Bab 5 : Pertemuan tak diinginkan

Sepasang manik Reza tak berkedip, menyaksikan bagaimana cantiknya Sofia yang bahkan kini tengah tersenyum sembari menjawab berbagai pertanyaan yang terlontar dari sang pembawa acara.

“Kak Sofia, Anda dinobatkan sebagai wanita paling inspiratif dalam seminar kali ini. Bisa tolong ceritakan bagaimana perjalanan karir Anda yang luar biasa walaupun seorang single parent,” tutur Raina ramah menyodorkan sebuah microphone tepat pada Sofia.

Sejenak, Sofia menghela napas berat. Karena ia harus membuka kilasan masa lalu yang cukup menyanyat hati. Kemudian mengangkat pandangan, mengulas senyum lebar dan mulai bersuara.

“Banyak orang yang sering mengatakan, wanita tidak perlu pendidikan tinggi. Karena ujung-ujungnya hanya di dapur dan menjadi ibu rumah tangga. Itu persepsi yang salah. Justru wanita harus memiliki pendidikan tinggi, karena kelak, ia akan menjadi pencetak generasi penerus bangsa.”

Senyum masih terulas dari bibirnya, “Terima kasih saya ucapkan untuk Widya, sahabat sekaligus atasan saya yang mempercayakan dedikasi saya di perusahaan. Tak mudah memang mencapai titik ini, banyak rintangan dan usaha yang saya lewati. Keringat, air mata dan doa selalu mengiringi hari-hari saya. Dan juga, anak saya yang saat itu masih berada dalam kandungan, turut menguatkan saya.”

Sofia melanjutkan ceritanya, perjalanan karirnya yang berawal hanya sebagai seorang reseller produk kosmetik, pantang menyerah melakukan promosi ke sana ke mari, berjibaku dengan semua media sosial yang berubah menjadi bisnis. Hingga setiap tahun berhasil mendapat reward penjualan terbanyak. Sampai pada akhirnya, Sofia menduduki jabatan sebagai manajer di perusahaan pusat.

Sofia berharap, kisahnya bisa memotivasi para single parent di luar sana agar jangan terpuruk dan terus berusaha. Tepuk tangan menggema di ruangan yang cukup luas itu.

“Wah, pasti mantan suami Anda menyesal ya, Kak. Benar kata orang, balas dendam terbaik adalah menjadikan diri lebih baik dan sukses,” celetuk Rania.

“Saya selalu mendoakan kebaikan untuknya,” balas Sofia tersenyum getir. Ia malas membahasnya.

Tatapan tak percaya masih dilayangkan oleh Reza pada Sofia. Debaran jantungnya bertalu kuat, hingga tanpa sadar tangannya meremas dadanya sendiri. Kepergian Sofia selama bertahun-tahun, benar-benar menikam habis jiwanya. Hatinya tergerus dalam sesal yang membuncah. Ia baru sadar, nyatanya wanita yang ia caci maki dulu ternyata sudah merebut seluruh hatinya.

Hidupnya berantakan, Reza selalu uring-uringan, kinerjanya pun menurun hingga berkali-kali mendapat surat peringatan hingga nyaris dipecat.

Reza hampir gila tatkala kebingungan harus mencari istrinya ke mana. Pasalnya, selama menikah, Reza sama sekali tidak tahu menahu asal usul istrinya. Satu-satunya orang yang mengenal Sofia, hanya sang ayah yang sudah tenang di alam lain. Ia sering bersimpuh di atas pusara Surya, menangis merengek seperti anak kecil yang kehilangan mainan berharga. Semua percuma dan sia-sia.

Ditambah lagi, Reza sama sekali tidak tahu siklus pertemanan, pendidikan bahkan keluarga Sofia. Sehingga dia benar-benar tidak bisa menemukan keberadaannya.

“Anak?” geram Reza yang tidak bisa berpikir jernih. Ia bahkan tidak bisa fokus mendengar seluruh cerita Sofia. Darahnya mendidih tatkala Sofia menyebutkan anak. “Beraninya dia selingkuh!” lanjutnya mengetatkan geraham, kepalan di kedua tangannya pun begitu kuat.

Setelah beberapa sesi pertanyaan selesai, Sofia pamit ke backstage. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari bintang tamu cilik yang berbakat. Siapa lagi kalau bukan Nino.

Ya, selain menjajakan dagangan, Sofia menggunakan media sosialnya untuk mengupload bakat dan kemampuan putranya dalam kepiawaian bermain biola. Bahkan pemutaran reels instagram mencapai puluhan juta penonton. Berbagai komentar kekaguman, terlontar untuk bocah itu.

Tak tahan lagi, Reza beranjak dari duduknya. Ia sedikit kesulitan untuk turun, mengingat kursi miliknya terletak di barisan paling belakang.

“Aku harus meminta penjelasan!” gerutu Reza dengan kemarahan yang menjalar hingga ubun-ubun.

Dia tidak ingin menyiakan kesempatan untuk bertemu Sofia. Pertemuan pertama yang ia harapkan, tentu dipenuhi keharuan, bukan kekesalan seperti ini.

Sementara itu, di panggung yang begitu megah dan mewah, dilengkapi lighting memukau menyorot pada bocah yang menggesek senar biola dengan sangat lihai.

Nino berdiri tegap, menyangga alat musik itu di salah satu bahunya. Matanya terpejam menikmati setiap alunan yang tercipta, dipadu padankan dengan aransemen musik ternama tanah air.

Begitu pun dengan vocalis wanita yang bersuara begitu merdu, menambah gegap gempita panggung seminar kala itu. Sorot kamera berbagai penjuru, menayangkan secara langsung di salah satu stasiun televisi.

Sofia menitikkan air mata haru, ia berdiri di samping panggung. Bangga dengan prestasi putranya, yang memang sesuai passion dan tidak dipaksakan.

“Sofia, Nino keren banget!” puji Tama—CEO perusahaan iklan yang bekerja sama dengan Sofia. Tentu saja ia juga hadir dalam acara tersebut, apalagi ada Sofia sebagai bintang tamunya.

Laki-laki itu juga sangat tertarik dengan Sofia, kecakapan, kerajinan dan kecerdasan wanita itu membuat Tama jatuh cinta pada Sofia, tanpa peduli statusnya.

“Hmm,” Sofia menyeka bulir bening yang berjatuhan di pipinya.

“Kok kamu malah nangis sih.” Tama hendak menjulurkan tangannya namun Sofia bergerak mundur dengan cepat. “Maaf. Refleks,” lanjutnya melihat kecanggungan Sofia.

“Aku tidak tahu, apa yang terjadi dalam hidupku jika tidak ada Nino. Cuma dia yang membuatku kuat dan bahkan bisa seperti ini, semua karena Nino. Aku sangat bangga sama Nino,” gumam Sofia masih berkaca-kaca.

“Aku juga bangga sama kamu, Sofia,” puji Tama yang membuat Sofia menoleh dengan cepat.

“Ee ... maksudnya Nino. Ya, Nino sangat membanggakan!” ralat Tama melihat tatapan tak bersahabat dari Sofia.

Reza mengatur napasnya yang tak beraturan. Tangannya mengepal dengan kuat melihat Sofia berdiri berdampingan dengan pria lain. Ia semakin memperpanjang langkah hingga kini berdiri di belakang Sofia.

“Mama!” seru Nino berlari dengan biola di tangannya. Ya, penampilannya baru saja selesai. Dan saat mengedarkan pandangan, bocah itu segera berlari menghampiri sang mama.

Sofia berjongkok lalu memeluk putranya dengan penuh kasih sayang.

“Mama, akhirnya aku bisa duet sama arranger music idola aku!” teriak Nino dengan tawa yang lebar.

“Mama ikut seneng, Sayang. Salah satu impian kamu terwujud ya,” ucap Sofia menangkup kedua pipi putranya.

“Iya, Ma. Aku deg deg an banget tadi. Takut nggak bisa ngimbangin. Apalagi kita gladi bersih cuma sebentar. Mama, ayo fotoin, Ma!” ajak Nino menarik tangan ibunya, meminta foto dengan idolanya itu. Kapan lagi ada kesempatan emas itu, pikirnya.

“Ayo aku yang fotoin. Biar kalian ada foto bersama. Buat kenang-kenangan!” Tama menyela perbincangan ibu dan anak itu. Ia turut bahagia melihatnya. Benar-benar mengagumkan.

“Oh! Jadi ini alasan kamu pergi, Sofia! Kamu selingkuh di belakang aku di saat kita belum resmi bercerai. Bahkan sampai memiliki seorang anak!” bentak Reza meluapkan amarah yang sejak tadi ia tahan.

DEG!

Ini yang paling membuat Sofia enggan ke Jakarta, apalagi mengingat Reza yang juga bekerja di perusahaan kosmetik. Pasti hal ini akan  terjadi. Sofia benar-benar tidak menginginkan pertemuan ini.

Sofia menoleh, begitu pun dengan Nino. Mereka menengadahkan pandangan hingga bersitatap dengan mata Reza yang memerah.

 

Bersambung~

NOTE;

music arranger merupakan sebutan bagi seseorang yang berprofesi mengatur dan/atau mengaransemen musik baik untuk single, album, film, sinetron, seni pertunjukan, iklan, atau lainnya.

Terpopuler

Comments

sur yati

sur yati

cihhh ngomel " gak jls cari info yg bnr bro biar tau pa ank spa monyet tua

2024-02-08

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

🤔🤔🤔ngapain reza ngomel2... Gak pantas buat marah2 dia ke sofia..

2023-04-29

0

Riana

Riana

ayo bentak marah marah lanjut reza 🤣🤣🤣🤣aku suka gaya mu biar kamu g punya kesempatan lg kembali ke sofia

2023-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Bukan Pernikahan Impian
2 Bab 2 : Tidak Kuat
3 Bab 3 : Positif
4 Bab 4 : Menjadi Bintang
5 Bab 5 : Pertemuan tak diinginkan
6 Bab 6 : Ceraikan Aku!
7 Bab 7 : Anak Baik
8 Bab 8 : Salah Strategi
9 Bab 9 : Permintaan Maaf
10 Bab 10 : Pendekatan
11 Bab 11 : Kolaborasi
12 Bab 12 : Kembalikan Nino!
13 Bab 13 : Tertampar Berulang Kali
14 Bab 14 : Curiga
15 Bab 15 : Tidak Ada Hak!
16 Bab 16 : Tetap Sama
17 Bab 17 : Kelas Akselerasi
18 Bab 18 : Penawaran Tak Terduga
19 Bab 19 : Darah yang Sama
20 Bab 20 : Sabar, Ma!
21 Bab 21 : Cemburu
22 Bab 22 : Permintaan Reza
23 Bab 23 : Persaingan
24 Bab 24 : Keputusan Berat
25 Bab 25 : Terkejut
26 Bab 26 : Jiwa Bisnis Sejak Bayi
27 Bab 27 : Minimal Sudah Berusaha
28 Bab 28 : Mengintai
29 Bab 29 : Melunak
30 Bab 30 : Misi Selanjutnya
31 Bab 31 : Wanita Berprinsip
32 Bab 32 : Sesuai Dugaan
33 Bab 33 : Fakta Menyakitkan
34 Bab 34 : Waspada
35 Bab 35 : Kumpul Kebo?
36 Bab 36 : Lamaran
37 Bab 37 : Sah
38 Bab 38 : Cinta?
39 Bab 39 : Deep Talk
40 Bab 40 : Semua Selesai
41 Bab 41 : Syok
42 Bab 42 : Terima Kasih
43 Bab 43 : Mama itu Spesial
44 Bab 44 : Mengundurkan Diri
45 Bab 45 : Dasar Wanita
46 Bab 46 : Pamit
47 Bab 47 : Ikhlas
48 Bab 48 : Tak Sejalan
49 Bab 49 : Siang yang Panas
50 Bab 50 : Kepergian Yani
51 Bab 51 : ENDING~
52 SUAMI PENGGANTI YANG TERHINA
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 : Bukan Pernikahan Impian
2
Bab 2 : Tidak Kuat
3
Bab 3 : Positif
4
Bab 4 : Menjadi Bintang
5
Bab 5 : Pertemuan tak diinginkan
6
Bab 6 : Ceraikan Aku!
7
Bab 7 : Anak Baik
8
Bab 8 : Salah Strategi
9
Bab 9 : Permintaan Maaf
10
Bab 10 : Pendekatan
11
Bab 11 : Kolaborasi
12
Bab 12 : Kembalikan Nino!
13
Bab 13 : Tertampar Berulang Kali
14
Bab 14 : Curiga
15
Bab 15 : Tidak Ada Hak!
16
Bab 16 : Tetap Sama
17
Bab 17 : Kelas Akselerasi
18
Bab 18 : Penawaran Tak Terduga
19
Bab 19 : Darah yang Sama
20
Bab 20 : Sabar, Ma!
21
Bab 21 : Cemburu
22
Bab 22 : Permintaan Reza
23
Bab 23 : Persaingan
24
Bab 24 : Keputusan Berat
25
Bab 25 : Terkejut
26
Bab 26 : Jiwa Bisnis Sejak Bayi
27
Bab 27 : Minimal Sudah Berusaha
28
Bab 28 : Mengintai
29
Bab 29 : Melunak
30
Bab 30 : Misi Selanjutnya
31
Bab 31 : Wanita Berprinsip
32
Bab 32 : Sesuai Dugaan
33
Bab 33 : Fakta Menyakitkan
34
Bab 34 : Waspada
35
Bab 35 : Kumpul Kebo?
36
Bab 36 : Lamaran
37
Bab 37 : Sah
38
Bab 38 : Cinta?
39
Bab 39 : Deep Talk
40
Bab 40 : Semua Selesai
41
Bab 41 : Syok
42
Bab 42 : Terima Kasih
43
Bab 43 : Mama itu Spesial
44
Bab 44 : Mengundurkan Diri
45
Bab 45 : Dasar Wanita
46
Bab 46 : Pamit
47
Bab 47 : Ikhlas
48
Bab 48 : Tak Sejalan
49
Bab 49 : Siang yang Panas
50
Bab 50 : Kepergian Yani
51
Bab 51 : ENDING~
52
SUAMI PENGGANTI YANG TERHINA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!