Pain

Setelah dua kali naik turun bus, mereka berhenti di halte pemberhentian di pinggir kota. Amirah membimbing Maria masuk ke jalan sempit tak jauh dari halte.

sepanjang jalan itu tak sedikit warga menyapa Amirah ramah, rumah penduduk tak besar namun rata-rata halaman mereka cukup lebar untuk bertanaman.

"nyonya ini rumah Amirah" Amirah tersenyum lebar saat mereka sampai di depan rumah kecil di ujung jalan.

Amirah memutar anak kunci hingga pintu terbuka, di dalam sepi tak ada orang memang cukup berdebu namun perabot rumah masih lengkap.

"nyonya duduk di sini sebentar ya, biar saya beli obat merah, es batu dan keperluan lain untuk obati luka nyonya dulu ya"

Amirah meninggalkan Maria di ruang depan dan pergi ke warung dekat rumah. tak butuh waktu lama, amirah kembali membawa plastik besar berisi obat dan beberapa makanan ringan.

"argh.. " rintih Maria kesakitan, saat Amirah menggosok tangannya dengan kain basah.

tangan Amirah semakin naik ke pundak, karena memar yang ada di tubuh Maria tak cukup di lengan dan wajah sehingga Maria melepas kemeja yang ia kenakan agar Amirah dapat mengobati luka yang lain.

mata Amirah membulat air mata langsung menggenang di mata besarnya saat melihat punggung Maria yang penuh luka memar, ada yang masih merah bekas pukulan.

"nyonya baik-baik saja kan? hiks... hiks" Amirah menggosok gosok matanya menyeka air mata yang terus mengalir ke bawah.

Maria menunduk, berusaha menahan air mata.

"Amirah, hatiku jauh lebih sakit dari luka yang kamu lihat di tubuhku ini. aku menghormati dia sebagai suami namun di matanya aku dan ayah hanyalah orang orang rendahan yang tunduk dengan uang" jawabnya pelan.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi antara nyonya dan tuan Diaz, tapi Saya yakin nyonya adalah wanita yang hebat lalu apa yang selanjutnya akan nyonya lakukan?"

"Aku harus membawa ayah keluar rumah sakit Amirah dan pergi jauh dari kota ini. aku tahu ini tidak akan berjalan dengan mudah tapi aku akan memikirkan cara terbaik untuk tak lagi terlibat dengannya" Maria membalikkan tubuhnya menghadap Amirah.

"Saya pasti akan selalu membantu nyonya sebaik yang Saya mampu, Saya janji" Amirah meraih tangan Maria dalam genggamannya.

...****************...

...(di apartemen pribadi Calix)...

seorang perempuan sibuk memungut uang yang berhamburan di sekitar ranjang, sesekali tangannya sibuk menarik lengan pakaiannya yang berulang kali melorot karna tak di pakai dengan benar.

Calix tertawa puas di atas sofa depan ranjang melihat perempuan itu berpindah-pindah tempat memungut uang. Brox tiba-tiba muncul di depan pintu kamar, kemudian perempuan itu bergegas keluar setelah menumpukkan uang digenggaman nya.

"Brox, aku masih sangat penasaran bagaimana nasib mainan ku yang di ambil Diaz. sejujurnya aku masih tidak Terima atas perbuatan Diaz yang mempermalukan aku" Calix meneguk segelas Vodka dingin yang tersaji di meja panjang depan sofa.

"Tuan Diaz menikahinya tuan" jawab Brox singkat.

PRANG

"Sialan" Calix melempar gelas yang dipegangnya ke dinding hingga pecah berhamburan.

"Murahan sekali, apakah dia sudah sangat putus asa hingga menikahi perempuan rendahan seperti itu Brox? Menarik, aku sangat penasaran dengan apa yang di lakukan duda mandul itu" Calix tersenyum simpul memegang kening

"Culik perempuan itu Brox, bawa kembali perempuan itu padaku" sambungnya.

"tapi tuan?"

"Dari awal dia adalah milikku Brox, aku akan membalas Diaz biar dia tahu bagaimana jika mainan miliknya direbut paksa"

"Baik, segera saya laksanakan tuan" Brox menunduk dan pergi meninggalkan Calix.

...****************...

...(Di rumah Diaz)...

Pukul 8.00, matahari sudah tinggi cahaya masuk ke dalam mata Diaz membuatnya terbangun. kelopak matanya mengecil menahan cahaya matahari.

badannya bangkit separuh, tangannya sibuk memegang kepala. pening, sebab ia kembali kurang tidur matanya menoleh ke samping mencari sosok Maria.

dia mengambil celana baru di lemari dan menatap ke luar jendela.

"Apa yang aku lakukan? aku memukulnya semalaman, melampiaskan sakit hatiku oleh Rena kepadanya. bodoh" katanya dalam hati sambil memantik korek api membakar ujung tembakau.

ia menatap kosong halaman di luar, pagi ini hari terasa cerah namun tak sama dengan suasana hati Diaz. rasa bersalah berekecamuk di benaknya. benar, ia dapat meminta bila ingin tanpa harus mendaratkan pukulan panas di tubuh mulus Maria. kini ia kebingungan harus bicara apa bila bertemu Maria di bawah.

"Badannya harus segera di obati, tapi aku tidak mungkin meminta bantuan dokter Evan atau para pelayan di rumah. mereka tidak boleh tau bahwa aku melakukan kekerasan pada Maria"

Diaz berbalik badan dan berjalan mengambil ponsel di meja dekat ranjang

Tian~

Aku mungkin akan sedikit terlambat datang ke kantor dan tolong siapkan beberapa obat untuk mengobati luka di kulit.

tak lama ponselnya kembali bergetar, Sebastian selalu cepat membalas pesan singkat yang ia kirim.

baik tuan, tapi apakah anda terluka?

siapkan saja apa yang ku minta Tian, aku baik-baik saja, balasnya kembali.

Diaz menghela nafas, kemudian pergi ke kamar mandi.

"Semalaman dia menjerit, aku bahkan memperlakukan dia lebih kasar di banding perempuan-perempuan yang aku beli. aku menyumpal mulutnya dengan kain, bahkan berulang kali memukuli badannya. sial, aku sudah sering menyakiti orang lain tapi kenapa sekarang aku malah merasa sangat bersalah! aku malah jadi canggung jika bertemu dia nanti di bawah"

berulang kali dia menghela nafas saat kucuran air dari Shower mengguyur tubuhnya.

"dia dimana?" katanya kecil saat turun ke bawah matanya keliling menyusuri sudut dapur dan ruangan di lantai bawah namun tak menemui sosok Maria.

"Mungkin dia sudah pergi ke rumah sakit menemui ayahnya, sebaiknya aku ke kantor sekarang. nanti malam saja baru bilang minta maaf" sambungnya.

Supir sudah menunggunya di luar, hari ini dia berangkat dengan setelan jas putih dengan kemeja garis-garis.

...(Salam kenal ini Calix 😎)...

...****************...

Halo ini Author 🙋

Selamat hari Selasa kak bagaimana pagi kalian hari ini? Terima kasih karena sudah membaca kisah Maria sampai bab ini ╥﹏╥.

hari ini author mengenalkan Calix, sejujurnya ingin sekali membagikan visual para tokoh dalam bab tersendiri. apakah kakak juga menantikan hal yang sama?ヾ(^-^)ノ

jaga kesehatan selalu ya kak, author sayang kalian

Terpopuler

Comments

Desta

Desta

mantap.. istri penurut cantik perhatian.. dan harga diri tinggi.. walau miskin tapi istimewa..👍👍👍👍👍👍

2023-10-11

2

Desta

Desta

mantap amirah istri yang baik penurut perhatian tapi harga diri tinggi..

2023-10-11

0

Kanza Teodora

Kanza Teodora

nyesek vanget bacanya... ternyata diaz psyco.... haduuh kasian maria...

2023-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Apapun demi Kamu
2 Dia yang Terluka
3 Bekerja yang Baik ya!
4 Apa yang Datang Padaku akan Menjadi Milikku
5 In His Arm's
6 Aku ingin Anak
7 Hari ini jadi Istri Kontrak
8 Invincible Diaz
9 Aku janji akan merawat kamu
10 Tears
11 I'll Kill U
12 Hungry
13 Satu malam di dapur
14 Have Fun!!
15 Trouble Maker
16 Hurt
17 Tentang Perasaan
18 I'm Done
19 Pain
20 Rencana
21 Hilang
22 Gun
23 Sebuah Pergerakan Balas Dendam
24 Good luck Diaz
25 Mission Complete
26 Yes He's My husband
27 Hug
28 Katakan yang Jelas
29 Antara ada dan tiada
30 Kalian sedang apa?
31 I'm Normal
32 Saya Suami Maria
33 Apakah Maria mencintai dia?
34 Antara Ayah dan Diaz
35 Everything I do, I do it for you
36 Memories
37 Pilih Ini Lalu ini
38 I'm Fine
39 Dia Adalah Penyelamat Kamu
40 Pria Penuh Kasih
41 Secret
42 Kenapa ini Menjadi Sulit?
43 Sadness in Your Eye's
44 Cinta dalam arus kehidupan
45 First Date
46 Tears on Separation
47 Ikatan dan Perpisahan
48 CICI : Kelinci Penghilang Kesedihan
49 Cara untuk menyenangkan Maria
50 Dari Diaz, Oleh Diaz, Untuk Diaz
51 Lain Hati, Lain Pikiran
52 Sebuah Pertemuan yang Memojokkan
53 Manusia adalah Serigala bagi sesamanya
54 Sebuah perasaan Alamiah
55 Cinta Tanpa Syarat
56 Malam Romansa
57 Kontrak Berakhir
58 Sepasang Kekasih
59 Keteguhan, ketegaran dan Ketakutan
60 The Truth
61 Pikiran dan Kenyataan
62 Happily Ever After - END
63 Extra Part - Sebastian en Amira
64 Extra Part - Sebastian en Amirah last Part
65 Season 2 - BAB 1
66 Pengasuh Majikan Impoten - Desy Puspita
67 LELAKI IDAMAN - UNCHIHAH SANSKEH
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Apapun demi Kamu
2
Dia yang Terluka
3
Bekerja yang Baik ya!
4
Apa yang Datang Padaku akan Menjadi Milikku
5
In His Arm's
6
Aku ingin Anak
7
Hari ini jadi Istri Kontrak
8
Invincible Diaz
9
Aku janji akan merawat kamu
10
Tears
11
I'll Kill U
12
Hungry
13
Satu malam di dapur
14
Have Fun!!
15
Trouble Maker
16
Hurt
17
Tentang Perasaan
18
I'm Done
19
Pain
20
Rencana
21
Hilang
22
Gun
23
Sebuah Pergerakan Balas Dendam
24
Good luck Diaz
25
Mission Complete
26
Yes He's My husband
27
Hug
28
Katakan yang Jelas
29
Antara ada dan tiada
30
Kalian sedang apa?
31
I'm Normal
32
Saya Suami Maria
33
Apakah Maria mencintai dia?
34
Antara Ayah dan Diaz
35
Everything I do, I do it for you
36
Memories
37
Pilih Ini Lalu ini
38
I'm Fine
39
Dia Adalah Penyelamat Kamu
40
Pria Penuh Kasih
41
Secret
42
Kenapa ini Menjadi Sulit?
43
Sadness in Your Eye's
44
Cinta dalam arus kehidupan
45
First Date
46
Tears on Separation
47
Ikatan dan Perpisahan
48
CICI : Kelinci Penghilang Kesedihan
49
Cara untuk menyenangkan Maria
50
Dari Diaz, Oleh Diaz, Untuk Diaz
51
Lain Hati, Lain Pikiran
52
Sebuah Pertemuan yang Memojokkan
53
Manusia adalah Serigala bagi sesamanya
54
Sebuah perasaan Alamiah
55
Cinta Tanpa Syarat
56
Malam Romansa
57
Kontrak Berakhir
58
Sepasang Kekasih
59
Keteguhan, ketegaran dan Ketakutan
60
The Truth
61
Pikiran dan Kenyataan
62
Happily Ever After - END
63
Extra Part - Sebastian en Amira
64
Extra Part - Sebastian en Amirah last Part
65
Season 2 - BAB 1
66
Pengasuh Majikan Impoten - Desy Puspita
67
LELAKI IDAMAN - UNCHIHAH SANSKEH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!