Patrick kemudian izin untuk kembali ke ruang kerjanya, Maria kemudian mengikuti arahan darinya menuju restoran yang di maksud diikuti oleh Amirah dan penjaga yang lain. ia sedikit terkejut saat pertama kali melihat eskalator, tangga bergerak yang membantunya lebih cepat menuju lantai di atas.
Maria melongo saat berdiri tepat di depan tangga eskalator, ia menggigit bibir bawah tergambar jelas mimik mukanya kebingungan saat ragu meletakkan kaki di atas tangga.
para penjaga berdiri di belakang menghalangi pengunjung lain yang antri untuk naik.
Wajah Maria memucat, saat berusaha meletakkan kaki namun tangga dengan cepat naik ke atas. ia melihat sekeliling saat para pengunjung lain berdiri di sekitar tangga, sebab tak berani antri di belakang.
Kali ini tekadnya kuat, dengan cepat ia melompat ketika anak tangga muncul.
hap
ia tertawa lebar, ketika berhasil naik. kini ia tak lagi tertinggal anak tangga. Maria bernafas lega karena ia pikir pengunjung lain sudah dapat menaiki eskalator itu pula.
namun harapannya itu pupus, saat ia menoleh ke belakang. di lihatnya Amirah dengan mimik muka ketakutan, persis seperti dirinya tadi. ia lupa bahwa Amirah juga baru pertama kali berkunjung ke pusat perbelanjaan.
Maria cemas saat melihat Amirah menjadi pucat, berkali-kali Amirah mengangkat rok maid nya yang memang sebenarnya tak mengganggu karna panjangnya hanya 30 cm di atas mata kaki.
"Amirah lompat saja, langsung lompat!!" pekik Maria.
Amirah yang ketakutan karena berpikir bahwa yang dikatakan Maria adalah perintah segera lompat. ia berhasil namun karena terlalu mendadak, amirah kehilangan keseimbangan tubuhnya.
"nyo.. nyaa... " teriaknya saat hampir terjatuh ke bawah.
"Amirah... " Maria dengan cepat menjulurkan tangan menarik tangan amirah.
tap
Maria berhasil meraih tangan Amirah sehingga membuat Amirah berhasil kembali berdiri, namun kali ini justru Maria yang kehilangan keseimbangan karena tubuhnya terlalu menunduk ke arah bawah.
brukkk
"nyonya" teriak Amirah.
Maria terguling ke bawah, para penjaga dengan cepat mengambil Maria yang terguling guling di tangga, karena tangga masih terus bergerak.
"nyonya, anda baik-baik saja?" ucap salah satu penjaga saat Maria berhasil di angkat dari eskalator.
Maria membuka mata, namun wajahnya langsung merah padam saat dilihatnya semua mata para pengunjung menatapnya, mereka tertawa kecil mengejek Maria.
"kamu baik-baik saja?"
salah satu pengunjung mendatangi Maria yang masih duduk di kelilingi para penjaga. mata Maria membulat kagum saat melihat perempuan itu, matanya naik turun memperhatikan perempuan itu. dia menggunakan dress ketat berwarna merah badannya tinggi, dengan betis dan pinggang yang ramping, kulitnya putih mulus, rambutnya lurus tergerai ke samping. ia semakin tinggi karena menggunakan sepatu heels 7 cm.
"ah.. s..s... saya baik-baik saja" Maria tersenyum kaku, meskipun wajahnya masih jelas merah.
"Syukurlah, sebentar, saya bantu pelayan kamu dulu ya. sepertinya dia kesulitan di sana" kata perempuan itu lembut sambil menunjuk Amirah yang masih kebingungan di atas.
perempuan itu berlari naik ke atas eskalator ia tak terlihat mengalami kesulitan sedikitpun.
tak butuh waktu lama, perempuan itu cepat membantu Amirah kembali turun ke bawah dengan tangga eskalator lain yang ada di samping. Amirah mengikuti arahan perempuan itu dengan baik, saat turun ke bawah.
"nyo.. nyaa" Amirah menangis menghampiri Maria.
"Saya minta maaf nyonya, karna menolong saya anda jadi jatuh begini... hiks... hiks... maafkan saya nyonya" Amirah menangis sambil menggosok kedua matanya, ia duduk di samping Maria, terisak-isak.
"Amirah, aku baik-baik saja" jawab Maria tersenyum.
"kalau tidak keberatan, bagaimana jika kalian istirahat di toko perhiasan ku dulu. mungkin sekalian bisa dilihat apakah ada luka atau cidera" kata perempuan itu ramah.
"ah, Terima kasih Kak" jawab Maria.
salah satu penjaga menopang tubuh Maria, kemudian mengikuti perempuan itu menuju toko miliknya.
...****************...
drrt drrt
Ponsel Sebastian bergetar, notifikasi telpon dari salah satu penjaga yang ia tugaskan untuk menjaga Maria.
"ada apa?" katanya saat ponsel itu menempel di telinga.
"apa? dasar bodoh, apa yang kalian lakukan ha? tuan Diaz bisa marah besar kalau tahu ini, bodoh" pekik Sebastian marah saat mendengar jawaban penjaga itu.
tut
Sebastian mematikan telpon, dengan cepat ia pergi ke luar ruang menuju ruangan Diaz.
"Masuk, Tian" ucap Diaz dari dalam, saat Sebastian mengetuk pintu ruang kerjanya.
"Bos"
"Ada apa?"
"Dia terjatuh di tangga eskalator saat pergi ke pusat perbelanjaan" jawab Sebastian kecil, kepalanya menunduk siap menerima kemarahan Diaz.
brakk
"apa?" Diaz memukul keras meja.
"baru semalam aku minta kamu untuk memberikan penjaga untuknya Tian, tapi kenapa dia malah celaka? kamu mengirim penjaga yang bagaimana ha? pecat mereka semua, sial. dimana dia sekarang?" teriak Diaz marah-marah.
"Mereka masih di sana, dia di bantu perempuan dari toko perhiasan mengobati lukanya"
"Kita ke sana sekarang!" Diaz berjalan cepat ke luar.
...****************...
Mata Maria kagum saat sampai di toko perhiasan milih perempuan cantik itu. ia meyakini bahwa toko itu adalah toko perhiasan terbesar di pusat perbelanjaan ini.
ada banyak perhiasan mewah menggantung di patung tiruan. batu permata, berlian, emas. semua barang mewah itu terlihat elegan terpampang di balik kotak kaca.
"aw" rintih Maria saat perempuan itu menempelkan kapas yang sudah di rendam alkohol di kulitnya yang memar.
"ah, maaf ya. aku coba lebih pelan ya" kata perempuan itu lembut.
perempuan itu telaten membantu mengobati Maria. ia menekan-nekan lembut kulit Maria yang terluka.
"selesai" ucap perempuan itu tertawa lebar.
"Terima kasih kak" jawab Maria senang.
"haha... santai saja, tapi rasanya tidak pantas lagi kalau di panggil kakak haha"
"uhuk... uhuk... maaf maaf, aku sudah tua loh, umur ku sudah 35 tahun. rasanya tidak cocok lagi kalau di panggil begitu, eh atau cocok ya? haha" sambung perempuan itu.
"hah? serius 35 tahun?" Maria melongo saat mendengar jawaban perempuan itu.
"serius haha, memangnya kenapa?"
"kakak cantik sekali, tidak terlihat sama sekali kalau sudah berkepala tiga lebih. benar-benar cantik" kata Maria kagum.
"haha tidak secantik itu, kamu namanya siapa?"
"Maria kak, kalau kakak?"
"namanya cantik seperti orangnya, namaku-"
Brukk
belum selesai perempuan itu menjawab tiba-tiba semua orang terkejut saat mendengar keributan di ruang depan toko. Diaz mendobrak pintu toko dengan keras sehingga menimbulkan suara yang keras.
"Maria.. Maria.. kamu dimana?" pekik Diaz.
"Ada siapa ya?" kata perempuan itu bangkit dari tempat duduk.
"aish, pasti dia" ucap Maria kecil menepuk jidat.
Maria kemudian bangkit berdiri dan berjalan menuju ruang depan. dan jelas saja, pembuat keributan itu adalah Diaz, suaminya sendiri.
"kamu baik-baik saja kan?"
Diaz cepat merangkul Maria saat Maria muncul di hadapannya.
"ssttt, aku baik-baik saja, cuma luka sedikit tapi sudah di obati kok ada orang baik yang bantu tadi. jangan bikin keributan, ini toko orang" jawab Maria memasang telunjuk di depan mulutnya.
"Siapa Mar, keluarga kamu sudah datang ya?"
tiba-tiba perempuan itu muncul dari bilik. mata cokelat Diaz membulat sempurna tak berkedip saat melihat perempuan itu.
"Re... na" kata Diaz.
...****************...
Halo ini author 🙋
Selamat hari Kamis 🥳, kakak semua apa kabar? belakangan ini author sangat bersemangat karena author sangat senang bisa rutin berkomunikasi dengan kakak (♡´▽`♡), memang bahagia itu sederhana saja ya kak jadi jangan lupa tinggalkan komentar ya!! (●'▽'●)ゝ
omong-omong kenapa Diaz kaget gitu ya waktu ketemu perempuan yang membantu Maria? 🤔
apakah kalian tahu siapa Rena? (・ิω・ิ)ノ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata rena. mantan istri diaz yg meninggalkannya
2024-08-20
0
Riyani El Musya
belum jga sayng2an udh ketemu mantan terindah...😔
2023-10-14
4
WJ
astaga ketemu mantan
2023-03-02
2