Selesai makan malam, Lu Xiang membantu Adelia membersihkan meja makan dan kembali fokus menulis buku 'empat buku dan lima klasik' dengan bantuan pencahayaan lilin. Setelah menyesuaikan tulisannya seperti sedia kala, ia pun menulis di atas kertas yang lebih bagus untuk dapat ia jual ke toko buku.
Sedangkan Adelia dan Lu Cheng serta Lu Shan membelah buah coklat yang Adelia petik untuk difermentasikan. Ia belum sempat melakukan hal itu karena disibukkan oleh perihal pindah dan membuat wine.
"Apa kalian tidak main saja? Aku bisa melakukannya sendiri?" Adelia tidak enak hati melihat kedua anak kecil yang seharusnya bermain malah sibuk membantunya.
Lu Cheng dan Lu Shan menggeleng. "Biar kami membantumu kak agar kau tidak terlalu lelah" Jawab Lu Cheng dan Lu Shan mengangguk mengiyakan.
Niat mereka membantu dengan tujuan berbeda. Lu Cheng membantu karena dengan ada uang kakaknya dapat melanjutkan sekolah tanpa dibebani oleh finansial sedangkan Lu Shan membantu karena menyukai rasa coklat yang manis.
Adelia terharu oleh perkataan Lu Cheng tanpa tau tujuan anak kecil itu membantunya. Ia tersenyum dan memeluk keduanya yang menjadi membeku lalu mengecup pipi mereka satu persatu.
"A-apa yang kau lakukan?! Apa kau tidak tau bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh bersentuhan?!" Lu Cheng berteriak pekik dengan wajah merah padam.
Tidak senonoh!! Bagaimana mungkin istri kakaknya menciumnya?!! Apa yang akan kakaknya katakan jika sampai ia tau?. Lu Cheng melihat ke kiri dan kanan dan bernapas lega tidak melihat bayangan Lu Xiang.
Adelia bingung akan reaksi intens yang Lu Cheng perlihatkan, padahal ia hanya mencium pipi saja lagipula Lu Cheng hanya berusia 5 tahun yang masih belajar di TK menurutnya jadi tidak masalah jika ia peluk dan cium.
"Kenapa? Aku hanya mencium mu di pipi saja. Apa kau malu Lu Cheng hmm~?" Reaksi menarik adiknya membuat Adelia ingin menggodanya.
"Hanya?! Apa kau sudah gila. Aku bukan anak kecil lagi jadi tidak sepantasnya kau melakukan hal tidak senonoh seperti itu". Wajah Lu Cheng semakin memerah melihat ekspresi innocent kakak iparnya.
Bibir Adelia berdenyut speechless. Perkataan Lu Cheng membuatnya skeptis dan semakin bingung. Sanking seriusnya ekspresi anak kecil itu membuatnya sedikit bersalah dan ragu. Apa mungkin di zaman kuno hal itu dianggap tidak biasa?. Ia melihat Lu Shan yang diam namun juga dengan wajah merah padam. "Baiklah. Aku minta maaf" Adelia akhirnya mengalah melihat Lu Cheng yang begitu marah walaupun tidak meyakinkan dengan wajah merah padam. Ia takut membuat adiknya menangis.
"Jangan kau lakukan itu lagi kak. Apa kau mengerti?". Lu Cheng masih tidak puas mendengar jawaban yang tidak tulus itu.
"Ya ya. Aku mengerti. Membosankan" Gumam Adelia sedikit komplain.
Lu Cheng bernapas lega lalu melanjutkannya kembali kegiatannya, Lu Shan yang duduk di sampingnya sesekali melirik Adelia lalu menunduk malu, sudah sangat lama ia di peluk dan di cium oleh seseorang semenjak ibunya meninggal. Bibirnya terangkat naik, walaupun ia malu namun ia menyukai perasaan hangat ketika Adelia memeluk dan mencium pipinya, ia seperti merasakan kembali. kasih sayang ibunya.
Sesaat suasana menjadi canggung karena tidak seorang pun yang ingin membuka suara hingga Adelia berdeham dan bertanya apa yang ingin Lu Shan makan untuk sarapan esok hari baru keadaan kembali menjadi normal.
Mereka memasukkan semua biji coklat ke dalam wadah sebelum menutup rapat untuk difermentasikan dan bernapas lega.
"A-aku bisa mandi bersama Lu Shan". Wajah Lu Cheng kembali memerah ketika Adelia bermaksud untuk memandikan Lu Shan seperti yang telah ia lakukan setiap malam sebelum tidur.
"Hehe. Kau memang anak baik Lu Cheng, apa kau ingin dipeluk? Anak baik akan dapat hadiah pelukan". Melihat wajah memerah, naluri iseng Adelia keluar, ia membuka lengan siap untuk memeluk.
"Kau.. Kau! Apa kau lupa apa yang baru saja aku bilang?! Aku bukan anak kecil lagi jadi kau tidak boleh berbuat senonoh padaku. Itu adalah pelecehan dan kau bisa di penjara karena tidak punya moral".
Senyum menggoda Adelia membeku dan menjadi skeptis. Ini kedua kalinya Lu Cheng menuduhnya tidak senonoh padahal ia hanya bercanda, melihat raut wajah serius anak kecil itu membuatnya seperti orang mesum yang sedang melecehkan anak kecil.
"Baiklah baiklah. Kau memang bukan lagi anak kecil. Tapi tidak dengan Lu Shan, bagaimana Lu Shan? Apa kau ingin dipeluk?" Melihat reaksi membosankan Lu Cheng, Adelia pun berpindah sasaran.
Wajah Lu Shan memerah, ia menggenggam erat bajunya dan menatap antisipasi pada Adelia namun tangannya di tarik oleh Lu Cheng dan keduanya menghilang di balik pintu kamar mandi.
"Dasar mesum!!" Suara Lu Cheng terdengar dari balik kamar mandi membuat Adelia tertawa cekikikan.
Tanpa sepengetahuan Adelia, Lu Xiang melihat apa yang istrinya lakukan pada adiknya, tatapannya menjadi kelam. Semenjak tau bahwa Adelia bukan Adelia dari keluarga Miao, kesannya pada gadis itu membaik apalagi setelah merasakan kehangatan dan kebahagian yang ia bawa pada keluarganya, kesan baik itu menjadi dalam dan berubah menjadi ingin melakukan hal yang sama kepada Adelia.
Memperlakukan gadis itu dengan baik dan penuh kasih serta tulus, Lu Xiang tidak pernah menyukai seseorang dan tidak tau apa itu cinta dan suka namun yang ia tau bahwa ia ingin membahagiakan gadis manis yang selalu membuatnya dan adiknya bahagia, menjadikannya satu-satunya wanita yang masuk ke dalam kehidupannya.
Selama dua minggu lebih ini mereka tidur bersama, awalnya Lu Xiang biasa saja karena menganggap bahwa wajar suami istri tidur bersama dan ia dapat tidur dengan tenang tanpa terganggu oleh Adelia yang tidur di sampingnya. Namun semenjak ia mulai memiliki niat untuk memberikan yang terbaik pada Adelia membuat ia mulai susah tidur karena menyadari bahwa wanita yang ingin ia bahagiakan berada di sampingnya.
Dan sekarang ia malah cemburu pada adiknya sendiri yang masih kecil hanya karena mendapatkan pelukan dan kecupan dari istrinya.
Itu adalah pelukan dan kecupan pertama gadis itu!! Dan itu bukan untuknya!!
Pupil mata Lu Xiang semakin kelam ketika mengingatnya. Ia mengambil napas dalam lalu menghelanya, menenangkan jiwanya yang terganggu, ia menatap Adelia yang masih tertawa sebelum masuk ke kamar.
Di sisi lain Adelia tertawa puas dan mengelap air mata yang keluar dari ujung matanya namun sesaat kemudian tertawanya membeku karena teringat bahwa ia belum mengatakan pada Lu Xiang tentang ia ingin tidur sendiri.
Tempat tinggal baru mereka sekarang memiliki 3 kamar dan itu sangat pas untuknya, sebelumnya ia tidak bisa berkata apapun karena rumah Lu Xiang hanya memiliki dua kamar namun sekarang berbeda.
Tapi bagaimana cara mengatakannya? Berkata bahwa sekarang kita bisa tidur di kamar masing-masing?.
Adelia menghela napas panjang, belum apa-apa dia sudah mulai gugup!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments