"Kamu duduk dulu di sini, mbak ambilkan minum" ucap mbak Nurma seraya menyuruhku duduk di sebuah sofa.
Aku pun duduk, sesuai arahan dari Mbak Nurma. ku pandang sekeliling, rumah dengan warna Cat putih tulang. di tambah beberapa tambahan berwarna emas menyala. membuat rumah ini semakin Mewah.
"Kamu keponakan nya Nurma itu?" tanya seorang wanita cantik tadi.
Ku perkirakan usianya sudah kepala 4 atau mungkin 5, namun karna sering nya perawatan. dia nampak sangat cantik dan terurus. .
"Iya Bu" jawabku tertunduk.
"Pernah kerja di mana saja?" tanya kemudian.
Waduh, harus ku jawab apa? mana mbak Nurma belum juga kembali?
"Di sekitar kampung saja Bu" jawabku asal.
"Oh, tapi kamu paham kan pekerjaan rumah? kaya nyapu, pel, pokonya beres beres" ucapnya terus melihat ke arah ku.
"Bisa Bu, saya akan berusaha bekerja semaksimal mungkin" jawabku.
Tak lama, mbak Nurma pun datang dengan sebuah gelas tinggi, yang berisikan air berwarna oranye.
"Ini di minum dulu Lea" ucap mbak Nurma.
"Oh, namanya Lea. Lea apa?" tanya majikan mbak Nurma.
"Lea Patmawati Bu" jawabku.
"Bagus," ucap nya.
"terima kasih Bu." jawabku
"Ya sudah, kamu minum dulu air nya. sudah makan belum? kalau belum minta makan sama mbak mu. nanti sore baru kita ke rumah kakak saya, di sana sudah ada mbak nya kok. nanti bisa jadi teman kamu" ucap majikan mbak Nurma seraya berdiri dan meninggalkan ku bersama Mbak Nurma.
"Di minum dulu air nya" ucap mbak Nurma
Segera ku tenggak air berwarna oranye itu, segar sekali rasanya. .
.
"Eemm, mbak. apa gak apa apa kita berbohong?" tanyaku pada mbak Nurma.
"Gak apa apa, emangnya kamu gak mau merubah hidupmu? kalau kamu mulung terus kapan kamu punya uang" jawabnya.
"Mbak, makasih banyak ya" ucapku seraya memegang tangan Mbak Nurma.
"Iya, kamu sudah makan? kita makan dulu yu. nanti sore baru kita ke rumah majikan mu" jawabnya.
Mbak Nurma membawa ku ke bagian belakang rumah, di mana di samping dapur yang begitu luas nya. dengan bernuansa alam karna terdapat berbagai tanaman hias, mbak Nurma menuntun ku ke sebuah kamar, ku yakini itu pasti kamar nya. ..
"Kamu taruh dulu tas mu, kita makan dulu" ucapnya padaku.
"iya mbak" jawabku.
Kami pun Makan bersama di depan kamar Mbak Nurma. makan nasi dengan berlaukan ikan goreng, sambal dan tumisan kangkung.
"Mbak, aku tak pernah loh makan makanan begini, ini enak banget" ucapku seraya menjilat jari jariku.
"itu salah satu alasan mbak, biar kamu tak susah susah cari makan, kalau kerja kamu bisa makan enak dan dapat gaji pula" jawabnya.
Sehabis makan, aku dan Mbak Nurma berbincang di kamarnya. kami saling bertukar cerita, ku ceritakan kisah hidup ku yang kelam dan mengenaskan, kisah perjalanan anak haram yang di buang orang tuanya, yang hendak di bunuh para warga. dan di selamatkan dua manusia berhati mulia. sampai aku menjadi penyebab penderitaan mereka.
Ku cerita kan semua kisah ku pada mbak Nurma, aku tidak ingin ada yang di sembunyikan dari Mbak Nurma. masalah dia jijik padaku setelah nya atau tidak, yang terpenting tidak Ada kebohongan di antara kami.
Mbak Nurma beberapa kali mengelap air matanya, apa lagi kala ku ceritakan kematian yang menimpa kedua orang tua angkat ku. mbak Nurma sampai di banjiri air mata.
"Ya Allah Lea, mbak baru tahu perjalanan hidupmu sekeras itu. mbak kira kamu kaya anak anak lainnya. yang di tinggal orang tuanya di jalan" ucapnya.
"Itulah mbak, Lea sendiri baru tahu jati diri Lea setelah kedua orang tua angkat Lea telah tiada," jawabku
"Kamu yang sabar ya? lalu apa orang tua mu masih hidup?" ucapnya.
"Entah lah mbak, aku tak ingin tahu tentang mereka." jawabku.
"Mbak tahu, tapi mbak salut sama kamu. di usia mu yang masih muda. kamu bisa sekuat itu dan bertahan hidup sendiri" ucapnya.
"Semua karna keadaan mbak, Aku bisa menjalani semua karna terbiasa" jawabku.
"Mbak berdoa, semoga kamu kelak jadi manusia yang berguna bagi banyak orang, dan menjadi manusia yang sukses. dan bisa membuktikan pada mereka yang telah menyakitimu dan kedua orang tua angkat mu" ucapnya seraya memegang pundak ku.
"Aamiin, terima kasih mbak" jawabku.
Kami terus berbincang, tapi kali ini topik obrolan kami berubah menjadi penuh tawa. mbak Nurma menceritakan semasa gadis nya. sebelum dia menikah dengan lelaki yang memilih wanita lain setelah sukses. dan melupakan semua perjuangan nya.
Kami terus tertawa, sampai perut ku rasanya begitu pegal karna banyak tertawa. hingga majikan mbak Nurma menghampiri kami berdua.
"Lea, ayo siap siap. kita ke rumah kakak saya" ucapnya. ..
"Baik Bu" jawabku.
"Nurma, kamu tunggu saja disini ya. gak usah ikut" ucap majikan pada mbak Nurma.
"Iya Bu" jawab mbak nurma.
Aku pun mengikuti langkah majikan mbak Nurma. ku tenteng tas besar yang berisikan pakaian ku.
sesampainya aku di depan gerbang. aku pamitan pada mbak Nurma. kami saling berpelukan, mbak Nurma membisikan kata di telinga. "Kamu harus kuat"
Aku pun membalas nya sambil mengangguk. ku ikuti langkah wanita yang memakai kaos oblong jumbo dan celana pendek, yang memperlihat kan kulit nya yang mulus.
beberapa lama kami berjalan. kami melewati sekita 4 rumah, dan kami pun sampai.
Bel rumah di pencet beberapa kali oleh wanita di depan ku. hingga tak lama pintu terbuka. seorang wanita yang mengenakan daster yang berusia sedikit tua dari ku keluar,
dia kekas membuka kan gerbang,
"Ibu mu ada mbak?" tanya majikan mbak Nurma pada wanita yang baru ku tahu. adalah asisten di rumah ini juga.
"Ada Bu" jawabnya sambil tersenyum ramah dan menatapku.
"Ayo Lea" ucap majikan mbak Nurma.
Aku pun terus mengikuti langkah wanita di depan ku.
"Kak, ini Lea yang mau kerja di rumah mu" ucap majikan mbak Nurma pada Kakak nya.
"Oh, masih muda. berapa usiamu?" tanya nya padaku.
"18 tahun Bu," jawabku.
"Siapa namamu tadi?" tanya nya kemudian.
"Lea Patmawati Bu" jawabku.
"Pernah kerja di mana? dan biasa kerja di rumah kan?" tanya nya terus membuatku menegang.
"Cuma kerja di kampung saja Bu," jawabku.
"Siti...." tiba tiba wanita yang akan menjadi majikan ku berteriak memanggil sebuah nama, Namun nama tersebut membuat ku kaget.
"Iya Bu" jawab wanita yang di panggil. rupanya wanita tadi namanya Siti.
"Ini Lea, dia akan bekerja disini bareng kamu, kamu kasih tahu pekerjaan apa saja. apa apa yang boleh di lakukan dan yang tidak boleh. kamu ajak dia ke kamar mu" ucapnya kemudian.
"ayo Lea, Ikut aku" jawabnya seraya mengajak ku.
Aku pun mengikuti langkah wanita di depan ku. hingga kami tiba di sebuah kamar.
"Kamu taruh tas mu disini, simpan baju baju mu di lemari ini." ucapnya seraya menunjuk kemari.
"Baik mbak" jawabku.
Singkat cerita......
Aku telah bekerja di rumah mewah ini, rumah yang memiliki kemewahan yang sama dengan rumah milik majikan nya mbak Nurma.
awal awal bekerja aku sedikit kesulitan. karna menggunakan alat bersih bersih yang jarang ku temui.
Aku masih belum terlalu dekat dengan mbak Siti, kami masih ada celah, kami hanya ngobrol seadanya saja. mbak Siti seperti menutup diri untuk ku.
entah lah.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Aulia Al husna
bikin penasaran aja, di tunggu lanjutan nya Mbak
2023-01-09
2