Hadiah Kecil

"Nanti sekalian mampir melihat bayi mbak Maya, ya,"ujar Risa kepada suaminya yang sedang berganti pakaian.

"Boleh,"jawaban Ranu membuat Risa tampak begitu bahagia. Risa memang sudah antusias sejak semalam untuk menengok bayi kedua dari istri pimpinan HND TV, Maya Handoko.

"Tapi sebelumnya, kita beli dulu oleh-oleh buat bayi mbak Maya. Yang sekarang cewek bukan, mas?"tanya Risa kepada sang suami.

"Iya, bayi nyonya Maya sekarang perempuan,"jawab Ranu dengan tenang sambil mengancingkan lengan kemejanya.

"Wah, pasti cantik seperti mbak Maya, ya,"ujar Risa dengan senyum yang mengembang. Ranu jadi ikutan tersenyum mendengar perkataan sang istri.

"Jadi, sayangku, apa yang kamu minta hari ini?"tanya Ranu sambil memeluk tubuh sang istri dari belakang. Risa hanya tersenyum mendengar pertanyaan wajib yang selalu Ranu tanyakan setiap hari jadi pernikahan mereka.

Risa membalikkan badannya dan merenggangkan pelukan tangan suaminya. Dia melihat kesejukan di wajah sang suami. Sama seperti empat tahun yang lalu saat mereka pertama kali bertemu.

"Aku tidak minta apa-apa, mas,"ujar Risa kepada Ranu. Ya, apa yang Risa butuhkan selama ini sudah dia dapatkan dari seorang Ranu Kuncoro.

"Aku sudah mendapatkan cinta dan kasih sayang yang berlimpah darimu, mas. Itu sudah cukup untukku,"lanjut Risa dengan jujur. Dia memang membutuhkan dua hal tersebut yang tidak dia dapatkan dari ayahnya.

"Tapi aku masih belum bisa membahagiakan mu sepenuhnya, sayang. Bahkan kehidupan kita begitu sederhana,"kata Ranu mencoba mendalami perasaan sang istri.

Risa menghela napasnya,"kalau itu yang Mas khawatirkan, maka itu sungguh membuatku kecewa kepada mu, mas."

Risa melepaskan pelukan sang suami. Dia tampak kecewa dengan apa yang baru saja suaminya itu katakan kepadanya.

"Sayang, aku tidak bermaksud menyinggung mu. Maaf jika aku telah berbuat salah kepadamu,"ujar Ranu segera menjelaskan maksudnya kepada sang istri.

"Lalu kenapa mas bicara seperti itu?"tanya Risa dengan bibir manyun. Dia benar-benar kesal jika suaminya justru berkata yang tidak disukainya.

"Aku hanya merasa belum membahagiakan mu sepenuhnya. Kamu bekerja keras selama ini mengurus rumah tangga. Dan aku sebagai suamimu tidak bisa membantumu apa-apa,"kata Ranu menjelaskan maksud ucapannya tadi.

"Mas, memangnya aku selama ini pernah mengeluh apa sih, aku bahagia dengan segala apa yang kita miliki selama ini. Jangan bandingkan hidupku yang dulu dengan yang sekarang. Meskipun aku dulu bergelimang harta itu tidak membuatku bahagia dan merasa nyaman seperti ini,"kata Risa panjang lebar menjelaskan kepada suaminya. Ranu hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal karena dia merasa canggung dengan apa yang baru saja telah dia lakukan kepada sang istri.

"Maaf, aku tidak akan begitu lagi,"ucap Ranu Kuncoro berjanji di hadapan sang istri. Risa mengangguk menerima permintaan maaf sang suami.

"Jangan begitu lagi, janji,"kata Risa sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Sebuah bentuk pengucapan janji yang selalu Risa lakukan kepada sang suami. Ranu tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya di jari mungil milik Risa.

"Janji. Aku tidak akan mengulangi lagi,"kata Ranu Kuncoro yakin. Dia tidak akan mengulangi pertanyaannya yang bodoh seperti barusan. Karena Ranu Kuncoro tidak ingin membuat istri tercintanya kecewa lagi kepadanya.

**

"Ich, imutnya mbak, boleh gendong tidak?"tanya Risa kepada Maya.

"Gendong saja, Ris,"kata Maya dengan ramah. Maya memang cukup akrab dengan Risa, istri dari asisten pribadi suaminya.

Risa sejak sampai di ruangan yang merawat Maya memang tampak antusias dengan bayi perempuan yang begitu lucu menurut versi Risa. Maya tampak kasihan juga melihat Risa yang begitu menginginkan seorang anak. Dilihat dari sikapnya yang begitu sayang sekali sewaktu melihat anak-anak nya.

Demikian juga jika bertemu dengan Anggara, Risa selalu membelikan sebuah mainan baru. Padahal Maya selalu bilang untuk tidak melakukannya. Namun, Risa selalu bilang bahwa itu dilakukannya karena Risa menyukai anak-anak dari Maya. Itu sebagai wujud rasa sayang Risa kepada anak-anak Maya.

Maka tidak bisalah sudah Maya menghentikan sikap Risa tersebut. Maya sudah menganggap Risa seperti adiknya karena Maya juga tidak memiliki saudara. Dia adalah anak tunggal dalam keluarganya.

"Kamu sudah cocok menggendong anak, ris,"ucap Maya melihat cara Risa menggendong bayinya.

"Iya, mbak, doain Risa ya semoga bisa segera menyusul,"ucap Risa meminta Maya ikut mendoakannya agar segera hamil dan memiliki anak. Risa juga sudah merindukan seorang anak hadir dalam kehidupan rumah tangganya. Maya juga tampak kasihan melihat Risa seperti itu.

"Ris, mendekatkan kesini,"ujar Maya melambaikan tangannya ke arah Risa.

"Sebentar mbak, aku letakkan dulu bayinya di box,"ujar Risa karena melihat wajah Maya yang tampak ingin membicarakan sesuatu hal.

"Ada apa ya, mbak?"tanya Risa yang sudah duduk di samping ranjang Maya Handoko.

"Apakah kamu sudah pernah mencoba melakukan progam kehamilan?"tanya Maya. Risa menggelengkan kepalanya.

"Belum mbak, selama ini aku dan mas Ranu hanya berusaha sendiri belum pernah ke dokter,"ujar Risa. Maya menghela napas panjang.

Pantas saja. Mereka berdua ini polos juga.

Risa mengambil handphone nya. Dia mengetik sesuatu di layar handphone nya yang cukup mahal itu. Risa hanya menunggu apa yang nyonya Handoko itu lakukan.

Sebuah nada pesan masuk di handphone milik Risa.

"Itu nomor telepon dokter kandungan yang bagus. Nanti aku akan merekomendasikan mu untuk program kehamilan. Masalah biaya jangan khawatir. Aku yang tanggung biayanya, tapi jangan bilang kepada Ranu Kuncoro. Suamimu itu tidak mau apa-apa gratisan,"kata Maya yang merasa kasihan dengan kehidupan Risa. Maya ingin sekali membantu Risa.

"Mbak Maya, baik banget sih,"kata Risa dengan sorot matanya yang sudah berkaca-kaca. Maya hanya menepuk punggung tangan Risa dengan lembut. Dia tahu itu akan menjadi kabar berita yang membahagiakan untuk seorang Risa Kuncoro.

"Itu hadiah kecil dariku di hari jadi pernikahan kalian yang keempat tahun. Aku juga ingin kamu segera mendapatkan kebahagiaan dengan adanya buah hati kalian berdua,"kata Maya Handoko dengan tulus. Risa semakin terharu dengan apa yang dilakukan Maya kepadanya.

"Terimakasih, mbak Maya, aku tidak akan melupakan kebaikan mbak,"kata Risa dengan penuh haru.

"Apa yang aku lakukan tidak seberapa. Semoga berhasil dan ingat jangan pantang menyerah ya, semangat,"ujar Maya memberikan semangat kepada Risa.

"Baik, mbak Maya,"kata Risa merasa bahagia karena diperhatikan oleh istri dari bos suaminya.

"Kalau anak kalian nanti perempuan, boleh tuh kujadikan calon menantu untuk putraku Anggara,"kata Maya sambil mengoda Risa yang sudah mau menangis saja sedari tadi.

"Ah, mbak Maya ya, jangan membuatku GR deh, aku belum mulai progam sudah dibuat GR begini,"sahut Risa sambil manyun membuat Maya tertawa mendengarnya.

***

Iklan Author

Budayakan klik tombol like dan tuliskan komentar kalian sebanyak-banyaknya. Karena komentar kalian adalah penyemangat bagi author.

Terimakasih 😄

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

semogabjd kenyataan risa hamil anknperempuan dn dibjodoh kn dgn angga

2021-10-08

0

Syumie Susanty

Syumie Susanty

Istri bos baik banget

2021-01-01

0

Lee Jung So

Lee Jung So

😮😮😮😮❤👌👌

2020-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Kuncoro
2 Impian Risa
3 Hadiah Kecil
4 Program Kehamilan
5 Ngidam
6 Silvia Kuncoro
7 Dua Garis Merah
8 Tamu Tak Terduga
9 Bersembunyi
10 Harapan Silvia
11 Menemukan Jejak
12 Tragedi Malam Itu
13 Kehilangan
14 Sebuah Kerelaan
15 Arti Nama
16 Kepergian Risa
17 Air Mata Terpendam
18 Ada Untukmu
19 Cerita dari Hati
20 Memberanikan Diri
21 Tidak Ingin Diketahui Identitas
22 Berharap Tidak Bertemu Lagi
23 Penyelamat Hidup
24 Ini Semua Demi Kamu
25 Kesempatan Kedua
26 Sebuah Bingkai Masa Lalu
27 Perasaan Terpendam
28 Kenangan Manis (1)
29 Kenangan Manis (2)
30 Kenangan Manis (3)
31 Rahasia Hati
32 Hubungan Terlarang
33 Menahan Perasaan
34 Kebersamaan singkat
35 Pertemuan tidak terduga
36 Maaf, Aku tidak bisa
37 Ingin Membalas Kebaikan
38 Cahaya di Gelapnya Malam
39 Egois
40 Datang untuk Pergi
41 Jika Itu yang Terbaik
42 Pesta Kelulusan
43 Hari Keberangkatan
44 Maafkan Ayah, Nak
45 Mabuk-Mabukkan
46 Putus Cinta
47 Visual (kepoin yuk )
48 Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49 Demi Kebaikan Bersama
50 Kerinduan Ini
51 Kembali Pulang
52 Memulai Lembaran Baru
53 Bertemu Kembali
54 Jangan Bersedih, Ayah
55 Panggilan Kerja
56 Pekerjaan Baru
57 KOLOM AUTHOR
58 Beradaptasi
59 Dia Siapa?
60 Kejelasan Hubungan
61 Antara Dia dan Aku
62 Pernyataan
63 Apapun Tentangmu
64 Janjian
65 Pulang Bareng
66 Kesalahpahaman Masa Lalu
67 Musuh Lama
68 Mengutarakan Keinginan
69 Gosip Baru
70 Kencan Buta
71 Kesepakatan
72 Pacar Bohongan
73 Dia Siapa
74 Tampil Mesra
75 Aduan
76 Sadar Diri
77 Keguguran
78 Lamaran
79 Target Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Keluarga Kuncoro
2
Impian Risa
3
Hadiah Kecil
4
Program Kehamilan
5
Ngidam
6
Silvia Kuncoro
7
Dua Garis Merah
8
Tamu Tak Terduga
9
Bersembunyi
10
Harapan Silvia
11
Menemukan Jejak
12
Tragedi Malam Itu
13
Kehilangan
14
Sebuah Kerelaan
15
Arti Nama
16
Kepergian Risa
17
Air Mata Terpendam
18
Ada Untukmu
19
Cerita dari Hati
20
Memberanikan Diri
21
Tidak Ingin Diketahui Identitas
22
Berharap Tidak Bertemu Lagi
23
Penyelamat Hidup
24
Ini Semua Demi Kamu
25
Kesempatan Kedua
26
Sebuah Bingkai Masa Lalu
27
Perasaan Terpendam
28
Kenangan Manis (1)
29
Kenangan Manis (2)
30
Kenangan Manis (3)
31
Rahasia Hati
32
Hubungan Terlarang
33
Menahan Perasaan
34
Kebersamaan singkat
35
Pertemuan tidak terduga
36
Maaf, Aku tidak bisa
37
Ingin Membalas Kebaikan
38
Cahaya di Gelapnya Malam
39
Egois
40
Datang untuk Pergi
41
Jika Itu yang Terbaik
42
Pesta Kelulusan
43
Hari Keberangkatan
44
Maafkan Ayah, Nak
45
Mabuk-Mabukkan
46
Putus Cinta
47
Visual (kepoin yuk )
48
Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49
Demi Kebaikan Bersama
50
Kerinduan Ini
51
Kembali Pulang
52
Memulai Lembaran Baru
53
Bertemu Kembali
54
Jangan Bersedih, Ayah
55
Panggilan Kerja
56
Pekerjaan Baru
57
KOLOM AUTHOR
58
Beradaptasi
59
Dia Siapa?
60
Kejelasan Hubungan
61
Antara Dia dan Aku
62
Pernyataan
63
Apapun Tentangmu
64
Janjian
65
Pulang Bareng
66
Kesalahpahaman Masa Lalu
67
Musuh Lama
68
Mengutarakan Keinginan
69
Gosip Baru
70
Kencan Buta
71
Kesepakatan
72
Pacar Bohongan
73
Dia Siapa
74
Tampil Mesra
75
Aduan
76
Sadar Diri
77
Keguguran
78
Lamaran
79
Target Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!