Lu Xiang yang sedang mengganti baju tertegun mendengar pintu yang dibuka dan menatap tertarik wajah Adelia yang memerah. Gadis yang ia lihat sekarang berbeda dengan yang ia lihat beberapa hari yang lalu sebelum menikah paksa dengannya. Adelia yang sekarang lebih periang dan percaya diri daripada yang ia lihat dan dengar mengenai gadis itu.
"Kau tidak ingin masuk?" Lu Xiang sengaja berlama-lama dalam mengganti baju karena ingin melihat reaksi istri barunya.
"Aku... Aku" Suara Adelia tercekat, melihat Lu Xiang yang masih menunggu, ia pun memberanikan diri untuk masuk.
"Aku.. Aku akan tidur dimana?" Selesai bertanya Adelia pun mengutuk dirinya sendiri karena pertanyaan bodohnya.
Lu Xiang menyunggingkan senyum tipis dan ingin menggoda Adelia "Hanya ada satu tempat tidur disini. Kau ingin tidur di lantai tanah?"
"Uh!" Adelia yang sadar bahwa dirinya digoda speechless dan langsung naik tempat tidur lalu berbaring menghadap dinding kayu.
Lu Xiang melanjutkan ganti bajunya dan ikut berbaring membuat tubuh Adelia membeku sesaat namun ia berusaha tenang dan mencoba untuk tidur. Wangi sabun membuatnya tertegun sesaat sebelum sedikit mendekatkan dirinya ke leher Adelia untuk memastikan bahwa wangi yang ia cium.
Alis Lu Xiang terangkat naik, tempat tidur yang kecil membuat keduanya harus tidur berdempetan dan karena ia tidak pernah mencium bau wangi sabun membuat indera penciumannya lebih sensitif, terlebih lagi ia tidak mencium wangi yang sama ketika Adelia terbaring sakit.
Walaupun aneh, Lu Xiang tidak berpikir dalam akan wangi yang ia cium dan menyangka bahwa itu adalah bau tubuh Adelia.
"Mulai sekarang, kau akan hidup denganku"
Tanpa aba-aba Lu Xiang memulai percakapannya. Tubuh Adelia kembali tegang, ia tidak membalikkan tubuhnya dan menunggu kelanjutan kata-kata suaminya dengan posisi yang sama.
Lu Xiang tidak mempermasalahkan sikap Adelia. Ia menghela napas dan melanjutkan perkataannya. "Kau tau sendiri bahwa keluarga ku sangat miskin dan kami bergantung pada dua petak sawah serta berburu untuk mencukupi kehidupan. Kadang mungkin kau akan kurang makan dan hal lainnya tapi jika kau tidak mengeluh dan menjalaninya bersama denganku maka aku tidak akan meninggalkan mu"
Perlahan tubuh Adelia melunak, ia membalikkan tubuhnya dan menatap Lu Xiang. "Aku tidak mempermasalahkan keadaan kita sekarang karena aku sudah terbiasa".
Lu Xiang menyangka bahwa Adelia terbiasa hidup dibawah tekanan keluarganya maka dari itu keadaan miskin tidak berarti apa-apa baginya namun yang Adelia maksudkan adalah ia terbiasa hidup miskin dan seadanya saja ketika ia masih kecil di dunia modern.
"Baguslah kalau kau berpikir begitu. Tapi aku tidak mau kau tetap membantu keluargamu. Pertama karena kita hidup pas-pasan yang kedua karena keluarga mu tidak peduli padamu jadi seberapa besar pun kau membantu mereka, keluarga mu tidak akan pernah menghargainya"
Tatapan Adelia menjadi satu karena mengingat perlakuan keluarga Miao kepada sang pemilik tubuh. Ia mengangguk. "Aku tau, aku sekarang menikah dengan jadi aku sudah tidak ada lagi hubungan dengan keluarga Miao" Lagipula ia bukan sang pemilik tubuh yang terikat langsung dengan keluarga Miao jadi ia tidak memiliki psikologi apa-apa dengan keluarga tersebut.
Lu Xiang menghela napas lega, bukannya ia tidak ingin istrinya tidak lagi berhubungan dengan keluarganya namun ia tau bahwa keluarga Miao akan membuat keluarganya gelisah karena mereka sangat senang mencari masalah dan keuntungan tanpa memperdulikan perasaan dan nasib orang lain.
"Aku senang kau berpikir begitu. Sudah malam, ayo kita tidur" Lu Xiang pun memejamkan matanya.
Adelia juga ikut memejamkan matanya, berbincang dengan Lu Xiang membuat tubuhnya yang tegang menjadi rileks. Percuma saja ia memikirkannya apa yang akan terjadi pasti akan tetap terjadi.
Keduanya tertidur pulas menantikan esok hari yang akan menjadi lebih baik.
&&&
Adelia terbangun dan mendapati bahwa Lu Xiang sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia pun bangun dan menggerakkan tubuhnya melemaskan otot.
"Selamat pagi" Sapa Lu Xiang yang sedang mempersiapkan barang-barang dan bekal sarapan yang akan ia bawa ke kota.
"Pagi. Kau ingin ke kota?"
"Ya. Setelah menjual babi hutan ini, aku akan membeli beras serta bumbu dapur"
Adelia membuka mulutnya ingin berkata sesuatu namun tidak jadi karena teringat Lu Cheng dan Lu Shan. Ia ingin ikut bersama Lu Xiang namun ia tau bahwa suaminya tidak punya uang untuk biaya naik kereta sapi yang akan menuju ke kota.
"Hati-hati di jalan" Adelia mengantar Lu Xiang sampai ke pekarangan rumah.
Lu Xiang mengangguk "Aku pergi".
Adelia tersenyum aneh karena ini pertama kalinya ia mengantar laki-laki pergi bekerja. Perasaan aneh ini membuatnya terasa tidak nyaman namun disaat bersamaan ia juga menantikan perasaan aneh itu lagi.
&&&
"Kak Adel. Kak Xiang mana?" Lu Cheng berjalan mendekati Adelia sambil mengucek matanya yang masih ngantuk.
"Kau sudah bangun. Basuh muka mu setelah ini kita akan sarapan. Lu Xiang pergi ke kota ingin menjual babi hutan yang ia tangkap kemarin"
"Oh ya. Aku lupa, nanti kak Xiang pasti bawa pulang uang" Baru terbangun membuat pikiran Lu Cheng berjalan normal membuatnya bertingkah ramah di depan Adelia namun sedetik kemudian ia pun menyadari sikap kekanakannya dan berdehem bak orang dewasa.
"Aku akan mencuci wajahku" Lu Cheng pun berlari ke dapur.
"Jangan lupa bangunkan Lu Shan" Peringatkan Adelia membuat jalan Lu Cheng semakin cepat.
Adelia menggelengkan kepala tampak geli.
Selesai makan ia, Lu Cheng dan Lu Shan memutuskan untuk pergi mencari sayur liar dan buah-buahan yang dapat dimakan sembari mencari ranting kayu bakar.
Ia merasa malu jika terus di rumah sedangkan Lu Cheng pergi keluar mencari nafkah untuknya.
"Hei, aku kira kau masih sakit keras. Ternyata sudah sembuh rupanya"
Suara nyinyir seorang gadis membuat alis Adelia naik, ia pun berbalik dan melihat gadis memakai baju bagus namun menggotong ember kayu berisi baju yang sudah di cuci.
Adelia tersenyum datar. "Terimakasih atas perhatiannya Miaomiao. Kau sudah mencuci baju, apa kau bersama kakak ipar mu?. Aku tidak melihatnya"
Seringai Miaomiao langsung hilang. Keluarga Miaomiao juga patriarki namun tidak separah keluarga Adelia karena ia dan kakak laki-laki masing-masing punya tugas tersendiri. Akan tetapi setelah kakak iparnya hamil beberapa bulan ini semua pekerjaan rumah jatuh ke tangannya membuat ia tidak suka akan sikap lemah yang sengaja kakak iparnya perlihatkan sehingga perkataan Adelia menghujam tepat di jantungnya membuat napasnya naik turun menahan marah.
Miaomiao mendengus gusar kemudian berlalu tidak ingin lagi berdebat dengan gadis menyebalkan itu. Adelia hanya tersenyum menyeringai namun tertegun melihat Lu Cheng dan Lu Shan yang menatapnya.
"Kalau kau sudah besar, jangan cari istri seperti Miaomiao. Rumah tanggamu akan berisik"
"Humph! Aku masih kecil. Aku tidak mau memikirkan itu, ayo pergi" Lu Cheng menarik tangan Lu Shan lalu melangkah meninggalkan Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Lvin Nonci
up thooorrrr
2023-02-01
2
Lvin Nonci
up thooorr
2023-02-01
2