Cinta 3 Serangkai (3 Sahabat)

Cinta 3 Serangkai (3 Sahabat)

Pertemuan Nurul dan Pria tampan

Hay Readers...

Salam kenal semuanya, sekilas info ya Readers.

Ini adalah karya pertama Author, jadi mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Mohon pengertiannya Readers.

Happy reading Readers....

.

.

.

Matahari yang mulai bersinar dari ufuk timur sehingga memancarkan garis-garis lurus yang berwarna jingga dan melukiskan keindahan alam dari sang pencipta.

Pada saat yang bersamaan terhirup udara subuh nan sejuk yang menerpa seluruh ciptaan Nya, suara ayam yang saling sahut-menyahut dan burung-burung yang mulai beterbangan dari sarangnya menambah keramaian di pagi hari itu.

Ada beberapa anak gadis, anak-anak kecil maupun orang tua yg sedang asyik berjalan mengintari pematang sawah, sambil bercengkrama ria dan menikmati keindahan alam nan menyejukkan hati.

Di sisi lain tepatnya di bawah pohon mangga yang rindang, duduklah 3 orang sahabat yang sedang beristirahat.

Mereka adalah Nurul, Lidya dan Ani. Mereka menamakan persahabatan mereka dengan sebutan 3 serangkai.

Dengan nafas yang masih terengah-engah dan pakaian yang basah dengan keringat.

"Huft.. huft.. huft... kalian kok ninggalin aku sih?, "Ucap Nurul sambil mengatur nafasnya.

"He.. he.. he.. kamu juga sih larinya nggak konsen, pake nabrak Cowok lagi," ucap Ani dengan nada ketus.

"Cie... cie... ada yg marah nih," goda Lidya

"Akh... kalian gitu bangat sih," ucap Nurul dengan menahan malu dan wajah yang mulai memerah.

"Eh.. tadi aku sempat lihat ada yang mau kenalan lho," sambung Ani.

"Iya tuh, tapi nggak ngajak ngajak kita lho," sambung Lidya sambil menggerakkan sikunya ke siku ani.

"Gimana mau ngajak, akunya aja belum sempat kenalan," batin Nurul.

"Ha... ha... ha... Nur, Nur... kamu tahu nggak wajahmu itu udah kayak kepiting rebus lho," goda Ani.

Mereka bertiga pun tertawa bersama sama.

Flashback on

Seperti biasanya, Nurul, Ani, dan Lidya melakukan rutinitas mereka berjalan pagi mengelilingi desanya setelah pulang dari mesjid untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah.

Pagi itu mereka jogging dan berlanjut dengan aksi saling kejar-kejaran.

"An, Lid ayo buruan kejar aku ha.. ha.. ha...," ledek Nurul sambil berlari sekencang-kencangnya.

"Awas kamu ya... ninggalin kita gitu aja" geram Lidya.

"Ayo Lid, lebih cepat lagi" ucap Ani menyemangati Lidya agar menambah kecepatan larinya.

"Ayo Lid katanya juara lomba lari." sindir Nurul dan berlari sambil menengok ke belakang teman temanya.

"Kamu curang sih.." jawab Lidya sambil berlari lebih kencang kemudian menggertakan giginya karena menahan amarah dan wajahnya sudah memerah.

Tak lama kemudian...

"Hati-hati Nur," teriak Ani dari kejauhan.

Bugh

"Aduh..." rintih Nurul sambil memegang dahinya yg sakit karena menabrak dada bidang seorang Pria.

"Kamu nggak apa apa kan?" tanya Pria itu dengan perasaan cemas.

"Haah... Tampan sekali" teriak Nurul di dalam hatinya, rasa sakit di dahinya pun menghilang begitu saja setelah terpesona dengan ketampanan dari seorang Pria yang berada di hadapannya.

"Maaf..." ucap Pria itu kembali karena tidak mendapat respon dari Nurul.

Blush

Nurul pun tersadar, dan rasa sakit yang sebelumnya datang lagi. "Saya tidak apa apa," ucap Nurul sambil tersenyum walau pun sebenarnya ia sedang menahan rasa sakit di dahinya.

"Maaf ya... saya tidak sengaja," sambung Nurul dengan tulus kemudian mengulurkan tangan kanannya.

Pria itu pun hendak menyambut uluran tangan Nurul namun...

Ani dan Lidya langsung menarik tangan Nurul dan membawanya berlari bersama mereka. Nurul pun mau tidak mau harus mengikuti mereka.

Mereka sangat waspada dengan seorang Pria terlebih lagi Pria itu baru saja mereka lihat kali ini.

Flashback off

Sambil menikmati udara yang sejuk, tiga sahabat itu pun melanjutkan perbincangan mereka.

"Nur, gimana persiapan kegiatan Isra' mi'raj nanti?" tanya Ani

Nurul hanya diam membisu sambil melamunkan kejadian yang barusan.

"Kayaknya lagi mikirin sesuatu tuh," bisik Lidya kepada Ani.

Melihat Nurul yang dari tadi hanya diam saja, kedua sahabatnya pun berinisiatif untuk mencubit pipinya.

Ciiit...

"Aduh, sakit tau," rintih Nurul sambil memegang kedua pipinya.

"Habisnya, dari tadi ditanyain hanya diam saja," gerutu Ani.

"Iya, kamu itu kenapa? celoteh Lidya "ditanyaain Ani kok cuma diam saja?" sambungnya.

"Eh.. iya maaf maaf nanti aja aku ceritain ya..." ucap Nurul karena merasa bersalah telah mengabaikan kedua sahabatnya itu.

"Jangan jangan.... lagi mikirin Pria tadi ya..." tebak Lidya asal sambil menatap tajam ke arah Nurul.

"Eh.. bukan kok," bohong Nurul sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Benaran? entar aku bilang sama Umi lho." goda Ani

Nurul pun pura-pura tidak mendengar untuk menghindar dari kecurigaan sahabatnya. "Pulang aja yuk, sudah jam 06.00 nih takutnya kita bakalan telat ke sekolah." ucap Nurul mengalihkan pembicaraan dengan ekspresinya yang masih malu-malu mengingat wajah tampan Pria tadi.

"Siap bos, tapi janji ya... jangan lupa cerita sama kita," jawab Lidya sambil menaruh tangan kanannya di pelipis seperti orang yang sedang hormat.

"Iya iya, tenang aja." jawab Nurul sambil mengangkat kedua keningnya.

Nurul terpaksa berbohong kepada kedua sahabatnya agar pembahasan tentang Pria tadi tidak berlanjut.

Mereka bertiga pun pulang ke rumah masing-masing untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.

****

Sebelum lanjut, Author ingin mendeskripsikan watak dari pemeran novel. Untuk pemeran yang penting-penting saja ya...

Nurul

Gadis desa atau lebih tepatnya kembang desa ( maklum banyak yang naksir he he he) adalah seorang gadis yang hidup sederhana, namun sangat cerdas, mandiri dan sabar. Berkulit sawo matang dan mempunyai lesung pipi ( Yang menjadi ciri khasnya ) dan pastinya sangat pendiam namun akan cerewet dan periang bagi yang sudah akrab saja. Sedikit tertutup mengenai masalah pribadi dan hanya orang orang yang terdekat saja yang mengetahui masalahnya. Anak ke-2 dari 5 bersaudara ( Anak perempuan satu-satunya).

Ani

Gadis cantik, putih, berambut panjang, namun memiliki sedikit sifat sombong dan iri, inginnya menjadi nomor 1 terus ( Maklum anak satu-satunya ) dan nggak mau kalah. Keras kepala tapi juga perhatian dan baik hati.

Lidya

Gadis tomboy yang baik hati dan tidak sombong, berasal dari keluarga yang kaya, ibunya sudah meninggal ketika usianya 10 tahun. Memiliki 2 saudara laki laki ( Kakak dan Adik ).

Umi ( Ibu Nurul )

Seorang Ibu yang baik hati, penyabar dan penuh kasih sayang serta ulet dalam bekerja.

Abah ( Ayah Nurul )

Ayah Nurul yang amanah dan dipercaya menjadi kepala dusun selama 15 tahun, namun memiliki sifat pendiam ( Pantas saja ya... anaknya juga pendiam ).

Bunda Anita ( Ibu Ani )

Seorangan Ibu yang sangat penyayang dan sering memanjakan anaknya, namun memiliki sifat yang tegas.

Bunda Hani ( Ibu Ari )

Seorang guru SD yang memiliki sifat panyayang dan bijak.

Pak Tomo ( Ayah Lidya )

Seorang pengusaha yang tergolong sukses di desanya namun harus membesarkan anaknya seorang diri karena istri tercinta meninggal dunia karena menderita kanker.

*****

Tepat jam 10.15 bel istrahat pun berbunyi, semua siswa berhaburan keluar dari ruang kelas masing masing menuju kantin sekolah yang berada di belakang. Lain halnya dengan Nurul, ia harus pergi ke perpustakaan sekolah dengan membawa bekal nasi goreng yang sudah disiapkan oleh Uminya setelah sholat subuh tadi. Nurul tidak bisa membeli makanan yang ada di kantin sekolah karena kondisi ekonomi keluarga mereka yang serba pas-pasan walau pun sebenarnya kedua temannya selalu mengajaknya ke kantin sekolah tapi hal itu selalu saja ditolak oleh Nurul karena kasihan kalau makanan yang sudah dimasak Uminya tidak dihabiskan.

Tidak lama kemudian datanglah dua gadis yang sangat berbeda karakternya, yang satu feminim dan satunya lagi tomboy. Ya, siapa lagi kalau bukan 2 sahabatnya Ani dan Lidya dan masing-masing membawa bekal makanan mereka.

"Assalamu'alaikum Nurul.." sapa Ani

"Waalaikumussalam gadis cantik dan manja he he he," canda Nurul.

"Issh kamu gitu bangat sih... siapa bilang aku manja, kalau cantik sih iya." ucap Ani sambil mengibaskan rambut panjangnya.

"Pede amat sih," gerutu Lidya.

"Emang aku cantik kan?" sambil mengedipkan mata ke arah Nurul.

"Iya, tapi manja ha ha ha," ledek Lidya.

"Issh mulai lagi kan..." rajuk ani sambil berjalan ke arah Nurul.

"Eh.. eh.. eh.., sudah sudah." ucap Nurul sambil menengahi kedua sahabatnya itu. "Kalau kalian mau berantem jangan di sini dong, di ladang saja gimana???" canda Nurul.

Dan ketiganya pun tertawa, dan meneruskan kegiatan makan mereka karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

.

.

.

.

Kira-kira siapa Pria tampan itu ya...

Jawabannya ada di bab selanjutnya. Next aja Readers. He he he...

Berikan dukungan kalian berupa like, vote, hadiah dan jika kalian menyukai ceritanya, jangan lupa disubcribe ya...

Karena dukunganmu sangat berarti untukku. Terima kasih untuk kalian yang sudah mampir ke novelku.

Oh iya, jika kalian ingin langsung ke cerita yang lebih seru, langsung ke bab 13 saja ya.

Happy reading...

Terpopuler

Comments

Arfadhila Oktari

Arfadhila Oktari

assalamu'alaikum baru sempat hadir

2023-05-13

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

salam kenal thor, mampir juga kecerita ku 👃

2023-03-28

0

mom mimu

mom mimu

aku mampir kak, wahhh karya yang keren 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2023-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Nurul dan Pria tampan
2 Perkenalan Nurul dan Pria tampan
3 Kecelakaan yang berkesan
4 Isra Mi'raj
5 Bersaing secara sehat
6 Kue brownies
7 Salam rindu
8 Maaf kakak ganteng
9 Aku suka sama kamu Nurul
10 Rendi belum nyerah deh
11 Buku diary
12 Aku... sangat bahagia
13 Orang yang tak dikenal
14 Orang yang tak dikenal bag. 2
15 Rencana
16 Si killer yang tampan
17 Siapa gadis tomboy itu?
18 L a r i
19 Gadis penakut
20 Menghindar
21 Kita harus menghadapinya
22 Kedatangan Raka
23 Menjalani hukuman
24 Akh... Tikus
25 Adegan yang sangat luar biasa
26 Adegan yang sangat luar biasa bag. 2
27 Senyum mautnya
28 Jejak si Killer
29 Kesempatan
30 Diskusi dengan si Killer
31 Kerja bakti di Perpustakaan
32 Kecelakaan di Perpustakaan
33 SEKEDAR PENYEMANGAT/KENANGAN
34 Kecelakaan di Perpustakaan bag. 2
35 Tatapan Lidya
36 Kepergian Nurul
37 Kejadian di warung mas Udin
38 Kedatangan Ayah Lidya
39 Pesona si Killer
40 Selamat tinggal kak Rendi.
41 Petunjuk
42 Kenapa aku?
43 Ada apa dengan Perpustakaan?
44 PENGUMUMAN PEMENANG
45 Maafkan aku Ani
46 Kebingungan Rendi
47 Kembali seperti semula
48 Kecerobohan Lidya
49 Kasmaran
50 Drama keluarga Lidya
51 Situasi terkini di Mesjid
52 Kenangan tahun lalu
53 Makan bersama di Perpustakaan.
54 Ketegangan Lidya
55 Penantian Raka
56 kebingungan di Perpustakaan
57 Proses pembelajaran
58 Kekonyolan Lidya
59 Pengakuan Raka
60 Kerinduan Lidya
61 Keseruan di Perpustakaan
62 Screen saver CINTA
63 Harapan Raka
64 Kebersamaan Lidya dan Raka
65 Kebahagiaan Raka
66 Keakraban Lidya dan Raka
67 Lidya galak?
68 Lidya balas dendam?
69 Apa yang terjadi?
70 Ada urusan apa?
71 Lidya, mati kutu!
72 Pengumuman
73 Rendi vs Raka
74 Hukuman dari Bunda
75 Pesan Papa
76 Naskah Pidato/Ceramah Isra Mi'raj
77 Sambungan naskah Pidato/ceramah
78 Keterlibatan Raka
79 Kekhawatiran Nurul
80 Kesempatan Friska
81 Balas dendam yang seharusnya itu...
82 Kedatangan Nurul dan Lidya
83 Keberanian Nurul dan Lidya
84 Kemeriahan acara
85 Kesialan Friska
86 Hukuman dari Lidya
87 Kado dari si culun
88 Si culun itu ternyata ...
89 Kekesalan Lidya
90 Awal yang baru
91 Jangan begitu Lidya
92 Aw... was Lidya!
93 Menjadi Asisten
94 Dianggurin lagi...
95 Ada apa dengan Lidya?
96 Pengumuman
97 Hukuman untuk Friska
98 Maha karya Ani
99 Kecerobohan Raka
100 Keputusan Raka
101 Usaha Nurul
102 Pertemuan terakhir
103 Perpisahan
104 Mimpi buruk
105 Saat-saat terakhir
106 Nurul menghilang!
107 Akhirnya...
108 Gadis itu lagi
109 Kesedihan Nurul
110 Kedatangan Chika
111 Perasaan Nano-nano
112 Ari adalah ...
113 Double date
114 Double date bag. 2
115 Double date bag. 3
116 Pertemuan Nurul dan mami Elfi
117 Kesialan Chika
118 Senyum kemenangan
119 Kesalahpahaman
120 Salam perpisahan
121 Salam perpisahan bag. 2
122 Salam perpisahan bag. 3
123 Awal yang baru
124 Mengukir kenangan
125 Salam Penutup
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Pertemuan Nurul dan Pria tampan
2
Perkenalan Nurul dan Pria tampan
3
Kecelakaan yang berkesan
4
Isra Mi'raj
5
Bersaing secara sehat
6
Kue brownies
7
Salam rindu
8
Maaf kakak ganteng
9
Aku suka sama kamu Nurul
10
Rendi belum nyerah deh
11
Buku diary
12
Aku... sangat bahagia
13
Orang yang tak dikenal
14
Orang yang tak dikenal bag. 2
15
Rencana
16
Si killer yang tampan
17
Siapa gadis tomboy itu?
18
L a r i
19
Gadis penakut
20
Menghindar
21
Kita harus menghadapinya
22
Kedatangan Raka
23
Menjalani hukuman
24
Akh... Tikus
25
Adegan yang sangat luar biasa
26
Adegan yang sangat luar biasa bag. 2
27
Senyum mautnya
28
Jejak si Killer
29
Kesempatan
30
Diskusi dengan si Killer
31
Kerja bakti di Perpustakaan
32
Kecelakaan di Perpustakaan
33
SEKEDAR PENYEMANGAT/KENANGAN
34
Kecelakaan di Perpustakaan bag. 2
35
Tatapan Lidya
36
Kepergian Nurul
37
Kejadian di warung mas Udin
38
Kedatangan Ayah Lidya
39
Pesona si Killer
40
Selamat tinggal kak Rendi.
41
Petunjuk
42
Kenapa aku?
43
Ada apa dengan Perpustakaan?
44
PENGUMUMAN PEMENANG
45
Maafkan aku Ani
46
Kebingungan Rendi
47
Kembali seperti semula
48
Kecerobohan Lidya
49
Kasmaran
50
Drama keluarga Lidya
51
Situasi terkini di Mesjid
52
Kenangan tahun lalu
53
Makan bersama di Perpustakaan.
54
Ketegangan Lidya
55
Penantian Raka
56
kebingungan di Perpustakaan
57
Proses pembelajaran
58
Kekonyolan Lidya
59
Pengakuan Raka
60
Kerinduan Lidya
61
Keseruan di Perpustakaan
62
Screen saver CINTA
63
Harapan Raka
64
Kebersamaan Lidya dan Raka
65
Kebahagiaan Raka
66
Keakraban Lidya dan Raka
67
Lidya galak?
68
Lidya balas dendam?
69
Apa yang terjadi?
70
Ada urusan apa?
71
Lidya, mati kutu!
72
Pengumuman
73
Rendi vs Raka
74
Hukuman dari Bunda
75
Pesan Papa
76
Naskah Pidato/Ceramah Isra Mi'raj
77
Sambungan naskah Pidato/ceramah
78
Keterlibatan Raka
79
Kekhawatiran Nurul
80
Kesempatan Friska
81
Balas dendam yang seharusnya itu...
82
Kedatangan Nurul dan Lidya
83
Keberanian Nurul dan Lidya
84
Kemeriahan acara
85
Kesialan Friska
86
Hukuman dari Lidya
87
Kado dari si culun
88
Si culun itu ternyata ...
89
Kekesalan Lidya
90
Awal yang baru
91
Jangan begitu Lidya
92
Aw... was Lidya!
93
Menjadi Asisten
94
Dianggurin lagi...
95
Ada apa dengan Lidya?
96
Pengumuman
97
Hukuman untuk Friska
98
Maha karya Ani
99
Kecerobohan Raka
100
Keputusan Raka
101
Usaha Nurul
102
Pertemuan terakhir
103
Perpisahan
104
Mimpi buruk
105
Saat-saat terakhir
106
Nurul menghilang!
107
Akhirnya...
108
Gadis itu lagi
109
Kesedihan Nurul
110
Kedatangan Chika
111
Perasaan Nano-nano
112
Ari adalah ...
113
Double date
114
Double date bag. 2
115
Double date bag. 3
116
Pertemuan Nurul dan mami Elfi
117
Kesialan Chika
118
Senyum kemenangan
119
Kesalahpahaman
120
Salam perpisahan
121
Salam perpisahan bag. 2
122
Salam perpisahan bag. 3
123
Awal yang baru
124
Mengukir kenangan
125
Salam Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!