"Hei, kamu sudah bangun?" ucap Diaz dari pintu kamar.
namun Maria dengan cepat memalingkan muka membelakangi Diaz, Diaz mengernyit saat Maria sibuk mengusap wajah.
"Kamu kenapa?" Diaz melingkarkan tangannya di pinggang Maria dari belakang.
badan Maria makin gemetaran ketika Diaz bertopang dagu di pundaknya. syut, wajahnya memerah cepat bak volume air yang naik ketika mendidih.
"Aku mau berangkat kerja, bantu aku siap siap ya!" bisik Diaz lembut.
Maria mengangguk kaku, bagaimanapun juga ia sudah janji untuk terus merawat Diaz sebagai suami. ia kemudian mengikuti Diaz menuju ruangan walk in closet di sudut kamar. ruangan itu penuh dengan setelan pakaian lengkap dengan aksesoris pendukung penampilan yang lain, seperti ikat pinggang, sepatu, scraft, dasi dan barang limited lain yang dapat terbilang di beli dengan harga selangit.
Diaz mengambil setelan jas hitam senada dengan warna kemeja yang ia kenakan dan scraft motif dengan warna keemasan dan menyerahkannya pada Maria.
"ini!"
barang-barang itu diambil oleh Maria, ia kembali menjinjit kan kaki saat mengalungkan scraft motif emas itu di leher Diaz.
"Kamu kenapa? tidak mau menatapku?" Diaz tersenyum saat Maria terus menunduk menyembunyikan wajahnya yang terus memerah.
Maria hanya menggeleng-gelengkan kepala, tak bicara. bibir Ujung Diaz melengkung, diangkatnya dagu Maria mendongak ke atas menatap wajahnya.
"Hari ini aku ingin kamu pergi ke pusat perbelanjaan kamu boleh beli apapun yang kamu inginkan, aku sudah menyiapkan banyak bodyguard untuk menjaga kamu jadi kamu akan tetap aman meskipun aku tidak di samping kamu saat kamu berpergian. oh, dan satu lagi, ada satu pelayan wanita untuk menemani kamu, tapi aku tidak ingat siapa namanya, nanti dia akan mendatangi kamu saat turun ke bawah oke. meskipun hanya istri kontrak, aku tidak ingin kamu kekurangan"
"A... Aku tidak perlu itu kok, aku hanya ingin kesembuhan ayah" Maria kembali memalingkan tatapannya.
"Kamu kucing kecil yang harus menurut dengan majikannya, tak ada penolakan!"
"iyaa" jawab Maria kecil
"Kucing pintar!"
cup
Diaz mengecup kelopak mata Maria, membuat Maria semakin terpejam.
...****************...
Sebastian sampai di depan rumah, mobil hitam yang dikendarainya berhenti di teras tepat di depan pintu masuk rumah. Diaz yang sudah siap di antar Maria hingga masuk ke mobil.
"Nyonya, saya diperintah tuan untuk menjadi pelayan pribadi anda. hari ini tuan menginginkan saya menemani anda ke pusat perbelanjaan, apakah kita mau pergi sekarang nyonya?"
Maria menoleh ke belakang saat salah satu pelayan wanita berbicara padanya.
"Amirah?"
"Saya nyonya" pelayan itu tersenyum lebar.
"Ku pikir siapa" Maria memeluk pelayan itu.
"Nyonya, anda tidak perlu melakukan ini saya hanya pelayan anda, tidak pantas" Amirah cepat mendorong tubuh Maria.
Maria tertawa kecil, ia meraih kepala Amirah, menggosok-gosok rambutnya.
"Kalau aku punya saudara, aku ingin memiliki adik yang berjarak umur seperti antara aku dan kamu ini Mirah"
"Aku siap-siap dulu ya" sambungnya.
"Baik nyonya" jawab Amirah menatap tubuh Maria yang berjalan masuk menuju kamar.
nyonya baik sekali, katanya dalam hati.
15 menit berlalu, Maria turun ke bawah. penampilannya simple dengan gaya pakaian santai dengan sedikit riasan sederhana. rambutnya di biarkan tergerai di hiasi penjepit rambut kecil. Amirah sudah menunggunya di ujung tangga.
"Amirah maaf ya kalau aku lama, aku sedikit kebingungan saat bersiap-siap. aku tidak tahu pakaian apa yang cocok untuk pergi ke pusat perbelanjaan, aku belum pernah kesitu sebelumnya. hehe" Maria tertawa, tangannya menutup mulut menjaga volume suara.
"Anda sangat cantik nyonya, pakaian apapun cocok dengan anda dan sejujurnya saya juga belum pernah ke pusat perbelanjaan" jawab Amirah berusaha menahan tawa.
Maria tersedak liur saat mendengar jawaban menohok Amirah. ternyata ia tak sendiri, bahkan pelayan pribadinya itu pun tak memiliki pengalaman berpergian ke pusat perbelanjaan.
mereka melangkah ke luar rumah, Maria terbelalak saat beberapa penjaga berjas hitam lengkap dengan kacamata berwarna senada berdiri di luar.
"hmph Aku hampir lupa, dia juga sudah menyiapkan beberapa penjaga" kata Maria dalam hati. ia tersenyum kecil, sedikit senang karena merasa di istimewa kan oleh Diaz.
Ada 3 mobil terparkir di teras rumah, Maria dan Amirah masuk kedalam mobil di barisan pertama, sedangkan dua mobil lainnya di naiki oleh para penjaga.
...****************...
kritt
Saat sampat di pusat perbelanjaan, ketiga mobil itu mendapat keistimewaan parkir di lapangan parkir khusus untuk pengunjung VIP.
Maria turun dari mobil, mulutnya menganga saat melihat bangunan pusat perbelanjaan. namun rasa kagumnya tak berhenti sampai situ berkali kali ia takjub saat memasuki pusat Perbelanjaan.
desain interior dengan tema klasik itu berhasil membuat mata Maria dan Amirah membulat kagum. ada banyak toko-toko barang branded, tempat makan yang menjual makanan khusus dalam negeri maupun luar negeri. mereka semua dapat di temukan di pusat perbelanjaan terbesar di kota.
namun tak kalah, semua mata pengunjung justru tertuju pada Maria. mereka menatap heran saat melihat Maria di kawal beberapa penjaga elite berjas.
"Selamat datang nyonya Diaz"
ucap laki-laki tua gemuk yang berpakaian rapi menyambut Maria dan rombongan. laki-laki itu menunduk sopan sambil menyodorkan tangan.
"aa..h iya Terima kasih tuan" Maria menyambut tangan pria itu bersalaman.
"Patrick nyonya, saya Patrick Henderson direktur pusat perbelanjaan ini. saya sangat senang anda berkenan berkunjung kesini. saya siap membantu anda berkeliling" Pria itu tersenyum ramah.
"Terima kasih tuan Patrick, saya Maria. saya sangat senang dengan tawaran anda tuan. tapi saya yakin anda juga memiliki kesibukan, jadi saya tidak ingin merepotkan anda"
"dengan senang hati nyonya, saya merasa sangat terhormat bisa kembali melayani istri tuan Diaz, dulu saya sering menyambut istri pertama tuan Diaz ketika ia berkunjung. namun setelah mereka bercerai, tuan Diaz sudah tidak pernah lagi datang kesini. dan hari ini saya sangat senang dapat bertemu anda dan bernostalgia dengan kenangan lama... " jelas pria itu panjang membuat Maria tertunduk lesu saat mendengarkannya.
"nyonya.." kata Amirah kecil. meraih pundak Maria dari belakang.
"aah, maaf maaf nyonya saya tidak bermaksud membuat anda sedih" ucap pria itu tersenyum kaku sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"tidak, tidak apa-apa kok. saya hanya kurang enak badan mungkin karena tadi belum sarapan, haha" jawab Maria meniru gerakan pria itu menggaruk kepala.
"oh, pas sekali nyonya. di atas ada restoran luar negeri yang menghidangkan semua jenis masakan untuk sarapan, makan siang, makan malam, bahkan berbagai jenis dessert "
pria itu kemudian mengarahkan Maria menuju lantai 3 pusat perbelanjaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
berhadapan dengan berjuta kemewahan, kamu harus segera membiasakan diri, maria
2024-08-20
0
Wani Ihwani
semangat Maria dan untuk mu tor semangat juga membuat karya mu jadi lebih bagus dari yng lain SEMANGATTT💪💪💪💪
2024-06-30
1
🍒⃞⃟🦅Pisces
jangan sedih Maria ,buat babang Diaz klepek klepek ya😂
2023-01-05
6