74
Berkunjung ke Lembang
75
Billa memilih tetap bersama Bisma.
76
Veni semakin sebal kepada Billa
77
Indahnya pemandangan kebun teh
78
Monopoli
79
Mulas
80
Baby boy
81
baby boy 2
82
Mama Vera oh mama Vera
83
Faktanya
84
Minum Susu
85
Terkilir
86
Hareudang
87
Drama di acara aqiqahnya Ian
88
Kesedihan Veni
89
Resepsi pernikahan Rafael dan Veni
90
Resepsi pernikahan Rafael dan Veni 2 (THE LAST PART -ENDING-)
91
TAKDIR MEMBAWA CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!