Pukul 10.00 pagi, Maria dan Amirah bersiap ke rumah sakit untuk membawa ayahnya pergi. mereka kembali menunggu di halte dan naik bus sekitar satu jam perjalanan menuju pusat kota dan kembali naik bus kedua menuju rumah sakit.
"Nyonya, Apa anda yakin untuk pergi meninggalkan tuan Diaz?"
"Dia memang memberikan aku alasan untuk bertahan tapi dia juga memberikan aku banyak alasan untuk berhenti Amirah" Maria tersenyum kaku menghadap Amirah
"Meskipun kami menikah tanpa cinta, Entah mengapa hatiku terlalu sakit dengan semua perlakuannya" Maria tertunduk tangannya meremas kuat pakaian yang ia kenakan.
Amirah menunduk merasa bersalah karena mengungkit luka milik Maria.
"nyonya... saya tidak tahu apa yang dilakukan tuan pada anda, tapi jika nyonya tahu Tuan memperlakukan anda jauh lebih istimewa di banding perempuan lain saat tuan memilih pelayan pribadi untuk anda, tuan begitu mempertimbangkan kenyamanan anda, anda adalah perempuan pertama yang tuan bawa ke rumah tenang bahkan semenjak ada nyonya tuan selalu pulang ke rumah. nyonya... saya tidak akan ikut campur tapi saya sangat berharap semoga rumah tangga tuan dan nyonya tetap bertahan" katanya dalam hati.
krit
bus berhenti di halte depan rumah sakit, Maria dan Amirah berdiri dari kursi penumpang dan turun dari bus.
...****************...
"ayahnya dirawat di rumah sakit Orton, lantai paling atas ruang VIP paling ujung. saat tuan Diaz bekerja dia akan pergi ke rumah sakit berada di ruang rawat ayahnya dan akan pulang sore hari saat tuan Diaz akan pulang. jadi tak akan sulit untuk menculiknya, pergi ke rumah sakit dan bawa dia kepada tuan Calix sekarang" perintah Brox pada beberapa pria berpakaian hitam di depan nya.
"Siap, Tuan" jawab mereka serempak
para Pria yang rata-rata berkulit hitam kecoklatan itu berwajah bengis dengan otot lengan besar, badan mereka tinggi tegap, namun rapi dengan setelan kemeja serba hitam.
mereka bergerak cepat menaiki mobil menuju rumah sakit, bersiap untuk membawa Maria ke hadapan Calix.
...****************...
tuk tuk tuk
langkah kaki Amirah dan Maria terdengar saat mendekati kamar Brama, ayah Maria. mereka berjalan berbarangan di lorong kamar Rumah Sakit.
di dalam kamar bunyi bunyi alat medis yang terpasang di tubuh Ayahnya terdengar, Maria cepat membereskan barang-barang sang ayah yang ada di dalam lemari kecil dekat sofa memasukkannya dalam tas besar yang ia bawa dari rumah Amirah. Amirah disuruhnya duduk di kursi tempat ia biasa menjaga Brama.
"Amirah kamu tunggu disini sebentar ya, aku akan meminta bantuan dokter untuk membawa ayah ke bawah" katanya ramah.
"Biar saya temani nyonya?" jawab Amirah bangkit dari tempat duduk.
"Tak apa Amirah, kamu tunggu disini saja aku sekalian mau ke bawah mengurus ambulans. aku khawatir jika kita terlambat, dia akan datang dan kita gagal"
"Baik nyonya, kalau begitu saya akan tunggu di sini"
Amirah membungkukkan badan saat Maria berlari keluar. dia mengangguk-anggukkan kepala sambil duduk bersenandung menunggu Maria kembali dari bawah.
setelah turun dari lantai atas Maria sampai di lobby rumah sakit, ia mendatangi meja resepsionis untuk mengurus Ambulance.
"Terima kasih suster" katanya ramah.
suster menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada membalas tersenyum kepada Maria.
Maria berbalik badan setelah selesai mengurus ambulance ia pergi keluar rumah sakit, untuk membeli beberapa perlengkapan lain seperti tisu, air minum, dan beberapa roti atau makanan ringan.
Sratt
tiba-tiba sebuah tangan melintas di depan mata Maria, tangan besar dengan tato kalajengking itu cepat mendapatkan mulut Maria. mulutnya disumpal kain oleh seseorang dari belakang, Maria terperanjat dan berusaha memberontak.
buk
Pria itu memukul pundak Maria membuat Maria langsung kehilangan kesadaran. ia kemudian mengangkat tubuh Maria ke dalam mobil hitam yang terparkir tak jauh dari depan rumah sakit. tak ada yang curiga saat pria itu membawa Maria menuju mobil.
...****************...
Ceklek
di lantai atas, tak lama setelah beberapa menit Maria pergi, pintu kamar rawat Brama kembali terbuka.
"anda sudah kembali, nyonya?"
Amirah berdiri dari kursi, ia tersenyum menghadap pintu masuk kamar.
...****************...
"Aku akan mengambilnya kembali Diaz, aku tak Terima kekalahan. menikahi perempuan rendahan, konyol sekali, aku semakin tertarik dengan permainan kamu Diaz. hahaha"
Calix tertawa puas sambil menatap panorama jalanan yang terlihat kecil dari atas apartemen pribadinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
maria jadi rebutan 2 pria kaya tapi kejam
2024-08-20
0
Dini Lestari
aduh harus nya thor jgn dulu d culik maria nya biarkan dia membawa ayah nya pergi dan diaz kelimpungan mencarinya
2023-10-14
3
Desta
mantap..
2023-10-11
0