REMEMBER ME?...
Kiara terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas yang terengah-engah seolah-olah baru saja berlari beratus-ratus meter. Iya menyambar segelas air putih yang tersedia di atas meja kecil di sebelah tempat tidurnya dengan meneguknya sampai habis . ia mengerjap - mengerjapkan matanya lalu mencubit lengannya sendiri .
Ia sudah bangun.
Setelah itu Kiara baru bisa bernapas dengan normal .
pintu kamarnya tiba-tiba terbuka , memunculkan sosok Anggun ibunya yang telah berpakaian rapi . Mata Kiara kembali berkedip beberapa kali ketika melihat sosok ibunya tersebut .
" Bangunlah, pada Marsa depan ." ujar ibunya .
mata Kiara membesar ,"Marsha ?..."ia segera berdiri lalu bergegas menuju kamar mandi di kamarnya . Marsha adalah salah satu sahabat dekatnya saat sekolah menengah atas .
" Ibu tolong bilang padanya untuk menungguku sebentar ," teriaknya sebelum masuk ke kamar mandi .
ibunya yang melihat tingkah laku anak satu-satunya itu hanya bisa mengulum senyum lalu kembali menutup pintu kamar Kiara . dan meninggalkan putrinya yang tengah bersiap-siap tersebut .
Tak butuh waktu lama Kiara pun selesai berpakaian dan langsung turun menemui Marsa yang ada di ruang tamu.
"Apa kabar Cha? " ucap Kiara. Marsa berdiri dan langsung memeluknya.
"Ayo kita langsung ke kamar aku aja."ajak Kiara, Marsa mengangguk.
"Bantu aku bawa ini" kata Marsa menunjuk barang - barang yang ada di sampingnya.
"Apa ini semua barang - barangku?"tanya Kiara melihat tumpukan barang itu.
"Menurutmu gimana?"tanya Marsa
"### Baiklah ayo" Mereka pun mulai mengangkut barang - barang Kiara yang di bawakan Marsa kedalam kamar.
Kiara dan Marsa sudah berada di kamar Kiara. Mereka Sedang membereskan barang-barang Kiara yang baru saja diantar dari Inggris, tempat Kiara menimba ilmu selama 3 tahun.
Kiara mengambil beberapa buku dari kardus yang ada di bawahnya Dan meletakkan buku-buku tersebut di rak kosong dihadapannya secara bergantian.
" Marsha, Bagaimana kabar paman? Apakah penyakitnya sudah sembuh selama aku berada di Inggris?" Tanya Kiara
" apa?... Oh itu iya, lumayanlah sudah membaik." Sahut Marsha sambil tersenyum. Iya kembali berputar memasukkan album foto Kiara selama di Inggris pada sebuah lemari. Ketika ia membuka lemari tersebut, ternyata lemari itu tidak kosong. Terdapat sebuah album foto usang di dalamnya.
" Apa ini?" Tanya Marsha sambil membawa keluar sebuah album foto.
Kiara menoleh kearah Marsha, merasa sahabatnya itu menemukan sesuatu yang aneh. Dan ketika ia melihat album foto yang ada di tangan Marsha, gadis itu segera menghambur pada marsha dan mengambil album tersebut Sebelum marsha sempat membukanya.
" ini album fotoku ketika aku masih kecil. Ujar Kiara sambil mengelus elus sampul album foto yang Sudah usang tersebut. Matanya berminat takjub seakan tak percaya album ini masih ada.
" Benarkah? Aku ingin melihatnya!" Seru Marsha bersemangat.
Kiara terkekeh, " baiklah.." Ia pun duduk di sebelah Marsha. Ungu mereka berdua bersandar pada lemari kosong tadi. Cara meletakkan album tersebut di pangkuannya dan mulai membuka lembar pertama album tersebut.
lembar pertama, menampilkan satu buah foto close up seorang anak perempuan dengan rambut diikat dua, Tengah tersenyum lebar ke arah kamera, Sepertinya itu adalah Kiara.
" kok berbeda sekali Kiara..." kata Marsha takjub. Tiara hanya tertawa menanggapi ucapan sahabatnya tersebut.
Lembar kedua pun dibuka, terkini menampilkan foto close up seorang anak laki-laki. Matanya sipit dan bibirnya pun tipis. Rambutnya yang dipotong pendek rapi berwarna hitam, tadinya Tengah tersenyum manis ke arah kamera. Mendadak, Tiara tersebut.
Potongan memori itu kembali ke benaknya setelah beberapa tahun " kau tidak berubah sama sekali " dan mengenang kata-kata itu membuat hatinya sakit dilanda rasa rindu yang sangat berlebihan.
" Siapa dia ?" tanya Marsha yang tak menyadari Kiara yang mendadak terpakur menata foto di pangkuannya tersebut .
Tiara mengejar mengerjakan matanya beberapa kali lalu tersenyum menatap Marsha, kemudian ia menatap kembali foto di pangkuannya itu ." ini ... namanya Vano Alexander .."
Kening Marsha masih berkerut menyatakan bahwa Gadis itu masih menunggu penjelasan Kiara.
Cara menghela nafas sejenak sebelum kembali menjelaskannya." dia adalah sahabatku ketika aku berada di taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. sekarang , aku tidak tahu ya berada di mana . kami berpisah saat aku di kelas 2 sekolah menengah ."jelas Kiara Sebelum marsha sempat bertanya lagi.
Marsha akhirnya mengangguk-anggukkan kepalanya lalu mengisyaratkan Kiara agar kembali membuka lembaran berikutnya .Dengan agak ragu, Kiara pun membukanya dan foto itu menampilkan sepasang anak kecil kira-kira berumur 5 tahunan tengah berpegangan tangan sambil mengenakan seragam taman kanak-kanak .
Yang perempuan terlihat imut dengan bando di kepalanya sementara rambutnya terurai, sebelah tangannya terangkat seolah melambai ke arah kamera. Yang laki-laki terlihat lucu dengan rambut tebalnya yang sedikit berlebihan, namun, anak laki-laki itu terlihat lebih menggemaskan, dia hanya mengangkat sebelah tangannya sedikit saja sekitar sebatas bahu dan seolah sedang melambai. Namun tak ekspresif yang wanita kecil
"Wah.. lucunya..."
Tiara tak lagi mendengarkan perkataan marshah ketika ia mulai membuka lembar demi lembar album foto tersebut. Iya pun tak begitu memperhatikan setiap foto yang ada, hatinya terlalu sakit melihat itu semua.
seolah-olah seseorang memaksanya membuka kembali lukanya hingga menganga. Membuka kembali memori yang tak diinginkannya.
" Oke, sudah dulu ya... Jika terus seperti ini, Kapan kita selesai membereskan kamarku coba?." Kiara tiba-tiba menutup album foto tersebut dan hal itu membuat Marsha mengeluh.
" Sebentar lagi saja, kita masih memiliki banyak waktu kan. Lagi pula pekerjaanmu kan dimulainya besok,"
" Tidak bisa, Ayo cepat cepat cepat kita harus selesaikan semua ini sekarang atau kita tidak akan bisa mendapatkan makan siang!" Kata Kiara dengan nada menakuti Marsha
"Hmmm... Baiklah!! Menyebalkan, kamu seperti anak kecil saja tahu nggak pakai ancaman-ancam nggak dikasih makan gitu segala." Marsha menjitak peran kepala Kiara lalu berdiri dari duduknya dan kembali bekerja sementara Kiara meringis kecil mendapat jitakkan di kepalanya.
Namun, dalam hati ia merasa sangat lega ia tak harus membuka kembali lebih banyak memori lamanya. Ia pun menyimpan album foto tersebut di atas meja belajarnya..
Kiara berdiri dan menghampiri Marsha, ia pin juga ikut membantu sahabatnya itu untuk menyusun barang. Tidak sia sia tadi malam Marsha menghubunginya. Dan saat itula Kiara meminta bantuan gadia itu. Bukannya apa, Kiara sangat malas untuk melakukannga sendiri, sehingga Dia meminta bantuan pada Marsha.
...****************...
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Kustri
mampiiir
msh ada bbrp huruf yg sll salah/ krg
2024-09-05
0