"Icip-icip sepertinya tidak masalah, asalkan tidak mengganggu, hehe ...." Castin menyeringai mengerikan, kemudian mulai mengikis jarak, mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri tercinta.
***
"Aku tidak bisa diam saja!" sentak Devil kesal dan langsung keluar dari kamarnya. Kemudian melangkah cepat menuju lift yang akan membawanya ke lantai atas di mana kamar Castin dan Cleona berada.
Ya, keputusannya sudah bulat. Devil tak akan menyerah begitu saja. Memang sudah tidak lagi ada harapan untuk memiliki Cleona. Tapi, bukan berarti Devil akan membiarkan sang sahabat memiliki wanita yang juga ia sukai.
Walaupun Cleona dan Castin telah sah menjadi pasangan suami istri. Namun, ia tak akan membiarkan sang sahabat mendapatkan Cleona seutuhnya. Devil tidak akan tinggal diam, ia akan melakukan banyak hal agar keduanya tak menyatu di malam pertama.
"Bila pepaya jumbo tidak bisa menjadi milikku sendiri. Maka, pepaya jumbo harus menjadi milik bersama," batin Devil penuh semangat, kemudian langsung menekan tombol berkedip merah dan lift pun terbuka, Devil langsung masuk ke dalam lift.
Sepersekian detik kemudian lift pun terbuka, Devil bergegas keluar dan berjalan di lorong luas dan megah menuju kamar Castin yang terletak di ujung sana.
BRAK!
Tabrakan hebat terjadi antara dua orang pria bertubuh kekar, besar dan tinggi. Beruntung Devil tak berakhir terjatuh ke lantai karena disambut oleh seorang pria tampan yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, yaitu ....
"Calvin!" tekan Devil kaget.
"Devil!" tekan balik Calvin dan langsung melepaskan pegangannya pada pinggang kekar sang sahabat. Posisi intim antara dua duren sebelumnya pun sirna.
"Sial!" umpat Devil pelan karena pada akhirnya ia berakhir jatuh ke lantai.
"Bangunlah," Calvin mengulurkan tangannya. Devil menerima uluran sang sahabat dan langsung bangkit.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Calvin penasaran.
"Dan kau, apa yang kau lakukan di sini?" Devil melempar lagi pertanyaan yang sama. Devil berhasil naik ke lantai atas dengan menggunakan lift, sementara Calvin naik ke lantai atas dengan menaiki tangga agar tidak ketahuan.
"Jawab dulu pertanyaanku," geram Devil.
"Aku ingin menggagalkan malam pertama Castin!" ujar Calvin pelan, namun dengan nada yang menggebu-gebu.
"Tunggu ... Kenapa misi kita sama?" balas Devil.
"Kau juga ingin mengagalkan malam pertama Castin? Kenapa?" tanya Calvin bingung.
"Karena pepaya jumbo yang dinikahinya adalah milikku!" tekan Devil pelan, namun dengan ekspresi seakan ingin bertarung.
"Kau jangan bercanda, Devil. Pepaya jumbo yang Castin nikahi adalah milikku!" balas Calvin tak ingin kalah.
"What! Pepaya jumbo kita sama?" Devil membulatkan matanya sempurna. Ia tak menyangka saingannya tak hanya Castin. Tapi, juga ....
Tap, tap, tap ....
Terdengar derap langkah kaki seseorang yang mendekat. Calvin langsung menyeret Devil menuruni beberapa anak tangga dan bersembunyi di dindingnya.
"Siapa, Calvin?" tanya Devil berbisik, Calvin segera mengintip dari balik dinding.
"Elmer!" panggil Calvin langsung keluar dari tempat persembunyiannya setelah memastikan siapa sosok yang baru saja datang.
"Oh **1*!" umpat Elmer segera menutup mulut karena hampir berteriak saking kagetnya.
"Apa yang kalian lakukan di tempat ini?" lanjut Elmer bertanya.
"Dan aku, apa yang kau lakukan ditempat ini?" Calvin balik bertanya.
"Jangan bilang Cleona adalah gadis pepaya jumbo yang juga pernah kamu ceritakan? Dan kau datang untuk menggagalkan malam pertama Castin?" timpal Devil menerka.
"Dari mana kamu tahu?" tanya balik Elmer dengan ekspresi datar. Masalah menyembunyikan ekspresi adalah keahliannya.
"WTF" sambung Devil mengumpat.
"Apa maksudnya?" tanya Elmer tak mengerti.
Hufff ....
Calvin menghela napas sebelum menjelaskan.
"Cleona adalah gadis pepaya jumbo yang sama, yang aku dan Devil ceritakan."
"What!" ekspresi wajah Elmer seketika berubah.
"Karena tujuan kita sama, bagaimana kalau kita bekerja sama?" tawar Devil.
"Setuju," balas Calvin.
"Aku tidak ... heh!" belum selesai Elmer mengungkapkan jawaban, ia langsung diseret oleh kedua sahabatnya menuju kamar Castin.
Sampai di depan kamar Castin, ketiganya saling bertukar pandang. Kemudian menempelkan telinga ke pintu kamar.
"Aw!"
Ketiga Duren kembali bertukar pandang, kali ini ketiganya membulatkan mata sempurna. Setelah itu kembali menempelkan telinga masing-masing.
"Aw ... Ahh ... Sa ... kit....
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Erina Munir
waduuuh para duda bner2 niih yaa.../Facepalm//Facepalm/
2025-01-13
0
Emy Bundanya Aisyah
duda somplak 🤣🤣🤣
2023-02-26
0
Rahmawaty❣️
Woy idupin dlu peredam suaranya😂😂
2023-02-22
0