Adelia melihat Lien Hua yang berjalan pelan sambil memainkan rambutnya. Tatapan remeh namun serakah membuatnya memutar bola mata dengan jengah tanpa peduli image. "Kakak ipar. Ada apa kau kemari? Apa nenek Lan memberi waktu luang untuk bersantai?"
Seringai remeh di bibir Lien Hua menghilang. Semenjak Adelia menikah pekerjaan rumah jatuh ke tangannya dan Li Mei namun Li Mei sangat pandai dalam mengulur waktu tanpa ketahuan oleh nenek Lan sehingga ia yang melakukan banyak pekerjaan rumah. Ia membenci Li Mei namun lebih membenci Adelia, mengapa gadis licik itu tidak lagi mau membantu keluarganya sendiri setelah menikah hingga ia lelah menjalani pekerjaan itu semua.
"Kau memang tidak punya sopan santun berbicara pada orang yang lebih tua darimu. Apa ibumu tidak mengajarkan sopan santun sewaktu ia hidup?" Ia memilih buah yang manis dalam keranjang lalu memakannya tanpa malu sedikit pun.
Adelia semakin jengah dan tersenyum sinis. "Ibuku mengajarkanku sopan santun dan itu lebih baik darimu kakak ipar yang mengambil buah tanpa meminta, apa keluarga Li mengajarkanmu untuk mencuri dulu sebelum meminta? Tante Li aku akan memotong satu koin tembaga untukmu"
Tante Li yang sedang asik menonton perdebatan itu tertegun karena terkena getahnya juga. "Apa maksudmu Adelia? Jelas aku memetik satu keranjang penuh, mengapa kau memotong upahku?"
Adelia menatap bingung dan naif. "Kakak ipar Lien Hua mengambil buah dari keranjang mu dan kau diam saja. Aku pikir Tante Li membiarkannya jadi tentu saja aku akan memotong satu koin tembaga, ini sudah tidak penuh lagi"
Mata tante Li membesar. Ia menatap marah pada Lien Hua yang juga tertegun. "Dasar pencuri. Kembalikan buah milik ku, kalau tidak beri aku satu koin tembaga. Keluarga mu benar-benar keluarga pencuri, Li Tao juga pencuri rendah dan hampir masuk penjara, aku kira cuma dia saja yang tidak punya moral tapi ternyata itu hasil didikan keluargamu rupanya"
Para ibu berbisik dan menunjuk ke arah Lien Hua yang tampak sangat marah. "Adelia!! Ini semua salahmu. Lihat saja aku akan melaporkannya pada nenek Lan".
Adelia tersenyum sinis. "Jangan lupa kasih 1 koin tembaga untuk tante Li, tidak baik jika kau merusak image Miao Sheng yang mau ikut ujian. Apa kakak ipar mau Miao Sheng gagal hanya karena 1 koin tembaga itu?"
"Kau!! Kau... " Mata Lien Hua semakin memerah, ia tidak bisa berkata-kata karena saking marahnya. Ia menghantam kakinya dengan penuh emosi sebelum pergi dari sana.
"Hei Adelia. Apa kau benar-benar akan memotong ku satu koin tembaga?" Tante Li masih tidak rela kehilangan satu koin tembaga.
Adelia mengangguk tanpa rasa bersalah. "Tentu saja. Aku harus bertanggungjawab pada manajer restoran Fuyuan, bagaimana jika mereka marah karena kurang buah dari yang aku janjikan. Tante Li minta saja sama kakak ipar Lien Hua, itu hanya satu koin tembaga dia pasti akan memberinya". Ia mengangguk pada Lu Xiang yang hanya diam mengisyaratkan untuk membayar upah para ibu itu.
Lu Xiang menyembunyikan senyum yang muncul di matanya, ia tau Adelia tidak ingin bahwa ia yang berdebat dengan keluarga Miao karena sekarang ia akan sekolah lagi. Image serta reputasi yang baik harus ia pertahankan karena ketika ia akan mendaftar ujian tes kenegaraan ia harus memiliki jaminan dari seorang berpengaruh seperti kepala desa atau gurunya selain itu ia juga harus punya jaminan dari 4 pelajar yang juga akan mengikuti ujian dan itu bisa ia dapatkan dengan memiliki reputasi yang baik karena jika satu dari lima orang yang menjamin satu sama lain memiliki image buruk maka keempat pelajar lainnya yang menjamin satu sama lain juga akan mendapat sanksi yang sama.
Lu Xiang mulai membagikan upah dari para ibu serta membeli keranjang mereka lalu membersihkan buah-buah ini dan memprosesnya menjadi wine dan memasukkannya ke dalam kendi wine yang telah ia beli bersama Adelia sebelum menutupnya dengan rapat untuk difermentasikan. Wine buah baru dapat di minum setelah tiga minggu.
Adelia duduk di atas kasur menghitung uang sisa yang ada padanya. Mereka menghabiskan 4 koin perak untuk membeli baju dan keperluan lainnya, 1 koin perak 500 koin tembaga untuk membeli kendi wine serta kendi kecil untuk penyimpanan coklat.
Ia memberi 10 koin perak kepada Lu Xiang jadi uang di tangannya hanya tersisa 6 setengah koin perak. Adelia mengetuk bibirnya berpikir bahwa uang itu tidak akan cukup menyewa dan membuka toko kue.
Adelia memejamkan mata dan melihat ke dalam space teratai. Ia memiliki beberapa perhiasan biasa dan mahal yang ia beli setelah mendapat gaji dari perusahaan tempat ia bekerja karena memiliki space ia pun menyimpan apapun dalam space tersebut, sangat efesien menurutnya karena dapat mengambil apapun yang ia butuhkan tanpa mencari dimana ia letakkan barang itu.
Lu Xiang masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya yang sedang memegang beberapa kalung dan gelang emas. "Apa kau akan menjualnya? Kau tidak perlu melakukan itu, aku bisa mengcopy buku di toko buku untuk mendapatkan upah. Sekarang biar aku yang mencari uang sebelum kita dapat menjual coklat dan wine".
Adelia sudah cukup banyak berkorban untuk keluarganya, menjaga dan mengurus adiknya, mencari uang untuk sekolahnya. Ia tidak mau istrinya hingga menjual perhiasan demi dirinya, tangannya terkepal kuat menahan perasaan pasrah dan tak berdaya. Ia merasa sangat tidak berguna hingga istrinya lah yang harus membanting tulang untuk biaya sekolahnya.
"Ini adalah perhiasan yang aku bawa ke dunia ini. Aku sudah berniat untuk menjualnya karena aku tidak bisa memakainya disini"
"Kalau kita menjualnya ke distrik Qingchen dengan harga yang lebih mahal". Adelia menjelaskan lebih lanjut ketika melihat raut wajah tidak setuju suaminya.
Namun Lu Xiang tetap menggelengkan kepala. "Kau tidak perlu menjualnya nanti juga kau bisa memakainya jika kita pergi ke kota Fucheng untuk mengikuti ujian yuan-shih". Ia ingin membawa keluarganya ke Fucheng karena akan belajar lebih lanjut untuk dapat mengikuti ujian Sheng-shih.
Ujian kenegaraan dibagi menjadi beberapa bagian tingkat pertama yaitu ujian anak, ujian distrik (hsien) , ujian Prefektur (fu) lulus ujian Prefektur baru seseorang itu disebut sarjana (Xiu cai). Tingkat ujian selanjutnya adalah ujian kualifikasi tingkat provinsi (yuan) dan akan mendapat gelar siswa pegawai(shengyuan) dan dapat bekerja birokrasi pemerintah atau dapat lanjut mengikuti ujian tingkat provinsi atas (sheng) untuk mendapat gelar juren.
Juren dapat menempati posisi kepala distrik jika tidak ingin melanjutkan ke ujian lebih lanjut namun jika masih tetap ingin mengikuti ujian maka dapat mengikuti ujian nasional untuk mendapatkan gelar Jinshi atau doktor sebelumnya akhirnya mengikuti ujian terakhir yaitu ujian istana.
Adelia berpikir sesaat lalu mengangguk pasrah. Ia tau bahwa Lu Xiang tidak ingin lagi menyusahkan dirinya walaupun ia sendiri tidak merasa di susahkan. Namun beberapa saat kemudian mata Adelia membesar, ia mendapatkan ide untuk dapat mendapatkan uang dengan cepat!!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments