Isma pulang kerumahnya sekitar jam 3.00 sore.
"Gimana apa kamu udah dapat pekerjaan?"Tanya bu fatma
"Belum bu, besok Isma akan coba lagi."Jawab Isma.
"Kamu harus sabar, karena mencari pekerjaan jaman sekarang memang sangat susah." Ucap bu Fatma.
"Iya bu, Isma tau kok. Rafa mana bu?"
"Tidur dikamar Refa, tadi dia ngamuk sampe ketiduran"
"Kenapa dia bu?" Tanya Isma.
"Dia gak mau ibu mandiin, katanya pengen dimandiin mama."
"Kalo gitu, Isma mau mandiin dia sekarang, sekalian Isma juga mau mandi."
.........
Jam 10.00 malam Isma belum bisa tidur, Ia sedang berfikir apa besok ia akan pergi, atau tidak, ke alamat yang perempuan tadi kirimkan. Ia takut tapi juga penasaran.
Besoknya Isma memutuskan untuk pergi ke alamat itu, ia sengaja berangkat lebih awal agar bisa menyelidiki dahulu alamat yang diberikan oleh perempuan kemarin.
Setelah berkeliling mengikuti arah maps di hpnya, Isma sampai disebuah komplek perumahan cukup elit didaerah itu. Ia menghampiri gerbang masuk perumahan itu dan bertanya pada security disana.
"Selamat siang pak!!.
"Siang neng, ada yang bisa saya bantu?"Tanya bapak security itu
"Saya mau tanya, apa bapak tahu rumahnya Ibu Siti Nurhasanah pak?."
"Siti Nurhasanah....ohh maksud neng ibu Nur, eh bu hajjah Siti Nurhasanah."
"i.i..iii.ya mungkin."
"Rumahnya di blok C neng, dekat taman yang pagarnya warna hitam."
"Oh iya, makasih pak!!."
"Sama-sama!!"
Kayanya ini nggak seperti yang aku fikirkan. Gumam Isma dalam hati.
Isma pun segera menuju ke rumah itu. Dia sampai ditaman komplek dan mulai mencari rumah berpagar hitam yang disebutkan bapak security.
itu Rumahnya." gumam Isma
Isma sampai didepan pagar rumah itu, seorang satpam rumah menghampirinya. "Selamat siang pak!! Apa betul ini rumahnya ibu Siti Nurhasanah?."
"Betul...ada perlu apa ya?" Tanya pak satpam.
"Begini pak, saya disuruh datang kesini karena saya lagi melamar kerja dan ibu itu menyuruh saya datang kesini hari ini."
"Maksud kamu bu Nur nyuruh kamu kesini?." Tanya satpam itu lagi.
"Iya pak..."
"Kamu jangan bohong. Mana mungkin bu Nur menyuruh kamu kesini." Satpam itu tersenyum sinis.
"Saya gak bohong, kemarin dia sendiri menyuruh saya datang." Bela Isma.
"Saya gak percaya, saya sudah hapal akal-akalan penipu kayak kamu. Cepat pergi darisini kamu, Cantik-cantik penipu." Ucap satpam itu.
Tiba-tiba....
Tidiiiiittttt.....
Suara klakson mobil mengalihkan fokus satpam dan Isma. Mobil berhenti di depan pagar, karena gerbangnya belum terbuka, sang pengemudi lalu turun.
"Ada apa ini?" Tanya perempuan cantik yang usianya kira-kira 40 tahunan dengan postur tubuh yang tinggi semampai, pakaian formal dan kerudung segi empat yang membuatnya terlihat modis dan elegan.
"Maaf bu, wanita ini mengaku disuruh bu Nur untuk datang kesini." Jawab satpam itu
"Apa kamu yang menelpon saya kemarin?."Tanya perempuan itu
"Iya bu."
"Owhhh, jadi kamu yang mau melamar kerja itu kan?"
"Iyaa" Jawab Isma.
"Pak Herman biarkan dia masuk, dia tamu saya."
Isma pun masuk ke rumah mewah berlantai dua itu, Ia duduk di ruang tamu bersama ibu cantik tadi.
"Langsung saja ya, soalnya jam satu saya harus kembali ke kantor. Jadi gini, sebetulnya saya lagi memerlukan seorang asisten rumah tangga untuk dua atau tiga bulan, karena art saya sebentar lagi cuti hamil, jadi saya butuh penggantinya selama ia cuti. Gimana kamu mau?."
"Tugas kamu hanya melakukan pekerjaan rumah, karena yang masak sudah ada. Dan kamu boleh menginap disini kalau mau, atau mau pulang setelah pekerjaan selesai juga silahkan. Yang penting pekerjaan rumah disini beres. Satu lagi, kamu hanya bekerja dari senin sampai jum'at karena sabtu minggu kami giliran membersihkan rumah ini, jadi kamu akan libur dua hari, dan satu lagi, kamu akan diberi gaji lumayan tinggi, jika ibu juga adik saya merasa puas dengan pekerjaan kamu. Bagaimana kamu mau?." Ibu tadi menghela napas sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.
"Asal kamu tahu, saya sudah lima kali memberhentikan ART yang bekerja disini karena adik saya yang tidak puas dengan pekerjaan mereka."
Tanpa fikir panjang Isma langsung menerima pekerjaan itu. Gapapa walau cuma jadi Art atau pembantu, yang penting halal dan aku dapat uang tambahan. Batin Isma.
"Baiklah, kamu bisa bekerja mulai besok. Kenalkan, saya Andini" Ucap ibu itu sembari mengulurkan tangannya. Isma menjabat tangan bu Andini, mereka bersalaman dan saling memperkenalkan nama masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Sweet Girl
adiknya, Dika Ternyata
2023-08-10
1
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
ternyata aku yang kurang fokus di akhir part😅😅😅😅😅
2022-10-07
1
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
kelamaan gak tengok 🙄🙄🙄 sampe lupa alur detailnya ternyata yang nelpon itu ttehnya dokter Dika 😂😂😂
2022-10-07
1