"Tuan Calix, mau minum lagi?"
wanita itu menggeliat di tubuh kekar Calix, sedangkan perempuan yang lain sibuk melepas kancing kemeja yang di kenakan Calix.
Calix mengambil gelas berisi vodka di meja gelas itu di baliknya sehingga membasahi tubuh salah satu perempuan.
"Aah.. " desah perempuan itu saat Calix menjilat tubuhnya yang basah karna air Vodka.
perempuan itu makin liar meraba tubuh Calix. sesekali ia meraih bibir Calix, bertukar Saliva. perempuan yang lain tak ingin kalah, ia menaikkan tubuhnya di atas paha Calix.
saat sedang berada di puncak asmara, pintu ruang kerja Calix terbuka. Brox, asisten pribadi Calix masuk.
"Maaf Tuan saya tidak tahu kalau anda... "
kehadiran Brox membuat aktivitas bercinta Calix terhenti, dua orang perempuan itu langsung menyingkir. Calix mengernyitkan dahi, menahan kesal.
"Ada apa Brox?" katanya.
"Tuan Diaz mengajak anda bertemu di Luxury malam ini, tuan" jawab Brox menunduk.
jawaban Brox membuat Calix tersenyum lebar, ia ingat bahwa hari ini batas waktu permainannya dengan Diaz. Calix bangkit dari sofa meninggalkan dua orang perempuan tadi.
"Aku akan datang Brox, siapkan kendaraan aku bersiap sekarang"
"Baik tuan" Brox menunduk hormat saat Calix meninggalkan ruangan.
...****************...
pukul 20.00, mobil yang membawa Calix berhenti di depan pintu masuk hotel Luxury. para karyawan hotel menyambut Calix di lobby.
Brox turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Calix.
"Selamat datang tuan Calix" ucap mereka serempak.
Calix kemudian masuk ke lift yang di khususkan untuk tamu VIP menuju lantai 26, lantai khusus untuk para orang-orang penting dengan pin ular naga mengadakan rapat, pertemuan, dan sebagainya.
Diaz dan Sebastian sudah menunggu di salah satu ruangan, sedangkan bodyguard yang lain menunggu di luar.
Calix tersenyum remeh saat melihat Diaz duduk anggun meyilang kaki di atas sofa kulit mewah didalam ruang pertemuan VIP.
"Yah Diaz, aku bahkan hampir lupa dengan mainanku yang kamu curi. tapi tak masalah aku mampu membeli perempuan seperti apapun dan sebanyak apapun yang aku mau. aku tidak menyangka aku bisa mendapatkan anak perusahaan hanya dengan melepaskan tikus jalanan" Calix tertawa percaya diri.
"Aku tak ingin membuang waktu Calix, aku harap kamu tidak lupa, bahwa aku adalah Diaz yang tak pernah kalah." Diaz menghembuskan asap rokok yang ia hisap.
Calix mengernyitkan dahi, senyumnya langsung pudar karna jawaban Diaz.
"Sudah ku bilang bukan, apa yang datang padaku akan menjadi milikku. dia mungkin sekarang sedang duduk manis menungguku pulang, cukup puas karena aku malah mendapatkan mainan yang belum pernah tersentuh." sambung Diaz.
Sebastian kemudian mengeluarkan koper kecil yang berisi banyak uang ke atas meja.
"Biarpun kamu tidak berhasil mendapatkan anak perusahaan ku, setidaknya kamu mendapatkan kembali uang mu saat membeli gadisku ya Calix" Diaz bangkit dari sofa, kini bergantian ia yang mentertawakan Calix remeh kemudian pergi bersama Sebastian.
Calix naik pitam, di lempar nya koper berisi uang yang diberikan Diaz. membuat uang ratusan juta itu bertebaran di ruangan.
"Ini semua salah kalian, menjaga perempuan begitu saja tidak becus. kau lihat, kalau bukan karena kebodohan penjaga yang kau pilih itu. Diaz tak akan membuat permainan bodoh begini, pecat mereka semua" Teriak Calix menarik kerah kemeja Brox
Brox hanya diam menerima amarah Calix.
"Dia selalu berhasil membuatku marah Brox, tak akan ku biarkan berakhir begini"
...****************...
Maria gelisah di kamarnya, sesekali ia melihat jarum jam di dinding sebab Diaz benar-benar menghantui pikirannya beberapa jam terakhir.
tuk tuk tuk
terdengar suara langkah kaki di luar kamar, jantung Maria berdegup kencang.
"Dia? bagaimana ini, aku takut aku tidak siap" Maria dengan cepat menarik selimut, di pejamkannya paksa kedua matanya berpura-pura tidur.
pintu kamarnya kemudian terbuka, dan benar saja Diaz masuk sambil meregangkan dasi dari kerah kemeja yang ia kenakan, wajahnya nampak kelelahan.
Diaz naik ke ranjang menindih tubuh Maria, membuat jantung Maria berdegup semakin kencang.
"Serius mau melakukan itu saat aku sudah tidur begini?" kata Maria dalam hati.
"Sudah tidur ya?" Diaz tersenyum melihat Maria.
"Nakal sekali, apa perempuan seusia ini, begini ya?" sambung Diaz.
kepalanya kini terasa semakin berat, tatapan matanya mengecil dan makin mengecil membuat pandangannya menjadi tidak jelas.
"Sial... "
Diaz jatuh menindih tubuh Maria, ia tertidur karena kelelahan. Maria langsung membuka mata
"Aw... " ia merintih kesakitan. karena tubuh besar Diaz menindih tubuhnya. Maria melingkarkan tangannya memeluk tubuh Diaz, agar memudahkannya menurunkan tubuh Diaz dari tubuhnya.
Maria menyamping kan tubuhnya, sehingga Diaz kini berada tepat di sampingnya. Tangan kecilnya meraih wajah tampan Diaz.
"Kamu sangat kelelahan ya? aku tidak tahu apa yang kamu lakukan setiap hari sampai bisa begini. lucu ya, padahal aku selalu takut saat melihat kamu tapi kalau lihat kamu begini aku jadi kasihan. tapi terima kasih ya, berkat kamu ayah bisa di rawat dengan baik karena itu aku janji selama menjadi istri kamu aku juga akan merawat kamu dengan baik"
ucap Maria kecil, matanya terpejam kini ia benar-benar tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
maria tau caranya balas budi. pasti diaz tak akan menyesal.
2024-08-18
1
Wani Ihwani
begitu lebih baik maria
2024-06-30
1
Ret Coo
Maria semangat
2023-11-21
1