3. Menggunakan Baju Satu Tema

Kemarin sore rencananya mau ke ruang kerja mas Raka untuk ngasih undangan Annual Show Biyan, tapi ternyata Mas Raka lagi ada tamu, jadi kuputuskan pagi ini aku ke ruangannya.

Ku ketok pintu ruangannya. Setelah kudengar suara, "masuk," aku pun membuka pintu ruangannya.

"Pagi Mas," ssst, penampilan pimred aku pagi ini keren deh. Dia tampil casual, gaya anak muda banget. Pakai kemeja hawaii nuansa biru dengan motif bunga-bunga lalu dalaman kaos oblong warna putih dipadankan celana jeans selutut dan sepatu dr. martens. Kebayangkan kerennya?

"Pagi, duduk San."

"Hari ini mau ke pantai Mas?" inilah aku, kadang mulut suka gemes mau gangguin orang, tapi kalau digangguin balik aku bingung sendiri, hehehe.

"Iya, saya mau main banana boat nanti, mau ikut?" tanyanya sambil senyum.

"Gimana - gimana, ada apa? Kamu bawa apa tuh?" ujarnya lagi.

"Ini ada undangan Annual Show Biyan Mas. Mas Raka diundang, dapat tempat duduk VIP. Nah, apa Mas Raka masih mau motret atau nonton di VIP?"

"Saya tetap motret San. Kamu duduk dimana saat show? Kalau kamu duduk dibaris kedua atau ketiga, bangku saya untuk kamu saja."

"Wah, asyiik saya duduk di VIP. Ya udah, kalau gitu Mas. Acaranya lusa ya mas, hari Kamis. Saya jalan sore Mas, karena konfrensi pers-nya sore, jam 5."

"Saya motret konpers juga San. Jadi kita bisa berangkat bareng. Kamu gak perlu bawa mobil ke kantor hari Kamis."

"Mas Raka mau anter saya pulang setelah show?"

"Lah iyalah. Memangnya kamu biasanya setelah fashion show pulang sendiri?"

"Enggak Mas, kalau yang motret Tito, diantar Tito lah. Begitupun kalau yang motret Mas Zaki, dia yang antar pulang."

"Nah, besokkan saya yang motret, ya saya dong yang antar kamu."

"Baiklah, saya mah asyik aja deh. Oke Mas, saya ke meja saya dulu ya."

"Oke."

***

Sesuai mandat pimred kalau Kamis aku gak usah bawa mobil, jadinya hari ini naik taksi. Aku memilih naik taksi karena bawa gaun untuk acara nanti sore.

Minggu lalu waktu telepon - teleponan dengan asistennya Biyan, aku juga memesan busana koleksi yang diperagakan. Aku minta yang berlengan dan tidak terlalu ketat. Lalu janjian untuk aku ambil di show room Plaza Senayan hari Rabu, sehari sebelum show.

Bajunya sesuai yang aku inginkan, tidak memperlihatkan siluet tubuh, lengannya pun longgar dengan panjang 7/8 dan panjang gaun sampai betis. Perfect!

Kalau soal harga, jangan dibahas ya, toh gak semua desainer bajunya aku beli, lagian dalam setahun kehitung kok berapa kali aku beli baju desainer.

Sampai kantor aku langsung duduk di depan komputerku dan kembali berkutat dengan konsep pemotretan. Moga - moga bisa kelar konsep pemotretan Hamy hari ini. Tinggal dua konsep lagi, sehabis itu aku bisa sounding ke fotografer dan layout. Untuk pemotretan Hamy, memang yang sedikit ribet nanti layout karena banyak desain yang akan dimainkan.

Sebelum makan siang, aku ke ruangan Mas Raka, untuk memastikan Mas Raka membawa perlengkapan tempurnya buat motret nanti. Aku perlu absen bawaan dia karena dia punya perlengkapan kamera lengkap, sudah dapat dipastikan dia tidak pakai kamera investasi kantor.

Aku ketok ruangannya. Sampai dia teriak, "masuk."

Aku masuk dengan cengiran termanisku. Mendengar teriakannya takut dia lagi badmood.

"Heem ada apa Sandra?"

"Mau ngingetin buat nanti sore mas. Sudah siap dengan perlengkapan tempurnya kan?" Mas Raka melihatku dengan dahi berkerutnya.

"Kamera n the gank maksud kamu?"

"Iya mas. Monopod bawakan?"

"Kenapa ke monopod bukan lensa tele saya yang kamu ingetin?"

"Mas, nanti itu yang difoto banyak, bisa delapan puluh lebih. Biasanya dibagi beberapa sequel, satu sequel aja bisa belasan sampai dua puluhan. Kalau gak bawa monopod nanti fotonya goyang, saya bakalan marah mas kalau fotonya gak fokus."

"Hahahaha kamu cerewet ya tahunya."

"Iyalah saya cerewet ke tim kerja saya, daripada nanti saya dicerewetin pimred saya kalau hasilnya ga bagus."

"Heh, kamu nyindir saya?"

"Dih, ini bukan nyindir mas, tapi itulah yang terjadi. Saya harus tahu kelengkapan tim saya. Emangnya Mas Raka sebagai pimred gak bakalan marah kalau hasil kerja anak buahnya gak rapi, gak bagus? Saya sih gak mau."

"Sudah saya bawa Sandra. Terima kasih sudah mengingatkan. Dengan begini saya jadi tahu, tanggung jawab kamu terhadap rubrik yang kamu pegang."

"Oh iya Mas, memori card nya berapa giga?"

"What? Kamu sampai ngecek ke memori card segala?"

"Yaah, siapa tahu baju andalan yang mau dibahas ada di bagian belakang, eh tahu-tahu Mas Raka gak motret karena memorinya penuh. Udah banyak kejadian itu Mas, dan Sandra gak mau ngalamin itu."

"Oke, saya mengerti. Saya bawa memori card tiga, 128 gb satu buah, dan yang 68 gb dua buah. Kondisi semua dalam keadaan kosong."

"Good job mas!" kataku sambil kasih jempol ke mas Raka.

"Sandra, Sandra. Jadi semakin tahu saya tentang kamu. Ya udah yuk, kita makan siang di cafetaria," kata mas Raka sambil merapikan mejanya.

"Hah? Makan siang berdua di cafetaria mas? Iseng deh. Mau bikin gosip ya?"

"Loh, kitakan hari ini jadi tim kerja lapangan. Saya jadi anak buah kamu," katanya berdalih.

"Enggak enggak deh mas. Saya masih mau hidup tenang tanpa memikirkan yang gak penting. Saya pesen gofood aja lah."

"Kamu kok ketakutan banget. Takut kelihatan gebetan ya, jalan sama saya?"

"Haish, gebetan lagi. Mas, fans kamu tuh banyak, nanti saya di gencet loh. Udah ah, saya mau ke meja saya saja. Nanti jam 3 kita jalan ya, semoga jalanan lancar."

"Baik tuan putri." Kamipun tertawa dan aku keluar ruangannya. Bisa-bisanya aku memberikan perintah ke atasan. Untung Mas Raka lagi asyik.

Sesuai rencana, akupun memesan makanan via gofood. Biar tenang dari gangguan mas Raka yang mau ngajak ke cafetaria.

Aku nyadar, fans mas Raka tuh banyak, dari majalah sebelah lalu tabloid yang diatas yang semuanya masih satu grup media dengan kami, banyak yang suka dengan dia. Tampangnya yang ganteng dan enak untuk di lihat, badannya yang oke, serta penampilannya yang fashionable. Haduh, ga yakin aku kalau fansnya ga nambah.

Kalau aku setujui permintaannya, wah bisa jadi bahan gosip satu gedung itu. Temen - teman satu redaksi sih bisa lihat keseharian kita dan gimana kita, terutama aku, yang ga mau untuk pacaran atau memiliki pasangan, nah yang enggak satu redaksi, bisa pakai bumbu. Menghindar memang pilihan terbaik.

Aku makan sambil mengerjakan konsep fashion spread. Lumayanlah kalau satu konsep selesai sambil nunggu setengah tiga, lalu setelahnya aku ganti kostum dan dandan.

Tak terasa, alarm HP aku bunyi, menandakan sudah waktunya mematikan komputer dan ganti kostum. Aku pun mematikan komputer dan bergegas ke toilet berganti busana dan dandan.

Jam 3 kurang 10, aku selesai dan aku ketok pintu ruangan Mas Raka.

"Masuk aja San." Lah, dia tahu aku yang ngetok.

Begitu masuk, aku lihat penampilannya. JEDAAR! Kami menggunakan baju dengan tema yang sama.Ternyata dia pun memakai baju koleksi terbaru dari Biyan yang nanti akan diperagakan.

"Wadidaw!!! Mas, kok bisa? Aduh, kita kayak mau kondangan kawinan ini bajunya samaan." Kami pun tertawa terbahak-bahak.

"Ternyata kita pasangan yang serasi ya San? Nanti jangan lupa kita harus foto di Wall of Fame."

Tambah ketawa lagi lah kami. Asli, beneran sudah seperti suami istri mau ke undangan.

"Ya udah lah. Kamu pasrah aja San. Mau menghindar dari gosip cafetaria tapi liputan pakai baju samaan. Jangan lupa kamu gandeng tangan saya ya!"

Aku terus - terusan ketawa, ditambah sama soal gandengan tadi. "Oke Mas, mulai sekarang saya pasrah mau digosipin apapun sama Mas Raka. Semoga saya gak di gencet aja sama fans-nya Mas Raka."

"Mau kita mulai sandiwara ini Mas? Saya bisa mulai begitu kita keluar ruangan ini."

"Hahaha mau nekat? Hayuk, siapa takut? Semoga setelah ini saya sedikit tenang dari lirikan para wanita di gedung ini."

"Oke? Let's go!" kataku.

Benar saja, keluar ruangan malah Mas Raka ngelawak. Asli, saya jadi bingung dengan kepribadiannya. Ternyata dia seasyik ini.

Jadi ketika kami keluar ruangan, teman - teman pada memandang kami, lalu Mas Raka bilang, "Oke anak - anak papa mama liputan dulu ya." Tangannya pun menggandeng aku.

Kacau kan pimred kami? Dengan mencangklong ransel kameranya, teman-teman pun percaya kalau kita mau liputan. Apalagi ada beberapa anak yang baca undangan fisiknya di mejaku. Aku pun nulis di whiteboard liputan, tapi tidak mencantumkan fotografernya.

***

Terpopuler

Comments

Yulia Cahyono

Yulia Cahyono

auto ngakak

2020-11-13

2

Lia Kiftia Usman

Lia Kiftia Usman

seruuu...makin dibaca makin lupa masak😊😊😊🤭

2020-10-09

2

Ni Sulastini

Ni Sulastini

suka bngeeeeeeet ma ceritanya

2020-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pemimpin Redaksi Kami
2 2. Rapat Redaksi
3 3. Menggunakan Baju Satu Tema
4 4. Meliput Fashion Show Biyan
5 5. Rapat Final edisi Agustus
6 6. Bocoran dari Gita
7 7. Persiapan Pemotretan
8 8. Pemotretan Fashion Spread
9 9. Nasi Goreng Kebon Sirih
10 10. Milih Foto
11 11. Ke Butik Hamy dengan Bimo
12 12. Butik Hamy
13 13. Ceritamu
14 14. Dipanggil ke Ruang Pimred
15 15. Ceritaku
16 16. Side Job Kami
17 17. Bermain Ombak
18 18. Senyummu Meruntuhkan Dunia!
19 19. Cincin?
20 20. Ke Spa
21 21. Ke Lombok
22 22. Rapat Penugasan
23 23. Liputan pertama di Lombok
24 24. Lombok (1)
25 25. Lombok (2)
26 26. Curhat di Sore Hari
27 27. Kerja, Kerja, Makan
28 28. Obrolan Malam Hari
29 29. Marah
30 30. Sandra VS Pimred
31 31. Liputan Terakhir di Lombok
32 32. Sandra VS Mas Bimo
33 33. Bimo POV (1)
34 34. Bimo POV (2)
35 35. Membuka Hati
36 36. Kesepakatan
37 37. Ke Rumah Mas Bimo
38 38. Ulang Tahun Abel
39 39. Kunjungan Orang Tua Bimo
40 40. Curhatan Sahabat
41 41. Lamaran
42 42. Rencana
43 43. Bertengkar
44 44. Kabur
45 45. Curhat sahabat
46 46. Video Call dengan Mas Raka
47 47. Nasehat untuk Bimo
48 48. Memaafkan
49 49. Pulang
50 50. Nikah? Yes! Repot? No!
51 51. Mas Raka
52 52. Aimi ke Kantor
53 53. Rapat Pernikahan
54 54. Belanja Kebutuhan Paviliun
55 55. Redaksi Heboh
56 56. Curhatan Mas Raka
57 57. Akad Nikah
58 58. Resepsi
59 59. Ungkapan Hati Sandra
60 60. Adaptasi
61 Pengumuman - New Novel
62 61. Pillow Talk
63 62. Sandra Yang Tidak Bisa Diam
64 63. Resign? Oh No!
65 64. Siapa wanita itu?
66 65. Tinggal di Apartemen
67 66. Kangen Sandra
68 67. Isabel si Pengacau
69 68. Semua untuk Sandra
70 69. Sandra oh Sandra
71 70. Kami Bahagia
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Pemimpin Redaksi Kami
2
2. Rapat Redaksi
3
3. Menggunakan Baju Satu Tema
4
4. Meliput Fashion Show Biyan
5
5. Rapat Final edisi Agustus
6
6. Bocoran dari Gita
7
7. Persiapan Pemotretan
8
8. Pemotretan Fashion Spread
9
9. Nasi Goreng Kebon Sirih
10
10. Milih Foto
11
11. Ke Butik Hamy dengan Bimo
12
12. Butik Hamy
13
13. Ceritamu
14
14. Dipanggil ke Ruang Pimred
15
15. Ceritaku
16
16. Side Job Kami
17
17. Bermain Ombak
18
18. Senyummu Meruntuhkan Dunia!
19
19. Cincin?
20
20. Ke Spa
21
21. Ke Lombok
22
22. Rapat Penugasan
23
23. Liputan pertama di Lombok
24
24. Lombok (1)
25
25. Lombok (2)
26
26. Curhat di Sore Hari
27
27. Kerja, Kerja, Makan
28
28. Obrolan Malam Hari
29
29. Marah
30
30. Sandra VS Pimred
31
31. Liputan Terakhir di Lombok
32
32. Sandra VS Mas Bimo
33
33. Bimo POV (1)
34
34. Bimo POV (2)
35
35. Membuka Hati
36
36. Kesepakatan
37
37. Ke Rumah Mas Bimo
38
38. Ulang Tahun Abel
39
39. Kunjungan Orang Tua Bimo
40
40. Curhatan Sahabat
41
41. Lamaran
42
42. Rencana
43
43. Bertengkar
44
44. Kabur
45
45. Curhat sahabat
46
46. Video Call dengan Mas Raka
47
47. Nasehat untuk Bimo
48
48. Memaafkan
49
49. Pulang
50
50. Nikah? Yes! Repot? No!
51
51. Mas Raka
52
52. Aimi ke Kantor
53
53. Rapat Pernikahan
54
54. Belanja Kebutuhan Paviliun
55
55. Redaksi Heboh
56
56. Curhatan Mas Raka
57
57. Akad Nikah
58
58. Resepsi
59
59. Ungkapan Hati Sandra
60
60. Adaptasi
61
Pengumuman - New Novel
62
61. Pillow Talk
63
62. Sandra Yang Tidak Bisa Diam
64
63. Resign? Oh No!
65
64. Siapa wanita itu?
66
65. Tinggal di Apartemen
67
66. Kangen Sandra
68
67. Isabel si Pengacau
69
68. Semua untuk Sandra
70
69. Sandra oh Sandra
71
70. Kami Bahagia
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!