Diaz menginjak dalam pedal gas membuat mobil yang dikendarainya melaju kencang di jalanan, beberapa kali di bantingnya kemudi mobil ke kiri dan ke kanan, menghindari kendaraan lain di depan.
klakson pengendara lain berbunyi bergantian karena Diaz, namun tak dihiraukan sedikitpun olehnya.
Nafasnya tak beraturan, menahan emosi yang beradu di dalam dadanya membuatnya semakin sesak seperti ingin meledak sehingga tangan kirinya menarik simpul scraft yang dipasang oleh Maria pagi tadi.
"ARRRRKKHHH" pekiknya kesal di dalam mobil.
"Kenapa harus sekarang Rena?" Diaz tak henti memukul setir mobil sehingga beberapa kali klakson mobil berbunyi.
krittt
mobil mewah yang dikendarainya itu akhirnya berhenti di depan rumah besar berwarna putih, rumah utama milik Diaz yang ia tinggali dengan Rena dulu.
PRANG
semua barang pecah belah habis dibanting Diaz ke lantai. rumah itu tak berubah, masih lengkap seperti saat 6 tahun yang lalu saat pertama kali ia dan Rena tinggal.
masih banyak foto moment antara Rena dan dirinya dulu, bahkan foto pernikahan pun masih lengkap tak hilang atau dibuang satupun.
Diaz mengambil salah satu pas foto di atas meja gambar Rena saat ia lamar dulu.
"Kenapa kamu muncul sekarang Rena? aku bahkan belum sepenuhnya membuktikan padamu bahwa aku dapat memenuhi semua yang kamu butuhkan, aku belum membuktikan padamu bahwa aku bukan pria yang tidak dapat memberikan keturunan seperti yang kamu katakan!! ARRKKKHHHH" Teriak Diaz memukul-mukul meja.
"Kamu tetap tidak berubah, kamu masih memikirkan harta kakekmu Rena dan kamu bahkan sudah memiliki pria lain agar dapat memiliki keturunan-"
Aku baru melangsungkan pernikahan bulan kemarin, Kakek menyuruhku pulang beberapa waktu. ia ingin memberikan hadiah seluruh perhiasan di toko ini sebagai hadiah pernikahan untukku...
ucapan Rena terngiang-ngiang di ingatan Diaz, membuat emosinya semakin memuncak. tangannya mengepal kuat memegang bingkai foto Rena.
"kamu bilang kamu mencintai aku, tapi kamu menikahi pria lain karena impian kamu. tidakkah kamu tahu Rena, hatiku sangat sakit ketika mendengar kamu sudah menikah lagi.. "
Diaz membanting foto yang di Genggamnya ke lantai, ia terduduk dan bersandar di meja. berkali- kali ia menggosok muka frustasi.
"Aku harus bergerak lebih cepat, Perempuan itu harus secepatnya hamil" katanya.
...****************...
...(di Rumah Tenang Diaz)...
Di bilik besar itu Maria cemas menunggu suaminya pulang, rasa penasaran memuncak muncul di hati kecilnya tak sabar untuk bertanya pada Diaz tentang Rena.
"Sudah malam tapi dia belum pulang"
Maria berdiri bolak-balik di depan jendela kamar memperhatikan pintu gerbang berharap mobil Diaz datang.
"nyonya?" Amirah mengetuk pintu kamar Maria.
"Iya? masuk saja"
Amirah masuk, ia membawa nampan makanan lengkap dengan air minum dan pil vitamin sebab Maria tidak turun ke bawah untuk makan sejak pulang tadi siang.
"Nyonya, saya bawakan makan malam. anda dari tadi pagi belum makan saya sangat khawatir bila anda sakit seperti kemarin"
"Terima kasih Amirah, tapi aku belum lapar kamu letakkan saja di meja ya" Maria tersenyum ramah.
Amirah berjalan ke arah meja di samping ranjang, menuruti perintah Maria untuk meletakkan makanan itu di meja. pandangannya kemudian beralih kepada Maria yang berada di seberangnya wajahnya lesu nampak kalut.
"Nyonya... anda baik-baik saja kan?" Amirah menunduk lesu melihat Maria.
"Aku baik-baik saja Amirah, hanya saja Tuan Diaz belum pulang aku jadi khawatir tentang keadaannya" jawab Maria lesu.
"Mungkin tuan sedang bekerja nyonya, ini masih pukul 20.00. kalau sedang bekerja tuan kan biasanya memang pulang malam"
"Kamu benar Amirah, mungkin dia sedang sibuk, terakhir Sebastian bilang dia ada urusan kalau begitu aku akan tunggu sampai dia pulang" Maria kembali tersenyum, kali ini mimik wajahnya sedikit lebih cerah dari sebelumnya.
"Benar nyonya, anda harus percaya pada tuan Diaz" balas Amirah sumringah.
Amirah kemudian pergi meninggalkan Maria dan kembali ke lantai bawah.
hari sudah malam, Maria sendiri di kamar, di samping jendela dia duduk. Kepalanya di dongak kan ke atas, dia bisa melihat rembulan di antara langit malam.
Untuk kesekian kalinya, ia merasa bahwa dirinya punya teman. Dia mulai berkenalan lagi. Dengan bahasa yang hanya ia mengerti, ia bercakap-cakap dengan bulan. Dia selalu menunggu temannya untuk berkunjung dan bercakap-cakap dengannya setiap malam.
Namun, semakin hari bentuk wajah rembulan semakin sempit dan cekung Mengecil dan terus mengecil hingga hanya menjadi sabit Air muka rembulan juga semakin pasi.
"meskipun hanya istri kontrak, tapi salahkah jika aku cemburu?" Maria menyandarkan kepalanya di sudut jendela, senyumnya memudar sehingga membuat wajahnya kembali melesu.
makanan yang di bawakan Amirah tak ia sentuh. lelah, mata Maria terpejam ia tertidur di bangku duduk di depan jendela kamar yang terbuat dari kaca ukuran besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
rena yg gila harta vs diaz yg kurang cerdas menghasilkan maria yg korban perasaan.
2024-08-20
0
🍒⃞⃟🦅Pisces
itu mantan istrix jga masa mau di tusuk Dar laki lain Bru kmbli lagi ke Diaz
2023-01-10
3
Eva Karmita
Diaz segitu besarnya cinta mu dengan mantan istrimu , kenapa kamu egois Diaz ..!
kalau masih cinta untuk apa kamu rusak kehidupan dan masa depan Maria 😭😭😭💔💔 , Maria juga punya perasaan dia bukan boneka yang bisa kau mainkan dan kau sakiti perasaan nya 💔💔💔😭😭 .
buat Maria kuat Thor dan jangan buat Maria cepat luluh hati nya dengan Diaz 😤😤😏😔
2023-01-07
4