Cerita dari Hati

"Sepertinya aku akan tinggal dengan bibiku selama aku bersekolah nanti,"kata Rania menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya nanti. Rania memang selalu bercerita kepada Reyhan. Bagi Rania, Reyhan adalah tempat dia bisa berkeluh kesah selama ini.

"Maksud kamu bagaimana? Aku tidak mengerti,"tanya Reyhan masih bingung dengan penjelasan dari Rania.

"Aku akan ikut bibiku setelah lulus nanti,"jelas rania secara singkat. Hal itu seketika membuat Reyhan terkejut. Dia mengerti kemana arah pembicaraan Rania kali ini.

"Jadi kamu akan pergi bersama dengan bibi kamu ke Singapura?"tanya Reyhan masih tidak percaya setelah mendengar cerita dari Rania barusan.

Rania mengangguk perlahan,"ya, begitu yang aku dengar rencana dari bibi Zahra."

Reyhan tampak terdiam setelah mendapatkan kepastian dari Rania. Reyhan merasa sedih jika itu memang benar terjadi. Selama lima belas tahun, mereka berdua dekat sebagai sahabat baik. Mereka berdua selalu bersama-sama. Duduk di sekolah dan kelas yang selalu sama. Reyhan selalu ingin dekat dengan Rania. Karena bagi Reyhan, Rania bukan hanya sekedar teman baik untuknya. Tetapi juga sudah seperti saudara dan juga hubungan mereka yang selama ini begitu cocok.

"Rey, kamu kenapa?"tanya Rania melihat sosok Rey yang tiba-tiba saja menjadi murung setelah mendengar cerita darinya. Reyhan menghembuskan napasnya terasa berat setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan Rania kepadanya.

"Aku hanya merasa sedih,"ucap Reyhan dengan lirih. Dia takut kehilangan sosok yang selama ini selalu dekat dengannya.

Rania tahu apa yang membuat Reyhan merasa sedih. Rania duduk di samping Reyhan dan mengelus punggung tangan Reyhan dengan perlahan.

"Kita masih bis berkomunikasi kok, Rey. Sekarang jarak bukan lagi sebuah halangan. Kita masih bisa bercerita-cerita seperti biasanya,"kata Rania berusaha menghibur Reyhan agar dia tidak terlalu bersedih dengan perpisahan diantara mereka.

Reyhan berusaha menerima keputusan dari Rania. Karena di sini juga Rania mendapatkan perlakukan yang tidak mengenakkan dari lingkungannya. Akibat masalah yang menimpa keluarga dari Rania. Hal itu membuat Rania menjadi ikut menanggung beban keluarga nya.

"Sering-seringlah menghubungiku jika kamu di sana nanti,"pesan Reyhan kepada Rania dengan senyum kerelaannya. Rania menjadi ikut senang bisa melihat senyuman Reyhan kembali.

"Nah, begitu dong, aku senang kamu bisa tersenyum kembali,"ujar Rania dengan senyum sumringahnya.

"Kalau sampai tidak menjawab teleponku, aku susul kamu nanti ke Singapura ya,"ancam Reyhan dengan nada bercanda membuat Rania yang mendengarnya menjadi tertawa dibuatnya. Karena gaya Reyhan yang sok-sokan marah itu justru membuat Rania menjadi merasa begitu lucu.

Reyhan ikut bahagia melihat tawa Rania yang mulai terbit kembali. Sejak peristiwa yang menimpa ayahnya lalu kecelakaan yang merenggut nyawa bundanya. Senyuman Rania itu seakan sirna dari dirinya. Rania seakan lupa bagaimana cara dia tersenyum.

"Jadi bagaimana dengan persiapan ujian Minggu depan nanti?"tanya Reyhan mengalihkan topik pembicaraan. Kali ini dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu kebersamaannya dengan Rania yang mungkin sudah tidak banyak lagi.

"Aku belum memikirkannya,"jawab Rania pasrah. Memang dia selama ini sudah melupakan pelajaran yang ada di sekolah. Pikirannya sudah semrawut dengan kejadian bertubi-tubi yang terjadi kepada keluarganya.

"Ayo kita belajar bersama mulai hari ini. Aku akan datang ke rumah kamu nanti, bagaimana?"ajak Reyhan dengan penuh semangat. Rania menjadi ikut bersemangat mendengar ajakan dari Reyhan tersebut.

"Baiklah, nanti sore aku tunggu di rumahku. Kita belajar bersama-sama,"jawab Rania membuat Reyhan merasa senang.

"Oke, aku sepakat,"sahut Reyhan.

*

Ranu Kuncoro duduk terdiam di pojokan ruang tahanan. Dia merasa sangat menyesal karena perbuatannya telah membuatnya kehilangan orang yang begitu dia sayangi. Kepergian Risa, sang istri, membuatnya merasa gagal menjadi seorang suami.

Ranu sangat mencintai mendiang sang istri. Ranu masih menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian sang istri. Berita kecelakaan yang menimpa Risa membuat dirinya sangat terpukul.

Apalagi setelah mendengar bahwa nyawa Risa tidak bisa diselamatkan. Itu membuat Ranu Kuncoro hancur hatinya seketika. Dia tidak bisa menghadiri pemakaman sang istri. Ranu tidak bisa melihat wajah sang istri terakhir kalinya.

Ranu masih tidak menyangka jika semua ini akan terjadi kepada keluarganya. Sejak kehadiran Rania di rumah mereka. Kehidupan rumah tangganya semakin bahagia. Apalagi Risa begitu mencintai dan menyayangi Rania.

Namun, jika mengenang Silvia, hanya kebencian yang melekat dibenak Ranu. Entah apa yang membuat Silvia bisa dengan tega menghancurkan keluarga mereka. Padahal putrinya telah diasuh oleh keluarga Ranu sela ini.

Ranu ingat dengan baik bagaimana ekspresi Risa saat mengetahui bahwa Rania bukanlah putri kandung mereka selama ini.

"Ja....ja..di.., Ra..ni...a..."Risa tidak mampu meneruskan ucapannya. Dia masih begitu terkejut saat mendengar pernyataan dari sang suami bahwa Rania bukanlah putri kandung mereka selama ini.

"Sayang, maaf, aku yang salah, aku tidak bisa menjaga kalian waktu itu. Aku yang salah. Aku bukanlah ayah dan suami yang baik,"ucap Ranu dengan nada penuh penyesalan. Dia tahu rahasia yang selama ini dirinya pendam. Lama-kelamaan juga akan bisa terbongkar. Sebaik-baiknya dia menutupi bangkai, lama-lama baunya akan tercium juga.

Seperti saat ini, kenyataan bahwa Rania bukan putri kandung mereka berdua menjadi kenyataan. Ranu tampak sangat cemas melihat ekspresi sang istri yang begitu terkejut.

"Sayang...maaf...hukum aku saja, jangan salahkan dirimu sendiri,"kata Ranu cemas melihat Risa yang sedari tadi hanya diam saja.

Risa menoleh ke arah sang suami. Dia melihat wajah Ranu yang begitu mencemaskan dirinya. Risa hanya menghembuskan napas perlahan-lahan. Dia menutup matanya sejenak lalu kembali melihat ke arah sang suami.

"Mas, aku... sebenarnya sudah tahu,"kata Risa dengan lirih. Dia melihat wajah Ranu yang semakin tampak bingung dengan perkataan Risa barusan.

"Mak...maksud kamu apa, sayang?"tanya Ranu tidak mengerti dengan maksud ucapan Risa itu.

Risa kembali menguatkan hatinya. Dia menceritakan apa yang sebenarnya dia ketahui di awal. Ranu hanya terdiam sambil terperangah mendengar apa yang Risa katakan kepadanya. Dia tidak menyangka bahwa sang istri sudah memiliki dugaan tentang siapa bayi yang sanggup bertahan hidup sejak awal kelahirannya.

"Aku tahu, anak kita tidak mungkin terselamatkan saat itu. Perutku membentur dinding lantai dengan sangat keras. Aku merasa bahwa tidak mungkin lagi kesempatan kehidupan itu datang. Saat itu aku sudah pasrah dengan apa yang terjadi dengan diriku dan juga anak kita. Namun, di saat aku berada dalam kondisi bawah sadarku. Aku sempat mendengar bahwa Silvia memohon kepada dokter yang akan mengoperasi kami berdua. Aku mendengar permintaannya itu meski dengan kondisi yang sudah hampir tertidur akibat dari obat bius,"jelas Risa kepada Ranu, suaminya.

***

Iklan Author

Budayakan klik tombol like dan tuliskan komentar kalian sebanyak-banyaknya. Karena komentar kalian adalah penyemangat bagi author.

Terimakasih 😄

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

kasihan risa

2021-10-09

0

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

pertanyaan Reyhan ini anak laki/perempuan, terus setelah besar kok tdk ada kabarnya ya

2020-08-17

1

Ria Sufi

Ria Sufi

lanjut thor

2020-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Kuncoro
2 Impian Risa
3 Hadiah Kecil
4 Program Kehamilan
5 Ngidam
6 Silvia Kuncoro
7 Dua Garis Merah
8 Tamu Tak Terduga
9 Bersembunyi
10 Harapan Silvia
11 Menemukan Jejak
12 Tragedi Malam Itu
13 Kehilangan
14 Sebuah Kerelaan
15 Arti Nama
16 Kepergian Risa
17 Air Mata Terpendam
18 Ada Untukmu
19 Cerita dari Hati
20 Memberanikan Diri
21 Tidak Ingin Diketahui Identitas
22 Berharap Tidak Bertemu Lagi
23 Penyelamat Hidup
24 Ini Semua Demi Kamu
25 Kesempatan Kedua
26 Sebuah Bingkai Masa Lalu
27 Perasaan Terpendam
28 Kenangan Manis (1)
29 Kenangan Manis (2)
30 Kenangan Manis (3)
31 Rahasia Hati
32 Hubungan Terlarang
33 Menahan Perasaan
34 Kebersamaan singkat
35 Pertemuan tidak terduga
36 Maaf, Aku tidak bisa
37 Ingin Membalas Kebaikan
38 Cahaya di Gelapnya Malam
39 Egois
40 Datang untuk Pergi
41 Jika Itu yang Terbaik
42 Pesta Kelulusan
43 Hari Keberangkatan
44 Maafkan Ayah, Nak
45 Mabuk-Mabukkan
46 Putus Cinta
47 Visual (kepoin yuk )
48 Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49 Demi Kebaikan Bersama
50 Kerinduan Ini
51 Kembali Pulang
52 Memulai Lembaran Baru
53 Bertemu Kembali
54 Jangan Bersedih, Ayah
55 Panggilan Kerja
56 Pekerjaan Baru
57 KOLOM AUTHOR
58 Beradaptasi
59 Dia Siapa?
60 Kejelasan Hubungan
61 Antara Dia dan Aku
62 Pernyataan
63 Apapun Tentangmu
64 Janjian
65 Pulang Bareng
66 Kesalahpahaman Masa Lalu
67 Musuh Lama
68 Mengutarakan Keinginan
69 Gosip Baru
70 Kencan Buta
71 Kesepakatan
72 Pacar Bohongan
73 Dia Siapa
74 Tampil Mesra
75 Aduan
76 Sadar Diri
77 Keguguran
78 Lamaran
79 Target Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Keluarga Kuncoro
2
Impian Risa
3
Hadiah Kecil
4
Program Kehamilan
5
Ngidam
6
Silvia Kuncoro
7
Dua Garis Merah
8
Tamu Tak Terduga
9
Bersembunyi
10
Harapan Silvia
11
Menemukan Jejak
12
Tragedi Malam Itu
13
Kehilangan
14
Sebuah Kerelaan
15
Arti Nama
16
Kepergian Risa
17
Air Mata Terpendam
18
Ada Untukmu
19
Cerita dari Hati
20
Memberanikan Diri
21
Tidak Ingin Diketahui Identitas
22
Berharap Tidak Bertemu Lagi
23
Penyelamat Hidup
24
Ini Semua Demi Kamu
25
Kesempatan Kedua
26
Sebuah Bingkai Masa Lalu
27
Perasaan Terpendam
28
Kenangan Manis (1)
29
Kenangan Manis (2)
30
Kenangan Manis (3)
31
Rahasia Hati
32
Hubungan Terlarang
33
Menahan Perasaan
34
Kebersamaan singkat
35
Pertemuan tidak terduga
36
Maaf, Aku tidak bisa
37
Ingin Membalas Kebaikan
38
Cahaya di Gelapnya Malam
39
Egois
40
Datang untuk Pergi
41
Jika Itu yang Terbaik
42
Pesta Kelulusan
43
Hari Keberangkatan
44
Maafkan Ayah, Nak
45
Mabuk-Mabukkan
46
Putus Cinta
47
Visual (kepoin yuk )
48
Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49
Demi Kebaikan Bersama
50
Kerinduan Ini
51
Kembali Pulang
52
Memulai Lembaran Baru
53
Bertemu Kembali
54
Jangan Bersedih, Ayah
55
Panggilan Kerja
56
Pekerjaan Baru
57
KOLOM AUTHOR
58
Beradaptasi
59
Dia Siapa?
60
Kejelasan Hubungan
61
Antara Dia dan Aku
62
Pernyataan
63
Apapun Tentangmu
64
Janjian
65
Pulang Bareng
66
Kesalahpahaman Masa Lalu
67
Musuh Lama
68
Mengutarakan Keinginan
69
Gosip Baru
70
Kencan Buta
71
Kesepakatan
72
Pacar Bohongan
73
Dia Siapa
74
Tampil Mesra
75
Aduan
76
Sadar Diri
77
Keguguran
78
Lamaran
79
Target Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!