"Maria, kenalkan ini mam Elea. dia yang menjadi bos kamu sekarang. kamu turuti saja apa yang diarahkan ya"
Adrian dan Maria sudah sampai di kota, sedikit terkejut saat melihat tempat yang akan mereka datangi, tidak terlihat seperti kantor, tapi lebih seperti gedung biasa dengan banyak perempuan muda berpakaian seksi. Maria kemudian di kenalkan Adrian dengan Elea yang baru muncul dari dalam gedung, wanita paruh baya berpenampilan minim yang menjual perempuan kepada pria hidung belang.
"Maria bu" ucap Maria ramah.
"muda sekali aduh, cantik lagi. mam, panggil mam ya sayang". jawab Elea genit.
Elea kemudian menarik Adrian sedikit menjauh dari Maria.
"bagaimana mam? barang bagus kan? cantik loh, masih polos polos, mahal itu" bisik Adrian.
"bagus, hari ini memang ada yang pesan. dia bos besar. apa perempuan itu bisa melayani nya . dengan baik?"
"haduh mam, dia cantik, muda, perawan lagi. tentu saja makanan enak untuk bos bos besar begitu. sudah tinggal di poles sedikit kok, gampang." jawab Adrian percaya diri.
"ya sudah, aku ambil. nanti aku transfer seperti biasa"
Adrian tersenyum lebar, kedua telapak tangannya saling menggosok. hadirnya Maria bak angin segar kala ia benar benar butuh uang untuk senang-senang. Adrian dan Elea berbalik kembali ke arah Maria.
"Mar, kakak tinggal ya. mam Elea yang akan mengarahkan kamu. bekerja yang baik ya" Adrian menepuk pundak Maria.
"terima kasih kak" jawab Maria tersenyum ramah.
Adrian kemudian pergi meninggalkan Maria dan Elea. Elea kemudian mengajak Maria pergi masuk ke dalam. semua mata perempuan di dalam gedung menatap Maria sinis, membuat Maria tertunduk. tak lama, Maria sampai di ruangan paling besar di lantai atas.
"sayang langsung bersiap ya, kita harus pergi sebentar lagi. Viola, bantu Maria siap siap ya" Elea memerintahkan perempuan yang sudah menunggu di dalam ruangan.
"baik mam" perempuan cantik itu mengarahkan Maria untuk mengikutinya. mereka masuk ke ruang yang lebih kecil lagi di dalam ruangan.
"pakai ini ya" ucap perempuan itu ramah, dia menyerahkan sebuah pakaian jenis dress kepada Maria.
Maria mengambil pakaian itu dan tak lama ia keluar, tangan nya sibuk menarik narik bagian bawah dress agar menutupi paha mulusnya, sedangkan tangan lain menutupi bagian atas. pakaian itu di buat agak mengetat, sehingga pinggang nya yang ramping terlihat sangat jelas.
"kak, maaf. pakaiannya kekecilan bisa di ganti tidak kak"
"tidak kok, pakaian itu pas. mungkin kamu belum terbiasa. yuk duduk di sini biar aku rias sedikit."
perempuan itu menarik kan kursi di depan meja hias, disusul Maria yang mendudukinya.
"terima kasih kak"
"kamu beruntung sekali, anak baru tapi sudah dapat posisi sebagus ini. jarang loh. banyak yang iri karena ingin menjadi kamu. tadi pasti banyak yang melihat kamu sinis kan?" ucap Viola lembut sambil menyisir rambut panjang Maria.
"benar kak, memangnya Maria bekerja sebagai apa ya kak sampai bisa membuat yang lain begitu?"
"memangnya kamu belum tahu ya?" Viola heran, gerakan tangannya terhenti. namun Maria hanya menatap polos.
"tak apa, nanti kamu bakal tahu sendiri kok. semangat ya" Viola tersenyum dan melanjutkan merias Maria.
"kamu memang sudah cantik Maria, cukup di poles sedikit saja. aku yakin dia pasti senang dengan kamu" Viola berdiri di belakang Maria sambil memegang pundak Maria.
"dia siapa kak?" tanya Maria.
namun tiba tiba Elea datang membuka pintu, memecah obrolan mereka.
"Maria sudah siap kan? cepat kita tidak boleh terlambat" teriak Elea.
Maria dan Viola yang terkejut langsung bergegas bangkit berdiri. Maria kemudian mengikuti Elea dari belakang dan segera berangkat menuju hotel luxury tempat Elea akan menjual Maria.
Viola tinggal di tempat ia menatap keluar jendela melihat mobil yang di kendarai Elea dan Maria pergi, semakin lama semakin jauh dari jangkauan pandangannya.
"aku sudah menunggu saat seperti ini sudah lama, tapi malah kamu yang beruntung. seandainya Adrian tidak membawa kamu, mungkin aku yang dipilih untuk melayani tuan Calix. Maria, aku juga salah satu dari perempuan disini yang iri dengan mu" kata Viola dalam hati.
...****************...
mobil yang membawa Maria dan Elea berhenti di depan hotel terbesar di kota, hotel Luxury. mata Maria terbelalak melihat kemegahan bangunan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. gedung itu menjulang tinggi, dengan dihiasi beberapa patung patung malaikat Cupid yang di pesan khusus dari luar negeri.
Elea bergegas masuk kedalam bersama Maria, langkah Elea cepat sehingga membuat Maria kesulitan mengatur langkah mengikuti Elea dengan sepatu high heels.
"mam, kita kerja di bagian apa disini?"
"sudah jangan banyak tanya, kita harus cepat sampai di kamar" jawab Elea tergesa gesa.
"kamar?" ucap Maria kecil.
mereka sampai di lantai 27, lantai paling tinggi di hotel Luxury. Elea memasukkan kartu di scanner yang terletak di depan pintu. disusul Maria.
"mam, kenapa masuk ke kamar ini?"
"kamu tunggu disini ya sayang, sebentar lagi dia pasti datang. ayo ayo aduh dandanan kamu jangan rusak, ini baju jangan di tarik tarik Maria." Elea rempong.
"mam, maksudnya apa? dia siapa? Maria takut tunggu sendirian mam" Maria menarik tangan Elea yang berjalan keluar.
"sudah, kamu tunggu disini. jangan kemana mana Maria. ingat kamu harus menjaga nama baik kantor saya" Elea mendorong Maria dan keluar meninggalkan Maria di dalam, tak lupa ia mengunci kembali kamar tempat Maria tinggal.
"mam, mam. buka mam, kenapa di kunci?" Maria mengetuk ngetuk pintu dari dalam.
diluar kamar Elea bertemu dua pria berpakaian rapi, lengkap dengan jas hitam mengkilap.
"tuan Brox, perempuan yang di beli tuan Calix sudah ada didalam. cantik, saya yakin tuan Calix pasti suka" kata Elea
"nanti saya transfer" jawab Brox, asisten Pribadi Calix.
"ah, begini loh tuan Brox. perempuan ini barang langka loh, lebih bagus malah dari sebelum-sebelumnya. cantik, muda, dan yang paling penting, perawan. pasti tuan Calix suka. saya minta harganya di naikkan sedikit ya tuan" Elea tersenyum kecil, jarinya di pose telunjuk hampir bertemu ibu jari.
"tak masalah, nanti saya transfer" jawabnya datar.
namun tak disangka Maria menguping dari dalam. Maria yang mendengar terkejut bukan kepalang. badannya langsung gemetar, tahu bahwa ia di jual untuk melayani pria.
"Maria di jual? Kak Adrian? apa kak Adrian sengaja memperkerjakan Maria dengan mam Elea? kak Adrian menjual Maria juga?" mata Maria memerah.
"ayah" katanya dalam hati.
"tidak, bukan saatnya menangis. Maria kamu harus cari cara untuk keluar dari tempat ini sekarang" sambungnya.
Maria mengusap usap kedua matanya, sesekali mengintip keluar. ada beberapa pria berkemeja berjaga diluar. dia memutar otak mencari cara untuk dapat keluar. kemudian ia menoleh ke arah meja rias, ada beberapa vas bunga yang terbuat dari keramik.
Maria langsung mengambil vas bunga dan melemparnya ke lantai.
praangg
vas bunga itu pecah berhamburan di lantai.
"tolong... tolong" teriak Maria.
para penjaga diluar terkejut dan membuka pintu bergegas masuk. Maria yang sudah menunggu di balik pintu langsung cepat berlari keluar. para penjaga yang menyadari langsung berteriak agar Maria menghentikan langkahnya.
"hei, dia kabur" teriak penjaga ke penjaga lainnya.
mereka berlari mengejar maria.
"aku harus cepat, tidak boleh aku tidak boleh ditangkap."
Maria terus berlari tentu saja di belakangnya ada beberapa penjaga yang mengejar. Maria melepas high heels untuk mempercepat langkahnya. sambil sesekali menoleh ke belakang. namun sayang, ia kehilangan keseimbangannya.
gubrak
Maria terjatuh di pelukan seorang pria, pria tinggi yang mengenakan setelan jas berwarna emas dengan pin ular naga di kerah kemeja, penampilannya terlihat lebih mencolok dibanding dengan beberapa rombongan pria lain ber tuxedo hitam di belakang dan sekelilingnya. Maria mendongakkan kepalanya ke atas, pria yang memeluknya itu menatapnya dingin. matanya tajam meskipun terhalang kaca mata hitam.
"uhuk uhuk" Maria batuk karena asap rokok pria itu.
"hei kamu" para penjaga yang mengejar Maria datang. namun langkah mereka langsung terhenti, karena melihat Maria dalam rombongan pria lain.
"tu.. tu.. tuan Diaz" kata salah satu penjaga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
selamat dari calix, didekap tuan diaz.
2024-08-18
1
Wani Ihwani
kehidupan di kota memang keras Maria
2024-06-30
1
BigDeal
di jual 🗿
2024-02-27
0