Ch. 4 - Hutan Seribu Monster

Li Yuwen berlari ke dalam hutan, melihat itu pria bertopeng berniat mengejarnya tetapi seseorang menghentikannya.

“Tidak perlu di kejar, kau sendiri tahu hutan apa yang di masuki bocah itu.”

“Benar juga, tanpa perlu di kejar pun anak itu akan mati sendiri di dalam perut binatang buas yang ada disana,” ucap pria bertopeng sambil tertawa.

***

Li Yuwen terus berlari kedalam hutan tanpa arah tujuan, terlihat bahwa ia sedang menangis mengingat kematian kedua orang tuanya, hingga akhirnya Li Yuwen tersandung akar pohon yang menjalar dan terjatuh ke arah jurang kecil di dekatnya.

Jatuh pun Li Yuwen tetap menangisi kematian orang tuanya tanpa memperdulikan rasa sakit yang ia rasakan, Li Yuwen mengeluarkan seluruh kesedihan di hatinya sangat lama, hingga akhirnya Li Yuwen pun pingsan karena kelelahan dan luka yang di alaminya.

Li Yuwen pingsan selama satu hari penuh sebelum sebuah cahaya muncul di tubuhnya dan membuka matanya. Saat membuka mata Li Yuwen mendengus kesakitan di sekujur tubuhnya.

“Dimana aku? Dan kenapa tubuhku sakit sekali?” ucap Li Yuwen.

“Bukankah tadi aku bersama senior, kenapa aku berada di sini? Dan kenapa suaraku berubah? Tubuhku pun menjadi kecil."

Li Yuwen masih bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya dan mencoba untuk tenang dan menilai situasi. Saat Li Yuwen sudah menjadi lebih tenang, muncul sebuah ingatan di kepalanya.

Li Yuwen mengetahui ingatan yang baru saja masuk ke dalam kepalanya, itu adalah ingatan dimana kota kelahirannya di serang oleh sekte aliran hitam dan juga kematian orang tuanya.

Mengingat kenangan lama yang baru saja muncul di kepalanya, Li Yuwen kembali melihat tubuhnya dan tempat dia berada.

“Tubuhku yang mengecil dan ingatan kematian orang tuaku juga tempatku berada sekarang , mungkinkah....” Li Yuwen mulai menduga-duga.

“Tidak-tidak, aku harus memastikannya terlebih dahulu. Sekarang aku membutuhkan cermin, tapi melihat keadaannya sekarang mustahil untuk memiliki cermin ... Tapi jika aku tidah salah ingat, di dekat sini ada sebuah danau."

Li Yuwen mulai berlari cepat ke arah tujuannya sembari menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Li Yuwen sampai ke sebuah danau kecil yang di kelilingi oleh pohon-pohon yang rindang dan di sinari oleh cahaya bulan. Li Yuwen dengan terburu-buru mendekati danau tersebut dan mulai bercermin dengan pantulan air yang ada.

Li Yuwen terkejut melihat pantulan air yang di lihatnya, di pantulan tersebut terlihat seorang anak memiliki rambut panjang berwarna keemasan dan mata indah berwarna biru permata, paras wajah tersebut juga sangat tampan.

Tetapi Li Yuwen tidak terkejut dengan hal-hal tersebut bahkan seperti tidak peduli, yang ia kejutkan adalah pantulan air tersebut memperlihatkan seorang anak yang terlihat berusia 12-13 tahun, itu adalah pantulan dari dirinya sendiri.

“Ternyata dugaanku benar, itu artinya tempat ini adalah Hutan Seribu Monster ... dengan tubuh kecil seperti ini artinya aku kembali ke umurku yang ke 12 tahun saat dimana Kota Jiang di serang dan kematian orang tua ku.”

Hutan Seribu Monster adalah hutan tempat berkumpulnya banyak binatang buas, hutan ini cukup berbahaya untuk manusia biasa juga kultivator sekali pun. Karena tidak hanya binatang buas, Monster Iblis juga Monster Spiritual menghuni hutan ini.

Monster Iblis dan Monster Spiritual berbeda dengan binatang buas , kedua jenis monster ini bisa berkultivasi seperti kultivator manusia pada umumnya, walaupun cara mereka berkultivasi berbeda dengan cara kultivator manusia.

Cara berkultivasi monster adalah dengan memakan Tanaman Spiritual atau berdiam di tempat yang kaya akan Qi, Karena itu juga Hutan Seribu Monster sering di sebut sebagai Hutan Harta Karun karena sumber daya yang ada di hutan itu.

Untuk tingkat praktik monster sama dengan tingkatan yang di miliki oleh kultivator manusia, tetapi kekuatan yang di hasilkan monster lebih kuat bila bandingkan dengan kekuatan kultivator manusia di tingkat praktik yang sama.

***

“Menurut pengalaman ku di hutan ini, 3 hari dari sekarang akan muncul ratusan binatang buas ke danau ini untuk minum, aku juga di kejar oleh mereka karena melihatku yang beristirahat di danau ini. Namun aku berterima kasih juga kepada mereka ... karena bila mereka tidak mengejar aku juga tidak akan menemukan Kitab Dewa Semesta yang berada di danau pusat Hutan Seribu Monster ini.”

“Aku harus segera menuju danau di pusat hutan ini, tentu aku tidak mau mengalami hal mengerikan dua kali ... terlebih kondisiku yang sekarang sedang terluka juga tidak memiliki Qi sama sekali.”

Setelah memutuskan, Li Yuwen kembali berlari ke arah pusat Hutan Seribu Monster untuk menemukan danau yang menyimpan Kitab Dewa Semesta.

Li Yuwen tidak menemukan kesulitan berarti saat berlari menuju pusat Hutan Seribu Monster, karena setelah kematian orang tuanya Li Yuwen tinggal di hutan ini selama 3 tahun. Jadi ia telah hapal rute-rute aman yang bisa menghindari dirinya dari monster juga binatang buas.

30 menit berlalu sejak Li Yuwen mulai berlari dan itu menyebabkan ia kelelahan, Li Yuwen memutuskan untuk beristirahat di atas pepohonan untuk mengurangi ancaman, karena bisa saja binatang buas melintasi jalan yang di laluinya.

***

Cukup beristirahat, Li Yuwen kembali berlari melanjutkan perjalanannya, namun kali ini lebih lama dari sebelumnya karena ia ingin sampai lebih cepat.

Satu jam berlalu sejak ia berlari dan jarak antara dirinya dengan danau yang ia tuju tersisa 12 km, jika Li Yuwen mempertahankan kecepatannya yang sekarang maka ia akan sampai dalam 30 menit, Namun perjalanan tidak semulus yang dia kira.

Sejauh 100 meter di depan Li Yuwen terlihat 2 ekor serigala yang sedang memakan mangsanya, Li Yuwen pun memutuskan berhenti untuk beristirahat sejenak dan memikirkan rencana yang akan ia ambil selanjutnya.

“Sepertinya perjalananku tidak semulus yang kupikirkan walau menghapal rutenya sekalipun, mengambil jalan memutar pun akan membutuhkan waktu lebih lama sekaligus keluar dari rute aman.” Li Yuwen tersenyum kecut.

“Sepertinya tidak ada jalan lain selain melawan dua serigala di depan, maka aku perlu bersiap dan beristirahat sebelum menyerang.”

Li Yuwen mempersiapkan bahan yang ia perlukan untuk melawan dua serigala di depannya, dan mulai beristirahat selama 10 menit setelah selesai menyiapkan bahan yang dia perlukan.

***

Selesai beristirahat , Li Yuwen mulai mengatur nafasnya dan memikirkan rencana terbaik yang akan memungkinkannya menang 100% dengan bahan yang dia kumpulkan.

Li Yuwen melakukan banyak simulasi pertarungan antara dirinya dengan dua serigala di hadapannya dalam otaknya, banyak yang ia simulasikan sebelum akhirnya menemukan rencana yang tepat.

“Baiklah ... Mari kita mulai.”

Terpopuler

Comments

Hepni Ariyanto

Hepni Ariyanto

mantap

2021-12-27

0

Irwan Ernes Mocodompis Sumenda

Irwan Ernes Mocodompis Sumenda

mantap thorr 👍

2021-10-15

0

Iskandar Yunaeni

Iskandar Yunaeni

blm punya ilmu ada srigala

2021-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Giok Emas Permata
2 Ch. 2 - 12 Tahun
3 Ch. 3 - Sumpah Li Yuwen
4 Ch. 4 - Hutan Seribu Monster
5 Ch. 5 - Kitab Dewa Semesta
6 Ch. 6 - 3 Tahun
7 Ch. 7 - Giok Kematian
8 Ch. 8 - Monster Iblis Serigala Malam
9 Ch. 9 - Masa Lalu Yao Jun
10 Ch. 10 - Bantuan Pemuda
11 Ch. 11 - Pertemuan Kembali
12 Ch. 12 - Mengangkat Seorang Murid
13 Ch. 13 - Pelajaran Pertama
14 Ch. 14 - Kota Kecil
15 Ch. 15 - Yao Jun vs 3 Raja
16 Ch. 16 - Yao Jun vs 3 Raja II
17 Ch. 17 - Kesalahan Tang Jianying
18 Ch. 18 - Sekte Pedang Kilat
19 Ch. 19 - Keahlian Pedang Li Yuwen
20 Ch. 20 - Tamu Penting
21 Ch. 21 - Zhang Hao
22 Ch. 22 - Bakat Tang Lian
23 Ch. 23 - Salah Paham
24 Ch. 24 - Salah Paham II
25 Ch. 25 - Tragedi Masa Lalu
26 Ch. 26 - Tetua Kilat
27 Ch. 27 - Ujian Penerimaan Murid
28 Ch. 28 - Bakat Qiao Wei
29 Ch. 29 - Tes Kedua
30 Ch. 30 - Monyet Api dan Ular Bulan
31 Ch. 31 - Kembali Menuju Sekte
32 Ch. 32 - Dua Jenius
33 Ch. 33 - Tes Ketiga
34 Ch. 34 - Aura Pembunuh
35 Ch. 35 - Li Yuwen vs Zhang Hao
36 Ch. 36 - Pesta Penjahat
37 Ch. 37 - Pengendalian Qi
38 Ch. 38 - Kekalahan Zhang Hao
39 Ch. 39 - Pil Vitalitas
40 Ch. 40 - Paras Li Yuwen
41 Ch. 41 - Masa Muda
42 Ch. 42 - Berkemas
43 Ch. 43 - Penyusup
44 Ch. 44 - Li Yuwen vs Raja Kelas 1
45 Ch. 45 - Satu Jurus
46 Ch. 46 - Zhong Peng
47 Ch. 47 - Pelajaran Hidup
48 Ch. 48 - Perjalanan
49 Ch. 49 - Amarah Zhong Peng
50 Ch. 50 - Desa Kecil
51 Ch. 51 - Bandit Tengkorak Hitam
52 Ch. 52 - Dua Bersaudara
53 Ch. 53 - Pria Bertopeng
54 Ch. 54 - Mata Iblis
55 Ch. 55 - Masa Lalu Mata Iblis
56 Ch. 56 - Li Yuwen vs Zhu Rong
57 Ch. 57 - Li Yuwen vs Zhu Rong II
58 Ch. 58 - Kapak Pembelah
59 Ch. 59 - Kabar Buruk dan Baik
60 Ch. 60 - Kemenangan Aliran Putih - Arc 1 END
61 Ch. 61 - Kekalahan
62 Ch. 62 - Nasib Mata Iblis
63 Ch. 63 - Kutukan
64 Hiatus
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Ch. 1 - Giok Emas Permata
2
Ch. 2 - 12 Tahun
3
Ch. 3 - Sumpah Li Yuwen
4
Ch. 4 - Hutan Seribu Monster
5
Ch. 5 - Kitab Dewa Semesta
6
Ch. 6 - 3 Tahun
7
Ch. 7 - Giok Kematian
8
Ch. 8 - Monster Iblis Serigala Malam
9
Ch. 9 - Masa Lalu Yao Jun
10
Ch. 10 - Bantuan Pemuda
11
Ch. 11 - Pertemuan Kembali
12
Ch. 12 - Mengangkat Seorang Murid
13
Ch. 13 - Pelajaran Pertama
14
Ch. 14 - Kota Kecil
15
Ch. 15 - Yao Jun vs 3 Raja
16
Ch. 16 - Yao Jun vs 3 Raja II
17
Ch. 17 - Kesalahan Tang Jianying
18
Ch. 18 - Sekte Pedang Kilat
19
Ch. 19 - Keahlian Pedang Li Yuwen
20
Ch. 20 - Tamu Penting
21
Ch. 21 - Zhang Hao
22
Ch. 22 - Bakat Tang Lian
23
Ch. 23 - Salah Paham
24
Ch. 24 - Salah Paham II
25
Ch. 25 - Tragedi Masa Lalu
26
Ch. 26 - Tetua Kilat
27
Ch. 27 - Ujian Penerimaan Murid
28
Ch. 28 - Bakat Qiao Wei
29
Ch. 29 - Tes Kedua
30
Ch. 30 - Monyet Api dan Ular Bulan
31
Ch. 31 - Kembali Menuju Sekte
32
Ch. 32 - Dua Jenius
33
Ch. 33 - Tes Ketiga
34
Ch. 34 - Aura Pembunuh
35
Ch. 35 - Li Yuwen vs Zhang Hao
36
Ch. 36 - Pesta Penjahat
37
Ch. 37 - Pengendalian Qi
38
Ch. 38 - Kekalahan Zhang Hao
39
Ch. 39 - Pil Vitalitas
40
Ch. 40 - Paras Li Yuwen
41
Ch. 41 - Masa Muda
42
Ch. 42 - Berkemas
43
Ch. 43 - Penyusup
44
Ch. 44 - Li Yuwen vs Raja Kelas 1
45
Ch. 45 - Satu Jurus
46
Ch. 46 - Zhong Peng
47
Ch. 47 - Pelajaran Hidup
48
Ch. 48 - Perjalanan
49
Ch. 49 - Amarah Zhong Peng
50
Ch. 50 - Desa Kecil
51
Ch. 51 - Bandit Tengkorak Hitam
52
Ch. 52 - Dua Bersaudara
53
Ch. 53 - Pria Bertopeng
54
Ch. 54 - Mata Iblis
55
Ch. 55 - Masa Lalu Mata Iblis
56
Ch. 56 - Li Yuwen vs Zhu Rong
57
Ch. 57 - Li Yuwen vs Zhu Rong II
58
Ch. 58 - Kapak Pembelah
59
Ch. 59 - Kabar Buruk dan Baik
60
Ch. 60 - Kemenangan Aliran Putih - Arc 1 END
61
Ch. 61 - Kekalahan
62
Ch. 62 - Nasib Mata Iblis
63
Ch. 63 - Kutukan
64
Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!