SECRET BABY
“Sah!”
Satu kata yang mengudara dari dua orang saksi, telah mengubah status Reza dan Sofia resmi menjadi sepasang suami istri.
Tidak ada pesta yang gegap gempita seperti pernikahan pada umumnya. Bahkan, ijab qabul yang baru saja berkumandang, dilaksanakan di sebuah rumah sakit swasta kota metropolitan. Pakaian yang mereka kenakan pun apa adanya, tidak sempat mencari pakaian mewah untuk acara sakral tersebut.
Seuntai doa yang dipimpin ustadz menggema, diaminkan para sanak saudara yang hadir. Bulir bening justru mulai menetes di kedua sudut mata Sofia, perlahan membasahi kedua pipinya.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, pertolongan pada seorang pria tua, justru menyeretnya dalam pernikahan dadakan.
Acara dilanjutkan tukar cincin. Jemari lentik Sofia gemetar saat menyusupkan cincin pernikahan di jari manis suaminya. Sedangkan Reza, tanpa ekspresi, justru terlihat kesal karena terpaksa menikah atas permintaan sang ayah yang sedang sekarat.
“Baiklah, kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri. Selamat!” ucap penghulu yang menikahkan Sofia, karena ia sudah tidak memiliki saudara.
Sofia menunduk, meraih tangan kanan suami dan menciumnya. Reza memutar bola mata malas. Hanya sekejap, bahkan belum tersentuh bibir sang istri, Reza sudah menepis tangannya.
Detik berikutnya, monitor detak jantung berbunyi panjang, semua orang menoleh pada layar yang tampak beberapa garis lurus mendatar.
“Pa!” teriak Reza segera mendekat.
“Mas Surya!” pekik Yani, istri dari Surya dengan suara panik.
Sofia beranjak cepat, segera menekan nurse call tak jauh dari ranjang. Hingga tak berapa lama para petugas medis berbondong-bondong ke ruangan tersebut. Tak berselang lama, Surya dinyatakan meninggal dunia.
\=\=\=0000\=\=\=
“Mas, sarapannya udah siap,” ucap Sofia pada sang suami, yang hendak berangkat bekerja.
“Tidak perlu. Aku sarapan di kantor. Nanti sore teman-temanku datang ke sini. Ingat, jangan pernah menampakkan diri di depan mereka! Malu-maluin!” sahut Reza dengan ketus melenggang keluar.
Helaan napas panjang diembuskan oleh Sofia. Genggaman sendok di tangan wanita itu melemah. Hingga terdengar denting yang cukup keras.
Sudah dua tahun pernikahan mereka. Akan tetapi, sikap Reza masih sama, tidak ada perubahan. Padahal Sofia selalu berusaha menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Tetap saja tidak bisa meluluhkan Reza.
“Sampai kapan kamu seperti ini, Mas?” gumam Sofia menatap nanar pintu yang terbuka lebar.
Tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, Sofia bergegas membereskan rumah. Ya, kesehariannya memang hanya menjadi ibu rumah tangga. Merelakan ijazah sarjana menganggur, untuk mengabdi pada sang suami.
Lelah setelah berkutat dengan pekerjaan rumah, Sofia merebahkan tubuh di atas ranjang, menyalakan kipas angin untuk mendinginkan suhu kamarnya.
Beberapa waktu berlalu, Sofia terlelap. Derap langkah kaki yang menggema ditambah suara-suara bising dari banyak orang, mengusik ketenangan wanita cantik itu.
Sofia terperanjat, buru-buru bangun dan keluar kamar. Namun langkahnya terhenti ketika menyentuh daun pintu, menyadari bahwa ia lupa mengenakan hijab yang selalu membungkus kepalanya.
Dengan sedikit menunduk, Sofia harus melalui ruang tamu untuk menuju ke dapur. Perhatian teman-teman kantor Reza, tentu langsung teralihkan pada wanita itu. Tak terkecuali Reza. Pria itu justru mengepalkan tangannya.
“Istri kamu, Za?” tanya Doni, salah satu rekannya.
“Hmmm! Sudahlah, ngapain sih? Kita fokus lagi buat ngejar pasaran nih! Strategi apa yang harus kita pakai!” geram Reza menunjuk berkas di meja.
Sebagai manajer pemasaran di Perusahaan Queen Cosmetic, Reza mengundang satu divisi ke rumahnya, untuk menyusun strategi yang bagus. Baginya, waktu adalah uang. Mereka harus menyelesaikan proyek sebelum peluncuran produk terbaru.
“Silakan diminum, Mas.”
Suara lembut yang menggaung di telinga tentu membuat para tamu mendongak. Sedikit menganga ketika melihat wanita polos tanpa balutan make up, bahkan pakaiannya yang tertutup.
Mereka semua menatap kagum, seperti baru menemukan barang langka. di zaman serba modern, istri dari atasannya itu justru tampil sederhana, tetapi terlihat memukau di mata mereka.
Berbeda dengan Reza yang justru mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Menatap nyalang pada wanita yang menjadi istrinya itu.
Sofia meletakkan beberapa cangkir minuman dan kue hasil buatannya di meja. Tanpa menatap siapa pun, ia mengangguk lalu melenggang pergi ke dapur.
\=\=\=\=00\=\=\=\=
Malam mulai menyapa, rekan-rekan kerja Reza mulai pamit undur diri. Dengan cepat Reza menutup pintu dan menguncinya. Lalu melenggang cepat ke kamar.
“Sofia!” teriak Reza menggelegar.
“Iya, Mas?” Sofia terperanjat, mengerutkan keningnya dalam saat melihat kemarahan dari suaminya.
“Sudah aku bilang sebelumnya, jangan pernah keluar dari kamar ketika teman-temanku datang ke rumah!” berang Reza.
“Mas, aku istrimu! Sudah tugasku menjamu tamu dengan baik. Apa aku salah?” elak Sofia bertambah bingung.
Reza berdecak halus, bibirnya membentuk seringai senyum, “Karena kamu malu-maluin. Lihatlah! Penampilanmu yang kampungan ini. Bahkan merias wajah saja tidak bisa! Aku malu, Sofia! Malu!” pekiknya tepat di depan wajah Sofia.
Wanita itu sampai memejamkan mata, menahan sesak yang tiba-tiba mengimpit dadanya.
"Semua istri teman-temanku, selalu tampil cantik dan menarik! Modis, pintar berdandan. Tidak seperti kamu yang buluk ini! Padahal aku sudah memberimu uang tiap bulan. Dasar udik!” umpat Reza kesal.
“Mas, menutup aurat adalah kewajiban ....”
“Halah! Itu terus yang kamu ucapkan! Malas kupingku dengar ceramahmu!” Reza berbalik keluar kamar. Sebelumnya menendang pintu dengan kasar.
Sofia terduduk lemah di atas ranjang, kedua tangannya mencengkeram seprei dengan kuat. Tak lama kemudian, tubuhnya bergetar diiringi dengan tangis yang memilukan.
“Apakah pernikahan bahagia itu selamanya akan menjadi mimpi bagiku?” gumam Sofia lirih.
Masih larut dalam kesedihannya, tiba-tiba terdengar teriakan yang membuat detak jantungnya semakin kuat.
Bersambung~
Assalamu'alaikum.... selamat datang di karya baruku. Semoga suka. Jangan lupa tinggalin jejaknya ya. Like komen dan Favoritnya sangat dinanti 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Mulyono Sastro Pandoyo
waalaikum salam @sensen
2024-05-26
1
LISA
Aq mampir Kak
2024-04-10
1
Rusiani Ijaq
hadir
2024-03-10
0