Episode 02

Sampai akhirnya sudah tidak terdengar lagi isak tangis dari Rian, dengan cepat Keynan segera mengusap kering air matanya lalu perlahan melepas pelukannya dari Rian.

"Sudah merasa tenang?" Tanya Keynan kemudian Rian pun menjawab dengan anggukan kepala.

"Hey, pria macam apa kau ini? Kenapa isak tangismu seolah terdengar seperti anak-anak hah?" Kata Keynan seraya menepuk pundak Rian.

Rian mengusap sisa air matanya dengan menunduk senyum dihadapan Keynan. "Kau juga menangis brengsek." Rian memukul ringan dada Keynan seraya tertawa kecil.

"Apa kau masih ingat kalau kita ada pertemuan dengan klien baru kita diresto pagi ini?" Rian terdiam sembari mengingat apa memang dia ada meeting pagi ini. Saat ia mengingatnya ia kembali menunduk dengan senyum miris dibibirnya.

"Aku hampir lupa Key, karena dulu setiap kali ada meeting Namira selalu mengingatkanku lewat pesan singkat yang ia kirim padaku, namun semua perhatian yang ia berikan selalu aku abaikan sampai akhirnya--"

Keynan memotong ucapan Rian dengan menepuk dada sahabatnya itu. "Ayolah jangan bahas hal itu lagi." Rian pun kembali tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

Tidak ingin terus membicarakan hal yang kemungkinan akan membuat Rian kembali mengingat rasa bersalahnya pada mendiang Namira, akhirnya dengan berusaha menunjukkan rasa semangatnya Keynan merangkul pundak Rian dan segera mengajaknya pergi.

Keduanya pun pergi meninggalkan pemakaman dan bergegas untuk menuju keresto guna melakukan meeting disana. Sesampainya diresto, Keynan dan Rian masuk kedalam resto tersebut dan duduk meja kursi yang sudah dipesan oleh klien mereka berdua sebelumnya.

"Selamat datang presdir Key dan presdir Rian, silahkan duduk." Ucap louis, si klien baru Keynan dan Rian.

"Rasanya senang sekali karena perusahaan kita akan segera melakukan kerja sama ini." Kata Louis.

"Kau benar presdir louis, kami juga sangat senang bisa melakukan kerja sama dengan anda." Ujar Keynan pada Louis.

Ketiga CEO tampan itu pun mulai untuk melakukan meeting santai mereka diresto tersebut. Sampai 2 jam berlalu meeting pun selesai dan ketiga CEO tersebut saling berjabat tangan atas kesepatan kerja sama yang mereka jalin.

"Sudah 2 jam kita melakukan meeting, jadi aku harap presdir Keynan dan presdir Rian harus minum dan makan siang diresto ini dulu, aku akan mentraktir kalian." Kata Louis.

Rian dan Keynan saling menatap satu sama lain dan kemudian keduanya pun mengangguk senyum. Setelah melihat persetujuan dari Rian dan Keynan akhirnya Lowyis segera memesan beberapa menu makan siang untuk mereka.

Sembari menunggu pesanan datang, ketiga CEO itu pun melakulan sedikit obrolan. "Presdir Rian ini sangat tampan ya, aku yakin wanitanya pun pasti sangat cantik dan tergila-gila padanya. Bukankah begitu presdir?" Dengan senyum tipisnya Rian pun hanya mengangguk ragu seraya menatap kearah Keynan.

"Permisi, ini pesanan anda tuan." Ucap seorang pelayan resto seraya meletakkan menu pesanan tersebut.

Beberapa menu pesanan sudah dihidangkan dimeja oleh pelayan wanita tersebut. Namun saat pelayan itu akan meletakkan kopi panas dihadapan Rian, tiba-tiba seseorang yang melintas dibelakang pelayan itu tanpa sengaja menyenggolnya hingga kopi yang belum sempat diletakkan dimeja justru tumpah tepat dicelana Rian.

"Akhh... maaf tuan aku tidak sengaja." Ucap pelayan wanita itu dengan rasa takutnya karna kopi panas itu tumpah tepat dipaha Rian.

"Rian kau tidak apa-apa?" Keynan langsung berdiri dan mengambil tissu lalu mengusap pada bagian yang terkena tumpahan kopi tersebut.

"Kau ini bagaimana hah! Apa kau tidak bisa bekerja! Apa kau tau jika itu kopi panas! Panggil managermu kesini!" Sentak Louis pada pelayan tersebut.

"Maaf tuan aku benar-benar tidak sengaja, sungguh." Ujar gadis itu dengan suara bergetar.

"Tidak apa-apa tuan Louis, ini hanya terkena tumpahan sedikit" Kata Rian.

"Tapi ini akan melukai pahamu presdir." Ucap Louis dengan cemas. Louis benar-benar merasa bersalah akan apa yang terjadi. Pria itu takut jika jamuannya untuk Rian akan dianggap buruk karena ulah ceroboh pelayan resto yang dianggap Louis tidak becus itu.

"Maaf tuan aku akan membersihkannya." Pelayan itu mengambil beberapa tissu dan berniat untuk membersihkan tumpahan kopi panas tersebut.

"Tidak usah, tidak apa-apa." Tanpa melihat wajah pelayan yang ada dihadapannya, Rian berusaha menjauh dari pelayan tersebut.

"Maaf tuan ini salahku jadi biarkan aku ber--"

"Aku bilang tidak usah!" Sentak Rian yang seketika membuat pelayan itu terdiam dan menjauh dari Rian.

Degh.

Rian yang awalnya terlihat sangat marah tiba-tiba seketika terdiam. Jantungnya seolah berhenti berdetak dan kedua matanya seolah langsung berkaca-kaca saat melihat pelayan yang tengah berdiri dihadapannya.

"Namira..." Lirih Rian dengan tatapan yang masih tidak percaya melihat apa yang ada dihadapannya.

Tidak hanya Rian, Keynan pun seolah menjadi tertegun saat melihat apa yang juga dilihat oleh Rian. "Namira, benarkah itu kau?" Gumam lirih Keynan.

Terpopuler

Comments

Franki Lengkey

Franki Lengkey

itu kembaran namira berati namira anak adopsi di keluarganya yg lalu

2023-06-24

0

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

mirip apa kembar ini Thor???

2023-01-30

0

Tutik Yunia

Tutik Yunia

kabarnya elena gimana ya..?

jangan2 itu kembaran Namira dan bapaknya Namira selingkuh dgn ibunya Elena.

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!