Cinta Adrian & Nisa

Cinta Adrian & Nisa

Bab 1

***

"Nak apa kamu yakin dengan keputusanmu itu" kata ibu mia(ibu kandung nisa). "Ia buk Nisa pengen lanjut kuliah." Kata Nisa.

Ibu Mia menatap anaknya dengan sedih, lalu berkata "Tapi nak kamu tau sendiri kan kondisi ekonomi keluarga kita, ibu juga pengen kamu lanjut kuliah tetapi dengan kondisi sekarang ini ibu tidak sanggup untuk membiayai kuliah kamu, kamu tau sendirikan mau makan saja kita susah". Kata ibu Mia sambil menundukkan wajahnya yang kelihatan sedih.

Nisa yang melihat ibunya sedih kemudian memegan tangan ibunya sambil berkata

"buk jangan memikirkan masalah biaya, alhamdulillah ibu Nisa dapat beasiswa".  Kata Nisa sambil tersenyum.

Memang Nisa adalah gadis yang berpertasi di sekolahnya, dia selalu dapat rengking 1. Berkat kepintarannya ia mendapat beasiswa di salah satu kampus ternama di kota B.

"Tapi kan nak kamu pasti butuh uang untuk kebutuhan hidup disana dan..." kata ibu Mia yang belum sempat menyelesaikan bicaranya namun sudah dipotong oleh Nisa.

"Ibu tenang saja masalah kebutuhan hidup Nisa akan bekerja paruh waktu dan Nisa punya tabungan untuk bebarapa hari" kata Nisa menyakinkan ibunya.

Ibu Mia menghelah napas panjang

" haaaahh.. baiklah nak kalau itu sudah menjadi keputusanmu".

Nisa adalah gadis yang hidup dari keluarga yang miskin, ia hanya memiliki ibu Mia dan

Rahmat adik laki-lakinya yang masih duduk di bangku SMP. Ayah Nisa dulu pekerja sebagai supir mobil backup, namun gara-gara kecelakan yang dialami 1 tahun yang lalu membuat Nisa kehilangan ayah nya. Kini tinggal ibu Mia sebagai tulang punggung keluarga. Nisa selalu membantu ibunya bekerja sebagai tukang cuci. Tinggal di gubuk yang sudah tidak layak dihuni membuat keluarga Nisa selalu dihina, dan direndahkan.

Nisa menpunyai cita-cita ingin menjadi seorang wanita karir, berkerja di kantor dengan berpakain rapi dan duduk berhadapan dengan komputer. Yah mungkin sebagian orang akan menganggap cita -cita Nisa hanyalah cita-cita yang sederhana, namun tidak dengan Nisa berkerja di kantor merupakan impiannya dari dulu.

Bukan hanya itu saja, Nisa mempunyai impian untuk merubah kehidupan mereka yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang di kampungnya. Yah mungkin dengan Nisa kuliah dan berkerja di salah satu perusahan akan merubah nasibnya, begitulah yang ada di pikiran Nisa yang membuatnya bertekad untuk melanjutkan pendidikannya di kota.

Nisa sudah menyiapkan segala keperluannya dari malam.

Esok harinya....

"Buk Nisa pamit ya" kata Nisa sambil memeluk ibunya.

"Iya nak jaga dirimu ya, ingat pesan ibu jaga dirimu baik-baik, jangan terlambat makan," kata ibu Mia sambil melepeskan pelukkannya.

"Ia buk Nisa ingat kok, ibu tenang saja Nisa akan jaga diri Nisa".

Ibu Mia berat hati untuk melepaskan kepergian anak gadisnya, ia takut terjadi apa-apa dengan Nisa. Mengingat Nisa masi sangat muda untuk tinggal sendiri. Sebagai orang tua ibu Mia tau bagaimana kerasnya hidup di kota. Bergaulan bebas dan meraknya kejahatan di kota menjadi ibu Mia merasa khawatir.

Walaupun tinggal di desa tapi ibu Mia tahu bagaimana kerasnya hidup di kota, karena sebelum menikah dengan ayahnya Nisa ibu Mia pernah berkerja di kota.

"Ingat jangan suka kelunyuran, kalau berteman lihat-lihat orangnya yah" kata ibu Mia.

"Siap buk, Nisa akan ingat semua pesan ibu " kata Nisa sambil tersenyum.

Kemudian Nisa mengahlikan pandangannya ke adik laki-lakinya yang berada di samping ibunya.

"Dek... kamu jaga ibu yah,, jangan nakal-nakal, kamu harus rajin belajar supaya jadi anak yang pintar" kata Nisa kepada adiknya.

"Ia kak.." sambil memeluk Nisa

"Buk Nisa pergi dulu ya... tu busnya sudah datang" kata Nisa.

"Iyaa nak hati- hati" kata ibu Mia sambil menitiskan air mata, namun segeraia mengusap air matanya, takut jangan sampai Nisa melihatnya menangis.

Selama perjalan Nisa merasa sangat sedih, bagaimana tidak dia harus meninggalkan ibu dan adik yang sangat disayanginya.

"Ibu, Rahmat suatu saat kalau Nisa memiliki perkerjaan dan gaji yang cukup Nisa akan menjemput kalian untuk tinggal sama-sama dengan Nisa di kota. Kita akan memulai kehidupan dari awal disana." Batin Nisa.

Sampailah Nisa di kota dengan menempuh perjalan selama 2 jam. Nisa tiba di terminal bus. Sudah Hampir sore Nisa berjalam berputar-putar untuk mencari kos-kosan, akhirnya Nisa menemukan kosan untuk ia tinggal. Kosan kecil dan tentu saja harganya terjangkau sesuai isi dompet Nisa yang berada dipinggiran kota.

Nisa merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Akhirnya aku bisa istrahat juga" kata Nisa. Karena kecapean akhirnya Nisa ketiduran. Pukul 8 malam Nisa terbangun gara-gara cacing diperutnya sudah meronta-ronta meminta untuk diisikan makanan. Nisa bangun dan pergi keluar untuk membeli makanan. 15 menit ia kembali dan makan dengan lahap.

Sudah 1 minggu Nisa berada di kota B, Nisa mempersiapkan berkas-berkas untuk keperluan di kampus. Yah..! Karena hari ini adalah hari pertama Nisa masuk kampus. Rasa senang, gugup, takut menyelimuti hati Nisa.

"Ya Allah mudahkan lah segala urusan Nisa aminn" batinnya

Hari pertama kuliah Nisa sangat beruntung karena mendapatkan teman yang sangat baik hati. Ririn adalah teman baik Nisa. Sudah 1 minggu Nisa kuliah di kampus B dan uang Nisa sudah mulai menipis. Dibawah pohon yang ada di kampus Nisa duduk sambil melamun, selama ini dia sudah mencoba mencari kerja diberbagai tempat dipolosok kota B tetapi tidak ada satu pun yang mau menerimanya berkerja.

"Hay Nisa" sapa Ririn yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

  Sontak saja membuat Nisa kaget " ya ampun Rin kamu itu kagetin aku aja" kata Nisa sambil memegan dadanya.

" hehe maaf.. kamu sih siang-siang bolong gini melamun, lagi mikiran apa sih? " tanya Ririn.

"Emmm... aku lagi mikirin kerjaan Rin, aku lagi butuh lowongan pekerjaan, tapi sampai saat ini aku belum dapat pakerjaan" jawab Nisa dengan wajah putus asa.

"Kerja?? Emangnya kamu mau berkerja?. Tanya Rini.

Nisa mengangguk " ia".

"Emmm aku bisa bantu kamu, kebetulan ada kenalanan aku yang berkerja direstoran dan kebetulan mereka lagi membutuhkan karyawan"

kata Ririn".

"Benarkah" jawab Nisa dengan wajah yang berbinar-binar.

"Iya masa aku bohong sama kamu" jawab Ririn .

Seketika Nisa langsung memeluk Ririn" makasih Rin, kamu sudah menyelamatkan hidup aku".

"Jangan lebay deh Nis.. udah lepasin sesak tau" kata Ririn.

Nisa terkekeh" hehehe.. maaf Rin aku terlalu bahagia".

"Sudah-sudah ayo kita ke kelas sebentar lagi jam kuliah dimulai" kata Ririn .

Pukul 3 sore waktunya untuk pulang.

" Nis.."panggil Ririn.

"Ya ...." jawab Nisa.

" Nis besok selesai kuliah aku antar kamu ke tampet kerja" kata Ririn.

" ok " jawab Nisa singat.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

mampir... Nyimak ... sprrinya seru novelnya thorr.. lnjuttt

2021-07-07

0

dian pertiwi

dian pertiwi

up

2021-03-18

0

BELVA

BELVA

wah ceritanya bagus bngt ka aku suka

2021-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!