"Hati-hati dong pak kalau berkendara." Ucap salah satu warga. Sedangkan warga yang lainnya mengangkat bodi motor yang menimpa sang penumpang tadi. Penumpang motor itu merintih kesakitan, sembari memegangi perutnya yang tertimpa bodi motor.
Setelah motor diangkat, Dika sangat terkejut melihat wanita yang terbaring di aspal, dan sedang merintih kesakitan itu.Dia. Batin Dika. Ternyata yang ia tabrak adalah Isma, dan Tari adik sepupunya. Kemudian salah seorang warga hendak memindahkan Isma. Ia dibantu warga lainya membawa Isma ke salah satu rumah warga, namun tiba-tiba Dika berkata:" Bawa ke mobil saya saja pak!! Saya akan membawanya ke rumah sakit." Kata Dika.
"Iya betul, mending langsung dibawa aja, keburu polisi datang, bisa panjang urusannya." Timpal salah seorang warga lainya.
Isma lalu dimasukan ke mobil Dika, dibaringkan di jok belakang didampingi Tari. Sementara motor mereka dititipkan disalah satu rumah warga. Sebelum berangkat, Dika menelpon rumah sakit, untuk memberi tahu keadaannya.
"Kamu gak apa-apa?." Tanya Dika cemas.
"Saya nggak apa-apa." Tari yang menjawab, sedangkan Isma masih memegang perutnya.
"Kak !! Kakak gak apa apa kan?." Tanya Tari pada Isma, Isma tidak menjawab
"Kalian saudara, teman atau gimana?." Tanya Dika.
"Kami bersaudara. Ini kakak sepupu saya."Jawab Tari menjelaskan.
"Sudah menghubungi keluarga?." Tanya Dika.
"Belum." Jawab Tari.
"Tangan kamu berdarah, coba bersihkan dulu." Dika memberikan tisu basah pada Tari, karena melihat jari tangan dan siku Tari berdarah. Setelah sampai di rumah sakit, Dika membawa Isma dan Tari ke UGD.
"Suster, tolong tangani kedua pasien ini, saya buru-buru ada operasi, nanti saya kesini lagi. Saya yang akan tanggung jawab semuanya." Ujar Dika.
"Mereka kenapa dok?." Tanya suster itu.
"Tadi saya nggak sengaja nabrak mereka."Jawab Dika, lalu meninggalkan UGD. Isma dan Tari akhirnya mendapat penanganan.Tari terluka di jari tangan dan kakinya. Sedangkan Isma, kulit lututnya nampak terbuka, karena bergesekkan dengan aspal, dan perutnya memar, biru bersemu ungu, akibat tertimpa bodi motor.
Isma masih merasakan nyeri dibagian perutnya, walau sudah mendapat pengobatan, dan dia mengatakannya pada dokter jaga yang ada disana.
"Baik bu, nanti saya buatkan resep untuk menghilangkan rasa nyerinya." Ucap dokter itu.
Tak lama kemudian, Rangga datang dengan Anggia. Kedua adik Isma nampak khawatir pada kakak dan sepupu mereka. Rangga menanyakan keadaan mereka, dan kecelakaan yang mereka alami, karena setau Rangga, kakaknya hari ini akan pergi merias beberapa anak SMU, untuk acara perpisahan disekolahnya. Lalu Tari menjelaskan semuanya, dan Rangga menanyakan orang yang menabrak mereka.
"Sudah, jangan diperpanjang. Yang penting orang itu sudah bertanggung jawab, dan membawa kami kemari." Sahut Isma.
Kemudian datang suster membawakan resep untuk Isma dan Tari. Rangga mengambil resep itu, dan pergi ke apotek. Setelah mendapat obatnya, Rangga memberikan obat itu pada suster, lalu suster mengambil dua obat dan memberikan pada Isma dan Tari, mereka lalu meminumnya. Setengah jam kemudian, Isma sudah tidak merasakan sakit di perutnya.
"Sus, apa saya sudah boleh pulang?." Tanya Isma.
"Maaf bu. Sepertinya anda harus menunggu doktetr Dika dulu. Tadi beliau berpesan kalau ibu jangan dulu pulang sebelum dia datang."
"Memang dokter Dika nya kemana sus?." Tanya Isma.
"Dokter Dika masih diruang operasi, sebentar lagi juga kesini." Jawab suster itu.
"Owhh gitu."
Setelah menunggu hampir 30 menit, dokter Dika tidak juga muncul. Rangga mengajak Isma pulang, karena dia ada urusan.
"Kak, udah lah gak usah nunggu dokter segala. Mending kita pulang, bukannya kakak udah diperiksa tadi?." Ajak Rangga
"Iya, kakak juga udah merasa baikkan." Sahut Isma.
Lalu Isma memanggil suster lagi . "Sus, kami mau pulang sekarang, bisa kan?. Kami sudah baikkan kok."
"Tapi bu, dokter Dika gimana?." Jawab Suster
"Gapapa Sus, kami udah diobati kan?. Jadi gak perlu di periksa lagi." Sahut Isma yang mengira kalau suster itu menyuruhnya menunggu dokter Dika, karena dia akan diperiksa lagi.
"Tapi bu, tadi dr Dika pesan......"
"Sudah sus gapapa. Ini adik saya katanya masih ada urusan."
"Ya sudah kalau begitu. Ini surat kontrol sama obatnya. Oh ya bu, semua administrasi sudah ditanggung oleh dr Dika."
"Lho kenapa begitu sus?."
"Saya tidak tau bu. Saya hanya menjalankan tugas saja. Semoga anda berdua lekas sembuh ya bu." Ucap suster itu ramah.
"Terima kasih sus." Ucap Isma.
"Sama-sama." Balas suster sambil tersenyum, lalu mereka pun meninggalkan rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
pertemuan kedua mungkin yang ketiga kalian memang jodoh 😘😘😘
2022-10-07
1
Iie Bae
aq lgsg fav ya thor
2021-12-23
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Dika kenapa lama sekali
2021-07-23
1