Sebuah Kerelaan

"Kemana Silvia, mas?"tanya Risa setelah menidurkan putri kecilnya di ranjang bayi. Ranu yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala. Walaupun sebenarnya Ranu Kuncoro tahu kemana Silvia pergi. Dia merasa tidak kuasa menjawab pertanyaan sang istri kali ini. Hati Ranu bagaikan teriris jika mengingat kenyataan pedih itu.

"Kasihan dia, mas, dia kemarin sudah berpamitan kepadaku untuk pergi. Dia baru saja kehilangan anaknya. Pasti itu tidak mudah baginya,"ujar Risa dengan nada prihatin.

Ranu melihat kesedihan menaungi wajah dari sang istri. Ranu pun mendekati istrinya dan mengelus punggung tangan sang istri.

"Jangan dipikirkan lagi. Masalah itu sudah berlalu,"kata Ranu karena dia tidak ingin melihat kesedihan di wajah istrinya. Ranu sudah banyak melakukan sesuatu hanya untuk melihat Risa bahagia. Meskipun itu juga menghancurkan hati kecil seorang Ranu Kuncoro sekalipun.

"Semua itu sudah takdir. Tidak ada yang bisa melawan kehendak Sang Pencipta. Kita hanya manusia ciptaannya. Kita tidak berkuasa untuk melawan apa yang sudah digariskan olehNya,"tutur Ranu Kuncoro dengan berbesar hati.

Risa mengangguk setuju akan pendapat suaminya tersebut. Mereka tidak akan bisa merubah apa yang sudah digariskan olehNya.

"Semoga Silvia akan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya nanti ya, mas,"ujar Risa dengan tulus. Ranu tidak menjawab perkataan Risa. Hatinya masih sakit jika mengingat bahwa anak mereka harus pergi pada kejadian malam itu. Jika saja bukan karena Risa tidak bisa lagi memiliki seorang anak. Ranu tidak akan mengabulkan permohonan Silvia tersebut.

*

Silvia berjongkok di sebuah makam kecil. Dia menaburkan bunga yang dia bawa dan juga sebotol kecil air yang telah dibawanya. Silvia berdoa dengan setulus hatinya. Air mata Silvia tumpah begitu saja tidak dapat terbendung.

"Maafkan aku, nak. Semua ini terjadi karena aku yang salah. Biarlah aku yang menanggung semua dosa dan biarkanlah mereka bertiga hidup bahagia. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, anakku,"kata Silvia di depan pusara kecil tersebut. Setelah memanjatkan doa, Silvia beranjak dari tempat dimakamkannya putri dari kakak iparnya tersebut.

Namun, Silvia sudah mengklaim bahwa itu adalah pusara bagi putrinya sendiri. Silvia menganggap bahwa putrinya yang telah tiada setelah malam yang pahit tersebut.

Setiap hari Silvia selalu mendatangi makam kecil tersebut. Dia selalu berdoa dan memohon sebuah permintaan maaf. Silvia benar-benar merasa bersalah kepadanya.

Silvia sedang menunggu sebuah taksi yang lewat di pinggir jalan. Tetapi dia belum juga menemukan nya lewat. Tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti dihadapannya. Silvia dipaksa masuk ke dalam mobil tersebut oleh dua orang yang tidak dia kenal. Silvia berusaha melepaskan diri namun apa daya kekuatan nya kalau besar dibandingkan dengan dua orang lelaki dengan tubuh kekar tersebut.

Silvia akhirnya pasrah dibawa oleh dua orang yang tidak dikenalnya itu. Silvia dibawa menuju sebuah rumah mewah yang ada di kota tersebut. Silvia mengenali sebuah mobil yang terparkir di depan mobil yang dia tumpangi saat ini. Ternyata ini semua adalah perbuatan dari dia. Silvia sudah tidak merasa ketakutan sekarang. Yang ada Silvia justru merasa marah kepada lelaki tersebut.

Silvia diajak turun dan dibawa masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Silvia melihat sosok lelaki yang dia benci saat ini. Silvia sungguh benar-benar kecewa akan perbuatan dari lelaki tersebut. Silvia yang masih dalam emosinya tiba-tiba saja maju ke arah lelaki itu dan menamparnya dengan keras.

Plak!

"Hei, apa yang kamu lakukan!"bentak salah satu anak buah lelaki tersebut dan langsung menahan kedua tangan Silvia ke belakang tubuh si Silvia.

"Lepaskan dia,"perintah sang majikan sambil mengusap pipinya yang sakit akibat tamparan keras yang dilayangkan oleh Silvia barusan.

"Tapi, bos..."Anak buahnya tampak enggan melakukan perintah sang atasan setelah apa yang Silvia baru saja lakukan.

"Aku bilang lepaskan!"kali ini perintahnya begitu tegas. Kedua penjaga itupun melepaskan kedua tangan Silvia.

"Tinggalkan kami,"perintah lelaki itu kembali. Kedua lelaki bertubuh kekar itupun menuruti perintah sang majikan. Meraka pergi meninggalkan sang majikan bersama dengan Silvia.

Setelah kepergian kedua anak buahnya, lelaki itu berjalan mendekati Silvia. Dia melihat raut wajah kesedihan yang tampak di wajah wanitanya yang begitu cantik tersebut. Sungguh di sayangkan jika kecantikan itu disia-siakan.

"Puas kamu sekarang! Dia sudah mati. Puas kamu kan?"tutur Silvia dan sebuah air mata pun lolos dari pelupuk matanya.

"Aku sudah katakan dari awal, aku tidak suka dilawan, sayang. Kenapa kamu menentangku dengan mengandung benih dariku. Apakah semua kemewahan yang selama ini kuberikan kepadamu itu tidak cukup buat dirimu, heh?"tanya lelaki tersebut sambil mengelus pipi Silvia yang begitu lembut. Melihat penampilan sederhana Silvia sekarang ini entah kenapa justru membuat nafsunya bangkit secara tiba-tiba.

Silvia selalu bisa membuat jiwanya berontak hanya dengan penampilan sederhananya saja. Wanita yang satu ini memang istimewa baginya.

Silvia yang melihat gelagat aneh dari lelaki di hadapannya ini pun segera saja dia menjaga jarak darinya. Silvia merasa ada sesuatu yang mengharuskan dia untuk tidak terlalu dekat dengan lelaki tersebut.

"Kita sudah lama tidak bertemu, sayang,"ujar lelaki itu dengan tatapan matanya yang intens menatap ke arah tubuh molek Silvia. Sedangkan Silvia berusaha menjauh setiap kali lelaki itu mendekatinya.

"Tidakkah kamu merindukan kehangatan yang selalu kita lakukan bersama dulu,"ujar lelaki itu dengan nada merayu. Silvia benar-benar tidak habis pikir bagaimana bisa dengan santainya lelaki itu mengatakan hal tersebut. Setelah berusaha membunuh anak kandungnya sendiri. Sekarang dia masih meminta jatah untuk dilayani olehnya.

"Tidak. Aku sudah tidak mau lagi berurusan denganmu,"tolak Silvia dengan tegas. Dan penolakan itu sungguh telah menyakiti hati dari lelaki tersebut. Setelah sekian lama lelaki itu menjadikan Silvia sebagai peliharaan kesayangannya. Dan sekarang Silvia justru menolaknya dengan lantang dihadapannya langsung. Itu membuat si lelaki murka.

"Lepaskan! Apa yang akan kamu lakukan!"teriak Silvia saat lelaki itu menarik tangannya dengan kasar dan membawanya ke lantai dua rumah mewah tersebut.

"Bukankah kamu begitu mencintai ku, sayang. Ayolah layani aku hari ini. Aku sangat merindukan kehangatan dirimu. Bukankah kita sudah lama tidak melakukan nya,"ujar lelaki itu dengan bersemangat menarik tangan Silvia ke dalam kamar tidurnya di lantai atas.

Silvia berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman kuat si lelaki. Tetapi apa daya Silvia lagi-lagi kalah tenaga darinya. Tangan Silvia terasa sangat sakit saat dilepaskan oleh lelaki tersebut. Tubuh Silvia dihempaskan begitu saja olehnya di ranjang tidurnya yang begitu empuk. Sedangkan dirinya sendiri segera melepaskan pakaiannya yang dikenakannya satu demi satu.

Silvia tidak mau melayani keinginan lelaki yang telah menghancurkan hidupnya tersebut. Silvia berusaha lari dari ruangan tersebut tetapi rupanya lelaki itu sudah mengunci pintu kamar tersebut sehingga Silvia sudah tidak bisa berlari lagi dari sana.

"Tolong, lepaskan aku, jangan lakukan hal ini, tolong,"ujar Silvia yang ketakutan memohon agar dirinya dilepaskan. Tetapi lelaki yang sudah bugil di depan Silvia tersebut justru semakin bernafsu untuk mendapatkan tubuh Silvia hari ini juga.

Dia berjalan mendekati Silvia dan langsung menarik tubuh Silvia dan dihempaskan nya di ranjang. Di baliknya tubuh Silvia sehingga tertelungkup di kasur empuk ranjang itu.

Si lelaki yang sudah tidak tahan itu segera menarik resleting pakaian yang dikenakan Silvia. Penolakan dari diri Silvia semakin membuat dia terbakar nafsu untuk menyatukan dirinya dengan Silvia.

"Akkkkhhhhh....sakit.....,"teriakan Silvia menandakan bahwa penyatuan keduanya sudah dimulai. Silvia meronta-ronta kesakitan akan perlakukan lelaki tua itu. Silvia tidak bisa melakukan perlawanan. Lelaki itu kembali berkuasa atas tubuhnya. Silvia hanya bisa menangis saat penyatuan itu tidak kunjung usai. Derai air matanya justru menjadi penyemangat lelaki itu untuk menikmati penyatuan mereka saat itu.

***

Iklan Author

Budayakan klik tombol like dan tuliskan komentar kalian sebanyak-banyaknya. Karena komentar kalian adalah penyemangat bagi author.

Terimakasih 😄

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

kasihan silvia semoga laki laki biadap itu kenak karmanya.kn ankny cewek semua

2021-10-09

0

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

jadi penasaran dgn sosok lelaki biadap ini😡

2020-08-17

1

Al Farezqi Dzulqaidah Muslimin

Al Farezqi Dzulqaidah Muslimin

kok upnya lama ya,

2020-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Kuncoro
2 Impian Risa
3 Hadiah Kecil
4 Program Kehamilan
5 Ngidam
6 Silvia Kuncoro
7 Dua Garis Merah
8 Tamu Tak Terduga
9 Bersembunyi
10 Harapan Silvia
11 Menemukan Jejak
12 Tragedi Malam Itu
13 Kehilangan
14 Sebuah Kerelaan
15 Arti Nama
16 Kepergian Risa
17 Air Mata Terpendam
18 Ada Untukmu
19 Cerita dari Hati
20 Memberanikan Diri
21 Tidak Ingin Diketahui Identitas
22 Berharap Tidak Bertemu Lagi
23 Penyelamat Hidup
24 Ini Semua Demi Kamu
25 Kesempatan Kedua
26 Sebuah Bingkai Masa Lalu
27 Perasaan Terpendam
28 Kenangan Manis (1)
29 Kenangan Manis (2)
30 Kenangan Manis (3)
31 Rahasia Hati
32 Hubungan Terlarang
33 Menahan Perasaan
34 Kebersamaan singkat
35 Pertemuan tidak terduga
36 Maaf, Aku tidak bisa
37 Ingin Membalas Kebaikan
38 Cahaya di Gelapnya Malam
39 Egois
40 Datang untuk Pergi
41 Jika Itu yang Terbaik
42 Pesta Kelulusan
43 Hari Keberangkatan
44 Maafkan Ayah, Nak
45 Mabuk-Mabukkan
46 Putus Cinta
47 Visual (kepoin yuk )
48 Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49 Demi Kebaikan Bersama
50 Kerinduan Ini
51 Kembali Pulang
52 Memulai Lembaran Baru
53 Bertemu Kembali
54 Jangan Bersedih, Ayah
55 Panggilan Kerja
56 Pekerjaan Baru
57 KOLOM AUTHOR
58 Beradaptasi
59 Dia Siapa?
60 Kejelasan Hubungan
61 Antara Dia dan Aku
62 Pernyataan
63 Apapun Tentangmu
64 Janjian
65 Pulang Bareng
66 Kesalahpahaman Masa Lalu
67 Musuh Lama
68 Mengutarakan Keinginan
69 Gosip Baru
70 Kencan Buta
71 Kesepakatan
72 Pacar Bohongan
73 Dia Siapa
74 Tampil Mesra
75 Aduan
76 Sadar Diri
77 Keguguran
78 Lamaran
79 Target Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Keluarga Kuncoro
2
Impian Risa
3
Hadiah Kecil
4
Program Kehamilan
5
Ngidam
6
Silvia Kuncoro
7
Dua Garis Merah
8
Tamu Tak Terduga
9
Bersembunyi
10
Harapan Silvia
11
Menemukan Jejak
12
Tragedi Malam Itu
13
Kehilangan
14
Sebuah Kerelaan
15
Arti Nama
16
Kepergian Risa
17
Air Mata Terpendam
18
Ada Untukmu
19
Cerita dari Hati
20
Memberanikan Diri
21
Tidak Ingin Diketahui Identitas
22
Berharap Tidak Bertemu Lagi
23
Penyelamat Hidup
24
Ini Semua Demi Kamu
25
Kesempatan Kedua
26
Sebuah Bingkai Masa Lalu
27
Perasaan Terpendam
28
Kenangan Manis (1)
29
Kenangan Manis (2)
30
Kenangan Manis (3)
31
Rahasia Hati
32
Hubungan Terlarang
33
Menahan Perasaan
34
Kebersamaan singkat
35
Pertemuan tidak terduga
36
Maaf, Aku tidak bisa
37
Ingin Membalas Kebaikan
38
Cahaya di Gelapnya Malam
39
Egois
40
Datang untuk Pergi
41
Jika Itu yang Terbaik
42
Pesta Kelulusan
43
Hari Keberangkatan
44
Maafkan Ayah, Nak
45
Mabuk-Mabukkan
46
Putus Cinta
47
Visual (kepoin yuk )
48
Visual Diorama Cinta (RaniAnggara)
49
Demi Kebaikan Bersama
50
Kerinduan Ini
51
Kembali Pulang
52
Memulai Lembaran Baru
53
Bertemu Kembali
54
Jangan Bersedih, Ayah
55
Panggilan Kerja
56
Pekerjaan Baru
57
KOLOM AUTHOR
58
Beradaptasi
59
Dia Siapa?
60
Kejelasan Hubungan
61
Antara Dia dan Aku
62
Pernyataan
63
Apapun Tentangmu
64
Janjian
65
Pulang Bareng
66
Kesalahpahaman Masa Lalu
67
Musuh Lama
68
Mengutarakan Keinginan
69
Gosip Baru
70
Kencan Buta
71
Kesepakatan
72
Pacar Bohongan
73
Dia Siapa
74
Tampil Mesra
75
Aduan
76
Sadar Diri
77
Keguguran
78
Lamaran
79
Target Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!