tik tik tik
pagi ini hujan turun deras, awan hitam penuh menutupi langit. Maria meraba-raba mencari selimut tebal untuk menutupi tubuhnya. namun tiba-tiba ia terbangun karena sudah ada pelayan yang membantu menarik kan selimut menyelimuti tubuhnya.
"Ah, maaf nyonya saya membuat Anda terbangun" ucap pelayan panik.
"Bukan, bukan kok. Terima kasih sudah membantu" jawab Maria menggoyang-goyangkan kedua telapak tangannya ke arah pelayan.
"Dia dimana?" katanya dalam hati, Maria menoleh ke samping mencari keberadaan Diaz.
"Apa anda mencari tuan Diaz, nyonya? tuan ada di halaman bawah"
Maria berdiri dari tempat tidur, kemudian pergi ke arah jendela. dilihatnya Diaz dihalaman bawah, badannya basah di guyur air hujan.
"hujan begini, apa yang dia lakukan? dia bisa sakit" kata Maria kecil.
"saat hujan, tuan selalu ke halaman, nyonya. mengurus hewan-hewan yang ia pelihara. terkadang juga hanya berdiri di depan kolam ikan atau taman bunga." ucap pelayan dari belakang Maria
Maria mengalihkan pandangan ke pelayan, dia langsung turun ke bawah menuju ke halaman. diambilnya payung di guci samping pintu masuk.
"apa yang kamu lakukan?" Maria berada di belakang Diaz ia berusaha menutupi tubuh Diaz dari hujan, kakinya menjinjit agar dapat Memayungi tubuh Diaz yang tinggi.
"aku sudah basah, buat apa di payungi lagi"
"ah, itu... biar kamu tidak sakit" jawab Maria kikuk.
Diaz tertawa kecil saat melihat Maria yang sibuk menjinjit untuk dapat memayunginya.
"kamu kecil sekali ya? sini aku bantu, begini caranya.. " Diaz mengambil kaki Maria, dan menaikkan tubuh Maria di samping pinggulnya.
Diaz dan Maria berhadapan. Maria di gendong romantis dengan posisi gendong depan. sekarang Maria tidak kesulitan lagi memayungi Diaz, karena kini posisi tinggi mereka tak jauh berbeda. wajah Maria merah padam, jantungnya berdetak kencang saat melihat Diaz.
deg deg deg
sepanjang jalan, Maria tak mampu mengendalikan degup jantungnya. saat menyentuh tubuh Diaz, aliran listrik seakan mengalir ke seluruh bagian tubuhnya, seperti perasaan tersetrum yang membuat dirinya bergetar.
"Maria... "
"hah?" lamunan Maria pecah saat Diaz memanggil namanya.
"Kamu mau terus memakai payung itu saat di dalam rumah?"
"ah, maaf" Maria turun dari tubuh Diaz, bajunya ikut basah karena bersentuhan dengan Diaz.
"Siapkan air panas, aku mau mandi" perintah Diaz pada pelayan, kemudian pergi ke kamar.
"baik tuan"
...****************...
Pukul 8.00, hujan masih turun deras, Diaz telah selesai bersiap untuk ke kantor. seperti biasa, Sebastian sudah menunggu di depan rumah.
"Kamu yakin mau bekerja? di luar masih hujan. kamu belum sarapan, sarapan dulu ya aku siapkan. di luar pasti dingin kamu tadi pagi kehujanan jangan lupa pakai pakaian yang hangat ya aku ambilkan sebentar" ucap Maria saat Diaz bersiap untuk berangkat.
"Maria... "
"iya?"
Diaz menarik tangan Maria, mendekap Maria dalam pelukannya
cup
Diaz mengecup bibir kecil Maria. Maria meremas kemeja yang di kenakan Diaz, ia kesulitan bernafas saat lidah Diaz bermain nakal di dalam mulutnya.
"Hah..hah.. hah" nafas Maria terengah-engah setelah Diaz melepaskan ciumannya.
"itu hanya sebagian kecil dari tugas kamu Maria, malam ini jangan coba-coba tidur lebih dulu. kamu harus melaksanakan kewajiban kamu seperti dalam Perjanjian"
Diaz kemudian pergi dari kamar dan berangkat bersama Sebastian menuju kantor.
"Ciuman pertama ku..." Maria memegang dada sebelah kirinya berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
...****************...
pagi ini langit terus mendung, tak ada cahaya matahari sedikitpun. Maria berpikir untuk pergi ke rumah sakit menjenguk sang ayah sembari menunggu Diaz pulang bekerja.
Maria turun ke dapur, ada beberapa pelayan yang sibuk menyiapkan bahan masakan.
"nyonya, kenapa kesini? apa ada yang Anda butuhkan? biar saya bantu siapkan" ucap salah satu pelayan.
"ah tidak, aku tidak ada kesibukan apa boleh aku ikut memasak?"
para pelayan kebingungan, tak ada yang berani menjawab permintaan Maria.
"tidak boleh ya?" Maria tersenyum kaku.
"bukan nyonya, tapi jika ada sesuatu yang Anda inginkan kami bisa bantu memasaknya. Anda tidak perlu repot-repot"
"aku biasa masak kok, tidak repot. ini keinginanku sendiri boleh ya?" jawab Maria membuat para pelayan saling pandang.
Maria langsung mengambil posisi di kitchen bar melanjutkan memotong sayuran. pelayan dengan cepat ingin menghalangi Maria.
"sstt" Maria menggoyang-goyangkan jari telunjuknya.
"kita mau masak apa? Tuan Diaz biasanya makan apa?" ucap Maria.
"tuan tidak pernah makan di rumah, nyonya. tuan jarang pulang kalaupun pulang biasanya saat malam"
Maria hening setelah mendengar jawaban pelayan. ia teringat semalam saat Diaz tertidur karena kelelahan.
"tadi pagi dia kehujanan, setiap pulang wajahnya selalu kelelahan bagaimana kalau dia tidak makan seharian? bagaimanapun juga aku sudah janji akan merawat dia, sebaiknya aku buatkan makan siang untuk dia sekalian izin untuk ke rumah sakit" katanya dalam hati.
Maria memasak beberapa menu makan, salah satunya sup jagung telur dan susu jahe hangat untuk di bawa ke kantor Diaz, para pelayan membantunya menyiapkan kotak makan.
"nyonya, maaf. supir yang akan mengantar Anda tidak dapat datang sekarang istrinya sedang sakit" ucap pelayan yang baru datang dari ruang tengah.
"saya coba telpon tuan Sebastian ya nyonya, mungkin akan ada penjaga yang dikirim untuk mengantar Anda" jawab pelayan yang lain.
"aku naik kendaraan umum saja, Sebastian pasti sibuk malah nanti merepotkan mereka"
"tapi nyonya... "
"tenang saja, aku sudah terbiasa loh. kalian jangan khawatir, kalau begitu aku pergi sekarang ya" ucap Maria menepuk bahu pelayan akrab.
...****************...
kritt
bus yang dinaiki Maria berhenti di halte seberang jalan kantor Diaz. tangan Maria melambai-lambai saat menyebrang, dengan tujuan agar dirinya dapat terlihat oleh pengguna jalan lain.
"Maaf Nona, ada keperluan apa?"
langkah Maria terhenti saat hendak melewati pintu masuk kantor, mata satpam naik turun memperhatikan Maria dari atas ke bawah.
"ah.. aku mau memberikan makan siang ini.. " jawab Maria tersenyum ramah.
Tiba-tiba Sebastian muncul dari dalam ketika melihat Maria di depan pintu masuk.
"Tuan" ucap satpam menunduk saat Sebastian datang.
"biarkan dia masuk"
"baik tuan"
Maria kemudian masuk bersama Sebastian. tak beda, Sebastian ikut memperhatikan penampilan Maria atas bawah.
"ah, maaf aku naik kendaraan umum jadi aku pinjam pakaian Amira" ucap Maria, ia sadar betul bahwa penampilannya tak sepadan bila datang ke tempat Diaz.
"maaf, tadi pagi dia hujan-hujanan dan mungkin dia kelelahan bekerja di kantor seharian jadi aku mau berikan ini untuk makan siang dia dan minuman ini juga untuk menghangatkan tubuhnya" sambung Maria menunjukkan tas makanan yang di Jinjingnya.
"soal itu.. biar aku saja yang berikan, kamu langsung pulang saja" jawab Sebastian kikuk.
"tak apa, biar aku sendiri saja. aku mau sekalian izin padanya untuk ke rumah sakit"
"jangan, biar aku saja. biar aku sampaikan juga pada tuan Diaz kalau kamu ke rumah sakit" Sela Sebastian kembali.
"tuan Diaz sedang rapat!!" sambung Sebastian.
"ah, begitu ya. kalau begitu aku titip ini ya, maaf jadi merepotkan kamu Sebastian" jawab Maria kecewa.
Sebastian langsung mengambil tas makanan dan minuman yang di jinjing Maria. mereka kemudian berpisah jalan. Sebastian langsung naik lift menuju ruang kerja Diaz sedangkan Maria pergi ke arah pintu keluar.
"astaga, sendoknya ketinggalan" Maria menepuk jidat, ia putar balik kembali mengejar Sebastian, namun Sebastian sudah jauh pergi.
Maria kemudian pergi ke meja resepsionis untuk menanyakan dimana ruang kerja Diaz.
saat sampai di lantai 24, ia mencari-cari ruang kerja Diaz. hingga ia sampai diruang paling ujung dilihatnya papan nama Diaz di depan pintu.
Maria langsung masuk, ia pikir tak ada orang didalam karena Diaz sedang rapat. namun Maria terkejut bukan main saat melihat Diaz bercumbu mesra dengan seorang perempuan seksi di dalam.
"tuan Diaz lagi, aah.. aahh" desah perempuan itu saat Diaz mengecup-kecup belahan dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata benar-benar sibuk meeting.
2024-08-19
0
Wani Ihwani
haduhhhh Maria ini bandel
2024-06-30
0
Nurhayati
cemburu
2023-10-15
0