Seorang wanita sedang duduk sendirian di ujung bar ternama di kota itu. Dia menghisap rokoknya yang tinggal separuh. Dengan sebotol minuman yang ada di hadapannya. Dia merenungi kehidupannya yang sungguh ironis sekali.
Dia lahir dari sebuah hubungan terlarang. Ibunya adalah seorang wanita penghibur yang bekerja disebuah klub ternama di kotanya. Ibunya yang hamil di luar nikah saat itu meminta pertanggungjawaban dari seorang lelaki yang terakhir kali menidurinya. Beruntung sekali sang ibu karena lelaki itu mau menikahinya. Dia seorang duda dengan seorang anak lelaki. Anak lelaki itu bernama Ranu Kuncoro.
Tetapi kehidupan rumah tangganya tidak berlangsung lama. Sang wanita meninggalkan suaminya setelah putrinya berusia satu tahun. Dia tidak sanggup menjalani rumah tangga yang menurutnya mengekang kebebasan hidupnya.
Arif Kuncoro berpisah untuk yang kedua kalinya. Arif Kuncoro tinggal berdua dengan dua orang anaknya. Ranu dan Silvia Kuncoro kini berada dalam asuhannya. Tetapi ketika Silvia berusia 10 tahun, Arif Kuncoro mengalami kecelakaan mobil saat pulang dari kantor. Diduga karena Arif mengendarai mobil dalam kondisi capek sehingga tidak memperhatikan jalan dengan baik. Arif meninggal seketika di tempat.
Sepeninggal Arif, keluarga besar dari pihak ibu Ranu membawa dan membesarkan Ranu Kuncoro di sana. Tetapi mereka tidak mau membawa Silvia Kuncoro karena mereka tahu jika Silvia adalah anak dari wanita tidak jelas. Mereka tidak mau nama baik keluarga mereka tercemar dengan kehadiran Silvia.
Jadilah Silvia dibesarkan kembali oleh sang ibu kandungnya. Tetapi hidup Silvia tidaklah sebahagia diri Ranu, kakaknya. Silvia selalu melihat kelakukan sang ibu yang sering bergonta-ganti pasangan. Setiap malam dengan lelaki yang berbeda-beda. Dan itu membuat Silvia menjadi tahu apa saja yang seharusnya tidak diketahuinya diusianya yang masih belia saat itu. Ibu Silvia bahkan sengaja bercumbu, bercinta bahkan sepertinya sang ibu mengajari cara memikat seorang lelaki kepada Silvia kecil. Melihat perilaku sang ibu membuat Silvia tertarik untuk mencobanya. Semakin beranjak remaja, gejolak itu sudah tidak bisa lagi tertahankan.
Silvia Kuncoro sudah kehilangan keperawanan ketika berusia 17 tahun. Dia sudah mencoba melakukan hubungan dengan seorang lelaki yang menjadi kakak kelasnya sewaktu di sekolah menengah atas. Silvia tidak merasa bersedih kehilangan sesuatu yang begitu berharga dalam dirinya. Bahkan dia merasa terbebani dengan memiliki sebuah keperawanan. Dia ingin hidup bebas dan merasa nyaman tanpa dikata-katai jika dia masih perawan, suci dan polos.
Silvia Kuncoro selalu hidup bersenang-senang setiap malam di klub malam yang terkenal. Dia memang memiliki paras yang cantik dan postur tubuh yang aduhai. Setiap lelaki yang melihatnya pasti jatuh hati kepadanya. Tetapi tidak sembarangan orang bisa berdekatan dengan Silvia saat ini.
Dia sudah memiliki sebuah kontrak dengan seorang lelaki pengusaha sukses yang membeli tubuhnya untuk kepuasan dirinya. Lelaki itu memiliki usia yang jauh lebih tua daripada Silvia. Tetapi dia begitu memanjakan Silvia dengan bermacam-macam hadiah dan barang-barang mewah lainnya.
Silvia hanya harus memenuhi kebutuhan biologis sang pengusaha. Setiap kali sang pengusaha itu meminta dia untuk melayaninya, maka Silvia tidak boleh untuk menolak. Kalau Silvia menolak maka akan mendapatkan hukuman yang tidak akan sanggup Silvia terima.
Jadilah seorang Silvia Kuncoro menjadi wanita penghangat ranjang sang pengusaha tersebut. Silvia selalu berdandan sesuai permintaan sang pengusaha. Rupanya pengusaha tersebut memiliki semacam fantasi liar untuk setiap layanan yang dia inginkan. Dia seringkali meminta Silvia berubah-ubah penampilan. Mulai dari menjadi murid yang lugu dan polos. Seorang sekretaris yang genit dan centil. Bahkan dia pernah disuruh berpakaian dokter, perawat dan juga pernah disuruh menyiksa diri sang pengusaha sebelum akhirnya mereka bercinta dengan sepuasnya malam itu.
Silvia Kuncoro bekerja keras untuk pelanggannya yang satu itu. Dia tidak pernah berhubungan dengan siapapun sejak dia dikontrak untuk bersama sang pengusaha. Silvia juga mendapatkan kemewahan seperti liburan ke luar negeri dan jalan-jalan dengan fasilitas yang serba nomor satu. Kehidupan Silvia yang awalnya jatuh terpuruk, kini berubah menjadi sangat mewah.
Silvia mendapatkan apa yang tidak dia dapatkan saat dirinya masih kecil. Dia mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari lelaki paruh baya tersebut. Disaat usia Silvia menginjak 20 tahun dia sudah hidup dengan nyaman dan bergelimang harta. Dia juga bisa bersenang-senang kemanapun dia mau.
Berliburan ke luar negeri sudah bukan lagi hal yang sulit bagi seorang Silvia. Dia selalu bisa meminta itu seenaknya. Berbelanja di luar negeri juga bukan hal yang sulit. Dia tinggal menelepon sang pengusaha maka apa yang dia inginkan pasti akan dikabulkan. Tetapi malamnya pasti Silvia harus membayar semua permintaannya itu dengan pelayanan yang diminta sang pengusaha.
Seperti malam ini, Silvia diminta datang ke sebuah hotel ternama oleh sang pengusaha. Dia sudah memesan sebuah kamar VVIP untuk dirinya dan juga Silvia bersenang-senang. Silvia sendiri juga sudah menyiapkan dirinya dengan baik. Dengan riasan sederhana namun tetap menunjukkan kecantikan dirinya, Silvia menuju ke kamar yang telah diberitahukan kepadanya sebelum datang ke hotel.
Silvia mengetuk pintu kamar hotel itu. Tidak lama kemudian pintu kamar hotel pun terbuka. Seorang lelaki yang lebih pantas menjadi ayahnya itu membuka pintu dan mengajak Silvia untuk masuk ke dalam hotel. Lelaki itu sudah bersiap dengan menggunakan sebuah piyama di tubuhnya.
"Kamu mandi dulu saja, sayang,"ujar lelaki itu sambil melepaskan pakaian yang digunakan Silvia satu persatu.
"Tidakkah kita mandi bersama saja, aku merindukanmu, sayangku,"rayu Silvia senang tubuh polosnya tanpa sehelai benang satupun.
Melihat gerak-gerik Silvia membuat sang lelaki menelan ludahnya. Dia begitu mengagumi keindahan tubuh Silvia tetapi dia berusaha menahan dirinya karena dia ingin permainan yang lebih panas malam ini.
"Tidak, sayang. Nanti aku keburu keluar dahulu disana. Aku tidak tahan dengan goyangan indahmu itu. Aku ingin yang lebih panas lagi di sini,"ujar sang lelaki sambil menunjuk ke arah ranjang hotel yang tampak begitu empuk dan nyaman.
Silvia mendesah perlahan,"baiklah, jika itu permintaanmu, sayang, aku akan memuaskanmu sepuas-puasnya."
"Jangan lupa gunakan pakaian yang sudah aku siapkan untukmu, ya, cantik,"ujar sang pengusaha ketika Silvia melangkah ke kamar mandi.
"Oke, sayang,"ujar Silvia dengan langkahnya yang seksi menuju ke kamar mandi. Silvia sengaja melakukan tindakan yang memancing nafsu sang pengusaha itu. Dan karena kepintarannya itulah membuat sang pengusaha betah bersama dengannya.
Tak lama kemudian, muncullah Silvia dihadapan sang lelaki dengan memakai baju yang disiapkan oleh lelaki tersebut. Itu adalah baju seorang sekretaris yang begitu seksi dan menggoda.
Sang pengusaha itu mendekat ke arah Silvia dan berdecak kagum akan keseksian yang dipertontonkan Silvia kepadanya. Tidak salah jika dia mengontrak Silvia karena wanita muda itu selalu bisa membuatnya terpuaskan.
"Kamu sangat cantik malam ini, sayang,"ujar lelaki tersebut. Dia meminta Silvia untuk menari dengan goyangan yang menggoda.
Silvia juga diminta untuk berakting berpura-pura menolak saat akan disentuh oleh sang pengusaha. Silvia pun menuruti permintaan lelaki itu. Dia berpura-pura meronta dan tidak nyaman saat dia di dekati dan digoda oleh sang lelaki.
"Teriak lebih kencang lagi, sayang, tidak akan ada yang mendengar kita,"ujar lelaki tersebut meminta Silvia untuk lebih membuatnya bernafsu tinggi.
Kemampuan Silvia bisa diacungi jempol. Dia bisa membuat lelaki tersebut merasa puas karena permintaannya selaku bisa dilakukan oleh Silvia dengan baik.
"Ah... jangan, tuan, jangan...."ujar Silvia. .
"Tenang, saja, sayang, kamu akan merasa kenikmatan yang tiada tara,"ujar si lelaki dengan memaksa Silvia melepaskan pakaian dalam berwarna hitam yang dikenakannya.
"Jangan, tuan, jangan...."ujar Silvia meronta dan memohon agar lelaki itu tidak meneruskan apa yang dia inginkan. Namun, tenaga Silvia tidak sekuat lelaki itu.
Akhirnya Silvia hanya bisa pasrah dengan perbuatan si lelaki. Dia hanya bisa meringkuk sambil menutupi bagian yang begitu sensitif sebisa mungkin. Lelaki itu tampak puas karena wanita yang ada dihadapannya itu menyerah juga. Dia pun bergegas melepaskan semua pakaiannya. Dia segera mendekat ke arah wanita muda itu yang menangis sesenggukan akinya perbuatannya.
"Tuan, jangan!"teriak Silvia saat kedua tangannya di ikat dengan sebuah dasi dan ditalikan dengan besi pada ranjang.
"Tenanglah, sayang, kamu cukup mendesah saja menikmati malam kita ini,"ujar lelaki itu yang sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh indah milik Silvia.
Silvia hanya bisa menangis saat kedua kakinya dibuka lebar-lebar oleh lelaki itu. Bahkan Silvia pun menjerit sambil mencengkram bahu si lelaki saat dia merasakan benda tumpul masuk ke dalam area sensitifnya.
"Pelan, tuan, pelan...."ujar Silvia memohon namun permohonan itu justru seperti cambukan bagi si lelaki untuk memompa diri Silvia lebih cepat lagi. Silvia hanya bisa berteriak dan mendesah menghadapi apa yang dia alami malam itu.
***
Iklan Author
Budayakan klik tombol like dan tuliskan komentar kalian sebanyak-banyaknya. Karena komentar kalian adalah penyemangat bagi author.
Terimakasih 😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nur Lizza
lanjut
2021-10-08
0
Lee Jung So
Like kak ❤❤❤😍😍
#My love from the doll
#Agen penangkap roh
2020-09-21
0
Wati_esha
Silvia kencan dengan kakak ipar Risa Kuncoro?
2020-06-19
2