Cinta Tak Semanis Coklat
"Jadi benar, kamu kehilangan ponsel?"
"Iya, bibi. Aileen benar benar kecewa, bodohnya, Aileen melupakan ponsel. Data semua disana, terus tadi Aileen kembali ke bagian divisi, meminta rubah nomor ponsel. Aileen ceritakan semuanya, dan maaf ya bibi .."
"Maaf kenapa?"
"Aileen kasih nomor bibi, Aileen minta tolong, kalau ada panggilan dari J Geuk corporotion, bibi tolong angkat ya."
"Iya sayang, gak apa apa. Mau pake ponsel bibi dulu juga gak apa, bibi ga masalah kok nak." senyumnya, membuat Aileen merasakan kasih sayang dan semenjak tinggal dengan bibi, hidupnya lebih kepada syukur dan ceria terus. Seolah tidak ada beban, beban yang menempel karena kesedihannya.
"Bi, paman udah jenguk Alexi belum, gimana apa Alexi udah kembali?"
"Paman bilang masih di rumah sakit Singapore! menurut bibi, kamu fokus aja soal pekerjaan kamu. Nanti bibi bakal kasih tahu, kalau emang udah kembali."
Aileen saat ini memang tinggal terpisah dari Alexi, ia yang sering sakit pesakitan di bawa sang ayah berobat ke singapore, karena itu Aileen yang tidak banyak kendala pada uang, ia bekerja demi bisa menjenguk Alexi, semoga saja Alexi tidak sakit yang serius.
Aileen yang telah sampai dirumah dengan wajah cemberut dan masam, ia meregangkan kedua kakinya di sofa.
"Lho kenapa lagi, wajahnya ditekuk seperti itu ndok, sayang kan nanti wajah cantik nya hilang."
Sang bibi pun mendekati Aileen, ia adalah keponakan tersayang, anak manis yang kurang beruntung, bibi adalah kakak dari ibu kandung Aileen yang telah tiada.
"Kemari, ayo cerita ada apa?"
"Ponsel Aileen hilang bi, kalau udah dicari ga ketemu. Gimana ya, padahal Aileen harus ke tempat satu lagi. Rasanya hampa."
Terus kalau lama kelamaan, Aileen berikan nomor bibi. Jika Aileen keterima dan segera bekerja di perusahaan itu. Syaratnya kan harus punya ponsel untuk bisa dihubungi dari kantor, karena pekerjaan yang Aileen lamar itu.
"Oooh, ya udah pakai aja dulu ponsel bibi ya. Kirain ada apa, kalau rejeki juga gak kemana ndok. Udah makan belum bibi udah siapin makanan kesukaan?"
"Ah! so sweet pengganti Bunda, hanya bibi Mira." manja Aileen.
"Udah ga usah dibahas, kamu tau bibi selalu anggap kamu anak. Semenjak mama mu masih ada selalu nitipin kamu, ga usah dipikirin soal ayah semua pasti baik - baik aja, ingat jaga kondisi dan hidup masa depan kamu masih panjang, insyallah Kay! sudah di surga, dia pasti ga seneng liat kamu sedih terus, seneng lihat kamu ceria mau adaptasi lagi sama dunia hidup."
"Ish! emang Aileen kemarin kemarin mati ya?" tawa mereka pecah.
Aileen pun memeluknya dan tak lama paman datang, hingga mereka makan bersama. Bercerita banyak, perihal tadi pagi kegiatan Aileen. Wajar, karena Aileen sudah tak mengurung diri, jadi antusias mereka amat senang.
Satu minggu berlalu, Aileen mendapat panggilan untuk tanda tangan kontrak di perusahaan, ia pun berniat membeli pakaian kantor.
"Tabungan bibi yang aku pakai ini, aku pasti secepatnya mengembalikan bi. Huh, semenjak ayah menyalahkan. Aset toko parfum ku di LN sudah diambil ahli untuk Alexi. Anak itu beruntung di sayang ayah, di manja ayah, nasibku kini sulit sekali harus menyusahkan paman dan bibi. Paman pasti lelah mengurus pabrik, baiknya aku ke pasar terdekat deh, setelah dari sini sepertinya gak jauh."
Tiba di pasar, Aileen telah membeli ikan segar, sayur, buah, setelah selesai membeli pakaian kantor. Ia pun kini berjalan menunggu angkot. Tak lama seorang wanita menabraknya.
"Aa-auw aduh.. mbak hati hati dong!" ucap Aileen, kesal karena wanita yang berpakaian feminim itu tidak berhati hati saat jalan, apalagi Aileen di sebuah halte yang sudah pasti keliatan.
"Hai kamu, bisa bantu aku cepat kesini, Ayo kesini!"
Tubuh Aileen, ditarik oleh seorang wanita dengan paksa.
"Eh, sebentar mbak, kasar banget sih jadi cewe! itu belanjaan saya jatuh tuh disana!"
Aileen memohon, tapi wanita itu membawanya ke gudang, yang membuat Aileen ketakutan.
"Ayo lepas pakaianmu!"
"Hah, yang benar aja. Apa sih, kamu Lesssbiiiye ya?" Aileen menutup dirinya rapat.
"Cih! udah cepat aku mohon please, kita bertukar pakaian. Aku bayar buat kerugian ini, aku salah kostum dan urgent. Please!"
Aileen yang menolak namun di paksa, pun terjadi. Sehingga ia memakai dress orange tanpa lengan di atas paha. Wanita itu pergi dan memberikan sebuah amplop untuknya, lalu ia pergi dari tempat itu.
"Aaakh feminim sekali. Pendek banget baju ini bagus mewah, tapi kenapa wanita itu mau pakai baju aku yang lusuh." syok Aileen.
Aileen pun keluar dan berjalan mengambil belanjaan yang terjatuh, menatap ikan sayuran yang hancur berserakan, ia pun memungut merapihkan lagi. Masih kebingungan dengan wanita tadi, yang mau bertukar pakaian, kenapa dia tidak membeli saja di pasar jika salah kostum, alih alih ia malah memberikan uang pada Aileen hanya untuk bertukar.
"Aku harus membelinya, ia pun melihat satu amplop coklat. Aku pikir ini surat ucapan terimakasih." ujar Aileen senyum, mendapat uang di amplop.
Tak lama ibu paruh baya yang meminta belanjaan rusak, Aileen berikan bagikan sedikit uang beberapa lembar dan kembali pergi berbelanja kepada yang membutuhkan.
"Apa enggak salah ini uang banyak sekali?" pikir Aileen, seolah rejeki nomplok.
Aileen mencerna apa maksudnya semua ini. Ia pun bergidik ngeri dan segera mungkin pergi, namun tak lama di angkot, banyak mata laki - laki jelalatan memandang.
"NENG... SENDIRIAN YA?"
"Apa, jangan seenaknya yah, liat aja berani macem macem gw tinju lho bang. Stop, stop bang berenti! Aileen pada supir angkot.
"Galak amat tuh cewe macam harimau aja, cantik galak bikin happy kayanya tuh." ucap pemuda nakal. Di angkot dan tak sadar mereka mengikuti Aileen.
Aileen yang berjalan menuju arah rumah, seharusnya ia bisa temukan ojek. Tapi saat ini nihil, "ini ojek biasa pada kemana ya?"
Tak lama menoleh kebelakang pemuda tadi mengikuti dan mengganggu nya, terpaksa ia pun melepas belanjaannya.
Aileen yang mempunyai sedikit bela diri, ia pun berhasil mengalahkan tiga pemuda itu, hingga akhirnya ia mengambil belanjaan kembali. Ketika pemuda tadi pergi karena pukulannya. Dan lima langkah ia berjalan yang amat sepi.
Satu mobil hitam mewah turun dengan orang yang besar.
"Aduh kalian mau apa, siapa sih kalian? saya baru memulai menghirup udara, perasaan saya ga punya musuh. Teman dekat aj enggak. Lepasin tutupan ini woy!"
Sial hari apa sih ini?! gerutu Aileen, yang ditutup sarung seluruh tubuhnya, hingga ia bergerak gerak.
"Ah.. semenjak ketemu cewe tadi kayanya. Hidup aku jadi sial, sini kalian belum tau ya gw punya karate!" ucap Aileen menantang.
Ia pun mulai melawan, namun lima menit Aileen dibius dengan sapu tangan dari belakang. Sehingga ia dibawa pergi.
Aileen sedikit mengunang kepalanya, dan tersungkur tak sadarkan diri.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
mikeiy
semoga tidak ada pelakor disini 🤣 bosen
2023-01-05
0
omay sefly
mulai baca apa bagus enggak kaya sampah
2023-01-05
0
Bagus Effendik
wah mantap karya baru aku jadi yang pertama komen semangat ya
salam dari TOH Level Up
2022-12-27
1