Kecurigaan Dika bermula.pada saat ia akan masuk kerumahnya. Didepan gerbang masuk komplek, ia berpapasan dengan seorang ojol dan penumpangnya, yang menurutnya sangat mirip dengan Isma. Namun ia menganggap itu hanyalah halusinasi, karena selama ini ia selalu teringat pada sosok Isma.
Dirumahnya waktu itu, Dika sudah berangkat menuju rumah sakit, namun dompetnya tertinggal. Dia kembali kerumahnya untuk mengambil dompetnya itu. Sebelum berangkat, ia pergi ke dapur untuk mengambil minum. Matanya tak sengaja melihat seorang wanita yang sedang mencuci dari kaca dapur, dan Dika seperti mengenal sosok itu walaupun ia membelakanginya.
Kecurigaannya semakin bertambah, pada saat dia pulang. Dia melihat seorang wanita keluar dari gerbang rumahnya, dengan mengendarai motor. Karena penasaran, Dika bertanya pada satpam. "Pak Herman, siapa wanita yang barusan keluar?."
"Ohh itu pengganti Marni den." Jawab pak Herman.
"Apa bapak tau namanya?." Tanya Dika
"Namanya Isma Den." Jawab pak Herman.
Kini Dika semakin yakin, kalau Isma yang bekerja dirumahnya adalah Isma yang ia kenal. Aku harus membuktikannya sendiri. Batin Dika
...
Setelah makan malam, Dika menemui bi Nani. "Bi, mulai besok, saya mau pengganti Marni yang membersihkan kamar saya." Titahnya.
"Kenapa Den? Apa bibi melakukan kesalahan?." Tanya bi Nani.
"Tidak, bukan begitu bi. Saya hanya kasihan sama bi Nani. Tugas bi Nani disini adalah memasak. Lagi pula, bukankah pengganti Marni itu bekerja dengan baik selama ini?." Jawab Dika beralasan.
"Baik den, mulai besok bibi akan suruh Isma yang membersihkan kamar aden." Jawab bi Nani.
"Besok saya akan berangkat pagi-pagi sekali. Bibi suruh saja dia langsung masuk, pintunya tidak akan saya kunci."
"Baik den."
....
Keesokan harinya bi Nani menyampaikan perintah tuannya pada Isma. Isma sangat terkejut, namun tidak menunjukannya pada bi Nani. "Kenapa tuan Dika ingin saya membersihkan kamarnya?. Bukankah kata bi Nani, dia tidak mau sembarang orang masuk ke kamarnya?." Tanya Isma.
"Katanya dia kasihan sama bibi, karena tugas bibi hanya memasak. Sudah turuti saja, itu kan perintah majikan. Lagi pula den Dika sudah berangkat, kamu nanti bisa langsung masuk membersihkan kamarnya." Ucap bi Nani.
Setelah selesai membersihkan ruangan, kini Isma menuju kamar yang sebelumnya belum pernah ia bersihkan, yaitu kamar dokter Dika.
Dia membuka pintu, tanpa mengetuknya terlebih dahulu, karena sang pemilik kamar sudah berangkat pagi tadi.
Isma masuk ke kamar itu. Kamar bernuansa abu-abu, yang terbilang luas, bahkan lebih luas jika dibandingkan dengan ruang tamu dirumahnya. Kamar itu mempunyai balkon yang menghadap ke taman belakang.
Isma mengganti sprei terlebih dahulu. Karena menurut bi Nani, hari ini adalah jadwal ganti sprei di kamar ini, lalu ia menyapu dan mengepel. Kemudian Isma membersihkan satu ruangan dikamar itu, yang merupakan ruang ganti. Disana pakaian, sepatu ,tas dan jam tangan tersimpan rapi didalam lemari kaca mirip etalase ditoko-toko, bahkan jauh lebih mewah daripada ditoko, kalau menurut Isma. Ini kamar apa toko?. Batin Isma.
Pekerjaan pun selesai. Sekarang kamar itu sudah rapi, bersih dan wangi. Isma pun hendak pergi dari kamar itu. Namun, sebelum melangkahkan kakinya, ia sangat terkejut melihat seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kamar. Dia masuk ke kamar itu, dan sekarang ia sudah ada dihadapan Isma.
Isma merasa seperti pencuri yang tertangkap basah. dokter Dika. Batin Isma
Dan....deg...deg..deg...deg....tiba-tiba detak jantung Isma berdetak kencang, entah apa penyebabnya.
"Isma!! Kamu?? Apa yang kamu lakukan dikamar saya?." Tanya Dika pura-pura.
"Sa.....yaa.....emmmm....Sa...yaa....." Isma tidak melanjutkan kata-katanya.
"Kamu ngikutin saya?." Tanya dokter Dika menggoda Isma
"Ti.....ti....tidak dokter." Jawab Isma.
"Kenapa kamu gugup?." Tanyanya lagi, sambil terus mendekatkan dirinya pada Isma.
"Maaf dokter, saya harus segera pergi." Ucap Isma.
Isma berniat meninggalkan kamar itu secepatnya, namun dokter Dika mencekal tangan Isma, dan kini ia menutup pintu kamarnya yang sengaja dari tadi Isma tidak menutupnya.
"Kamu belum menjawab pertanyaan saya. Kenapa kamu bisa ada dikamar saya?." Tanya Dika pura-pura.
"Saya kerja disini dokter, dan sekarang anda adalah majikan saya. Jadi tolong lepaskan tangan anda, saya akan pergi membersihkan ruangan lainya, karena ruangan ini sudah saya bersihkan." Jawab Isma.
"Saya tidak akan melepaskan tangan kamu, sebelum kamu menjelaskan, kenapa kamu bisa bekerja disini, dan tidak memberi tahu saya?."
Tbc☘️
Jangan lupa like, vote dan komentarnya ya readers🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Sweet Girl
Bawak aja kepenguluh aja dok...
dihalalkan...
2023-08-10
1
Sweet Girl
bencandaannya duda gini ya...
2023-08-10
1
Sweet Girl
bwahahahaha basi dok...
2023-08-10
1