"Biar aku bantu bereskan ya"
Maria menggabungkan peralatan makan bekas Diaz. namun Diaz menarik tangan Maria dengan cepat menghalangi.
"jangan, biar pelayan saja. aku sudah bayar mereka untuk bekerja"
"Sudah malam, mereka juga butuh istirahat ya. lagipula ini tidak banyak kok" Maria tersenyum
"Itu sudah tugas mereka, biar aku panggil" Diaz berdiri memekik, namun Maria cepat menutup mulut Diaz
"sstt" Maria memasang telunjuk di depan mulut.
Diaz diam dan kembali duduk memperhatikan Maria, badannya kecil namun sangat cekatan menyusun peralatan makan.
"Maria... " katanya kecil.
"iya?"
"maaf soal kemarin, kamu harus mengalami hal yang berat setelah pulang dari kantor" Diaz menunduk menghadap samping.
Maria melangkah maju menghampiri Diaz yang duduk di kitchen bar. tangannya meraih kedua pipi Diaz.
"Tidak, Bukan salah kamu. maaf ya karna aku buat kamu malu di kantor aku sungguh tidak bermaksud menghalangi kamu untuk bersenang-senang, aku hanya ingin kamu sehat, aku khawatir karena kamu kehujanan. kamu sudah menjaga aku dan merawat ayah karena itu meskipun hanya istri kontrak, aku ingin menjaga dan merawat kamu juga sebagai suami"
mata Diaz membulat menatap Maria dihadapannya, selama 5 tahun hidup bersama Rena ia tak pernah melihat Rena menatap dan berbicara padanya setulus Maria.
"Maria... " Diaz meraih wajah Maria.
cup
Diaz mendapatkan bibir Maria di bibirnya. mata Maria terpejam saat Diaz menikmati mulut kecilnya tidak lagi membuatnya kesulitan bernafas. perasaan, mungkin itu yang mengalir saat Diaz mendapati tubuh Maria dibawah kendalinya kali ini.
ciuman ini tak dapat berhenti kala tangan Diaz liar meraba tubuh Maria. tak sampai situ, diangkatnya tubuh Maria duduk di atas meja kitchen bar. bibirnya turun tak lagi menikmati bibir Maria, kini menjelajah tubuh bagian atas Maria.
"ehm"
desah Maria kecil saat mulut Diaz menghisap lembut leher dan pundaknya meninggalkan bekas merah.
"Maria... " bisiknya lembut di telinga Maria.
"Aku mau anak sekarang" sambungnya menjulurkan lidah, menjilat daun telinga Maria.
Maria mendesah sambil meremas otot lengan Diaz mulai merasakan role play yang dilakukan Diaz padanya. tangan Diaz meraba masuk dari bawah ke dalam daster tidur Maria.
"ehm" kening Maria mengkerut menahan sakit saat Diaz menguasai bagian sensitifnya.
"Maria? ini pertama untuk kamu?" Diaz menatap Maria. Wajah Maria begitu indah ketika menahan sakit karena Diaz.
Maria mengangguk, membuat Diaz tersenyum lebar, dugaannya benar bahwa Maria memang masih perawan. tak salah bila ia menjadikan Maria istri kontrak.
Malam, dapur itu kini menjadi panas ketika Diaz menjadi aktor pengalaman pertama Maria.
Pluk
Maria tertidur di pelukan Diaz, Diaz senyum simpul dan merapikan kembali tali kimono tidur yang ia pakai. diangkatnya kembali tubuh Maria dari meja kitchen bar dan naik ke atas memindahkan Maria kembali ke kamar.
...****************...
Diaz menghisap rokok menghadap jendela luar, malam hari ini ia kembali menikmati angin malam panorama cahaya bulan diantara langit yang gelap, malam ini semua bintang menghilang. angin berhembus meniup daun daun pohon di halaman bawah.
Diaz menarik ponsel dari meja samping ranjang
Tian~
mulai besok siapkan beberapa penjaga khusus untuk menjaga Maria. aku tidak ingin istriku mengalami hal yang buruk kembali seperti kemarin.
tulis Diaz dalam pesan singkat yang dikirim ke Sebastian.
drrt drrt
tak lama ponsel Diaz bergetar, notifikasi balasan pesan dari Sebastian.
baik bos
jawabnya cepat.
tap
Diaz menekan tombol off lampu di atas meja, membuat ruangan menjadi gelap. ditariknya selimut menutupi tubuhnya dan Maria.
...****************...
Seperti biasa, Diaz selalu bangun paling awal. ia terbiasa hanya tidur 3-4 jam. ia selalu berkeliling halaman, memberi makan ikan di kolam dan burung-burung di halaman samping. tak tinggal, ia selalu menyempatkan untuk berlatih otot di ruang Gymnasium pribadinya.
pagi ini Diaz sibuk mengumpulkan para pelayan di dapur. para pelayan berbaris rapi di depan Diaz.
"Istriku berasal dari desa yang jauh, dia tidak memiliki kenalan di sini. terakhir dia pergi sendirian ke kantor dan rumah sakit, kalian tahu apa yang dia alami? istri seorang Diaz harus naik bus, kenapa kalian tak menghalanginya? aku benar-benar ingin memecat kalian semua, seandainya istriku tak menghalangi!" mata Diaz tajam menatap para pelayan.
"Aku orang yang sibuk, jelas tak akan bisa selalu mendampingi Maria kemana pun. tapi aku tak ingin dia berdiam diri di rumah dan rumah sakit. karena istriku itu polos, aku ingin dia mengenal lebih banyak hal. tapi yang dia alami kemarin benar-benar membuatku murka, jadi aku sudah menyiapkan penjaga untuk dirinya kemanapun ia pergi, tapi aku yakin istriku akan canggung, terutama saat ia pergi ke tempat seperti toilet penjaga tak akan bisa mengawasi dia, jadi aku ingin salah satu dari kalian menjadi pelayan pribadinya dan bisa menjadi sahabat yang menemani dia" jelas Diaz panjang.
ia kemudian memperhatikan wajah para pelayan satu-satu.
"kamu!!" katanya menunjuk pelayan yang berdiri di barisan paling ujung.
"saya tuan" jawab pelayan itu gugup.
"berapa usia kamu?"
"19 tahun tuan"
"bagus, saya pikir umur kalian tak jauh berbeda, tentu istriku tak akan canggung bila bersama kamu. namamu siapa?"
"Amirah tuan" pelayan itu menunduk.
...****************...
Maria menggaruk-garuk kepala, meskipun ia tak merasakan gatal sama sekali. ia nampak frustasi bila mengingat apa yang ia dan Diaz lakukan semalam.
"semalam itu benar-benar terjadi, bagaimana aku menempatkan muka kalau bertemu dengan dia? aku tidak berani turun ke bawah"
Maria masih belum beranjak dari ranjang, ia bicara sendiri sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya maju mundur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga anaknya otw ya..
2024-08-19
0
Wani Ihwani
malam pertama di dapur, aku pingin jugak bercinta di dapur tapi ada anak🤭🤭
2024-06-30
1
Ret Coo
segera punya anak
2023-11-21
0