Hawa dingin malam itu karena hujan lebat pun berubah menjadi sangat panas sekali. Gerah rasanya. Ingin menyudahi karena lelah namun rasa penasaran ibarat seseorang sedang belajar dan baru banget belajar itu akan membuat seseorang memeiliki energi lebih dan mengeluarkan jurus energi cadangan untuk tetap bertahan.
Kali ini Rey menyerah. Ia mengibarkan bendera putih saat perlawanan masih berlangsung. Tapi ... dirinya menyerah bukan karena lemah melainkan Rey ingin buang air besar.
Saat sedang berada dalam puncak asmara dan menunggu klimak. Rey berhenti. Ia menghentikan aktivitasnya secara mendadak membuat Clara yang hampir saja merengkuh kenikmatan itu langsung membuka kedua matanya.
Bagaimana tidak? Clara baru saja fokus berganti posisi nyaman dan Rey tetap sebagai pengendali. Gerakan cepat yang membuat Clara mendesah dengan kedua mata sesekali membuka karena harus mengatur napasnya membuat tubuh Clara berkali -kali merasakan hentakan yang berakibat kejang -kejang sesaat dan bergetar. Sekujur tubuhnya akan merasakn merinding namun terasa lega.
Nah itu baru saja akan di rasakan oleh Clara. Rey langsung berhenti lalu menatap Clara yang masih memejamkan kedua matanya dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan ******* itu lolos terus dari bibir mungilnya.
"Kok berhenti sih? Eugh ...." tanya Clara polos dan jujur. Wajahnya jelas terlihat beribu penyesalan.
Clara beringsut turun dari pangkuan Rey. Namun Rey mendiamkan keinginan Clara. Biasanya Rey akan tetap memegang pinggang Clara dan berkata, "Kaki saya sedikit keram. Sebentar ya, anggap saja yang ini latihan. Sebentar lagi kamu akan saya buat tak bisa berjalan lagi."
Tapi kali ini terjadi pembiaran hingga membuat Clara merasa aneh. Clara menurunkan sedikit kaca jendela saat ia duduk di samping Pak Rey. Tubuhnya setengah polos sudah bermandikan keringat di sekujur tubuhnya.
Clara membenahi pakaian dalamnya yang terangkat hingga ke dekat leher lalu menurunkan pakaian dalam itu menutupi dua gunung kembar yang masih kenyal. Jangan salah dua gunung kembar itu sudah tak mulus lagi. Banyak sekali gambar abstrak berwarna warni. Ada yang merah sekali, pink, agak kebiruan, dan seperti goresan tinta, tergantung saat proses penggambaran yang tak membutuhkan ide cemerlang sama sekali. Semuanya serba mendadak dan spontan. Gambarnya juga bervariasi, hanya berbentuk garis pemdek, garis panjang, titik noda hingga berbentuk love tanpa sengaja.
Lucu memang ... Seperti anak TK baru belajar menggambar, akan ada di setiap tempat yang kosong. Kemejanya mulai di rapikan dan di kancingkan dengan rapat.
Ada rasa yang membuat Clara sediki mengganjal hingga ia sedikit merasa uring -uringan.
Tatapannya kini menyapu lantai mobil ia mencari pakaian dalamnya yang lain serta celana jeans yang akan di pakai kembali.
"Maafkan saya Clara," tiba -tiba suara parau Rey keluar meminta maaf. Suaranya sedikit bergetar dan seperti menahan sesuatu.
Clara langsung menatap Rey sambil tangannya mengambil pakaian dalamnya di ujung dekat pintu.
Rey masih diam tak bergerak sambil bersandar pada jok kursi di belakang. Wajahnya twtlihat sangat kuyu.
"Lupakan Pak. Tidak masalah," jawab Clara datar. Ia berusaha menutupi rasa kecewanya sedikit.
"Saya tahu kamu kecewa. Wajahmu sudah tidak bisa lagi berbohong pada saya. Manyunnya kamu itu sudah terbaca apa mau kamu," ucap Rey nampak serius bicara.
"Gak. Bapak salah. Clara hanya lelah," jawab Clara pelan. Clara bergerak sedikit menaikkan pakaian dalamanya hingga menuju bawah perut dan memakai celana jeansnya dan menutup rapat dengan resleting.
"Hey ... Itunya gak di bersihkan?" tanya Rey pelan menatap Clara yang hanya memakai kembali pakaiannya satu per satu.
Clarapun menatap ke arah agian yang di tunjuk oleh Rey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
Srie wibi
gagal membawa uring2an. uh Rey gk adil, giliran Clara yg mau menuju nirwana eh malah mupeng ke belakang
2023-01-09
2
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya clara lg tanggung tiba2 berenti ya jadi kesel dia 🤣🤣🤣
2023-01-07
1